Rabu. Saya adalah anak tunggal. Namun orang tua saya pisah dan memutuskan untuk bercerai saat saya belum berumur 1 tahun. Tapi itu bukanlah suatu hal yang membuat saya menjadi tidak semangat. Saat umur 6 tahun saya memasuki SD di SDN 1 Nagrak. Pada saat SD kelas 5 saya mengikuti les musik di Yamaha Music School Cibubur Citragran. Saya mengikuti les drum sejak kelas 5 SD sampai SMP kelas 8. Di SD dulu saya mendapat peringkat nem tertinggi di SD. Saya memasuki SMP pada saya umur 12 tahun di SMPN 4 Cileungsi. Di SMP ini bisa saya katakan bahwa ini adalah masa-masa yang paling sulit dilupakan. Mulai dari hal random yang kami lakukan sampai masa-masa terakhir menyanyikan lagu perpisahan. Awal mula saya dekat dengan seseorang, dihukum bersama lari keliling lapangan 1 kelas, dan masa awal pertama berorganisasi. Di SMP saya mengikuti organisasi OSIS pada kelas 7 dan menjadi ketua umum MPK pada saat kelas 8 dan 9. Saya mendapat juara umum di SMP saya. Terhalang oleh pandemi selama hampir 2 tahun, masa SMP saya mungkin tidak terlalu asik seperti cerita-cerita yang ada di film dan wattpad. Namun kalau banyak orang bilang “SMP masa yang ngangenin”. Yess, itu benar. Tapi, tidak selamanya saya selalu menjadi siswi SMP. Waktu kelulusan pun tiba. Tangis dan tawa di SMP kini tinggal kenangan dan berganti cerita. 15 Juli 2022, pra mpls SMA pun dimulai. Dari SMPN 4 Cileungsi berganti menjadi SMA Labschool Cibubur. Semua saya mulai lagi dari nol. Berteman, meraih prestasi, dan memulai pelajaran yang baru. Awal saya merasa takut akan hal itu. Tapi, semua saya jalani dan ternyata tidak seburuk yang saya kira. MPLS ini berlangsung selama seminggu. Ditambah lagi dengan kegiatan SEMAPHORE yang bisa dibilang melelahkan. Namun semua kelelahan itu terbayar. Saya mendapat peringkat sebagai siswi terbaik MPLS dan siswi terbaik SEMAPHORE pada saat itu.