Anda di halaman 1dari 1

1.

Di kotim ada 47 Apotek, 9 Toko Obat, 1 Pedagang Besar Farmasi (PBF), dan semuanya
mensyaratkan Tenaga Kefarmasian sebagai penanggung jawabnya.
2. Puskesmas di kotim ada 21, 16 diantaranya sudah memiliki Apoteker sebagai penanggung jawab
Apotek, 5 puskesmas lainnya hanya memiliki tenaga teknis kefarmasian.
3. PMK 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Pelaksanaan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan, mengatur tentang standar usaha toko obat, standar
usaha apotek, standar usaha puskesmas, dan semua yang berada disektor kesehatan.
4. Kemudian Kemenkes Mengeluarkan Surat Implementasi Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 pada
Proses Perizinan Berusaha Apotek dan Toko Obat melalui Sistem Perizinan Berusaha Terintegrasi
Secara Elektronik (Online Single Submission) yang hari ini akan disosialisasikan
5. Pengiriman laporan wajib sarana kefarmasian di kotim (apotek, toko obat, puskesmas) masih
ada yang kurang disiplin.
6. Bulan Oktober 2021 ada 6 Apotek, 4 toko obat, dan 6 puskesmas yang tidak mengirimkan
laporan wajib bulanannya.
7. Bimtek diadakan dengan tujuan meningkatkan kualitas SDM kefarmasian di Kotim
8. Peserta terdiri dari apoteker dan asisten apoteker/tenaga teknis kefarmasian baik yang sudah
menjadi penanggung jawab maupun masih dalam proses.
9. Narasumber dari balai besar POM Palangkaraya, Ikatan Apoteker Indonesia(IAI), dan dari dinas
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai