DISUSUN OLEH :
SAMIRA
01.09.2021
TAHUN 2021
1. Pengertian
2. Etiologi
c) Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome,
yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan
pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai
Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada
sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah
kurang bertenaga.
e) System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air
(herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit
yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami
infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit
lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan HIV/AIDS terdiri dari pengobatan, perawatan/rehabilitasi dan
edukasi.
a) Pengobatan
Obat-obatan yang dapat digunakan pada penderita HIV antara lain:
1) Obat Retrovirus
1. Zidovudine (AZT)
Berfungsi sebagai terapi pertama anti retrovirus. Pemakaian obat ini dapat
menguntungkan diantaranya yaitu Dapat memperpanjang masa hidup (1-2
tahun), mengurangi frekuensi dan berat infeksi oportunistik, menunda
progresivitas penyakit, memperbaiki kualitas hidup pasien, mengurangi
resiko penularan perinatal, mengurangi kadar Ag p24 dalam serum dan
cairan spinal..
2. Didanosine ( ddl ), Videx
Merupakan terapi kedua untuk yang terapi intoleransi terhadap AZT, atau
bisa sebagai kombinasi dengan AZT bila ternyata ada kemungkinan respon
terhadap AZT menurun. Untuk menunda infeksi oportunistik respon terhadap
AZT menurun. Untuk menunda infeksi oportunistik pada ARC dan
asimtomatik hasilnya lebih baik daripada AZT.
2) Obat-obat untuk infeksi oportunistik
1. Pemberian profiklaktik untuk PCP dimulai bila cCD4, 250 mm/mm3.
Dengan kotrimokzasol dua kali/minggu. Dosis 2 tablet, atau dengan aerosol
pentamidine 300mg, dan dapsone atau fansidar.
2. Prokfilaksis untuk TBC dimulai bila PDD>=5mm, dan pasien anergik.
Dipakai INH 300mg po qd dengan vit.b6, atau rifampisin 600mg po qd bila
intolerans INH.
3. Profilaksis untuk MAI (mycobacterium avium intracelulare), bila CD4 ,
200/mm3, dengan frukanazol po q minggu, bila pernah menderita oral
kandidiasis, sebelumnya.
4. Belum direkomendasikan untuk profilaksis kandidiasis, karena cepat timbul
resistensi obat disamping biaya juga mahal.
3) Obat untuk kanker sekunder
Pada dasarnya sama dengan penanganan pada pasien non HIV. Untuk Sakorma
Kaposi, KS soliter:radiasi, dan untuk KS multipel:kemoterapi. Untuk limfoma
maligna: sesuai dengan penanganan limfoma paa pasien non HIV.
4) Pengobatan simtomatik supportif
Obat-obatan simtomatis dan terapi suportif sring harus diberikan pada
seseorang yang telah menderita ADIS, antara lain yang sering yaitu: analgetik,
tranquiller minor, vitamin, dan transfusi darah.
b) Rehabilitasi
Rehabilitas ditujukan pada pengidap atau pasien AIDS dan keluarga atau orang
terdekat, dengan melakukan konseling yang bertujuan untuk:
1. Memberikan dukungan mental-psikologis
2. Membantu merekab untuk bisa mengubah perilaku yang tidak berisiko tinggi
menjadi perilaku yang tidak berisiko atau kurang berisiko.
3. Mengingatkan kembali tentang cara hidup sehat, sehingga bisa
mempertahankan kondisi tubuh yang baik.
4. Membantu mereka untuk menemukan solusi permasalahan yang berkaitan
dengan penyakitnya, antara lain bagaimana mengutarakan masalah-masalah
pribadi dan sensitif kepada keluarga dan orang terdekat.
c) Edukasi
Edukasi pada masalah HIV/AIDS bertujuan untuk mendidik pasien dan
keluarganya tentang bagaimana menghadapi hidup bersama AIDS, kemungkinan
diskriminasi masyaratak sekitar, bagaimana tanggung jawab keluarga, teman dekat
atau masyarakat lain. Pendidikan juga diberikan tentang hidup sehat, mengatur
diet, menghindari kebiasaan yang dapat merugikan kesehatan, antara lain: rokok,
minuman keras. Narkotik, dsb.
c. Riwayat
d. Keadaan Umum
Pucat, kelaparan
e. Gejala Subjektif
Demam kronik dengan atau tanpa mengigil, keringat malam hari berulang kali,
f. Psikososial
g. Status Mental
h. HEENT
i. Neurologis
kejang, paraplegia
j. Muskoloskletal
k. Kardiovaskular
l. Pernapasan
m. Gastro Intestinal
n. Gastro Urologi
o. Integument
8. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi
zat gizi
b. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup
yang beresiko.