Tuntas Mengelola
Limbah B3 di Bandar Udara
EDISI 2019
Tuntas Mengelola Limbah
B3 di Bandar Udara
Penyusun:
Edward Nixon Pakpahan, S.T, M.Sc, Ph.D
Widayati, S.Hut, M.Si
Ir. Aristin Tri Apriani, MPA
Meidiza Orchidea, S.E, M.Si
Fakhry Ibrahim, S.T
Nyiayu Halimatussa’diyah, S.Si
Iman Matin, A.Md
Vika Widyani Apandi, S.T
Agus Rahmat, S.E
Syamsul Hilal
Septa
Juli, 2019
Tuntas Mengelola Limbah B3
di Bandar Udara
Penanggung Jawab:
Ir. Sinta Saptarina Soemiarno, M.Sc
Penyusun:
Edward Nixon Pakpahan, S.T, M.Sc, Ph.D
Widayati, S.Hut, M.Si
Ir. Aristin Tri Apriani, MPA
Meidiza Orchidea, S.E, M.Si
Fakhry Ibrahim, S.T
Nyiayu Halimatussa’diyah, S.Si
Iman Matin, A.Md
Vika Widyani Apandi, S.T
Agus Rahmat, S.E
Syamsul Hilal
Septa
ISBN
Diterbitkan Oleh:
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Bebahaya Beracun dan Limbah
Non Bahan Berbahaya Beracun
Alamat Penerbit:
Jalan D.I Panjaitan Kav. 24 Kebon Nanas, Jakarta 13410, Indonesia
Tahun Terbit:
2019
.
SEKAPUR SIRIH
Hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang sehat dan baik adalah hak yang
dijamin oleh Undang-undang Dasar melalui mandat untuk pengelolaan sumber
daya yang berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi berbasis industri, dipastikan ikut
meningkatkan jumlah timbulan limbah. Untuk itu pertumbuhan ekonomi perlu
mempertimbangkan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan,
sosial, dan ekonomi.
Pedoman kriteria teknis ini disusun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan c.q. Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan
Beracun dan Berbahaya untuk digunakan oleh pelaku pengelolaan limbah B3 yang
akan melakukan kegiatan Pengelolaan Limbah B3 khususnya Sektor Prasarana
Bandar Udara.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyusunan Pedoman ini, dan semoga Pedoman ini dapat digunakan sebagai
acuan dalam pengelolaan limbah B3 dari Sektor Prasarana Bandar Udara.
i
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Daftar Isi
K a t a P e n g a n t a r .............................................................................................. i
Daftar Isi ...................................................................................................................... ii
Bab 1 Mengetahui Limbah B3 ................................................................................. 1
Identifikasi Limbah B3 dari kegiatan Bandar Udara .................................... 1
Inventarisasi Limbah B3 di Bandar Udara ..................................................... 1
Bab 2 Memahami Pengelolaan Limbah B3 ........................................................... 4
Simpul Aktivitas Pengelolaan Limbah B3 ...................................................... 5
Mata Rantai Pengelolaan Limbah B3 .............................................................. 6
Prinsip-Prinsip Perizinan .................................................................................. 7
Bab 3 Pengurangan Limbah B3 ............................................................................... 9
Bab 4 Penyimpanan Limbah B3 ............................................................................ 10
Melakukan Pengemasan Limbah B3 ............................................................. 10
Melakukan Penyimpanan Limbah B3 ........................................................... 17
Bab 5 Rancang Bangun Tempat dan Pedoman Penyimpanan Limbah B3 .... 25
Rancang Bangun Tempat Penyimpanan Limbah B3 ................................. 25
Tata Cara Penyimpanan Limbah B3 ............................................................. 39
Penyimpanan Limbah B3 Oleh Pengumpul Limbah B3 .......................... 50
Bab 6 Menggunakan Simbol dan Label Limbah B3........................................... 55
Mengenal Simbol Limbah B3 ......................................................................... 55
Mengetahui Label Limbah B3 ........................................................................ 66
Pelekatan Simbol Limbah B3 dan Label Limbah B3 ................................. 69
ii
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
iii
Bab
1
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Mengetahui Limbah B3
Identifikasi Limbah B3 dari kegiatan Bandar
Udara
1
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Kode
No. Sumber Limbah Nama Limbah B3
Limbah B3
Pengoperasian Pesawat
1 A323-3 Avtur bekas, Pelarut bekas
Udara
Pengoperasian Bandar Udara
Oli/Minyak Pelumas Bekas hidrolik,
B105d mesin, gear, lubrikasi, insulasi, heta
transmission, grit chambers, separator
A102d Aki Bekas, Batere Bekas
a. Fasilitas
B110d Kain Majun Terkontaminasi
Pendukung
B109d Filter Bekas
2 B104d Kemasan Bekas B3
Residu dari kegiatan pembersihan,
A352-2
(contoh : Limbah Asphalt)
B321-4 Tinta Komputer/cartdridge bekas
Lampu TL Bekas, limbah elektronik
b. Perkantoran termasuk CRT (Cathode Ray Tube),
B107d
Printed Circuit Board (PCB), wire
rubber
c. Fasilitas Pelayanan
A337-1 Limbah Medis
Kesehatan
Material insulasi yang mengandung
Pengembangan Bandar
3 B354-4 asbestos (contoh : Rockwool,
Udara
Glasswool)
Perawatan Fasilitas
Bandar Udara dan
Pesawat Udara : Bengkel A355-1 Pelarut
4 Pemeliharaan Pesawat
dan Kendaraan
B355-1 Limbah cat
B355-2 Baterai bekas
Jenis limbah B3 yang dihasilkan diluar tabel ini dapat di identifikasi sebagai
berikut:
2
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Limbah Kategori 1 :
Limbah Kategori 2 :
a. karakteristik beracun melalui TCLP untuk menentukan Limbah yang diuji
memiliki konsentrasi zat pencemar lebih kecil dari atau sama dengan konsentrasi
zat pencemar pada kolom TCLP-A dan memiliki konsentrasi zat pencemar
lebih besar dari konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-B
b. karakteristik beracun melalui Uji Toksikologi LD 50 untuk menentukan Limbah
yang diuji memiliki nilai Uji Toksikologi LD 50 lebih besar dari 50 mg/kg (lima
puluh miligram per kilogram) berat badan hewan uji dan lebih kecil dari atau
sama dengan 5000 mg/kg (lima ribu miligram per kilogram) berat badan hewan
uji
c. karakteristik beracun melalui uji toksikologi sub- kronis sesuai dengan
parameter uji
3
Bab
2
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
B erbagai jenis limbah buangan yang tidak memenuhi standar baku mutu
merupakan sumber pencemaran dan perusakan lingkungan yang utama.
Untuk menghindari terjadinya kerusakkan lingkungan perlu dilaksanakan
pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup berdasarkan
kebijaksanaan nasional yang terpadu dan menyeluruh dengan memperhitungkan
kebutuhan generasi masa kini dan generasi masa depan. Salah satu komponen
penting agar pelaksanaan pembangunan sesuai dengan dasar-dasar kebijaksanaan
dan berwawasan lingkungan adalah dengan diberlakukannya peraturan
perundang-undangan lingkungan hidup sebagai landasan dalam pelaksanaan
operasional di lapangan. Dengan diberlakukannya peraturan perundang-undangan
tersebut akan dapat memberikan petunjuk operasional dan dapat menghindari
terjadinya konflik kepentingan yang berseberangan).
Mengingat risiko tersebut, perlu diupayakan agar setiap usaha dan/atau kegiatan
menghasilkan Limbah B3 seminimal mungkin dan mencegah masuknya Limbah
B3 dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
bahan, pengaturan operasi kegiatan, dan digunakannya teknologi bersih. Jika masih
dihasilkan Limbah B3 maka diupayakan Pemanfaatan Limbah B3.
5
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Agar Bandar Udara memilih dan mengoperasikan simpul aktivitas yang sesuai/
relevan dengan kebutuhan/kondisi di Bandar Udara terkait.
6
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Prinsip-Prinsip Perizinan
Perizinan terhadap pengelolaan limbah B3 diterbitkan masing-masing oleh
Bupati/Walikota, Gubernur dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
untuk izin pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan serta Kementerian
Perhubungan untuk izin pengangkutan
7
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
8
Bab
3
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pengurangan Limbah B3
a. Substitusi bahan
b. Modifikasi proses
9
Bab
4
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Penyimpanan Limbah B3
Kegiatan Pengemasan dan Penyimpanan Limbah B3 dimaksudkan untuk mencegah
terlepasnya Limbah B3 ke lingkungan sehingga potensi bahaya terhadap manusia dan
lingkungan dapat dihindarkan.
11
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
1. dalam kondisi baik, kuat, tidak bocor, tidak berkarat atau rusak;
2. terbuat dari bahan yang cocok dengan kategori dan karakteristik Limbah B3
yang disimpan;
3. mampu mengamankan Limbah B3 yang disimpan di dalamnya;
4. bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi dan/atau menyebabkan reaksi
kimia).
5. untuk kemasan drum atau tong harus memiliki penutup yang kuat untuk
mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan pemindahan atau
pengangkutan (Gambar 2.1).
Kemasan Limbah B3 dapat terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC) atau
bahan logam (teflon, baja karbon, SS304, SS326 atau SS440) dengan syarat bahan
kemasan yang dipergunakan tersebut tidak bereaksi dengan Limbah B3 yang
disimpannya;
12
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Kemasan yang digunakan untuk mengemas Limbah B3 dapat berupa drum atau
tong dengan volume 50 liter, 100 liter atau 200 liter, atau untuk Limbah B3 fasa
padat dapat berupa jumbo bag dengan volume lebih kurang 1 M3 (satu meter
kubik).
Pengisian Kemasan
Untuk mempermudah pengisian Limbah B3 ke dalam kemasan drum atau tong
serta agar lebih aman, maka Limbah B3 tersebut dapat terlebih dahulu dikemas
dalam kantong kemasan yang tahan terhadap sifat Limbah B3 sebelum kemudian
dikemas dalam kemasan dengan memenuhi butir 2 (dua) di atas;
13
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
1. ditandai dengan simbol dan label yang sesuai dengan ketentuan mengenai
penandaan pada kemasan Limbah B3;
2. selalu dalam keadaan tertutup rapat dan hanya dibuka jika akan dilakukan
penambahan atau pengambilan limbah dari dalamnya;
3. disimpan ditempat yang memenuhi persyaratan Penyimpanan Limbah B3
serta mematuhi tata cara Penyimpanannya
Terhadap kemasan drum, tong atau jumbo bag kosong yang telah berisi Limbah B3
dan disimpan di tempat Penyimpanan Limbah B3, maka harus dilakukan
pemeriksaan terhadap kondisi kemasan sekurang-kurangnya 1 (satu) minggu satu
kali :
Contoh Penggunaan Simbol dan Label Limbah B3 pada Kemasan, (a) Label dan Simbol
Untuk Satu Karakteristik; (b) Label dan Simbol Untuk Lebih Dari Satu Karakteristik; (c)
Simbol Limbah B3 Untuk kemasan Kosong.
15
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
16
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
kemasan tersebut harus dicuci bersih terlebih dahulu dan disimpan dengan
memasang “label KOSONG” sesuai dengan ketentuan penandaan kemasan
Limbah B3.
Kemasan yang telah rusak (bocor atau berkarat) atau kemasan kosong yang tidak
digunakan lagi sebagai kemasan Limbah B3 harus diperlakukan sebagai Limbah
B3. Apabila tidak dapat dikelola sendiri dapat menyerahkannya kepada Pengumpul
dan atau Pemanfaat dan atau Pengolah dan atau Penimbun Limbah B3.
Kemasan yang telah rusak (bocor atau berkarat) atau kemasan kosong yang tidak
digunakan lagi sebagai kemasan Limbah B3, apabila dilakukan pengolahan melalui
pembersihan dan pencucian secara ilmiah/teknologi terbukti bersih dari Limbah
B3, maka terhadap kemasan Limbah B3 tersebut tidak dikenakan perlakuan
Pengelolaan Limbah B3.
17
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Catatan
18
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Kategori bahaya, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah B3 yang dihasilkan per
satuan waktu akan menjadi dasar bagi Penghasil dan/atau Pengumpul dan/atau
Pemanfaat dan/atau Pengolah dan/atau Penimbun Limbah B3 dalam menetapkan
rancang bangun (design) tempat Penyimpanan Limbah B3 dan tata cara
Penyimpanan Limbah B3.
19
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
20
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
1. lokasi bebas banjir seratus tahunan atau dapat direkayasa dengan teknologi
untuk perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui peninggian
topografi sehingga aman dari kemungkinan terkena banjir.
2. merupakan daerah yang tidak rawan bencana alam antara lain longsoran,
bahaya gunung api, gempa bumi, sesar, sink hole, amblesan (land subsidence),
tsunami dan/atau mud volcano.
21
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
23
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Catatan
24
Bab
5
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
25
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Arah Angin
1. dibangun tanpa plafon sehingga sistem sirkulasi udara memadai dan dapat
mencegah terjadinya akumulasi gas di dalam ruang penyimpanan;
2. memiliki atap dari bahan yang tidak mudah terbakar untuk mencegah
runtuhnya atap jika terjadi keadaan darurat berupa kebakaran;
3. memasang kasa atau bahan lain untuk mencegah masuknya burung atau
binatang kecil lainnya ke dalam ruang Penyimpanan;
26
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
4. memiliki pelindung dari air hujan baik secara langsung maupun tidak langsung;
6. memiliki dinding yang terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar untuk
mencegah runtuhnya dinding jika terjadi keadaan darurat berupa kebakaran;
7. lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak penampungan dengan
kemiringan maksimum 1% (satu persen), dibuat dengan penambahan
perkerasan (hardened), kedap air dan minyak. Pada bagian luar bangunan,
kemiringan lantai diatur sedemikian rupa sehingga air hujan dapat mengalir ke
arah menjauhi bangunan penyimpanan; dan
Contoh perhitungan :
Jika disimpan limbah B3 fase cair yang terdiri dari oli bekas
dan pelarut (solvent) kadaluwarsa, yaitu kemasan oli bekas
dalam bentuk drum dari logam diameter 60 cm, tinggi 80
cm sedangkan pelarut (solvent) kadaluwarsa dikemas
dalam drum plastik dengan ukuran bervariasi, yaitu drum A
diameter 40 cm, tinggi 50 cm; drum B diameter 30 cm tinggi
65 cm.
Dari contoh kasus di atas maka berapa selayaknya volume
minimal bak penampung yang harus dibangun.
Jawab:
27
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
d. pintu darurat dibuat tidak pada tembok tahan api sebagaimana dimaksud
pada huruf a;
28
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
4. struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala.
Konstruksi atap di buat ringan, dan mudah hancur bila ada kebakaran,
sehingga asap dan panas akan mudah keluar;
2. suhu dalam ruangan harus dapat dikendalikan tetap dalam kondisi normal.
Desain bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga cahaya matahari tidak
langsung masuk ke ruang gudang.
29
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
2. material konstruksi atap, dinding dan lantai harus tahan terhadap korosi dan
api;
4. struktur pendukung atap terdiri dari bahan yang tidak mudah menyala.
Konstruksi atap di buat ringan, dan mudah hancur bila ada kebakaran,
sehingga gas yang bersifat korosif dan beracun akan mudah keluar;
30
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
4. bak penampung harus kedap air dan mampu menampung cairan minimal
110% dan kapasitas maksimum volume tangki;
5. tangki harus diatur sedemikian rupa sehingga bila terjadi ceceran akan terjadi
di daerah tanggul dan terkumpul pada bak penampungan;
6. tangki harus diatur sedemikian rupa sehingga bila terguling akan terjadi di
daerah tanggul dan tidak akan menimpa tangki lain.
31
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
mencegah kerusakan yang diakibatkan karena pengisian, tekanan atau gaya angkat
(up lift), dan dilengkapi dengan sistem deteksi 24 jam sehingga mampu mendeteksi
kerusakan pada struktur silo.
33
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
2. Limbah B3 yang disimpan tidak mudah terdispersi oleh angin. Apabila mudah
terdispersi oleh angin maka harus dilakukan penutupan, misalnya dengan terpal
kedap air dan/atau dilakukan penyiraman dengan air.
5. Saluran air lindi berupa pipa (seperti PVC) dengan lubang perforasi
berdiameter memadai yang dilapisi dengan geotekstil dan/atau agregat yang
memiliki nilai konduktivitas hidrolik paling rendah K = 10-3 cm/detik untuk
mempercepat peresapan air menuju pipa.
6. Air yang berasal dari Limbah B3 yang disimpan dan/atau air hujan yang kontak
langsung dengan Limbah B3 yang disimpan agar dialirkan melalui saluran air
limpasan menuju fasilitas tempat penampungan air. Saluran air limpasan
memiliki dimensi sekurang-kurangnya lebar = 1 meter, kedalaman = 1 meter
dengan dinding dan lantai kedap air.
34
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
7. Fasilitas tempat penampungan air berupa kolam yang dirancang untuk dapat
menampung volume air lindi dan volume air limpasan yang terbentuk dan
memudahkan melakukan pemantauan dan pengambilan sampel.
9. Sebelum di lepas ke badan air, maka air lindi dan air limpasan yang terkumpul
di fasilitas penampungan air harus dilakukan sampling dan uji laboratorium.
Apabila hasil uji laboratorium menunjukkan nilai melebihi baku mutu TCLP
(Test Characteristic Leaching Procedure B) sebagaimana tercantum dalam peraturan
perundang-undangan mengenai Pengelolaan Limbah B3, maka wajib diolah
terlebih dahulu.
10.Sumur pantau air tanah paling sedikit dibangun masing-masing di bagian hulu
(upstream) dan hilir (downstream). Sumur pantau ditempatkan sesuai dengan pola
aliran air tanah dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan
pemantauan dan pengambilan sampel air tanah.
35
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
36
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
2. Memiliki lapisan (liner) kedap yang dapat berupa lapisan HDPE (High Density
Polyethylene), lantai beton, lapisan asphalt atau tanah lempung yang dipadatkan
dengan nilai konduktivitas hidrolik K = 10-7 cm/detik. Lapisan (liner) dasar
yang kedap air tersebut dikonstruksi untuk dapat mencegah berpindahnya
(migrasi) zat pencemar Limbah B3 ke tanah setempat atau air tanah sepanjang
masa beroperasi dan mencegah terjadinya rembesan (seepage) pada konstruksi
bendung.
3. Lapisan (liner) dasar harus diinspeksi pada saat konstruksi dan atau instalasi.
4. Saluran air lindi berupa pipa (seperti PVC) dengan lubang perforasi
berdiameter memadai yang dilapisi dengan geotekstil dan/atau agregat yang
memiliki nilai konduktivitas hidrolik paling rendah K = 10-3 cm/detik untuk
mempercepat peresapan air menuju pipa
37
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
6. Fasilitas tempat penampungan air berupa kolam yang dirancang untuk dapat
menampung volume air lindi dan volume air luahan yang terbentuk dan
memudahkan melakukan pemantauan dan pengambilan sampel.
8. Sebelum di lepas ke badan air, maka air lindi dan air luahan yang terkumpul di
fasilitas penampungan air harus dilakukan sampling dan uji laboratorium.
Apabila hasil uji laboratorium menunjukkan nilai melebihi baku mutu TCLP
(Test Characteristic Leaching Procedure B) sebagaimana tercantum dalam peraturan
perundang-undangan mengenai Pengelolaan Limbah B3, maka wajib diolah
terlebih dahulu.
10.Kondisi tinggi jagaan (freeboard) harus diinspeksi setiap hari untuk melihat
kemungkinan kerusakan yang perlu segera diperbaiki,
11.Aliran masuk (inflow) dan aliran keluar (outflow) harus dikontrol dan
membangun sistem pemantauan selama 24 jam.
12.Bendung harus terlindung dan memiliki penutup (cover) seperti rumput, batuan
atau shale untuk mencegah erosi.
13.Sumur pantau air tanah paling sedikit dibangun masing-masing di bagian hulu
(upstream) dan hilir (downstream). Sumur pantau ditempatkan sesuai dengan pola
38
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
aliran air tanah dan dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan
pemantauan dan pengambilan sampel air tanah.
4. Jarak tumpukan kemasan tertinggi dan jarak blok kemasan terluar terhadap
atap dan dinding bangunan Penyimpanan tidak boleh kurang dari 1 meter.
Contoh pola penyimpanan kemasan drum di atas palet dengan jarak minimum antar blok
Kemasan berisi Limbah B3 yang tidak saling cocok harus disimpan secara terpisah,
tidak dalam satu blok, dan tidak dalam bagian Penyimpanan yang sama.
Penempatan kemasan harus dengan syarat bahwa tidak ada kemungkinan bagi
40
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
41
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
3. jika sistem tangki dan/atau kontainer dan atau peralatan penunjang terbuat
dari logam dan kemungkinan dapat terkontak dengan air dan atau tanah,
maka evaluasi harus mencakup pengukuran potensi korosi yang disebabkan
oleh faktor lingkungan serta daya tahan material konstruksi tangki dan/atau
kontainer terhadap faktor korosi tersebut;
1) dibuat atau dilapisi dengan bahan yang saling cocok dengan Limbah B3
yang disimpan serta memiliki ketebalan dan kekuatan memadai untuk
mencegah kerusakan akibat pengaruh tekanan;
42
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
43
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
1. tangki dan/atau kontainer dan sistem penunjangnya harus terbuat dari bahan
yang saling cocok dengan karakteristik Limbah B3 yang disimpan;
44
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
b. Limbah B3 disimpan atau diolah dengan suatu cara sehingga tercegah dari
kondisi atau bahan yang menyebabkan munculnya sifat mudah menyala
atau reaktif.
2. sistem pendeteksi korosi atau lepasnya limbah dari tangki dan/atau kontainer;
45
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pemilik atau operator harus memeriksa sistem perlindungan katodik (jika ada),
untuk memastikan bahwa peralatan tersebut bekerja sempurna. Pemeriksaan
meliputi:
46
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
47
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
3. Volume limpasan air permukaan yang timbul akibat curah hujan pada lokasi
tempat tumpukkan Limbah B3 (waste pile).
4. Sampel air lindi yang terbentuk untuk dianalisis di laboratorium paling sedikit
1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan memenuhi baku mutu TCLP B
sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang-undangan mengenai
Pengelolaan Limbah B3.
5. sampel air tanah untuk dianalisis di laboratorium paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan dan memenuhi baku mutu rona awal.
48
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
2. sampel air lindi yang terbentuk untuk dianalisis di laboratorium paling sedikit 1
(satu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan memenuhi baku mutu TCLP B
sebagaimana tercantum dalam peraturan perundang-undangan mengenai
Pengelolaan Limbah B3. Apabila hasil uji laboratorium terhadap air lindi
tersebut menunjukkan nilai melebihi baku mutu yang ditetapkan, maka air lindi
tersebut wajib diolah terlebih dahulu sebelum di lepas ke badan air.
3. Volume limpasan air permukaan yang timbul akibat curah hujan pada lokasi
waste impoundment yang mempengaruhi kondisi tinggi jagaan (freeboard) pada
bendung waste impoundment.
4. sampel air tanah untuk dianalisis di laboratorium paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan dan memenuhi baku mutu rona awal.
5. Operasi waste impoundment harus diinspeksi setiap minggu dan setelah hujan
terhadap pengaruh limpasan air permukaan (run off), pelindian (leachate), wind
dispersal serta sistem kebocoran.
6. Bendung harus diinspeksi secara mingguan dan setelah terjadinya hujan untuk
mengantisipasi terjadinya rekahan, erosi, termasuk mencegah berpindahnya
(migrasi) zat pencemar Limbah B3 ke tanah setempat atau air tanah sepanjang
masa beroperasi dan mencegah terjadinya rembesan (seepage) pada konstruksi
bendung.
49
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
8. Limbah B3 fase padat yang terbentuk karena proses pengendapan, maka wajib
dikelola lebih lanjut.
b. pagar pengaman;
e. peralatan komunikasi;
50
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
g. pintu darurat;
h. alarm.
51
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Tata ruang fasilitas Penyimpanan sementara Limbah B3 di luar lokasi pabrik atau
di pengumpul dan atau di pengolah dan atau di pemanfaat
52
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
a. Fasilitas Pencucian
Lantai untuk kegiatan bongkar-muat harus kuat dan kedap air dan
minyak serta dilengkapi dengan saluran pembuangan menuju bak
penampung untuk menjamin tidak ada tumpahan atau ceceran
Limbah B3 yang lepas ke lingkungan.
Kolam penampung
Bekas alat atau bahan pembersih tersebut, jika tidak dapat digunakan
kembali harus di perlakukan sebagai Limbah B3.
54
Bab
6
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Melalui penandaan dapat diketahui informasi dasar tentang jenis dan karakteristik
Limbah B3 bagi:
55
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
dibuat garis sejajar yang menyambung sehingga membentuk bidang belah ketupat
dalam dengan ukuran 95% (sembilan puluh lima per seratus) dari ukuran belah
ketupat luar. Warna garis yang membentuk belah ketupat dalam sama dengan
warna gambar Simbol Limbah B3.
Pada bagian bawah Simbol Limbah B3 terdapat blok segilima dengan bagian atas
mendatar dan sudut terlancip berhimpit dengan bagian atas mendatar dan sudut
terlancip berhimpit dengan garis sudut bawah belah ketupat bagian dalam.
Panjang garis pada bagian sudut terlancip adalah 1/3 (satu per tiga) dari garis
vertikal Simbol Limbah B3 dengan lebar 1/2 (satu per dua) dari panjang garis
horisontal belah ketupat dalam Gambar 4.1.
56
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
57
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
58
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Bahan dasar berwarna merah, memuat gambar berupa lidah api berwarna
putih yang menyala pada suatu permukaan berwarna putih terletak di bawah
sudut atas garis ketupat bagian dalam. Pada bagian tengah terdapat tulisan
CAIRAN dan di bawahnya terdapat tulisan MUDAH MENYALA berwarna
putih. Blok segilima berwarna putih.
59
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Dasar Simbol Limbah B3 terdiri dari warna merah dan putih yang berjajar
vertikal berselingan, memuat gambar berupa lidah api berwarna hitam yang
menyala pada suatu bidang berwarna hitam. Pada bagian tengah terdapat
tulisan PADATAN dan di bawahnya terdapat tulisan MUDAH
MENYALA berwarna hitam. Blok segilima berwarna kebalikan dari warna
dasar Simbol Limbah B3.
60
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
61
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
62
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
63
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
64
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
65
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Terdapat 3 (tiga) jenis Label Limbah B3 yang berkaitan dengan sistem pengemasan
Limbah B3 yaitu:
Label Limbah B3 diisi dengan huruf cetak yang jelas terbaca dan tidak mudah
terhapus serta dipasang pada setiap kemasan Limbah B3, dan yang disimpan
di tempat penyimpanan. Pada Label Limbah B3 wajib dicantumkan identitas
sebagai berikut:
66
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
67
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
68
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Label Limbah B3 penandaan Posisi Tutup Wadah dan/atau Kemasan Limbah B3.
2. Dilekatkan pada sisi-sisi wadah dan/atau kemasan yang tidak terhalang oleh
wadah dan/atau kemasan lain dan mudah dilihat.
3. Simbol Limbah B3 tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan Simbol
Limbah B3 lain sebelum wadah dan/atau kemasan dikosongkan dan
dibersihkan dari sisa Limbah B3.
1. Jenis Simbol Limbah B3 yang dilekati harus satu macam Simbol Limbah B3
yang sesuai dengan karakteristik limbah yang diangkutnya, apabila alat
angkut Limbah B3 mengangkut:
70
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
3. Dilekati disetiap sisi boks pengangkut dan di bagian muka kendaraan serta
harus dapat terlihat dengan jelas dari jarak paling rendah 30 m (tiga puluh
meter).
4. Simbol Limbah B3 tidak boleh dilepas dan diganti dengan Simbol Limbah
B3 lain sebelum muatan Limbah B3 dikeluarkan dan kendaraan yang
digunakan dibersihkan dari sisa Limbah B3 yang tertinggal.
71
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Contoh pelekatan Simbol Limbah B3 pada tempat penyimpanan dengan 2 (dua) karakteristik
dominan (predominan), yaitu korosif dan mudah menyala.
72
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
73
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
74
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Keadaan 2
Keadaan 3
Keadaan 4
Keadaan 5
Keadaan 6
1 Limbah B3 (Limbah A)
1.
1 karakteristik (korosif)
1 Limbah B3 (Limbah B)
2. 2 karakteristik (mudah
menyala dan reaktif,
dominan reaktif)
1 Limbah B3 (Limbah C)
3. 2 karakteristik (mudah
menyala dan reaktif,
keduanya dominan)
a. Keadaan 1, Korosif
75
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
b. Keadaan 2, Reaktif
d. Keadaan 4
Catatan
e. Keadaan 5
Catatan
f. Keadaan 6
Catatan
76
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
d. Keadaan 4
Catatan
77
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
e. Keadaan 5
Catatan
f. Keadaan 6
Catatan
d. Keadaan 4
79
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Catatan
e. Keadaan 5
Catatan
80
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
f. Keadaan 6
Catatan
81
Bab
7
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pengumpulan Limbah B3
3. Lokasi harus cukup jauh dari fasilitas umum dan ekosistem tertentu.
a. 150 meter dari jalan utama atau jalan tol; 50 meter dari jalan lainnya;
82
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
c. 300 meter dari perairan seperti; garis pasang tertinggi laut, badan
sungai, daerah pasang surut, kolam, danau, rawa, mata air, sumur
penduduk, dll.
d. 300 meter dari daerah yang dilindungi seperti: cagar alam, hutan
lindung, kawasan suaka, dll
1. Laboratorium
2. Fasilitas pencucian
83
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Lantai untuk kegiatan bongkar-muat harus kuat dan kedap air serta
dilengkapi dengan saluran pembuangan menuju bak penampung untuk
menjamin tidak ada tumpahan atau ceceran limbah B3 yang lepas ke
lingkungan.
84
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Bekas alat atau bahan pembersih tersebut, jika tidak dapat digunakan kembali
harus diperlakukan sebagai limbah B3
Catatan
85
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
Bab
8
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pengangkutan Limbah B3
86
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Registrasi Festronik
Untuk memulai aplikasi manifes online, pengguna harus memastikan bahwa
komputer telah terhubung dengan internet. Seluruh aktivitas dalam proses
pendaftaran dan pengajuan manifes dilakukan secara online. Berikut langkah-
langkah yang pengguna bisa lakukan:
87
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pihak Pelaku Usaha melakukan input nomor izin dan cek validasi dengan memilih
tombol PENDAFTARAN pada halaman utama aplikasi, maka akan menampilkan
halaman berikut.
88
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pertama pilih Tipe Perusahaan, kemudian form isian akan bertambah seperti
gambar berikut ini.
89
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
90
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
✓ Mengisi Nomor Identitas yang sesuai dengan pilihan jenis identitas, misalnya
pengguna memilih jenis identitas = KTP, maka saat kolom nomor identitas
ini pengguna menginputkan nomor KTP. o Mengisi Nama Lengkap yang
sesuai.
Setelah disimpan Pilih tombol “OK” maka akan muncul dialog box Informasi
bahwa data registrasi berhasil disimpan dan pengguna diharapkan mengecek email
yang didaftarkan.
91
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Berikut ini tampilan email yang diterima oleh pengguna. Jika pengguna tidak
menerima email dari KLHK mohon diperhatikan pada bagian spam.
Admin menerima data registrasi yang telah dikirm Pelaku Usaha kemudian
melakukan verifikasi registrasi pada menu [Registrasi] maka akan muncul tampilan
berikut
92
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pengguna disarakan untuk memilih data yang akan di approve, kemudian pilih
tombol “Proses” dan pilih fungsi “Lihat”. Maka akan muncul halaman Data
Registrasi berikut ini.
93
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Setelah sukses, maka muncul dialog box Infomasi bahwa data berhasil diapprove.
Setelah Admin melakukan verifikasi, Pelaku Usaha akan menerima email berupa
email penolakan/penerimaan. Jika Pelaku Usaha menerima email penerimaan maka
bersamaan dengan email tersebut juga diikut sertakan Nama Pengguna (username)
dan Kata Sandi (Password).
94
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
Bab
9
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu melakukan
sendiri Pemanfaatan Limbah B3 yang dihasilkannya dapat menyerahkan kepada
pemanfaat limbah B3 disertai dengan bukti penyerahan limbah B3 dan
disampaikan kepada Menteri paling lama 7 (tujuh) hari setelah penyerahan limbah
B3
95
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pegolahan Limbah B3
Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 yang akan melakukan Pengolahan
Limbah B3 wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan
Limbah B3. Sebelum memperoleh izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan
Pengolahan Limbah B3 wajib memiliki izin lingkungan dan persetujuan
pelaksanaan uji coba Pengolahan Limbah B3.
96
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
2. Jarak antara lokasi pengolahan dan lokasi fasilitas umum minimal 50 meter.
2. Pada jarak paling dekat 150 meter dari jalan utama/jalan tol dan 50 meter
untuk jalan lainnya;
3. Pada jarak paling dekat 300 meter dari daerah pemukiman, perdagangan,
rumah sakit, pelayanan kesehatan atau kegiatan sosial, hotel, restoran, fasilitas
keagamaan dan pendidikan;
4. Pada jarak paling dekat 300 meter dari garis pasang naik laut, sungai, daerah
pasang surut, kolam, danau, rawan, mata air dan sumur penduduk;
5. Pada jarak paling dekat 300 meter dari daerah yang dilindungi
2. Sistem tanda bahaya peringatan dini yang bekerja selama 24 jam dan yang
akan memberi tanda bahaya sebelum terjadi tumpahan/luapan limbah (level
control).
97
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
1. emisi udara
98
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
99
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
Bab
10
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
TOTAL LIMBAH B3 MASUK 3.861 Ton TOTAL LIMBAH B3 KELUAR 3.861 Ton 0 Ton
Keterangan disi jika limbah diolah sendiri, seperti diolah di insinerator, stabilisasi, dimanfaatkan/daur ulang menjadi…
100
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Pendaftaran/Registrasi SIMPEL
Pendaftaran Akun SIMPEL untuk Perusahaan Pemegang izin mengisi form
registrasi SIMPEL melalui alamat http://simpel.menlhk.go.id kemudian
dikirim ke Administrator Sistem.
Pada halaman awal, klik tombol Registrasi untuk melakukan pendaftaran akun
SIMPEL
101
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
102
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Isi data dengan benar di seluruh kolom isian pada formulir. Pada kolom Lampiran
Formulir Registrasi, klik Browse/ Pilih File untuk upload scan Formulir Registrasi
permohonan registrasi SIMPEL.
Format Formulir Registrasi yang dimaksud bisa dilihat atau didownload dengan
meng-klik Download Formulir Formulir Registrasi.
103
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Setelah semuanya sudah selesai diisi harap cek kembali seluruh isian, pastikan tidak
ada isian yang kurang atau salah. Apabila anda sudah yakin, klik Daftar. Dengan
demikian permohonan registrasi akun SIMPEL telah diajukan ke Administrator
Sistem. Dan akan mendapat kan notifikasi berhasil registrasi.
104
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Setelah berhasil registrasi dan formulir registrasi yang dikirim sesuai dengan format
yang telah ditentukan maka Administrator Sistem akan mengirim informasi yang
berisi username dan password SIMPEL via email resmi SIMPEL
simpel.klhk@gmail.com dalam waktu 7 s/d 14 hari kerja.
Apabila perusahaan sudah mendapatkan akun SIMPEL, perusahaan bisa login
menggunakan username dan password yang dikirim via E-Mail.
Pelaporan Siraja
Setelah login melalui SIMPEL dan memilih menu PLB3, maka otomatis akan
masuk ke dalam aplikasi SIRAJA LIMBAH.
105
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
✓ DASHBOARD
106
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
✓ PROFILE PERUSAHAAN
✓ PERIZINAN
✓ KONTRAK KERJASAMA
✓ DATA LIMBAH B3
✓ KETENTUAN TEKNIS
✓ ASPEK PENILAIAN
✓ STATUS INDEKS
✓ PEMENUHAN BAKUMUTU
✓ TITIK PENAATAN/SUMBER
✓ PEMANTAUAN
✓ UPLOAD
✓ LOG BOOK
✓ BERITA ACARA
✓ DOWNLOAD
✓ PENGATURAN
107
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
Bab
11
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
6. Surat Pernyataan Tidak Mencemari Lingkungan dari pihak ketiga pada tahun
berjalan.
108
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
8. Manifest (manual) lembar ke- 2, 3 dan 7 yang telah diisi lengkap tiap
bagiannya serta ditandatangani dan distempel oleh pihak ketiga, atau manifest
(elektronik) yang terisi lengkap setiap bagiannya serta pada bagian
terbawahnya terdapat catatan (disclaimer) KLHK.
1. Nomor kendaraan
3. Rute kendaraan
4. Kode manifest
109
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Perhatikan:
2. Volume/Jumlah limbah B3
Perhatikan :
Salinan #7
110
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
Jasa Pengumpul/Pengolah/Pemanfaat/Penimbun
✓ Periksa asuransi
111
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
112
PEDOMAN PENGELOLAAN LIMBAH B3:
TUNTAS MENGELOLA LIMBAH B3
DI BANDAR UDARA
113
Direktorat Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3
dan Limbah Non B3
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Gedung A Lantai 5
Jln. D.I.Panjaitan Kav.24 Kebon Nanas Jakarta Timur 13410
T/F: 021 – 85904923
Email: pkplb3@gmail.com
Website: plb3.menlhk.go.id