Pengembangan Kependidikan Kompetensi Pendidik dan Tenaga NAMA LEMBAGA PAUD KODE DOK. SOP/PROS : IV-001 UNIT PROGRAM TK STANDAR PTK TGL. DISAHKAN 13 JULI 2020 TGL. REVISI -
Pengembangan Kompetensi Pendidik dan Tenaga
JUDUL Kependidikan
Mengembangkan pengetahuan, dan kreativitas
sesuai dengan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan agar menjadi pendidik yang TUJUAN professional Melaksanakan Pengajaran sesuai kurikulum yang ditetapkan Meningkatkan Mutu Pendidik pada Lembaga nya Permendikbud no. 146 tahun 2014 Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga REFERENSI UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Guru dan Dosen PIHAK-PIHAK TERKAIT Kepala Sekolah / Guru / Operator sekolah DOKUMEN Sertifikat guru, Ijazah , Penilaian Kinerja Guru PROSEDUR KERJA Strategi pengembangan SDM melalui jalur belajar. Terdapat deretan panjang strategi perubahan SDM melalui jalur belajar yang dapat dilaksanakan di lingkup sekolah. Berikut adalah cara-cara tersebut : 1. Peningkatan kualifikasi pendidikan Kualifikasi pendidikan formal yang dipersyaratkan bagi guru SMP rintisan adalah S-1 atau D-4, sedangkan tenaga kependidikan lain adalah D-3 kecuali kepala tata usaha S-1/D-4 (Dit. PSMP, 2007, h.). Peningkatan kualifikasi pendidikan formal, jika demikian, adalah wajib bagi mereka yang belum memenuhi kriteria. Peningkatan kualifikasi pendidikan akan sangat menguntungkan baik kepada individu maupun bagi lembaga. Keuntungan individual diperoleh karena peningkatan kualifikasi pendidikan disamping merupakan agen pencerahan (enlightment agent) bagi guru juga menambah poin untuk kepentingan sertifikasi dan kenaikan jabatan guru dan pangkatnya. 2. Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Diklat umumnya diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi yang memiliki tugas pembinaan terhadap sekolah berkisar mulai dari tingkat Kabupaten/Kota sampai tingkat pusat bahkan tingkat internasional. Berbeda dengan pendidikan formal, diklat bersifat luwes dalam hal waktu. 3. Kursus Seperti halnya diklat, kursus diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi di luar sekolah. Bedanya, diklat diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi sedangkan kursus biasanya oleh organisasi berorientasi laba. Karena berorientasi bisnis, lembaga pengelola kursus umumnya berusaha menjual produk jasanya dalam kualitas maksimal yang dapat mereka tawarkan. 4. In-house training (IHT) Berbeda dengan diklat dan kursus yang diselenggarakan oleh lembaga atau organisasi di luar sekolah, IHT dilaksanakan sendiri oleh sekolah. Instruktur dapat diambil dari kalangan dalam sekolah atau dari luar sekolah. Karena diselenggarakan oleh sekolah, materi IHT dapat lebih dispesifikasikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan sekolah penyelenggaranya. Karena diselenggarakan di sekolah, 5. Peningkatan Budaya Membaca Membaca masih terbukti sebagai cara belajar yang sangat efektif. Bahan dan waktu membaca dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesempatan yang dimiliki oleh individu. 6. Aktif dalam Group-group Media Sosial Sekarang banyak sekali group-group WEBINAR, WHATSUP GROUP, TELEGRAM Banyak sekali yang biasanya diikuti oleh orang-orang dalam kelompok minat tertentu, akan sangat membantu guru memperoleh banyak pengetahuan baru di bidang tugasnya. 7. Naratif (Narrative) Naratif berkaitan dengan cerita seseorang tentang pengalamannya kepada orang lain. Walaupun naratif dengan sengaja dapat difasilitasi untuk disampaikan pada pertemuan resmi, naratif umumnya berkembang dalam suasana informal pada waktu luang.