Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
A. Keuangan Daerah
semua hak dan kewajiban daerah yang dapat dinilai dengan uang dan segala
sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik daerah yang
BPKP, 2007).
daerah dapat diartikan sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang
yang dapat dijadikan kekayaan daerah sepanjang belum dimiliki oleh negara
atau daerah yang lebih tinggi serta pihak-pihak lain sesuai peraturan
meliputi:
1. Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta
melakukan pinjaman
9
1
3. Penerimaan daerah
4. Pengeluaran daerah
5. Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa
uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat
perusahaan daerah
kepentingan umum.
daerah”.
2005, pengelolaan keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
Keuangan Daerah, Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah
desentralisasi fiskal secara efektif dan efisien salah satunya tergantung pada
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja keuangan suatu
entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan
transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode
Daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 tahun 2006 adalah
sebagai berikut:
01,2005:35)
pemerintah.
1
bersih.
bersih.
oleh pemerintah.
2. Neraca
suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada
saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset diakui
pada saat buku ditutup yakni akhir bulan, akhir triwulan, atau akhir
tahun. Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun
posisi aktiva, hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu.
berupa asset, kewajiban (utang), dan ekuitas dana pada tanggal neraca
tersebut dikeluarkan.
a. Aset yaitu sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
kelompok, yaitu : asset lancar dan asset tidak lancar. Pengakuan Aset
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh
1
wajar
yang jatuh temponya kurang dari satu tahun) dan Kewajiban Jangka
Panjang (utang pemerintah yang jatuh temponya lebih dari satu tahun
selama satu periode akuntansi dan saldo kas dan setara kas pada tanggal
selama satu periode akuntansi, dan saldo kas dan setara kas pada tanggal
dalam Laporan Arus Kas terdiri dari penerimaan dan pengeluaran kas,
UmumNegara/Daerah.
1
b. Pengeluaran kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Bendahara
Umum Negara/Daerah.
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
pelaporan.
Pemerintahan yang belum disajikan pada lembar muka (on the face )
laporan keuangan
yang wajar, yang tidak disajikan pada lembar muka (on the face)
laporan keuangan
mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu organisasi yang teruang
analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah
tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat- alat
tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal
antara hasil (output) aktual dengan sasaran dan tujuan strategis. Dengan kata
yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sistem
kepercayaan publik.
atau tidak. Salah satu cara untuk menilai kinerja pemerintah saerah dalam
keuangan terhadap APBD yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. Hasil rasio
daerah.
daerah belum banyak dilakukan, sehingga secara teori belum ada kesepakatan
demokratis, efektif, efisien, dan akuntabel, analisa rasio terhadap APBD perlu
merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang
teori belum ada kesepakatan secara bulat mengenai nama dan kiadah
pengukurannya.
hasil yang dicapai dari satu periode dibandingkan dengan periode sebelumnya
yang dimiliki suatu pemerintah daerah tertentu dengan rasio keuangan daerah
lain yang terdekat ataupun yang potensi daerahnya relatif sama untuk dilihat
Pertumbuhan
���𝑛�𝑎𝑝𝑎��𝑎𝑛 𝑇ℎ
Pendapatan th t = ��−���𝑛�𝑎𝑝𝑎��𝑎𝑛 𝑇ℎ (��−1) 𝑥 100%
𝑝�𝑛�𝑎𝑝𝑎��𝑎𝑛 𝑇ℎ
(��−1)
pendapatan.
yang dianggarkan, maka hal itu dinilai kurang baik. Apabila target
pendapatan dapat dicapai bahkan terlampaui, maka hal itu tidak terlalu
pendapatan tidak tercapai, hal butuh penelaah lebih lanjut terkait dengan
Tabel II.1
Pola Hubungan Dan Tingkat Kemandirian Daerah
Kemampuan
Daerah Kemandirian Pola Hubungan
Rendah Sekali 0% - 25% Intruktif
Rendah 25% - 50% Konsultatif
Sedang 50% - 75% Partisipatif
Tinggi 75% - 100% Delegatif
Tabel II.2
Kriteria Efektifitas Kinerja Keuangan
KATEGORI PREDIKAT
semakin kecil
pendek dan dalam hal tertentu sifatnya rutin atau berulang. Pada
sebagai berikut:
𝑅�������� �������
𝑅���� ������� ������� �������
���ℎ���� ����� ������� = ������ �������
𝑥 100%
2
belanja modal degan belanja daerah adalah antara 5-20%. Belum ada
berikut :
Realisasi Belanja Modal
Rasio Belanja Modal terhadap Total Belanja = x 100%
Total Belanja
dihasilkan dari rasio efisiensi ini tidak bersifat absolut, tetapi relatif.
Realisasi Belanja
Rasio Efisiensi Belanja = x 100%
Realisasi Anggaran Belanja