Anda di halaman 1dari 2

Definisi Manajemen

Manajemen dipandang sebagai suatu proses khusus yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengimplementasian, dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran
sebuah organisasi melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (George
Terry, 1964)

Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni

 Planning (perencanaan),
Planning (perencanaan) ialah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh
kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan. Planning mencakup kegiatan
pengambilan keputusan, karena termasuk dalam pemilihan alternatif-alternatif keputusan.
Diperlukan kemampuan untuk mengadakan visualisasi dan melihat ke depan guna
merumuskan suatu pola dari himpunan tindakan untuk masa mendatang.
 Organizing (pengorganisasian)
Organizing berasal dari kata organon dalam bahasa Yunani yang berarti alat, yaitu proses
pengelompokan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan-tujuan dan penugasan setiap
kelompok kepada seorang manajer. Pengorganisasian mempersatukan sumber-sumber daya
pokok dengan cara yang teratur dan mengatur orang-orang dalam pola yang demikian rupa,
hingga mereka dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas guna mencapai tujuan-tujuan yang
ditetapkan.
 Actuating (penggerakan)
Penggerakan adalah satu usaha untuk menggerakan anggota-anggota kelompok demikian
rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran
perusahaan yang bersangkutan dan sasaran-sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut
oleh karena para anggota itu ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Menggerakan
berhubungan erat dengan sumber daya manusia yang pada akhirnya merupakan pusat
sekitar apa aktivitas-aktivitas manajemen berputar. Nilai-nilai, sikap, harapan, kebutuhan,
ambisi, harapan, pemuasan seseorang dan interaksinya dengan orang-orang lain dan dengan
lingkungan fisik kesemuanya bertautan dengan proses menggerakan
 Controlling (pengawasan).
Pengawasan adalah suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan operasional
(actuating) di lapangan sesuai dengan rencana (planning) yang telah ditetapkan dalam
mencapai tujuan (goal) dari organisasi, Dengan demikian yang menjadi obyek dari
kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan, penyimpangan, cacat dan hal-hal yang
bersifat negatif. Sebutan controlling lebih banyak digunakan karena lebih mengandung
konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan, dan pengambilan
tindakan korektif.

Level Manajemen

 Manajemen Puncak (Top Management)


Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditimbulkan dari keputusankeputusan
manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama.
Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian
untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer
dibawahnya.
 Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian
untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab
melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah,
kepala divisi, direktur produk.
Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh
para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian
teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam
bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.
 Operatives
Menjalankan kegiatan-kegiatan implementatif sesuai yang ditugaskan oleh top manajemen
melalui Middle managers dan First line managers (Para pekerja teknis)

Perbedaan tingkatan manajemen mempengaruhi fungsi manajemen yang dilakukan, di mana ada 2
fungsi manajemen yaitu manajemen administratif dan manajemen operatif.

 Semakin rendah jabatan, maka lebih banyak mengerjakan fungsi manajemen operatif.
 Semakin tinggi jabatan, lebih banyak menggunakan fungsi administratif.

Keterampilan Manajemen

 Keterampilan konseptual
yaitu kemampuan untuk memandang dan memahami suatu persoalan, suatu isu atau
organisasi secara keseluruhan dan mengkoordinasikan serta memadukan semua bagian-
bagiannya yang saling terkait untuk kepentingan atau kegiatan organisasi. Keterampilan ini
merupakan pemahaman dan kecakapan dalam menjalankan fungsi-fungsi manajerial,
meliputi proses perencanaan, pengorganisasian, pendelegasian, pengontrolan, evaluasi dan
pemecahan masalah.
 Keterampilan teknis
yaitu kemampuan untuk mengaplikasikan pengetahuan, metode, atau teknik spesifik dalam
bidang spesialisasi tertentu. Keterampilan ini merupakan pemahaman dan kecakapan
melakukan aktivitas pekerjaan yang berhubungan dengan bidang khusus atau pekerjaan
tertentu. Keterampilan teknis biasanya lebih banyak berhubungan dengan keahlian tangan
atau fisik lainnya, namun ada juga beberapa keahlian non-fisik yang bersifat teknis, seperti
keahlian teknis bagi seorang akuntan dan salesman. Artinya kemampuan individu yang lebih
bersifat keahlian khusus teknis operasional seperti mengoperasikan alat-alat dan kegiatan-
kegiatan yang bersifat administrative.
 Keterampilan sosial
yaitu keterampilan mengelola diri sendiri dan bersosialisasi dengan orang lain yang
didasarkan pada nilai-nilai yang dianut dalam kehidupan seseorang, termasuk didalamnya
tentang pola pikir (mindset), sistem kepercayaan (belief system), kematangan emosi
(emotional maturity) dan kepercayaan diri (self confidence) seseorang.

Anda mungkin juga menyukai