Anda di halaman 1dari 2

Pacaran Untuk Menjadi Baik dan Buruk

Menuru Knight (2004) pacaran adalah hubungan antara seorang pria dan seorang
Wanita. Pada intiny, pacarana merupakan proses persatuan atau perencanaan khusus antara
dua orang yang berlawanan jenis, yang saling tertarik satu sama lain dalam berbagai tingkat
tertentu. Pacaran menurut saya adalah ketika seorang perempuan dan seorang laki-laki
mengambil sebua komitmen untuk berjalan bersama-sama untuk saling mendukung dan
menghormati. Perilaku pacarana biasanya dimulai pada waktu SMP dan SMA yaitu pada usia
13-14 tahun. Usia pertama kali pacaran pada perempuan dan laki-laki pun berbeda. Beberapa
perempuan mengatakan usia pertama kali berpacaran sekita 14 tahun sedangkan pada laki-
laki memulai pada usia 15 tahun.

Faktor yang membuat seorang remaja melakukan hubungan berpacaran, yaitu


kematangan seksual, peran dalam kelompok social dan tekanan teman sebaya, lingkungan
rumah atau sekolah, dan tingkat pendidikan dan social ekonomi orang tua. Fungsi pacarana
menurut Paul & White (dalam Santrock, 2014) ada beberapa fungsi berpacaran, yaitu
pacarana dapat menjadi suatu bentuk rekreasi, pacarana sebagai sumber dari status dan
keberhasilan, berpacaran meliputi proses belajar tentang keintiman dan merupakan sebuah
kesempatan untuk menciptakan hubungan yang unik dan bermakna dengan seseorang dari
lawan jenis, berpacaran dapat memberikan kebersamaan melalu interaksi dan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan bersama dalam hubungan dengan lawan jenis, dll.

Pertama saya ingin membahas bagaimana pacaran menunjukan hal buruk. Banyak
pasangan pada zaman sekarang yang berpacaran tetapi melakukan seks bebas. Mengapa
demikian? Karena biasanya sang laki-laki ingin melakukan hal tersebut untuk memenuhi
hasratnya dan sang perempuan mengiyakan dikarenakan itu merupaka bentuk sayangnya
kepada pacaranya. Menurut Luthfie (2002) perilaku seksual pranikah adalah perilaku seks
yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan yang resmi menurut hukum maupun
menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu.

Mereka melakukan hal tersebut tanpa memikirkan hal negative yang akan terjadi dan
dosa yang ditanggung. Bagi mereka yang sudah sering melakukan mungkin menjadi suatu hal
yang wajar karena merasa tidak ada hal yang merugikan yang terjadi. Tetapi bisa saja hal itu
menjadi kecolongan, contohnya hamil di luar nikah dan terkena penyakit. Jika sudah terjadi,
mereka memilih untuk menggugurkan anaknya. Makanya banyak kasus anak hamil diluar
nikah di Indonesia tinggi karena tingginya tingkat seks bebas. Pemerintah maupu instansi-
intansi harus lebih giat memberi pengetahuan tentang sex education. Agar kejadian tersebut
tidak terjadi lagi.

Kedua saya ingin membahas bagaimana pacaran menunjukan hal baik. Banyak sekali
hal baik yang muncul saat berpacaran. Pacaran yang baik adalah ketika pasangan saling
mendukung, menghormati, dan mencintai. Contoh hal baik yang terjadi yaitu, jika satu agama
bisa kegereja bareng, belajar bersama, membuka usaha bareng,saling menasehati. Terlepas
dari

Anda mungkin juga menyukai