Anda di halaman 1dari 1

Nama: Sarah Tazkira

Nim: 20231010

PRINSIP KERJA 5 DETEKTOR KROMATOGRAFI GAS :

1. Flame Ionization detector (FID), Pada F.I.D, sumber ionisasi adalah pembakaran
biasanya berasal dari hidrogen dan udara atau oksigen. FID ini mungkin merupakan
detektor yang paling banyak digunakan. Bersifat sensitif dan digunakan secara ekstensif
dengan kolom kapiler. FID akan memberi respon hanya terhadap senyawa organik, tidak
pada udara atau air atau gas ringan yang telah ditetapkan.
2. Electron Capture Detector (ECD), Nitrogen sebagai gas pembawa mengalir melalui
detektor dan terionisasi oleh sumber elektron biasanya tritum yang teradsorbsi pada
Titanium atau Scandium (TiH3, ScH3) atau Nickel63 (Ni63). Nitrogen terionisasi akan
membentuk arus antar elektroda-elektroda. Analit tertentu masuk ke detektor akan
bereaksi dengan elektron-elektron untuk membentuk ion negatif. R- X + e → R- X – Pada
saat ini terjadi, arus akan berkurang sebagai respon negatif. Detektor akan sangat sensitif
terhadap molekul yang mengandung atom-atom elektronegatif. ( N. O, S, F, Cl).
3. Thermal conductivity detector (TCD), memiliki prinsip: bahwa suatu bahan yang panas
akan melepaskan energi/panas pada suatu tingkat tertentu , tergantung pada komposisi
lingkungan sekitarnya. Kebanyakan TCD berisi kawat logam yang dipanaskan secara
elektrik dan berada sepanjang aliran gas. Resistan elektrik secara normal diukur oleh
Wheatstone brigde circuit.
4. Nitrogen Phosphorus Detector (NPD), berprinsip sama seperti FID dengan perbedaan
yaitu hydrogen. Air flame pada FID diganti oleh heated rubidium silicate bead pada
NPD, sampel pada kolom dilewatkan ke hot bead; garam rubidium yang panas akan
memancarkan ion ketika sampel yang mengandung nitrogen dan phosphorus
melewatinya; sama dengan FID, ion tersebut dihimpun oleh kolektor dan mengahasilkan
arus listrik.
5. Photo Ionization Detector (PID), dengan sebuah lampu ultraviolet yang memancarkan
foto berenergi tinggi, senyawa yang keluar dari kolom akan mengionisasi ketika
menyerap sinar ultraviolet, sinar UV menyebabkan electron dalam molekul tereksistasi
atau melepaskan ioniosasi, muatan negative dari sampel yang terionisasi ini dikumpulkan
pada elektroda sehingga menghasilkan arus listrik yang keluar dari detector , maka
semakin besar konsentrasi komponen sampel akan semakin banyak ion yang dihasilkan
dan semakin besar arus yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai