Anda di halaman 1dari 18

Universita 45 Surabaya

Hand Out
Pengantar Manajemen

Fakultas : Ekonomi Dosen : Drs. Ec. Harsono Teguh S. ,MM


Jurusan/Semester : Manajemen/Genap Kode Mata Kuliah : 324112
Nama Mata Kulia : Pengantar Manajemen Jumlah Halaman : 18

Manajenem adalah:
- Istilah manajemen berasal dari kata management, turunan dari kata to manage yang artinya
mengurus atau tata laksana atau ketatalaksanaan. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana
cara manajer mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi pembantunya
agar usaha yang sedang digarap dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
- Manajemen adalah seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien dan efektif
serta rasional untuk mencapai tujuan. Administrasi sendiri ialah ilmu dan seni yang mempelajari
kerjasama kelompok orang dalam suatu organisasi untuk menacapai tujuan. Bedanya dengan
manajemen, manajemen sebagai proses sosial dan organisasi sebagai sistem sosial.
- Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
- Menurut R. Terry Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumberdaya lainnya.
- Definisi tersebut mencakup pengertian sbb:
Proses merupakan kegiatan yang direncanakan.
Kegiatan merencanakan, mengirganisir, mengarahkan dan mengendalikan disebut fungsi
manajemen.
Tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Tujuannya yaitu:
Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas dengan lain kata presatasi manajer itu
diukur dari efektifitas dan efisiensi tujuan organisasi, tidak sekedar mencapai
tujuan organisasi. Dau kata tersebut dipopulerkan oleh Peter Drucker, menurut
Drucker efisiensi berarti mengerjakan sesuatu dengan benar.
Efisiensi adalah kemampuan menggunakan sumber daya dengan benar, tidak
mebuang-buang sumber daya yang tidak perlu. Efisiensi akan lebih jelas jika
dikaitkan dengan konsep perbandingan output dan input. Output merupakan hasil
atau keluaran suatu organisasi sedangkan input merupakan sumber daya yang
digunakan untuk menghasilkan output tersebut.

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 1


Skema Pengertian Manajemen

Proses Manajemen
- Manajemen pada dasarnya memiliki empat kerangka: perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian kegiatan tersebut dinamakan: Proses Manajemen.

Perencanaan Pengorganisasi
an

Pengendalian Pengarahan

Urutan Kegiatan secara teoritis

Urutan Kegiatan yang lebih realistis

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 2


Manajer dan Lingkungan Organisasi
1. Lingkungan Internal Organisasi (Internal Environment) yaitu lingkungan yang berada didalam
organisasi yang terdiri karyawan, manajemen dan budaya organisasi.
2. Lingkungan Eksternal Organisasi (Organizational Environment) yaitu meliputi semua elemen
yang berada diluar organisasi tetapi berpotensi mempengaruhi organisasi, lingkungan ini terdiri
atas:
Lingkungan Umum (General Environment) merupakan Lapisan lingkungan eksternal
yang mempengaruhi organisasi secara tidak langsung. Termasuk dalam lingkungan ini
antara lain dimensi internasional, teknologi, sosiokultur, ekonomi dan legal politik.
Lingkungan Tugas (Task Environment) yaitu Lapisan lingkungan eksternal yang secara
langsung mempengaruhi operasi dan kinerja organisasi. Lingkungan ini meliputi pesaing,
pemasok, pelanggan dll.

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 3


Perencanaan (Planing)
Perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik
untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi.

Empat Tahap (Planing):


Tahap 1, Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang
keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja .
Tahap 2, Merumuskan keadaan saat ini tahap ini memerlukan informasi terutama tentang keuangan
dan data statistik, yang diperoleh melalui komunikasi .
Tahap 3, Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan segala kekuatan dan kelemahan
serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan
organisasi dalam mencapai tujuan .
Tahap 4, Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Pengembangan berbagi alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-
alternatif terbaik dan paling memuaskan .

Manfaat Perencanaan
- Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan
- Membantu kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
- Memungkinkann manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
- Membantu penempatan tanggungjawab lebih cepat
- Memberikan cara pemberian perintah untuk operasi
- Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi
- Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
- Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
- Menghemat waktu, usaha dan dana

Kelemahan Perencanaan
- Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi yang
nyata
- Cenderung menunda kegiatan
- Terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
- Kadang-kadang hasil yg paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual
- Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 4


Rencana Operasional

Pengorganisasian
Sebagai kegiatan mengkoordinir sumber daya, tugas, dan otoritas diantara organisasi agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif.
Pengorganisasian proses penyusunan struktur organisasi yg sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yg dimiliki dan lingkungan yg melingkupinya
Aspek utama proses proses penyusunan struktur organisasi ada 2 (dua) yaitu:
* Departementalisasi Pengelompokkan kerja
* Pembagian kerja Pemerincian tugas pekerjaan
Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi dapat
mencapai tujuannya, yg tercermin pada struktur organisasi yg mencakup :
1. Pembagian kerja
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yg tidak dapat dihindarkan

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 5


Struktur Organisasi
Pengertian :
Struktur organisasi (desain organisasi):
- Mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola.
- Menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara
fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yg menunjukkan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggungjawab

Faktor-faktor utama yg menentukan perancangan struktur organisasi :


- Strategi organisasi untuk mencapai tujuan
- Teknologi yang digunakan
- Anggota/karyawan dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
- Ukuran organisasi

Unsur-unsur struktur organisasi :


- Spesialisasi pekerjaan
- Standardisasi kegiatan
- Koordinasi kegiatan
- Sentralisasi dan desentralisasi
- Ukuran satuan kerja

Bentuk Bagan Organisasi

- Bentuk Piramid

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 6


- Bentuk Vertikal

- Bentuk Horizontal

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 7


- Bentuk Lingkaran

Pembagian Kerja
Tujuan pembagian kerja untuk mencapai tujuan di mana individu tidak dapat mencapainya sendiri
synergy
Tiang dasar pengorganisasian adalah pembagian kerja (division of labor)

Koordinasi dan Rentang Manajemen


- KOORDINASI proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien
- RENTANG MANAJEMEN jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang
manajer atau atasan
- Rentang manajemen dan koordinasi saling
berhubungan erat :
Semakin besar jumlah rentangan semakin sulit untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan
bawahan secara efektif.
Jumlah bawahan yang melapor ke setiap manajer lebih banyak, organisasi hanya
membutuhkan sedikit manajer lebih mudah mengkoordinasi kegiatan-kegiatan antar
departemen.

Berapa Jumlah Rentangan Yang Ideal ?


Ada 2 alasan utama penentuan rentangan yang tepat penting:
1. Rentangan manajemen mempengaruhi penggunaan efisien dari manajer dan
pelaksanaan kerja efektif dari bawahan mereka.
>Terlalu melebar tidak efisien

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 8


>Terlalu sempit manajer tidak digunakan sepenuhnya
2. Ada hubungan antara rentang manajemen di seluruh organisasi dan struktur organisasi
Semakin sempit rentang manajemen, struktur organisasi akan berbentuk TALL
Semakin lebar rentang manajemen, struktur organisasi akan berbentuk FLAT
RUMUS :
R = n (2n-1 + n-1 )
R = Jumlah hubungan
n = Jumlah bawahan
Jika ada 5 bawahan ada 100 hubungan

Hubungan Antara Rentang Manajemen dan Struktur Organisasi


Rentangan datar (Flat) 1 Tingkatan manajamen
1 Manajer
Rentangan lebih tinggi 2 Tingkat manajemen
4 Manajer
Rentangan tinggi (Tall) 3 Tingkata manajemen
9 Manajer

- Tingkatan manajemen, 1 Manajer

- Tingkatan manajemen, 4 Manajer

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 9


Pengarahan
Adalah membuat bagaimana orang-orang bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer
perlu mengarahkan orang tersebut.

Pengarahan meliputi:

- Kegiatan memberi pengarahan (Directing).


- Mempengaruhi orang lain (Influencing).
- Memotivasi orang untuk bekerja (Motivating)

Bagaimana membuat orang mau bekerja . . . ?


Untuk tujuan organisasi ini tidak mudah!

Seorang manajer harus mampu menciptakan suasana (atmosfer) yang dapat mendorong orang
untuk bekerja.
Contoh: Microsoft, perusahaan pembuat perangkat lunak (softwere) di Amerika Serikat,
membuat suasana kerja yang sangat longgar, progamer tidak mempunyai jam kerja tertentu
- Keluar masuk kapan saja
- Tidak perlu memakai seragam (dating dengan kaos T-shirt dan celana jean)
- Ditempat kerja disediakan bilyar, soft drink (minuman ringan)
Prinsipnya:
- Asal pekerjaan selesai, mereka bisa menghasilkan softwere yang baik, maka tidak ada masalah
dengan aturan kerja.

Penyusunan Personalia Organisasi


- Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orang-orang yang
memberikan tenaga, bakat, kreatifitas dan usaha mereka kepada organisasi
- Penyusunan Personalia fungsi manajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan,
pemberian latihan dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
- Proses penyusunan personalia (staffing process) serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus
menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalia organisasi dengan orang-orang yang
tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat.
- Fungsi ini dilaksanakan dalam 2 tipe lingkungan yang berbeda, yaitu :
1. Lingkungan Eksternal
2. Lingkungan Internal

Langkah-Langkah Proses Penyusunan Personalia


- Perencanaan sumber daya manusia
- Penarikan
- Seleksi
- Pengenalan dan orientasi
- Latihan dan pengembangan
- Penilaian pelaksanaan kerja
- Pemberian balas jasa dan penghargaan
- Perencanaan dan pengembangan karier (promosi, demosi, lateral)

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 10


Sumber Penawaran Personalia
EKSTERNAL
INTERNAL
Lamaran
Pribadi

Organisasi Promosi
Buruh

Kantor
PenempatanT Manajer
K Personalia Transfer
Sekolah
Sekolah

Perusahaan
Pesaing Penataran
Migrasi
&
imigrasi

Motivasi

Motivasi atau dorongan dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia pada
umumnya dan bawahan pada khususnya.

Edwin B. Flippo mengatakan :


Motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan pegawai organisasi agar mau bekerja secara
berhasil, sehingga tercapai keinginan para pegawai sekaligus tercapai tujuan organisasi.
G.R. Terry mengemukakan :
Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri individu yang merangsangnya untuk melakukan
tindakan-tindakan.

Setiap pekerjaan mempunyai motif atau needs tertentu dan mengharapkan kepuasan dari hasil
kerjanya seperti :
1. Kebutuhan fisik dan keamanan
2. Kebutuhan sosial.
3. Kebutuhan egoistik
Seseorang bekerja karena ada dorongan untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan. Seperti
dikatakan oleh Abraham Maslow bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang berjenjang, artinya bila

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 11


kebutuhan pertama dipenuhinya maka kebutuhan kedua menajdi utama demikian seterusnya.
Kebutuhan manusia yang berjenjang tersebut adalah :
Physiological needs (kebutuhan fisik) adalah kebutuhan yang paling mendasar manusia. Misalnya
: sandang, pangan dan papan.
Security of safety (kebutuhan keamanan) adalah kebutuhan rasa aman terhadap jiwanya, bebas
dari rasa was-was, bebas dari tekanan/ancaman.
Afiliation or acceptance (kebutuhan sosial) adalah kebutuhan seseorang bergabung pada
kelompok tertentu untuk menjadi anggota suatu keloompok, baik kelompok kerja atau kantor
maupun kelompok masyarakat.
Esteem or status adalah kebutuhan akan penghargaan/pandangan masyarakat, prestasi dan
pengakuan pihak lain.
Self actualization adalah kebutuhan seseorang untuk menyatakan atau menunjukkan potensi
dirinya, kemampuan dirinya serta ide-idenya.

Cara Memberikan Motivasi


Karena pada dasarnya motif daripada bawahan menggabungkan diri pada suatu perusahaan
adalah motif pemuasan kebutuhan, maka di dalam memberikan motivasi haruslah senantiasa
memperhatikan kebutuhan tersebut. Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memotivasi karyawan
antara lain :
1. Memberikan upah yang layak.
Upah yang layak dapat meningkatkan kepuasan seorang karyawan, sehingga gairahnya
untuk bekerja juga meningkat. Tetapi harus diingat, tidak selamanya peningkatan upah / gaji
dapat meningkatkan gairah kerja. Sampai batas tertentu, peningkatan upah justru bisa
mengendurkan semangat seseorang, karena ia sudah merasa cukup dengan penghasilannya,
walupun bekerja dengan santai jam kerja tidak penuh. Akibatnya pemberian gaji / upah yang
lebih besar akan menyebabkan karyawan bekerja dengan jam kerja yang lebih sedikit.
2. Pemberin insentif
Untuk mendapatkan hasil langsung, kepada karyawan dapat diberikan insentif, yaitu
pemberian penghasilan tambahan kepada karyawan yang telah memberikan prestasi sesuai
dengan yang diharapkan, atau pekerjaannya melebihi target.
3. Memperhatikan rasa harga diri
Upah dan insentif yang tinggi belum menjamin karyawan bisa senang, kalau harga
dirinya tidak mendapat perhatian sebagaimana mestinya. Jadi perlu diperhatikan jangan sampai
seorang karyawan merasa harga dirinya diinjak-injak.
4. Memenuhi kebutuhan rohani
Kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan masalah keagamaan, kepercayaan atau
tradisi yang masih tertanam kuat di masyarakat dan dalam hati karyawan haruslah mendapat
perhatian. Bila kebutuhan-kebutuhan ini tidak diperhatikan akan menyebabkan karyawan
kurang bergairah dalam bekerja.
Misalnya : Dalam suatu perusahaan dibuatkan tempat ibadah sesuai dengan kepercayaan dan
agama yang dipeluk oleh karyawannya.
5. Memenuhi kebutuhan berpartisipasi
Seorang pekerja akan bekerja lebih semangat bila ia diikutsertakan dalam setiap tahapan
pekerjaan tersebut. Oleh karena itu ia harus diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi,
sehingga merasa dihargai. Mempekerjakan seorang bawahan tidaklah baik bila semata-mata
mengandalkan sistem perintah.
6. Menempatkan pekerja pada tempat yang tepat
Penempatan pekerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, merupakan suatu
motivasi yang sangat baik. Kesalahan dalam menempatkan karyawan akan menyebabkan
kekeliruan-kekeliruan dalam pekerjaan, yang pada akhirnya merugikan organisasi. Bila ada

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 12


pekerjaan yang harus dilakukan secara kelompok harus bisa bekerja sama. Karyawan yang
kurang dapat bekerja sama hendaknya dipindahkan ke bagian lain.
7. Menimbulkan rasa aman di masa depan.
Untuk dapat menjamin rasa aman di masa depan (masa tua) perlu diadakan program
pensiun. Di samping itu bisa juga dengan cara memberikan kesempatan pada karyawan untuk
membeli saham pada perusahaan itu, sehingga nantinya dia ikut memiliki perusahaan.
8. Memperhatikan lingkungan tempat bekerja.
Lingkungan kerja yang nyaman, sejuk, bersih, indah dan rapi tentu lebih mampu
meningkatkan gairah kerja bila tentu lebih mampu meningkatkan gairah kerja bila dibandingkan
suasana kerja yang sumpek, panas, berdebu, gelap dan sebagainya.
9. Memberikan kesempatan untuk maju.
Pimpinan harus mampu mengamati siapa-siapa karyawan yang berprestasi, menunjukkan
loyalitas agar dapat dinaikkan pangkatnya atau ditempatkan pada tempat yang lebih baik.
10. Menciptakan persaingan sehat.
Dengan adanya persaingan yang sehat, akan memacu karyawan berlomba untuk lebih
dari yang lainnya. Tetapi harus diperhatikan jangan sampai persaingan yang diciptakan itu justru
membawa akibat-akibat yang negatif, hal mana akan menimbulkan kerugian yang jauh lebih
besar daripada keuntungan yagn didapat.

Motivasi Memiliki Dua Macam Bentuk:


1. Motivasi positif ; suatu dorongan yang bersifat positif artinya jika para pegawai dapat
menghasilkan prestasi di atas prestasi standar, maka pegawai tersebut diberikan insentif berupa
hadiah.
2. Motivasi negative ; yaitu dorongan bawahan dengan ancaman hukuman artinya jika prestasinya
kurang dari prestasi standar akan dikenakan hukuman, sedang jika prestasinya di atas standar
tidak diberikan apa-apa.
Walaupun setiap individu pegawai mempunyai keinginan yang berbeda-beda, namun ada
kesamaan dalam kebutuhannya, yaitu setiap manusia ingin hidup dan untuk hidup perlu makan
dan manusia normal mempunyai harga diri.

Teori Motivasi
Ada 3 kelompok :
1. TEORI PETUNJUK
> Mengemukakan bagaimana memotivasi para karyawan
> Teori ini didasarkan atas pengalaman coba- coba
2. TEORI ISI
> Disebut teori kebutuhan
a. Hirarki kebutuhan dari Abraham Maslow
b. Teori Motivasi dari Frederick Herzberg
c. Teori prestasi dari David Mc Cleland
3. TEORI PROSES
a. Teori Pengharapan
b. Pembentukan perilaku
c. Teori Porter-Lawler
d. Teori Keadilan

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 13


5 Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
1. Fisiologis
2. Keamanan dan rasa aman
3. Sosial
4. Harga diri
5. Aktualisasi diri

Kepemimpinan
- Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan untuk membangkitkan kekuatan-kekuatan
emosional maupun rasional pada pengikutnya. Sebenarnya kepemimpinan perlu bersfiat lebih
emosional daripada intelektual atau rasional.
- Setiap pemimpin harus melaksanakan semua fungsi manajemen, artinya memimpin semua
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.
- Pimpinan selalu membawa misi-misi tertentu dan berusaha untuk mencapai tujuan itu. Karena itu
setiap pimpinan harus merencanakan agar terbina kerjasama yang harmonis antara unsur
eksternal dan internal perusahaan supaya tujuan tercapai dengan baik. Seorang pimpinan harus
memperhatikan dua hal, yaitu : internal environment dan external inveronment.
- Internal environment adalah keseluruhan perusahaan yang meliputi karyawan, kegiatan produksi,
administrasi, finansial, hubungan yang baik di antara karyawan maupun di antara atasan dan
bawahan.
- External inveronment adalah hal-hal di luar yang mempengaruhi perusahaan, yaitu keadaan
ekonomi, teknologi dan kebijaksanaan pemerintah.
- Pimpinan perusahaan harus menyadari bahwa tujuannya baru dapat dicapai dengan baik jika
terjalin kerjasama yang baik antara internal dan external environment dan ini membutuhkan
pendekatan sistem kerjasama sosial atau Cooperative social system approach

- Dalam proses kepemimpinan/transaksi sosial meliputi unsur:


1. orang yang mempengaruhi
2. metode mempengaruhi
3. orang yang dipengaruhi.
Bila orang yang dapat dipengaruhi untuk diberlakukan atau bertindak dengan cara
tertentu atau menyetujui sikap dan pendapat yang mempengaruhi (pemimpin) dapat
menendalikan yang dipengaruhi.
Adapun metode mempengaruhi dapat berupa :
1. kekuatan fisik,
2. penggunaan sanksi
3. usaha menunjukkan keahlian
4. kharisma (daya tarik)

Hakekat Kepemimpinan
- Dalam kepemimpinan, orang yang dipengaruhi lambat laun akan selalu saling
mempengaruhi, sehingga terjadilah hubungan pemimpin dan pengikut (leader
Followerrelation).
- Hakikat kepemimpinan adalah bahwa atasan mempengaruhi perilaku orang lain dan

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 14


dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.
- Kekuasaan adalah kemampuan seseorang yang bersangkutan menerjakan apa yang
dikehendaki.
- Dalam model kepemimpinan, ada kepemimpinan formal, yang terjadi karena manajer
mengarahkan berstandar pada wewenang formal sedang kepemimpinan informal terjadi
karena seseorang yang tanpa wewenang formal berhasil mempengaruhi perilaku orang
lain.

Tipe Kepemimpinan
- Dari studi berbagai tipe kepemimpinan muncul:
pendekatan sifat (fokus: pada karakteristik pribadi pemimpin)
pendekatan perilaku (fokus: pada perilaku pemimpin dihadapkan dengan
pengikutnya)
pendekatan situasional (fokus: pada kesesuaian antara perilaku pimpinan dengan
karakteristik situasional).
- Teori lain, yaitu teori jalur tujuan menyatakan bahwa ada :
kepemimpinan direktif; memberitahu bawahan memberikan arahan, memberikan
jadwal, dan mempertahankan standar kinerja;
kepemimpinan yang mendukung, yang memperhatikan bawahan, semua
diperlakukan sama, semua teman dan mudah didekati
kepemimpinan yang berorentasi pada hasil yang menetapkan tujuan yang
menantang, mengharapkan bawahan bekerja keras, mengharapkan, selalu
penyempurnaan
kepemimpinan partisipatif yang selalu berkonsultasi dengan bawahan
memperhatikan saran bawahan sebelum mengambil keputusan.

Pengawasan
Pengawasan suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar
yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta
mengambil koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan
dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan

Tipe-Tipe Pengawasan:
1. Pengawasan pendahuluan/ feedforward controll
2. Pengawasan concurrent
3. Pengawasan umpan balik/ feedback control

- Pengawasan Pendahuluan / feedforward controll


Pengawasan ini di desain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu dan
memungkinkan perbaikan dilakukan sebelum seluruh tahap kegiatan tertentu diseslesaikan.

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 15


Misalkan : tahun ini penjualan ditargetkan 100 juta. Monitoring terhadap target tersebut
dilakukan sejak bulan-bulan awal untuk memastikan apakah target penjualan tersebut pada akhir
tahun dapat dicapai. Apabila pada pertengahan tahun penjualan tersebut hanya diperoleh 30 juta,
dan situasi ini berlangsung sampai akhir tahun, target penjualan 100 juta tidak tercapai. Maka
pada pertengahan tahun sudah dapat diperkirakan target penjualan tidak terealisasi. Perbaikan-
perbaikan harus dilakukan saat itu juga agar tercapai target penjualan pada akhir tahun dapat
tercapai. Pengawasan ini merupakan pengawasan yang cukup agresif. Perubahan-perubahan yang
mungkin terjadi dan membuat realisasi rencana terhambat akan selalu dapat diantisipasi.

- Pengawasan concurrent (Yes/No)


Pengawasan ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung, tipe ini merupakan
pengendalaian dimana suatu kegiatan akan terus dilakukan/dilanjutkan atau tidak. Apabila ada
persetujuan atau ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi sebagai contoh : Kuota salesman
mencapai jumlah tertentu (jumlah minimum yang harus dipenuhi), maka operasi penjualan
didaerah dimana salesman bekerja akan dilanjutkan. Apabila penjualan minimum tidak tercapai
maka operasi penjualan didaerah itu dihentikan.

- Pengawasan Umpan Balik feedback control


Pengawasan mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah kegiatan itu selesai. Penyebab-
penyebab penyimpangan ditentukan, kemudian penyebab-penyebab tersebut dapat digunakan
untuk perencanaan dimasa mendatang untuk kegiatan yang sama. Pada contoh target penjualan
dimuka, setelah akhir tahun, realisasi penjualan dibanding dengan target penjualan, dapat lebih,
kurang, atau sama. Penyebabnya diidentifikasi kemudian dapat digunakan untuk perencanaan
target penjualan tahun berikutnya. Pengawasan umpan balik terkadang diperlukan untuk tujuan
lain, misalnya untuk menentukan bonus dan memotivasi karyawan. Contoh, bonus untuk
salesman adalah 10% dari kelebihan penjualan atas kuota yang telah ditetapkan. Bila ingin
memperoleh tambahan, maka salesman tersebut akan berusaha meningkatkan penjualan
sebanyak-banyaknya.

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 16


Penetapan Penetapan Perbandingan
Pengukuran
Standar Pengukuran Dengan
Pelaksanaan
pelaksana Pelaksanaan Standar ;
kegiatan
an kegiatan evaluasi

Pengambilan
Tindakan
Koreksi,
Bila perlu

Tahap-Tahap Pengawasan
1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan dengan standar, evaluasi
5. Pengambilan tindakan, koreksi bila perlu

Karakteristik-karakteristik Pengawasan
1. Akurat
2. Tepat waktu
3. Obyektif dan menyeluruh
4. Terpusat pada titik-titk pengawasan strategik
5. Realistik secara ekonomis
6. Realistik secara organisasional
7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi
8. Fleksibel
9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional
10. Diterima para anggota organisasi

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 17


DAFTAR PUSTAKA
- Gibson, Ivancevich, Donnely, (1997)Organisasi:Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta:
Binarupa Aksara, (terjemahan)
- Griffin, RW. Dan Ebert, RJ., Binis (1997) Jakarta:Prehallindo
- Hani Handoko (1997) Manajemen, Yogyakarta:BPFE
- Harold Koontz and Cyril ODonnell (1984) Management, McGraw-HIII Book Company
- Terry.G.R. (1994). Prinsip-Prinsip Manajemen, McGraw-HIII Book Company
- Yukl.G. (1994). Kepemimpinan Dalam Organisasi, Prenhallindo, Jakarta. Edisi bahasa
Indonesia
- Mathis.R L,Jackson.J H (.2001) Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit, Salembam
Empat.
- M. Hanafi, Mamduh (2003) Manajemen, Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Pengantar Manajemen-Harsono Teguh S. 18

Anda mungkin juga menyukai