Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429

Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

Pembuatan Permen Jeli Ekstrak Jahe Merah dengan Substitusi Ekstrak


Jambu Biji Merah sebagai Sumber Antioksidan bagi Penderita Diabetes
Melitus
Making of Red Ginger Extract Jelly Candy with Substitution of Red Guava Extract as a
Source of Antioxidants for Diabetes Melitus

Della Nursakinah1, Besti Verawati2


Program Studi S1 Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia
1
Email: nursakinahdella@gmail.com

Riwayat Artikel: Dikirim 25-09-2021; Diterima 25-09-2021; Diterbitkan 8-11-2021

Abstract

Red ginger and red guava are local food ingredients with the most commodities in Kampar Regency which have the potential to be developed
because they contain antioxidant compounds such as vitamin C. Commercial jelly candy made from ginger is widely consumed by the public,
but the candy has a spicy taste and contains Vitamin C is still low so it needs new innovations. This study aims to make jelly candy with
red ginger extract (Zingiber officinale var. rubrum) with red guava extract (Psidium guajava L.) as a source of antioxidants (vitamin C)
for DM patients. The design of this study was a completely randomized design (CRD) with 4 variations of substitution treatment between
red ginger extract and red guava extract, namely P0 (100%:0%), P1 (70%:30%), P2 (50%:50% ) and P3 (30%:70%). The study
was conducted on 18 February-12 July 2021. The analysis carried out was descriptive, proximate and vitamin C analysis and One Way
ANOVA. The results showed that the descriptive analysis of the best formula jelly candy was P3 treatment. Proximate analysis and
vitamin C in jelly candy P3 contained 16.18% water content, 1.33% ash content, 2.99% reducing sugar content and 20.10 mg vitamin
C content. In the results of the One Way ANOVA statistical test, there were differences in taste, color and aroma (p<0.05), but there
was no difference in the texture of the jelly candy (p>0.05). The conclusion of the study is that P3 jelly candy can meet 22.3% of the adult's
vitamin C requirement of 90 mg/day based on the RDA. So, P3 jelly candy can be claimed as a snack source of antioxidants (vitamin
C). Suggestions for further research need to analyze the content of other nutrients such as protein, fat and antioxidant activity in jelly candy.

Keywords: Proximater analysis, red ginger extract and red guava extract, jelly candy,organoleptic test, vitamin C

PENDAHULUAN pada mitokondria dan memicu timbulnya


stres oksidatif pada penderita DM tipe 2
Diabetes Melitus (DM) didefinisikan (Wisudanti, 2016). Stres oksidatif ditandai
sebagai suatu penyakit gangguan dengan ketidakseimbangan antara
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein peningkatan produksi radikal bebas dengan
yang menyebabkan hiperglikemia atau penurunan aktivitas antioksidan endogen
peningkatan glukosa darah karena seperti glutation (GSH) dan superoksida
kekurangan secara absolut ataupun relatif dismutase (SOD) (Subandrate, 2016).
dari kerja maupun sekresi insulin serta Stres oksidatif akan menyebabkan
resistensi insulin (Fatimah, 2015). American timbulnya komplikasi makrovaskuler dan
Diabetes Association ((ADA), 2020) mikrovaskuler pada DM Tipe 2 (Prawitasari,
melaporkan bahwa penderita DM di 2019 ; Wisudanti, 2016). Pada umumnya,
dominasi oleh DM Tipe 2 sebanyak 90-95% penderita DM Tipe 2 mengkonsumsi obat-
dibandingkan DM Tipe 1 sebanyak 5-10%. obatan kimia sebagai terapi. Namun, obat
Proporsi perempuan cenderung lebih besar kimia tersebut dapat memberikan efek yang
(14,8%) mengalami DM Tipe 2 dibandingkan negatif bagi tubuh karena obat-obatan ini
laki-laki (6,8%) (Verawati, 2018). Pada masih belum sepenuhnya memberikan solusi
penderita DM tipe 2, kondisi hiperglikemia yang tepat untuk para penderita DM dan
akan melepaskan radikal superoksida (O2-) memiliki harga yang cukup mahal (Syafriani,

125
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

2017). Oleh karena itu, diperlukan upaya buah berwarna merah cerah, berdaging lunak,
pencegahan peningkatan stres oksidatif tebal, harum dan segar (Alfian, 2017). Dan
dengan pengobatan herbal karena dinilai jambu biji merah dikenal akan kandungan
lebih aman, tidak memiliki efek samping dan vitamin C yang tinggi yaitu 87 mg/100 g
memiliki kemampuan sebagai antioksidan dibandingkan dengan jeruk yaitu 49 mg/100
yang dapat mengatasi stres oksidatif dan g, adapun zat gizi lainnya per 100 g buah yaitu
mencegah timbulnya komplikasi DM 12.2 g karbohidrat, 2.4 g serat, dan 1.1 mg
(Hamzah, 2019 ; Wisudanti, 2016). Penderita besi (Kemenkes, 2018).
DM membutuhkan asupan antioksidan dari Vitamin C pada jambu biji merah
luar (eksogen) salah satunya adalah vitamin C berfungsi sebagai antioksidan alami dalam
(Parwata, 2016 ; Prawitasari, 2019). Vitamin mencegah terbentuknya radikal bebas serta
C sebagai antioksidan memegang peran pada berperan sebagai antidiabetes (Jasmani,
penyakit DM karena dapat menurunkan 2016). Dengan demikian, jambu biji merah
resistensi insulin melalui perbaikan fungsi berpotensi untuk disubstitusi guna
endothelial dan menurunkan stres oksidatif meningkatkan kandungan antioksidan
(Azrimaidaliza, 2011). (vitamin C) pada jahe merah. Cara praktis
Sumber antioksidan banyak terdapat untuk mendapatkan khasiat antioksidan
secara alami dalam bahan pangan salah (vitamin C) dari kedua bahan tersebut selain
satunya adalah jahe merah (Wicaksono, dikonsumsi dalam bentuk utuh (segar), juga
2015). Jahe merah (Zingiber officinale var. dapat diolah dengan mengambil ekstrak atau
rubrum) merupakan rempah yang kaya akan sari dari jahe merah maupun jambu biji
antioksidan. Di Kabupaten Kampar, jahe merah menjadi suatu olahan produk baru
merah mengalami peningkatan karena guna meningkatkan mutu, nilai ekonomis
masyarakat mulai menyadari khasiat rempah serta memperpanjang daya simpan bahan
ini dalam mencegah dan mengobati penyakit. menjadi produk pangan berupa permen jeli
Khasiat obat dari tanaman jahe merah (Desideria, 2019).
terletak pada rimpangnya karena mempunyai Permen jeli disebut juga dengan
komponen volatile (minyak atsiri) dan non permen lunak merupakan jenis makanan
volatile (oleoresin) (Bactiar et al., 2017). selingan berbentuk padat, dibuat dari gula
Komponen oleoresin terdiri dari atau campuran gula dengan pemanis (Mufida
gingerol, shagaol, paradol dan zingerone et al., 2020). Permen jeli sebagai produk
merupakan derivat senyawa fenol yang pangan banyak disukai oleh semua golongan
menentukan besarnya kandungan usia baik dari anak-anak maupun orang
antioksidan di dalam jahe. Menurut Ahmet dewasa karena memiliki rasa yang manis serta
dalam Mawadati (2019), kandungan vitamin dapat dikonsumsi kapan saja. Permen jeli
C pada jahe merah memiliki daya antioksidan dapat diolah dengan berbagai macam variasi
yang sama dengan gingerol. Diketahui baik dari bahan baku, rasa, warna, dan juga
kandungan vitamin C pada jahe sebesar 4 bentuk yang menarik (Rahmawati, 2017). Hal
mg/100 g (Kemenkes, 2018). Akan tetapi, ini didasari dengan adanya permen lunak
kandungan vitamin C pada jahe merah ini tradisonal yang terbuat dari jahe (ting-ting
masih tergolong rendah jika dibandingkan jahe Sin A) yang diproduksi oleh PT. Sindu
dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Amritha, Pasuruan, Jawa Timur (Su’ud,
vitamin C orang dewasa dalam sehari yaitu 2018).
sebesar 90 mg (Kemenkes, 2019). Menurut Daniela et al (2015) dalam
Kekurangan pada jahe merah tersebut dapat penelitiannya mengemukakan bahwa
dilengkapi dengan jenis bahan pangan lain sebagian orang tidak menyukai jenis permen
yang juga kaya akan antoksidan seperti buah jahe dikarenakan pada permen jahe komersial
jambu biji merah (Psidium guajava L.) memiliki rasa yang sangat pedas serta
(Ramayulis, 2016). kandungan vitamin C masih rendah sekitar
Jambu biji merah memiliki beberapa 10,675 mg/100g. Berdasarkan permasalahan
keunggulan yaitu rasa yang manis, daging tersebut, maka perlu dilakukan substitusi

126
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

ekstrak jambu biji merah guna meningkatkan air 1:1 hingga menjadi bubur dan disaring
kandungan antioksidan (vitamin C) serta menggunakan kain saring. Hasil saringan
meminimalisir rasa pedas dari permen jeli disebut dengan ekstrak jahe merah dan
ekstrak jahe merah. Sehingga hal ini dapat ekstrak jambu biji merah.
dijadikan sebagai alternatif makanan selingan
bagi penderita DM karena mengandung Pembuatan Permen Jeli
sumber antioksidan (vitamin C) dan diuji sifat Proses pembuatan permen jeli
organoleptik serta kandungan gizinya. mengacu pada Sahputra (2018) dengan
modifikasi, yaitu penggunaan beberapa
bahan dan teknik yang berbeda. Masing-
BAHAN DAN METODE
masing perlakuan ekstrak jahe merah dan
Bahan ekstrak jambu biji merah dicampur,
Bahan yang digunakan dalam kemudian ditambah sorbitol dan direbus
penelitian ini adalah jahe merah segar yang hingga suhu 70oC selama ±5 menit,
diperoleh dari Pasar Impress Ramayana selanjutnya ditambahkan karagenan dan
Bangkinang. Kemudian jambu biji merah diaduk rata hingga suhu mencapai 100oC
matang dan segar (tidak rusak atau memar) selama ±30 menit, diamkan dan ditambahkan
yang diperoleh dari pasar buah. Sedangkan asam sitrat, lalu diaduk kembali. Kemudian
bahan lainnya yaitu gula sorbitol dan adonan dituang ke dalam wadah pencetak,
karagenan diperoleh dari market place serta tutup dengan aluminium foil, biarkan selama 1
asam sitrat cap gajah dan air mineral botol. jam pada suhu ruang. Setelah itu, dimasukkan
Bahan kimia yang digunakan meliputi kedalam lemari es pada suhu 5oC selama 24
aquades, larutan luff schoorl, KI 20%, jam, kemudian biarkan selama 1 jam pada
H2SO4 25%, Na2S2O3 0,1%, amilum dan suhu ruang dan permen jeli dikeringkan
indikator kanji 0,5%, iodin 0,01 N, dan dibawah sinar matahari selama sehari, lalu
larutan kanji 1%. Untuk formulasi permen dikemas.
jeli ziva substitusi ekstrak jahe merah dengan Rancangan Penelitian
ekstrak jambu biji merah disajikan pada Tabel Penelitian ini merupakan jenis
1. penelitian eksperimental dengan metode
Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor
Tabel 1: Formulasi Permen Jeli Ziva Substitusi
Ekstrak Jahe Merah dengan Ekstrak yaitu perbandingan konsentrasi antara
Jambu Biji Merah ekstrak jahe merah dan ekstrak jambu biji
Substitusi
merah dengan 4 variasi perlakuan substitusi
Bahan P0 P1 P2 P3 yaitu :
(g) (g) (g) (g) P0 : 100% ekstrak jahe merah : 0% ekstrak
Ekstrak
Jambu Biji 0 60 100 140 jambu biji merah
Merah P1 : 70% ekstrak jahe merah : 30% ekstrak
Ekstrak Jahe 200 140 100 60
Merah
jambu biji merah
Gula Sorbitol 100 100 100 100 P2 : 50% ekstrak jahe merah : 50% ekstrak
Karagenan 10 10 10 10 jambu biji merah
Asam Sitrat 3 3 3 3 P3 : 30% ekstrak jahe merah : 70% ekstrak
Total 313 313 313 313
jambu biji merah
Adapun parameter yang diamati
Pembuatan Ekstrak Jahe Merah dan dalam penelitian ini adalah uji organoleptik
Ekstrak Jambu Biji Merah terdiri dari uji hedonik (kesukaan)
Jahe merah dan jambu biji merah menggunakan 5 skala yaitu skala 1: sangat
dicuci bersih dari kulitnya. Jahe merah diiris tidak suka, skala 2: tidak suka, skala 3: netral,
tipis, sedangkan jambu biji merah dibelah skala 4: suka, skala 5: sangat suka dan uji
empat bagian, kemudian masing-masing jahe mutu hedonik menggunakan 5 skala yaitu
merah maupun jambu biji merah dihaluskan skala 1: sangat tidak baik, skala 2: tidak baik,
menggunakan blender dengan perbandingan skala 3: netral, skala 4: baik, skala 5: sangat

127
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

baik. Selain itu, analisis kandungan gizi penerimaan terendah adalah permen jeli
proksimat (kadar air, kadar abu, kadar gula ziva P0 yaitu 64%.
reduksi) serta kadar vitamin C pada permen Hasil ini menunjukkan bahwa
jeli formula terbaik. substitusi ekstrak jambu biji merah dapat
Rancangan Analisis Data merubah rasa dari permen jeli ziva
Data diolah menggunakan program tersebut. Hal ini dikarenakan semakin
komputer. Data hasil penentuan kandungan banyak substitusi ekstrak jambu biji
gizi permen jeli dianalisis secara deskriptif merah, maka rasa manis dan sedikit asam
dengan memaparkan kadar dan persentase yang khas dari jambu biji merah akan
air, abu, gula reduksi dan vitamin C yang semakin kuat pada permen jeli ziva.
dihitung berdasarkan nilai rata-rata hasil Sehingga rasa permen jeli ziva P3 lebih
analisis. disukai daripada permen jeli ziva P0.
Data penentuan formula terbaik dari Hasil uji One Way ANOVA pada
hasil uji organoleptik dianalisis secara Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat
deskriptif menggunakan nilai rata-rata, perbedaan yang signifikan pada rasa
modus dan persentase penerimaan panelis permen jeli ziva kontrol dengan permen
terhadap permen jeli setiap perlakuan. jeli ziva yang disubstitusi dengan ekstrak
Sedangkan untuk menganalisis adanya jambu biji merah (p=0.000). Uji lanjut
pengaruh yang berbeda disetiap perlakuan Duncan menunjukkan bahwa rasa pada
permen jeli maka data hasil pengujian permen jeli ziva P0 berbeda nyata dengan
organoleptik dianalisis secara statistik dengan permen jeli ziva perlakuan P1, P2, dan P3.
uji One Way ANOVA (Analysis Of Variance). P1 berbeda nyata dengan P0, P2 dan P3.
Apabila hasil tersebut menunjukkan adanya P2 berbeda nyata dengan P0, P1 dan P3.
perbedaan diantara perlakuan maka Begitu juga dengan P3 berbeda nyata
dilakukan uji lanjut menggunakan uji lanjut dengan P0, P1 maupun P2.
Duncan. Uji statistik menggunakan taraf
signifikan 95%. Dikatakan ada perbedaan b. Warna
yang signifikan jika nilai p-value ≤ 0.05. Penilaian organoleptik panelis lebih
menyukai warna permen jeli ziva
perlakuan P3 dengan persentase tertinggi
HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu 100%. Sedangkan penerimaan
A. Uji Organoleptik warna permen jeli ziva persentase
Penelitian ini menggunakan panelis terendah adalah permen jeli ziva P0 yaitu
agak terlatih yaitu mahasiswa gizi 92%. Hasil uji hedonik pada permen jeli
semester 6 dan 8 Universitas Pahlawan ziva dilakukan pada 25 orang panelis agak
Tuanku Tambusai yang berjumlah 25 terlatih dapat dilihat pada Tabel 2. Hal ini
orang. Adapun metode uji organoleptik menunjukan bahwa sebagian besar
yang digunakan yaitu uji hedonik panelis dapat menerima warna dari
(kesukaan) dan uji mutu hedonik. permen jeli ziva yang disubstitusi ekstrak
1. Uji Hedonik (Kesukaan) jambu biji merah.
a. Rasa Hasil ini menujukkan bahwa
Penilaian organoleptik sebagian besar substitusi ekstrak jambu biji merah dapat
panelis dapat menerima rasa dari permen merubah warna pada permen jeli ziva.
jeli ziva yang disubstitusi dengan ekstrak Warna yang dihasilkan adalah coklat
jambu biji merah. Hasil uji hedonik pada kemerahan yang ditimbulkan dari pigmen
permen jeli ziva dilakukan pada 25 orang likopen dalam jambu biji merah (Aufa et
panelis agak terlatih dapat dilihat pada al., 2020). Sehingga warna permen jeli ziva
Tabel 2 bahwa persentase penerimaan P3 lebih disukai panelis daripada permen
tertinggi terdapat pada permen jeli ziva P3 jeli ziva P0. Muchtadi et al (2010)
yaitu 100% sedangkan persentase menjelaskan bahwa jika warna makanan
kurang disukai maka makanan tersebut

128
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

tidak akan dipilih oleh konsumen, perbedaan nyata antara permen jeli ziva
meskipun faktor-faktor lainnya normal. perlakuan P1 dengan P2 dan P3 maupun
Hasil uji One Way ANOVA pada P2 dengan P3.
Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada warna d. Tekstur
permen jeli ziva kontrol dengan permen Penilaian organoleptik hasil uji
jeli ziva yang disubstitusi dengan ekstrak hedonik pada permen jeli ziva dilakukan
jambu biji merah (p=0.003). Uji lanjut pada 25 orang panelis agak terlatih dapat
Duncan menunjukkan bahwa warna pada dilihat pada Tabel 2 bahwa yang paling
permen jeli ziva P0 berbeda nyata dengan disukai panelis yaitu permen jeli ziva
permen jeli ziva perlakuan (P1, P2 dan perlakuan P2 dan P3 masing-masing
P3). Namun, tidak menunjukkan 96%. Sedangkan persentase penerimaan
perbedaan nyata antara permen jeli ziva terhadap permen jeli ziva P0 dan P1
perlakuan P1 dengan P2 dan P3 serta P2 memiliki persentase yang sama yaitu
dengan P3. 92%. Hal ini menunjukan bahwa hampir
seluruh panelis dapat menerima tekstur
c. Aroma dari permen jeli ziva yang disubstitusi
Penilaian organoleptik sebagian besar dengan ekstrak jambu biji merah karena
panelis dapat menerima aroma dari permen jeli ziva yang dihasilkan memiliki
permen jeli ziva yang disubstitusi dengan tekstur yang hampir sama yakni lunak,
ekstrak jambu biji merah. Hasil uji kenyal dan sedikit berserat yang cukup
hedonik pada permen jeli ziva dilakukan disukai oleh para panelis.
pada 25 orang panelis agak terlatih dapat Hasil uji One Way ANOVA pada
dilihat pada Tabel 2 bahwa persentase Tabel 4 menunjukkan bahwa tidak
penerimaan tertinggi terdapat pada terdapat perbedaan yang signifikan pada
permen jeli ziva P3 yaitu 100% sedangkan tekstur permen jeli ziva kontrol dengan
persentase penerimaan terendah adalah permen jeli ziva yang disubstitusi dengan
permen jeli ziva P0 yaitu 84%. ekstrak jambu biji merah (p=0.065),
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sehingga tidak perlu dilakukan uji lanjut
substitusi ekstrak jambu biji merah dapat Duncan.
merubah aroma pada permen jeli ziva.
Semakin tinggi persentase pemberian Tabel 2: Hasil Uji Hedonik pada Permen Jeli Ziva
substitusi ekstrak jambu biji merah maka Perlakuan
semakin kuat aroma dari jambu biji Variabel P0 P1 P2 P3
Ʃ % Ʃ % Ʃ % Ʃ %
merah pada permen jeli ziva yang Rasa 16 64 23 92 24 96 25 100
dihasilkan. Ekawati et al (2019) Warna 23 92 24 96 24 96 25 100
menyebutkan bahwa jambu biji merah Aroma 21 84 23 92 24 96 25 100
memiliki aroma khas yaitu wangi dan Tekstur 23 92 23 92 24 96 24 96
manis yang dihasilkan oleh senyawa Rata-rata
penerimaa
eugenol. n 83 93 96 99
keseluruha
n (%)
Hasil uji One Way ANOVA pada B. Uji Mutu Hedonik
Tabel 4 menunjukkan bahwa terdapat Pada Tabel 3 dapat diketahui
perbedaan yang signifikan pada rasa bahwa persentase penerimaan
permen jeli ziva kontrol dengan permen terhadap mutu permen jeli ziva yang
jeli ziva yang disubstitusi dengan ekstrak tertinggi adalah permen jeli ziva P3
jambu biji merah (p=0.001). uji lanjut yaitu 100%. Sedangkan persentase
Duncan menunjukkan bahwa aroma pada penerimaan terhadap mutu permen jeli
permen jeli ziva P0 berbeda nyata dengan ziva yang terendah adalah permen jeli
permen jeli ziva perlakuan (P1, P2 dan ziva P0 yaitu 80%. Maka dapat
P3). Namun, tidak menunjukkan disimpulkan bahwa permen jeli ziva

129
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

perlakuan dengan mutu terbaik yaitu


permen jeli ziva P3. Tabel 6: Hasil Analisis Proksimat dan Kadar
Vitamin C Permen Jeli Ziva P3 per 100
Tabel 3: Hasil Uji Mutu Hedonik pada Permen gram
Jeli Ziva Komponen Jumlah Syarat Mutu
Perlakuan Ʃ % Kadar air (%) 16,18 Maks. 20
Kadar abu (%) 1,33 Maks. 3
P0 20 80 Kadar Gula Reduksi (%) 2,99 Maks. 25
P1 23 92
Kadar Vitamin C (mg) 20,10 -
P2 24 96
P3 25 100
1. Kadar Air
Tabel 4: Hasil Analisis Rata-rata dan One Way Kadar air yang terdapat dalam 100 g
ANOVA pada Uji Hedonik Permen Jeli permen jeli ziva P3 sebesar 16,18%.
Ziva
Menurut SNI (Standar Nasional
Variabel Mean ± SD Sig.
Tabel 5: Hasil Analisis Rata-rata dan One Way P0 P1 P2 P3
ANOVA pada Uji Mutu Hedonik Rasa 2.92 ± 3.40 ± 4.08 ± 4.56 ± 0.000
0.862 0.816 0.759 0.712
Permen Jeli Ziva Warna 3.48 ± 3.88 ± 4.04 ± 4.24 ± 0.003
Perlakuan Mean SD Sig. 0.770 0.666 0.735 0.723
Aroma 3.24 ± 3.72 ± 3.84 ± 4.16 ± 0.001
P0 3.12 0.726
0.723 0.891 0.850 0.688
P1 3.48 0.714 0.000
Tekstur 3.40 ± 3.48 ± 3.76 ± 3.92 ± 0.065
P2 3.96 0.790 0.764 0.770 0.723 0.812
P3 4.44 0.712
Indonesia) untuk syarat mutu kadar air
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui permen lunak (jeli) adalah maksimal 20%.
bahwa terdapat perbedaan yang Sehingga, kadar air yang terdapat dalam
signifikan pada mutu permen jeli ziva permen jeli ziva ini telah memenuhi syarat
kontrol dengan permen jeli ziva yang mutu yang diharapkan.
disubstitusi dengan ekstrak jambu biji Hasil penelitian ini berbeda dari
merah (p=0.000). Uji lanjut Duncan penelitian Sahputra et al (2018) bahwa
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan permen jeli perlakuan terpilih yaitu P1
yang nyata antara mutu permen jeli ziva (rasio jambu biji merah dan apel manalagi
P0 dengan P2 dan P3, namun tidak 90%:10%) memiliki kadar air sebesar
menunjukkan perbedaan yang nyata 9,48%. Hal ini disebabkan karena
dengan P1. Selain itu, terdapat perbedaan penggunaan bahan dan kandungan gizi
yang nyata antara P1 dengan P2 dan P3 yang dimiliki pada masing-masing bahan
serta P2 dengan P3. baku penyusunnya.
Secara keseluruhan permen jeli ziva Selain itu, tingginya kadar air pada
yang memiliki daya terima paling baik penelitian ini dibandingkan penelitian
dari semua parameter yang diujikan terdahulu terdapat pada perbedaan
adalah permen jeli ziva dengan perlakuan proses pengeringan permen jeli. Proses
P3 yang disubstitusi ekstrak jambu biji pengeringan permen jeli menggunakan
merah sebanyak 70%. Oleh karena itu, sinar matahari memiliki kadar air yang
perlakuan P3 merupakan formula terbaik lebih tinggi dibandingkan dengan proses
yang selanjutnya akan dianalisis pengeringan menggunakan oven.
kandungan gizinya di laboratorium.
2. Kadar Abu
Kadar abu yang terdapat dalam 100 g
C. Analisis Proksimat dan Kadar
permen jeli ziva P3 sebesar 1,33%.
Vitamin C pada Permen Jeli Ziva P3
Menurut SNI (Standar Nasional
Hasil analisis laboratorium pada
Indonesia) untuk syarat mutu kadar abu
permen jeli ziva P3 meliputi analisis
permen lunak (jeli) adalah maksimal 3%.
proksimat (kadar air, kadar abu, kadar
Sehingga, kadar abu yang terdapat dalam
gula reduksi) dan kadar vitamin C dapat
permen jeli ziva ini telah memenuhi syarat
dilihat pada Tabel 6 berikut.

130
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

mutu yang diharapkan. bukan merupakan syarat mutu yang harus


Hasil penelitian ini berbeda dari dipenuhi oleh produk permen lunak (jeli).
penelitian Sahputra et al (2018) bahwa Hasil analisis yang diperoleh pada
permen jeli perlakuan terpilih yaitu P1 permen jeli ziva ini lebih rendah daripada
(rasio jambu biji merah dan apel manalagi bahan baku segar yang digunakan.
90%:10%) memiliki kadar abu sebesar Menurut Sahputra et al (2018) dalam
0,51%. Perbedaan kadar abu pada permen pembuatan permen jeli akan melalui
jeli ini disebabkan karena penggunaan proses pemasakan sampai mencapai suhu
bahan dan kandungan gizi mineral yang 100˚C selama ±30 menit. Selain itu, juga
dimiliki pada masing-masing bahan baku melalui proses pencucian, pengupasan,
penyusunnya. Semakin tinggi kandungan penghancuran dan pemanasan (Amanah,
mineral pada bahan baku yang digunakan, 2017).
maka kadar abu yang dihasilkan juga Hasil penelitian ini berbeda dari
meningkat. penelitian Sahputra et al (2018) bahwa
permen jeli perlakuan terpilih yaitu P1
3. Kadar Gula Reduksi (rasio jambu biji merah dan apel manalagi
Kadar gula reduksi yang terdapat 90%:10%) memiliki kadar vitamin C
dalam 100 g permen jeli ziva P3 sebesar sebesar 66,29%. Perbedaan kadar vitamin
2,99%. Menurut SNI (Standar Nasional C pada permen jeli ini disebabkan karena
Indonesia) untuk syarat mutu kadar gula penggunaan konsentrasi perlakuan
reduksi permen lunak (jeli) adalah substitusi jambu biji merah yang lebih
maksimal 25%. Sehingga, kadar gula tinggi serta bahan baku pembandingnya
reduksi yang terdapat dalam permen jeli yaitu apel manalagi memiliki kandungan
ziva ini telah memenuhi syarat mutu yang vitamin C diatas jahe merah yaitu 5
diharapkan. Namun, kandungan tersebut mg/100 g dan 4 mg/100 g (Kemenkes,
masih tergolong rendah. Hal ini 2018).
disebabkan karena bahan baku Perbedaan lainnya terdapat pada
penyusunnya dalam pembuatan permen proses pengeringan permen jeli, dimana
jeli ziva ini menggunakan gula sorbitol dalam penelitian ini proses pengeringan
sebagai pengganti sukrosa. permen jeli ziva menggunakan sinar
Hasil penelitian ini berbeda dari matahari sedangkan pada penelitian
penelitian Sahputra et al (2018) bahwa Sahputra menggunakan oven. Masduqi et
permen jeli perlakuan terpilih yaitu P1 al (2014) menyebutkan bahwa
(rasio jambu biji merah dan apel manalagi pengeringan dengan oven memiliki suhu
90%:10%) memiliki kadar gula reduksi yang stabil dan komposisi gizi lebih
sebesar 19,60%. Perbedaan ini terjaga dibandingkan dengan
disebabkan karena dalam penelitian ini pengeringan dibawah sinar matahari.
menggunakan gula sorbitol sedangkan D. Klaim Gizi
pada penelitian terdahulu menggunakan Klaim gizi merupakan segala bentuk
gula sukrosa yang memiliki sifat uraian yang menyatakan, menunjukkan
pereduksi dan memiliki tingkat atau menyiratkan bahan makanan
kemanisan yang lebih tinggi memiliki karakteristik gizi tertentu
dibandingkan sorbitol. termasuk nilai energi dan kandungan
protein, lemak, karbohidrat, serat pangan
4. Kadar Vitamin C serta vitamin dan mineral. Suatu produk
Kadar vitamin C yang terdapat dalam pangan dalam bentuk padat dapat
100 g permen jeli ziva P3 sebesar 20,10 diklaim sumber vitamin C jika setiap 100
mg. Menurut SNI (Standar Nasional g pangan tersebut dapat menyediakan
Indonesia) untuk syarat mutu kadar vitamin minimal 15% dari Acuan Label
vitamin C permen lunak (jeli) tidak Gizi (ALG) (BPOM RI, 2016).
tercantum. Hal ini dikarenakan vitamin C Berdasarkan Tabel 6, menunjukkan

131
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

bahwa jumlah kadar vitamin C dalam Akseptabilitas Set Yogurt’. Jurnal


permen jeli ziva P3 yaitu 20,10 mg/100 g Teknologi Hasil Peternakan. 1(1). pp. 8–
setara dengan 22,3% dari AKG orang 16.
dewasa. Sehingga dapat disimpulkan Azrimaidaliza. (2011). ‘Asupan zat gizi dan
bahwa permen jeli ziva P3 yang penyakit diabetes mellitus’. Jurnal
disubstitusi ekstrak jambu biji merah Kesehatan Masyarakat. 6(1). pp. 36–41.
pada penelitian ini dapat diklaim sebagai Bactiar Alridho, A. A. and E. R. (2017).
makanan selingan sumber vitamin C yang ‘PEMBUATAN PERMEN JELLY
berfungsi sebagai antioksidan dalam EKTRAK JAHE MERAH
mencegah dan menurunkan kondisi stres DENGAN PENAMBAHAN
oksidatif bagi penderita DM. KARAGENAN’. Jurnal Online
Setiap 1 butir permen jeli ziva yang Mahasiswa Fakultas Pertanian
disubstitusi dengan ekstrak jambu biji Universitas Riau. 4(1). pp. 72–76.
merah memiliki berat sekitar 5 g dengan Daniela, C., Lubis, L. M. and Nainggolan, R.
target kontribusi minimal penyediaan J. (2015). ‘Pengaruh Perbandingan
vitamin C ialah 10% dari AKG orang Sari Buah Nanas Dengan Melon
dewasa yaitu sekitar 9 mg persajiannya. Serta Konsentrasi Gula Terhadap
Sehingga takaran saji untuk menyediakan Mutu Permen Jahe ( Hard Candy )’.
10% vitamin C dari AKG orang dewasa Jurnal Rekayas Pangan dan Pertanian.
adalah dengan mengonsumsi 9 butir 3(3). pp. 295–301.
permen jeli ziva yang disubstitusi ekstrak Desideria, D. (2019). ‘Karakteristik Permen
jambu biji merah. Jelly Sari Kunyit Putih (Curcuma
KESIMPULAN Mangga Val) yang di Formulasi
Berdasarkan uji hedonik dan uji mutu Menggunakan Konsentrasi Gelatin’.
hedonik yang dilakukan menunjukkan bahwa Skripsi. Universitas Semarang.
permen jeli ziva formula terbaik yang paling Ekawati, M., Wibowo, Y., Dalu, K. C. A. and
disukai panelis adalah permen jeli ziva Nurhayati. (2019). ‘Determinasi
perlakuan P3. Berdasarkan uji One Way Diversifikasi Vertikal Produk Olahan
ANOVA terdapat perbedaan sifat Jambu Merah’. Jurnal Agroteknologi.
organoleptik pada rasa, warna dan aroma 13(02).
namun tidak terdapat perbedaan pada tekstur Fatimah, R. N. (2015). ‘Diabetes Melitus Tipe
antara permen jeli ziva yang disubsitusi 2’. J Majority. 4(5). pp. 93–101.
ekstrak jambu biji merah dengan permen jeli Hamzah, D. F. (2019). ‘Analisis Penggunaan
ziva kontrol (tanpa ekstrak jambu biji merah). Obat Herbal Pasien Diabetes
DAFTAR PUSTAKA Mellitus Tipe Ii Di Kota Langsa’.
American Diabetes Association [ADA]. JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian
(2020). ‘Classification and Diagnosis Kesehatan). 4(2). pp. 168–177.
of Diabetes: Standards of Medical Jasmani. (2016). ‘Pengaruh Pemberian Jus
Care in Diabetes-2020’. In Diabetes Jambu Biji Merah (Psidium Guajava
care. 43. pp. 14–31. Linn) Terhadap Kadar Glukosa
Amanah, M. (2017). ‘Pengaruh Penambahan Darah Dan Resistensi Insulin Pada
Sari Buah Strawberry Terhadap Tikus Wistar Jantan (Rattus
Kadar Vitamin C dan Daya Terima Novergicus) Prediabetes’. Skripsi.
Jelly Lidah Buaya’. Skripsi. Universitas Airlangga.
Universitas Muhammadiyah Kemenkes, R. (2018). ‘Tabel Komposisi Pangan
Surakarta. Indonesia’. Jakarta: Kementrian
Aufa, M. R., Putranto, W. S. and Balia, R. L. Kesehatan Republik Indonesia.
(2020). ‘Pengaruh Penambahan
Konsentrasi Jus Jambu Biji Merah Kemenkes, R. (2019). ‘Angka Kecukupan Gizi
(Psidium guajava L.) Terhadap Kadar yang Dianjurkan untuk Masyarakat
Asam Laktat, Vitamin C, dan Indonesia’. Jakarta: Kementrian

132
Jurnal Pangan dan Gizi p-ISSN: 2086-6429
Vol. 11 No. 2, Tahun 2021, Halaman (125-133) e-ISSN: 2656-0291

Kesehatan Republik Indonesia. Su’ud, F. A. S. (2018). ‘Pengaruh atribut


Masduqi, A. F., Izzati, M. and Prihastanti, E. produk terhadap loyalitas konsumen
(2014). ‘Efek Metode Pengeringan permen jahe Sindu Amritha di Kota
Terhadap Kandungan Bahan Kimia Pasuruan’. Skripsi. Universitas Islam
Dalam Rumput Laut Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sargassumpolycystum’. Anatomi Subandrate. (2016). ‘Hubungan Kadar
Fisiologi. XXII(1). pp. 1–9. Glukosa Darah dengan Peroksidasi
Mawadati, I. (2019). ‘Pengaruh Substitusi Lipid pada Pasien Diabetes Melitus
Bubuk Jahe (Zingiber Officinale) tipe 2’. Departemen Biokimia Fakultas
Terhadap Kualitas Inderawi, Kedokteran Universitas Sriwijaya. 43(7).
Antioksidan (Vitamin C) Dan Lemak pp. 487–489.
Brownies Panggang’. Skripsi. Syafriani and Verawati, B. (2017). ‘Pengaruh
Universitas Negeri Semarang. Ekstrak Kayu Manis Terhadap
Muchtadi T.R, Sugiyono and Penurunan Kadar Gula Darah Pada
Ayustaningwarno F. (2010). ‘Ilmu Penderita DM Tipe II Di Desa
Pengetahuan Bahan Pangan’. Kumantan Wilayah Kerja Puskesmas
Bandung: Alfabeta. Bangkinang Kota’. Jurnal Ners
Mufida, R. T., Darmanto, Y. S. and Suharto, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
S. (2020). ‘Karakteristik Permen Jelly 1(2). pp. 90–95.
dengan Penambahan Gelatin Sisik Verawati, B. (2018). ‘Hubungan Makanan
Ikan yang Berbeda’. 2(1). pp. 1–45. Yang Mengandung Indeks Glikemik
Parwata, I. M. O. A. (2016). ‘Bahan Ajar (IG) Dengan Kejadian Diabetes
Antioksidan, Kimia Terapan Melitus (DM) Tipe II’. Jurnal Doppler
Program Pascasarjana Universitas Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
Udayana’. Bukit Jimbaran. 2(1). pp. 32–38.
Prawitasari, D. S. (2019). ‘Diabetes Melitus Wicaksono, A. P. (2015). ‘Pengaruh
dan Antioksidan’. KELUWIH: Jurnal Pemberian Ekstrak Jahe Merah
Kesehatan dan Kedokteran. 1(1). pp. 48– (Zingiber Officinale) terhadap Kadar
52. Glukosa Darah Puasa dan
Rahmawati, P. S. and Adi, A. C. (2017). ‘Daya Postprandial pada Tikus Diabetes
Terima Dan Zat Gizi Permen Jeli The Influence of Administration Red
Dengan Penambahan Bubuk Daun Ginger Extracts (Zingiber Officinale)
Kelor (Moringa Oleifera)’. Media Gizi towards Fasting and Postprandial
Indonesia. 11(1). pp. 86–93. Glucose Leve’. Majority. 4(7). pp. 97–
Ramayulis, R. (2016). ‘Super Jus’. I. Jakarta: 102.
Penebar Plus+. Wisudanti. (2016). ‘Aplikasi Terapeutik
Sahputra, M. B., Hamzah, F. and Johan, V. S. Geranin Dari Ekstrak Kulit
(2018). ‘Rasio Buah Jambu Biji Merah Rambutan (Nephelium lappaceum)
(Psidium guajava L.) dan Buah Apel Sebagai Anti Hiperglikemik Melalui
Hijau Manalagi (Mallus sylvestris Aktivitasnya Sebagai Antioksidan
Mill.) Terhadap Mutu Permen Jelly’. Pada Diabetes Melitus Tipe 2’.
Jurnal Online Mahasiswa Universitas Nurseline Journal. 1(Nephelium
Riau. 5(2). pp. 1–12. lappaceum). pp. 1–19.

133

Anda mungkin juga menyukai