Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur pada mata kuliah :
USHUL HADIST
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................... 13
B. Saran-Saran ........................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendapat kalangan ulama hanafiah terhadap hadits
mutawattir dan hadits ahad?
2. Bagaimana pendapat kalangan ulama syafi‟iah terhadap hadits
mutawattir dan hadits ahad?
3. Apa pengertian dari hadits mutawattir dan hadits ahad serta
pembagiannya?
4. Bagaimana contoh-contoh dari hadits mutawattir dan hadits ahad?
C. Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kalangan Hanafiah
B. Kalangan Syafi’iah
2
1. Pembagian Hadits berdasarkan Jumlah Periwayatanya
1. Hadits Mutawattir
a. Pengertian
1
Al-thahhan, Taisir mushthalah al-hadist, h.18;lihat juga Elias A. Elias,Elias’Modern Dictionary
Arabic-English (Beirut: Dar al-jail. 1982), h.775
2
Jalal al-Din al-Suyuthi, Tadrib al-Rawi fi Syarh Taqrib al-Nawawi, Ed, ‘Irfan al-‘Asysya Hasunnah
(Beirut:Dar al-Fikr, 1414 H/1993), h. 352
3
b. Syarat-syarat hadis mutawātir
1) mutawatir lafzi
4
“Yaitu, hadist yang mutawatir lafadz dan maknanya” 3
Atau,
5
Hadis riwayat Imam Muslim dari Abu Bakar bin Abi
Syaibah dari Yahya bin Abi Bakar dari Syu‟bah dari Tsabit dari
Anas r.a. berkata: “Aku telah melihat Rasulallah Saw. mengangkat
kedua tangannya dalam do‟a hingga putih-putih kulit ketiak belia
nampak.
3) Mutawātir „Amaly
6
2. Hadits Ahad
a. Pengertian
Menurut bahasa berasal dari kata aḥād adalah jamak dari wāhid atau
aḥād yang artinya “satu”. Sedangkan Menurut istilah ilmu hadist, Hadis
Ahad berarti : “Hadis yang tidak memenuhi syarat hadis mutawātir”.6
Hadis aḥād tidak pasti berasal dari Rasulullah Saw, tetapi hanya
dugaan saja (ẓanni atau maẓnun) berasal dari beliau. Dengan ungkapan
lain dapat dikatakan bahwa hadis aḥād mungkin benar berasal dari
Rasulullah Saw., dan mungkin pula tidak benar berasal dari beliau.
6
Ibid
7
‘Ajjaj al-Khathib, Ushul al-Hadist, h. 302.
7
“Hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih, pada
setiap tingkatan sanad, selama tidak sampai kepada tingkat
Mutawatir.”8
2) Hadits Aziz
8
‘Ajjaj al-Khatib, Ushul al-Hadist, h. 302
8
Contoh :
3) Hadits Gharib
9
“Nabi Muhammad Saw. bersabda :”Iman itu bercabang-
cabang 73 cabang. Dan malu itu salah satu cabang dari iman”.
10
1. Sendiriannya seorang ṡiqah, Contohnya:
11
bin Affan. Tidak ada rijāl satu pun yang meriwayatkan hadis
ini dari Wa‟il bin Daud kecuali Bakar bin Wa‟il.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
al-Jail, 1982.
Ibn al-salah, Abu „Amr. „Ulum al-Hadits, Ed. Nur al-Din „Atr. Madinah:
Maktabah al‟Ilmiyyah, Cet. Kedua,1972.
14