Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Disusun Oleh :
Desril
Musthafa Hayatul Khair
Dosen Pembimbing :
Hasnah, M. Pd
Alhamdulillah segala puji milik Allah semata, karena limpahan rahmat dan
hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “ASPEK POSITIF DAN
NEGATIF DATA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca terlebih lagi bagi
kami sebagai penulis.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................ 1
B. Rumusan Masalah.......................................................... 1
C. Tujuan.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Masyarakat............................................................... 2
B. Masyarakat Perkotaan............................................................ 2
C. Masyarakat Pedesaan............................................................. 3
D. Perbedaan Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan.................... 5
E. Pengaruh Perkotaan ke- Pedesaan.......................................... 6
F. Pengaruh Pedesaan ke- Perkotaan.......................................... 8
G. Perkotaan dan Pedesaan dalam Islam..................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul
dengan rukun,tenang,selaras,dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan,mudah
terjadi konflik, hal tanah,gengsi,perkawinan,perbedaan antara kaum muda dan tua
serta antara pria dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada
konstelasi tertentu ada benarnya,akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang
merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang
beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran)
pertanian yang berjalan dalam proses pemiskinan dan apapun teknologi dan
kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan
sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat
ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila
dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial
atau kebudayaan.
B. Rumusan Masalah
A. Apa Definisi dari Masyarakat
B. Apa Definisi dari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
C. Apa ciri-ciri Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
D. Dampak Positif dan Negatif Perkotaan dan Pedesaan
C. Tujuan
1. Megetahui Definisi dari Masyarakat
2. Mengetahui Definisi Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
3. Mengetahui Ciri-Ciri dari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan
4. Dampak Positif dan Negatif Perkotaan dan Pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi singkat tentang masyarakat
Dalam bahasa inggris masyarakat disebut “society”, sedangkan dalam bahasa latin yaitu
“socius” yang berarti teman atau kawan. Sedangkan kata masyarakat dalam bahasa arab yaitu “syirk”
yang berarti bergaul, selain itu ada pula yang berpendapat bahwa “masyarakat berasal dari kata bahasa
arab yang lain yaitu “syakara” yang berarti turut serta.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-
norma adat yang sama-sama diataati dalam lingkungannya.
h. Segregasi kekurangan
Akibat dari integritas sosial dan kompetisi ruang terjadi pola sosial, ras, dan kompetisi
ruang, terjadi pola sosial yang berdasarkan pada sosial ekonomi, ras, agama, suku bangsa
dan sebagainya. Maka dari itu akhirnya terjadi pemisahan temat tinggal dalam kelompok-
kelompok tertentu.
a. Sutardjo kartodikusuma
“desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat
pemerintahan tersendiri.”
b. Bintaro
“desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, politik dan kultur yang terdapt
di tempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan
daerah lain.”
c. Paul H. Landis
Desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri-ciri sbb:
1). Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
2). Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan.
3). Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam
seperti: iklim, keadaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat
sambilan.
❖ Ciri-ciri masyarakat desa (karakteristik)
Ciri-ciri masyarakat desa menurut beberapa ahli:
A. Menurut Talcott Person
a. Afektivitas
ada hubungannya dengan perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan.
Perwujudannya dalam sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan
simpati terhadap musibah yang diderita orang lain dan menolongnya tanpa
pamrih.
b. Orientasi kolektif
sifat ini merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan
kebersamaan , tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda
pendapat, intinya semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c. Partikularisme
pada dasarnya adalah semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan
khusus untuk suatu tempat atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan
kebersamaan sesungguhnya yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu
saja.(lawannya Universalisme).
d. Askripsi
yaitu berhubungan dengan mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh
berdasarkan suatu usaha yang tidak disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan
yang sudah merupakan kebiasaan atau keturunan.(lawannya prestasi).
e. Kekaburan (diffuseness)
Sesuatu yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan
yang dinyatakan eksplisit (tidak to the point). Masyarakat desa menggunakan
bahasa tidak langsung, untuk menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut
(pendapat Talcott Parson) dapat terlihat pada desa-desa yang masih murni
masyarakatnya tanpa pengaruh dari luar.
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan dan pada
akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan dan
melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaan.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat kota adalah bagaimana cara
mereka mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suatu permasalahan.
Karakteristik umum masyarakat pedesaan yaitu masyarakat masyarakat desa selalu
memiliki ciri-ciri dalam hidup bermasyarkat, yang biasa nampak dalam perilaku
keseharian mereka. Namun dengan adanya perubahan sosial dan kebudayaan serta
teknologi dan informasi, sebagian karakteristik tersebut sudah tidak berlaku.
Berikut ini ciri-ciri karakteristik masyarakat desa, yang terkait dengan etika dan
budaya mereka yang bersifat umum.
• Sederhana
• Mudah curiga
• Menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku didaerahnya
• Mempunyai sifat kekeluargaan
• Lugas atau berbicara apa adanya
• Tertutup dalam hal keuangan mereka
• Perasaan tidak ada percaya diri terhadap masyarakat kota
• Menghargai orang lain
• Demokratis dan religious
• Jika berjanji, akan selalu diingat
c. Dampak negatif bagi kota akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai
berikut.
Interaksi antara dua atau lebih daerah yang berbeda akan berpengaruh pada masing-masing
wilayah sehingga akan memicu terjadinya perubahan. Seberapa besar perubahan yang terjadi
tergantung dari jarak, jumlah penduduk, dan berbagai factor pendukung lainnya seperti sarana
transportasi, komunikasi, listrik, dan lain sebagainya.
Dampak positif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut:
1. Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di desa.
Demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima penduduk
kota dengan mudah menyebar ke desa. Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul,
pengawetan kesuburan tanah, dan pengolahan hasil panen.
2. Jumlah guru dan sekolah yang banyak terdapat di desa memungkinkan menjadi penggerak
kemajuan penduduk desa melalui pendidikan. Angka buta huruf penduduk desa semakin
berkurang.
3. Perluasan jalur jalan desa-kota dan peningkatan jumlah kendaraan bermotor telah menjangkau
daerah perdesaan sehingga hubungan desa-kota semakin terbuka. Hasil panen dari desa
menjadi mudah diangkut ke kota. Kelangkaan bahan pangan di kota dapat dihindari karena
suplai bahan pangan mudah dilakukan.
4. Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran
teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa.
5. Pelestarian lingkungan hidup perdesaan , seperti pencegahan erosi dan banjir, penyediaan air
bersih, serta pengaturan pengairan dapat dilakukan dengan hadirnya para ahli dari berbagai
disiplin ilmu.
6. Peningkatan kegiatan wiraswasta yang menghasilkan produk berkualitas, seperti kerajinan
tangan, industri rumah tangga, teknik perhubungan dan perbengkelan, serta peternakan dapat
dilakukan karena pemerintah turun tangan.
7. Pengetahuan tentang kependudukan bisa sampai ke masyarakat desa yang umumnya memiliki
banyak anggota keluarga. Kesadaran memiliki keluarga kecil telah diterima oleh masyarakat
desa.
8. Koperasi dan organisasi sosial yang berkembang di perdesaan telah memberi manfaat dalam
peningkatan kesejahteraan penduduk dan pembangunan desa.
Dampak negatif bagi desa akibat adanya interaksi desa dan kota sebagai berikut:
1. Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok kehidupan
mereka. Misalnya, budaya kontes kecantikan, peragaan busana, dan foto model.
2. Siaran televisi yang dapat ditangkap di pelosok desa dapat meningkatkan konsumerisme dan
kriminalitas. Penduduk desa dengan mudah meniru iklan dan tindak kejahatan dalam film
atau sinetron yang ditayangkan televisi.
3. Pengurangan tenaga produktif bidang pertanian di desa, karena banyak tenaga muda yang
lebih tertarik bekerja di kota. Mereka beranggapan di kota banyak kesempatan kerja dengan
upah yang tinggi. Akibatnya, di desa hanya tinggal orang tua dan anak-anak yang tidak
produktif.
4. Perubahan tata guna lahan di perdesaan akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang kota
membeli lahan di wilayah perbatasan desa-kota. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan
di perbatasan desa-kota berubah menjadi permukiman atau bangunan lain.
5. Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke pelosok desa dan cenderung
mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan kebudayaan atau
tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan masyarakat desa.
A. Kesimpulan
Manusia menajalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan diri sendiri
dalam arti butuh bantuan dan pertolongan orang lain, maka dari itu manusia disebut makhluk
social. Kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan
untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun di
perkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan
sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan
Sosial, yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat dan masih banyak lagi
fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada
pada lingkungan dimana kita tinggal.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta.
Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari
Marwanto, 12 November 2006. Jangan bunuh desa kami. Jakarta:Kompas
1994. Sosiologi 3 SMU. Jakarta: Yudistira