Sosialisme pertama kali muncul sebagai reaksi terhadap perkembangan industrialisme
dan kapitalisme pada abad ke-19 dan ke-20. Sosialisme adalah salah satu ideologi paling berpengaruh dalam dunia politik internasional pada abad ke-19. Sebelumnya, sosialisme ditemukan dalam budaya Yunani kuno. Menurut Plato, kasta para filsuf, yang harus menjalankan negara, seharusnya tidak memiliki milik pribadi atau keluarga, berbagi segalanya, dan hidup menurut aturan yang sama. Tetapi sosialisme ini terbatas pada kasta calon pemimpin. Masyarakat itu sendiri bersifat hierarkis dan, tentu saja, tanpa kepemilikan. Secara etimologis, istilah sosialisme, atau sosialisme Inggris, berasal dari kata Perancis ``social'', yang berarti ``masyarakat''. Secara historis, istilah sosialisme pertama kali muncul di Prancis sekitar tahun 1830. Secara terminologis, istilah sosialisme telah dipahami oleh berbagai tokoh. Franz Magnis-Suseno berpendapat, misalnya, bahwa sosialisme adalah doktrin dan gerakan yang melekat dalam sosialisme, di mana hubungan sosial dicapai dengan penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat produksi (Franz Magnis Suseno, 2001 :270). Dalam Manifesto Komunis, salah satu tulisan politik paling berpengaruh dalam sejarah manusia modern, Marx dan Engels memasukkan teori revolusioner Marx ke dalam bahasa yang mudah dipahami dan siap dijadikan sebagai program perjuangan. Marx dan Engels menjelaskan bahwa sejarah berpihak pada kaum buruh. Pekerja sekarang menciptakan kekayaan bagi kapitalis dengan kerja tangan mereka. bekerja keras untuk menciptakan kekayaan luar biasa yang tidak mereka nikmati sendiri. Ciptakan tatanan baru tanpa tatanan eksploitatif dan eksploitasi manusia oleh manusia, tanpa eksploitasi manusia oleh manusia. Manifesto Komunis adalah lonceng revolusi, tidak hanya untuk proletariat, tetapi untuk seluruh umat manusia yang tertindas. (Suseno, 2013) Dengan Manifesto Komunis, Karl Marx memantapkan dirinya sebagai pemikir sosialis terkemuka. Dan meskipun Marx tidak pernah secara pribadi memimpin aksi pekerja, pada akhir abad ke-19 sebagian besar gerakan pekerja menggunakan ajaran Karl Marx untuk memandu perjuangan mereka. . Pengaruh Manifesto Komunis masih terasa sampai sekarang. Meskipun teori-teori Marx dikritik dan direvisi secara luas pada saat itu, ide-idenya masih menginspirasi dan mendorong banyak orang yang ingin melawan dunia yang diperintah oleh kapitalis. (Suseno, 2013) Adapun mazhab Frankfurt (Bahasa Jerman: Frankfurter Schule), hasil pemikiran sekelompok filsuf yang terkait dengan Institute for Social Research di Frankfurt, Jerman, dan para pemikir lain yang terpengaruh olehnya. Ketertarikan Mazhab Frankfurt pada ide-ide Karl Marx sebagian disebabkan oleh ketidakpuasan mereka terhadap penggunaan teori Marxis oleh kebanyakan orang lain. Menurutnya, cara pandang yang sempit ini tidak bisa memberikan 'jawaban' atas situasinya saat ini di Jerman. Teori sekte ini kritis terhadap ideologi, positivisme, dan aspek masyarakat modern. Sosialisme menurut Karl Marx adalah sosialisme ilmiah. Sosialisme ilmiah, adalah sosialisme yang mencoba menunjukkan bahwa sosialisme datang melalui studi tentang hukum- hukum perkembangan sosial (Magnis Suseno, 2001: 270 -271) . Pemikiran dan Analisis Ekonomi Marx Ini didasarkan pada pemikiran epistemologis yang sangat terkenal: materialisme dialektis dan historis Materialisme dan materialisme historis adalah produk dari pemikiran dialektis. Pemikiran Herbert Marcuse yang dijadikan kritik atas Marx tentang manusia Sebagai salah satu inspirasi gerakan "Kiri Baru", doktrin sistem politik dan sosial Marcuse dianggap lebih radikal daripada komunis ortodoks. Pada tahun 1925 Marcuse membaca karya-karya Karl Marx dan Martin Heidegger. Filosofi Marcuse (1898-1979) juga mencerminkan makna dan tujuan karyanya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, ia dengan tajam mengkritik sistem liberal Marx bersama-sama dengan Marx.Upaya untuk memahami dan menjelaskan mengapa konsumsi tak terbatas masih bertahan dalam kerangka teori kritis Mazhab Frankfurt, khususnya teori kritis masyarakat satu dimensi Herbert Marcuse.