IBELAJARAN PADA SMK
(MODEL-MODEL PEMBELAJARAN)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
2017
KONSEP PEMBELAJARAN DI SMK
+» Mengembangkan seluruh potensi peserta didik agar
memiliki wawasan kerja, keterampilan teknis bekerja,
empoyability skills, dan melakukan transformasi diri
terhadap perubahan tuntutan dunia kerja.
+ Pendidikan kejuruan akan menjadi efisien bila
pembelajarannya (peserta didik dilatih) dengan cara
mengimitasi/mereplikasi lingkungan kerja semirip
mungkin dengan yang ferjadi di tempat pekerjaan yang
sebenarnya.ay
+ Pembelajaran pada pendidikan kejuruan
dapat efektif jika pelatihan dilakukan
dengan cara yang sama seperti di dunia
kerja termasuk penggunaan peralatan
dan mesin.
+ Pembelajaran pada pendidikan kejuruan
akan efektif sesuai proporsinya jika
pembelajaran dilatihkan secara langsung
dan secara individu pada peserta didik
dalam kebiasaan berfikir dan bertindak
yang diperlukan dalam memanipulasi
kemampuan dalam kompetensi keahlian.
TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN DI SMK
lemahami persyaratan kompetensi kerja,
jelakukan pekerjaan rutin,
+ Menguasai prosedur kerja sehari-hari,
+ Menerapkan standar keamanan kerja,
+ Meningkatkan produktifitas,
+ Mampu bekerja dalam tim kolaboratif,
+ Melek digital dan simbol-simbol dalam
pekerjaan,
+ Memperhatikan kualitas, efisiensi,
+ Menerapkan etika, moralitas kerja,
+ Memahami perubahan nasional dan
+ Memiliki jiwa kewirausahaanny
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN
DI SMK
Menyiapkan peserta didik secara nyata untuk
melakukan pekerjaan dengan menetapkan
(establish) habit berfikir yang benar dan bekerja
dengan tepat melalui pembelajaran atau
pelatihan yang berulang-ulang pada lingkup
kompetensi keahlian yang dipelajarinya
KONSEP SAINTIFIK
PADA PEMBELAJARAN DI SMK
Proses pembelajaran yang dirancang agar peserta
didik secara aktif mengkonstruk konsep, prosedur,
hukum atau prinsip, melalui tahapan-tahapan
mengamati, merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
menganalisis data, menarik simpulan, dan
mengkomunikasikan.IUBUNGAN PENDEKATAN SAINTIFIK
DAN MODEL BELAJAR
ee MENGAMATI;
fae
MENANYA; as el
EN tenconn, us
MENALAR, NN
MENGOMUNIKASI TEKNOLOGI
TEACHING FACTORY
HUBUNGAN MODEL BELAJAR
DAN PENCAPAIAN KOMPETENS! DASAR
Pint ecm
po
Mem » Benes)
Cort a WT Pencil yes
(TUJUAN)
LINGKUNGAN
EaewrisANALISIS PEMILIHAN
MODEL PEMBELAJARAN
+ Menganalisis rumusan pernyataan setiap KD;
+ Mempelajari tujuan setiap model pembelajaran;
+ Menentukan apakah rumusan KD cenderung pada pembentukan
konsep/ prinsip atau pada pembentukan hasil karya;
+ Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C1 dan C2 yang
cenderung pada penguasaan konsep/prinsip untuk membentuk
kemampuan eksplanasi, tepat menggunakan Inquiry Discovery
Learning. Merupakan fondasi mempelajari Mapel kelompok C3.
+ Pasangan KD KI-3 dan KD KI-4 pada kelompok Mapel C3 yang
cenderung membentuk kemampuan solusi-solusi teknologi dan
rekayasa atau hasil karya, dapat menggunakan model belajar Problem
Based Learning, Production Based Training, Project Based Learning dan
Teaching Factory.
—_
MODEL PEMBELAJARAN
DISCOVERY LEARNING
Tujuan pembelajaran mode! Discovery Learning
4, Meningkatkan kesempatan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran;
2, Peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkrit maupun
abstrak;
3, Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak
rancu dan memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan;
4, Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif,
saling membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-
ide orang lain;
5. Meningkatkan Keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang
lebih bermakna;
6. Dapat mentransfer keterampilan yang dibentuk dalam situasi belajar
penemuan ke dalam aktivitas situasi belajar yang baru.SINTAKSIS MODEL
DISCOVERY LEARNING
4, Pemberian rangsangan (Stimulation)
Dapat berupa cerita atau gambar dari suatu kejadian, sehingga
memberikan arahan pada kesiapan menemukan sualu konsepiprinsip atau
formula.
2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem Statement)
Poserta didik diajak mengidentifikasi kemungkinan-komungkinan masalah dari
kejadian, selanjutnya dikembangkan jawaban sementara atau hipotesis terhadap
konsepiprinsip atau formula.
|. Pengumpulan data (Data Collection)
Dapat berupa observasi terhadap objek atau uli coba sesual hipotesis.
4, Pembuktian (Verification)
Pada tahap ini dilakukan pengolahan dan verifikasi data terhadap hipotesis.
5. Menarik simputan/generalisasi (Generalization)
Melakukan generalisasi konsep/prinsip atau formulasi yang sudah dibuktikan,
ry
MODEL PEMBELAJARAN
INQUIRY LEARNING
Tujuan Model Pembelajaran Inquiry
Mengembangkan kemampuan berfikir secara
sistimatis, logis dan kritis sebagai bagian dari
proses mental.eg
4. Orientasi masalah
Momberikan satu permasalahan yang harus dipecahkan kepada peserta didik.
Contoh bola lampu putus.
2. Pengumpulan data dan verifikasi
Peserta didik mengumpulkan data berkaitan dengan bahan/bagian/kondisi yang
berhubungan dengan permasalahan.
Pengumpulan data melalui eksperimen
[orca ick ren giomindham Helm. deniet memoria Surigd oeteewnegon Bt
ndisi.
4, Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi
Peserta didik merumuskan atau memformulasikan hasil eksperimen berkaitan
dengan permasalah.
5. Analisis proses inkuiri
Peserta didik melakukan generalisasi berkaitan dengan permasalahan.
—— —"s
SINTAKSIS INQUIRY SAINS
41. Siswa disajikan suatu bidang penelitian
Disajikan biclang penelitian seperti “pencemaran eungai", termasuk metodologi yang
digunakan pada penelitian tersebut.
2, Menstrukturkan (Menyusun) problemimasalah
Pesarta didik diajak untuk mengembangkan dan mengidentifikasi masalah yang terdapat
dalam penelitian. Boleh jadi peserta didik akan mengalami berbagai kesulitan yang harus
eeatae) seperd interpretasi data, generalisasi data, kontrol ujicoba, atau pembuatan
simpulan.
Mengidentifikasi masalah dalam penelitian
Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang masalah tersebut; sehingga
mengidentifikasi kesulitan dalam proses penelilian,
4, Menyelesaikan kesulitan/masalah
Peserta didik diminta untuk berspekulasi tentang cara mengatasi kesulitan/masalah, dengan
merancang kembali ujicoba, mengolah data dengan cara yang berbeda, menggeneralisasi
data dan mengembangkan konstruk.MODEL PEMBELAJARAN
PROBLEM BASED LEARNING
Tujuan Model Pembelajaran
Problem Based Learning
Meningkatkan kemampuan menerapkan konsep pada
permasalahan barulnyata, pengintegrasian konsep
high order thinking skills (HOTS) yakni pengembangan
kemampuan berfikir kritis, kemampuan pemecahan
masalah dan secara aktif mengembangkan keinginan
dalam belajar dengan mengarahkan belajar diri
sendiri dan keterampilan belajar.
41. Mengidentifikasi masalah
‘Mengidentifikasi masalah melalui curah pendapat dari kasus yang diberikan.
2, Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan nformasi yang relevan
Peserta didik mendata sejumlah fakta pendukung sesuai masalah, serta pengetahuan dekleratif
berupa konsep dan prinsip yang harus dikuasai berkenaan dengan masalah.
2. Mengambengkan soluei mela identikesalternatif tukar-pikiran dan mengeosk perbedacn
pandangan
Peserta didik diajak berfikir untuk mengembangkan pemecahan masalah melalui berfikir
prosedural melakukan penelaahan penyebab masalah, melalui pengumpulan imformasi dari
‘setiap langkah pemeriksaan hinggs ditemukan penyebab utama masalah.
4, Melakukan tindakan strategis
Peserta dldik mengembangkan tndakan strategis yang didasarkan atas temwan untuk
memocahkan masalal
5. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan
Peserta didik diajak memeriksa pengaruh hasil tindakan terhadap permasalahan yang terjadi di
dalam sistem, menggunakan rujukan seperti “service manual”, hingga sistem dapat bekerja
‘secara normal sesual rujukan.SINTAKSIS model Problem Solving Learning Jenis
JENIS Trouble Shooting
. Merumuskan uraian masalah
Peserta didik dihadapkan pada kasus, mengicentifikas! masalah dan
merumuskan kemungkinan penyebab masalah.
Mengembangken kemungkinan penyebab
Pengembangan kemungkinan penyebab dilakukan berdasarkan observast
dan pemeriksaan terhadap fungsi berdasarkan konsep atau prinsip.
Mengetes penyebab atau proses diagnosis
Menganallsis data hasil pemeriksaan dan menentukan penyebab utama,
menggunakan berfikir prosedur serta melakukan perlakuan/perbaikan.
4. Mengevaluasi
4
°
Memeriksa hasil periakuan/perbaikan dan membandingkannya dengan
acuan rujukan atau service manual, untuk menentukan kasus/permasalahan
telah dapat diatasi.
ii Nea MODEL PEMBELAJARAN
PROJECT BASED LEARNING
(PjBL)
TUJUAN
Meningkatkan motivasi belajar, team work,
keterampilan kolaborasi dalam pencapaian
kemampuan akademik level tinggi/taksonomi tingkat
kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21.& Sik Be - —
gre SINTAKSIS MODEL PEMBELAJARAN P/BL
4. Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the essential question)
Peserta didik secara kelompoklindividu dihadapkan pada situasi adanya permasalahan dan
menentukan projek yang paling tepat cara mengatasi masalah.
2. Mendesain perencanaan projek
Peserta didik merancang projek balk desain/perencanaan, gambar, bahan, maupun teknis
pengerjaannya
Menyusun jadwal (Create a Schedule)
Peserta didik menyusun jadwal (waktu pelaksanaan), distribusi pekerjaan, dan presentasl.
‘Memonitor kemajuan projek (Monitor the Progress of the Project);
Peserta didik mengerjakan projek seaualrancangen dan distribusi kerja serta menyampaikan
progres/kemajuan pengerjaan
Menguji hasil (Assess the Oates)
Peserta didik memeriksa hasil projek; membandingkan dengan rancangan dan pendidik menilai
kemajuan peserta didik.
Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the.
Experience)
Fendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil projek yang sudah
>
— —]
MODEL PEMBELAJARAN
PRODUCTION BASED TRAINING (PBT)/
PRODUCTION BASED EDUCATION AND TRAINING (PBET)
TUJUAN
Menyiapkan peserta didik agar memiliki
kompetensi kerja yang berkaitan dengan
kompetensi teknis serta kemampuan kerja sama
(berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi kerja.Membuat rancangan produk; dapat berupa benda hasil produksi, layanan jasa,
rencana pertunjukan. Dapat dilakukan dari mulal menggambar detail, membuat
pamflet (waktu pertunjukan, isi pertunjukan), perhitungan kebutuhan
bahan/kostum, peralatan, teknik pengerjaan serta alur kerja/koordinasi kerja.
2. Melaksanakan proses produksi
Poserta didik melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana produk benda/
layanan jasalrencana pertunjukan, alur /koordinasi kerja serta memonitor proses
produksi.
8. Mengevaluasi produk (melakukan kendall mutu),
Peserta didik memeriksa hasil produk melalui membandingkan dengan tuntutan
perencanaan teknis.
4. Mengembangkan rencana pemasaran
Peserta didik mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring)
‘maupun luar jejaring (luring) berbentuk brosur/pamfiet dan
mempresentasikannya.
TEACHING FACTORY
TUJUAN
4. Menyiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan atau wirausahawan;
2, Membantu peserta didik mei
kompetensinya;
. Menumbuhkan kreativitas peserta didik melalui learning by doing;
| Mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
. Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
. Membantu peserta didik mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,
serta menjalin kerjasama dengan dunia kerja secara aktual;
7. Memberi kesempatan kepada peserta didik melatih keterampilannya,
sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih.
bidang kerja yang sesuai dengan
anae—— 3
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(SEMA E. ALPTEKIN:2001)
4. Merancang produk
Peserta didik mengembangkan produk barulcipta resep atau produk
kebutuhan sehari-hari (consumer goods)/merancang pertunjukan
kontemporer dengan menggambarimembuat scrip/merancang pada
komputer atau manual dengan data spesifikasinya.
2. Membuat prototype
Membuat produk/kreasi baru/tester sebagai prototype sesuai data
spesifikasi,
3. Memvalidasi dan memverifikasi prototype
Peserta didik melakukan validasi dan verifikasi dimensi data spesifikasi dari
prototypelkreasi barultester yang dibuat untuk mendapatkan persetujuan
layak diproduksi/dipentaskan.
|. Membuat produk masal
Peserta didik mengembangkan jadwal dan jumlah produk/pertunjukan sesuai
dengan waktu yang ditetapkan.
SINTAKSIS TEACHING FACTORY
(Dadang Hidayat, 2011)
4. Menerima order
Peserta didik berperan sebagai penerima order dan berkomunikasi dengan pemberi
order berkaitan dengan pesananilayanan jasa yang diinginkan. Terjadi komunikasi
efektif dan santun serta mencatat keinginan/keluhan pemberi order. Misal: pada geral
perbaikan Smart Phone atau reservasi kamar hotel.
2, Menganalisis order
Peserta didik berperan sebagal teknisi melakukan analisis terhadap pesanan pemberi
order berupa produk barang atau layanan jasa sehubungan dengan gambar detail,
spesifikasi, bahan, waktu pengerjaan, dan harga di bawah supervisi guru yang
berperan sebagai supervisor.
3. Menyatakan kesiapan mengerjakan order
Peserta didik menyatakan kesiapan untuk melaksanakan pekerjaan berdasarkan hasil
analisis order dan kompetensi yang dimilikinya, sehingga menumbuhkan motivasi dan
tanggung jawab.|
4, Mengerjakan order
Melaksanakan pekerjaan sesual tuntutan spesifikasi kerja yang sudah dihasiikan
melalui proses analisis order. Peserta didik sebagai pekerja harus menaati
prosedur kerja yang ditentukan, keselamatan kerja, dan langkah kerja secara
sungguh-sunguh untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang ditentukan.
5. Mengevaluasi produk
Melakukan penilaian terhadap benda produk kerjallayanan jasa dengan cara
membandingkan parameter benda kerja/layanan jasa yang dihasilkan data
parameter pada spesifikasi order pesanan atau spesifikasi service manual.
6. Menyerahkan order
Peserta didik menyerahkan order benda produk kerja/layanan jasa, setelah yakin
semua persyratan spesifikasi order telah terpenuhi, sehingga terjadi komunikasi
produktif dengan pelanggan.