Anda di halaman 1dari 7

More

Create Blog
Sign In

PT. Kereta Api Logistik (KALOG)


Tuesday, January 18, 2011 About Me
kalogpalembang
[KG-006/2011] Dokumentasi Pemuatan Perdana Batu Bara Di View my complete profile
Sumsel
Blog Archive
Berikut ini dokumentasi foto - rangkaian kegiatan perdana PT. Kereta Api Logistik (KALOG)
dalam menangani muatan batu bara yang dikirim dari pedalaman Suka Cinta, hingga dermaga ► 
2021
(168)
Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan. ► 
2020
(349)
► 
2019
(314)
Foto diabadikan saat pemuatan perdana, tepatnya tanggal 08-01-2011 di areal stasiun Suka Cinta,
Lahat. Syukur Alhamdulillah semuanya berjalan lancar - berkat ridlo Allah SWT dan kerjasama tim ► 
2018
(241)
yang baik. Selamat menatap. Jingo jingo bae ya. ► 
2017
(247)

► 
2016
(295)
► 
2015
(355)
► 
2014
(357)

► 
2013
(350)
► 
2012
(310)
▼ 
2011
(160)
► 
December
(30)
► 
November
(29)
► 
October
(28)
                             Awal proses pemuatan dari stockpile ke kontainer kosong ...
► 
September
(13)
► 
August
(14)
► 
July
(10)

► 
June
(13)
Pasukan alat berat seperti derek (crane),
► 
May
(10)
reach stacker dan heel loader (gambar)
ikut berperan-serta melakukan aktifitas ► 
April
(2)
pemuatan.  ► 
March
(3)
► 
February
(2)
▼ 
January
(6)
[KG-006/2011] Dokumentasi Pemuatan
Perdana Batu Ba...
[KG-005/2011] Pengiriman Perdana
Kereta datar (PPCW) yang digunakan
Batu Bara Lahat V...
sebagai moda angkutan batu bara,
dengan [KU-004/2011] Tren Harga Batu Bara
Masih Naik
latar belakang stockpile.
[KU-003/2011] 2010, Tahun Komoditas

[KA-002/2011] KAI Fokus Investasi KA


Barang

[KU-001/2011] Sumsel, Palembang &


Kertapati

► 
2010
(1)

Report Abuse

Welcome
Selamat Datang di pusat layanan informasi
PT. Kereta Api Logistik (KALOG).

Welcome to PT. Kereta Api Logistik (KALOG)


support service.

e-DITOR.

Total Pageviews

4 3 1 3 3 2
Wikipedia

Followers

Proses pemuatan kontainer isi kosong (MTY) dengan menggunakan Crane darat.


Pengikut (11)

Ikuti
Home Search This Blog
Search

Manuver Reach Stacker yang


dioperasikan kru KA LOG Sumatera
Selatan.

                 Penempatan kontainer secara benar dan proporsional, wajib hukumnya.

     Proses "check & recheck" menjadi prioritas untuk mendukung faktor keselamatan.

      Pemuatan kontainer FULL di rangkaian PPCW terakhir sebelum pemberangkatan.

            Sebagian wajah tim sukses proyek batu bara Sumatera Selatan (SS), gabungan staf  
                                                    PT KAI dan PT KA Logistik. Bravo !

Sumber : KALOG SS / Foto : RAM.

at
January 18, 2011
No comments:

Thursday, January 13, 2011

[KG-005/2011] Pengiriman Perdana Batu Bara Lahat Via SCT


- Liputan Khusus
Setelah sempat tertunda beberapa kali terkait persiapan infra-struktur yang
cukup rumit, hari Sabtu (08/01/2011) akhirnya pemuatan pertama batu
bara dari stasiun Suka Cinta (SCT) ke stasiun Kertapati (KPT) maujud
dengan hasil yang cukup memuaskan dan lancar.

Satu rangkaian kereta api (KA) khusus angkutan batu bara dengan menggunakan moda kontainer,
berangkat dari SCT jam 20.45 dan tiba keesokan harinya di KPT, untuk selanjutnya diteruskan ke
dermaga, sesuai permintaan.

Uji-coba angkutan ini menandai babak baru pengangkutan batu bara dengan moda kontainer yang
didisain khusus supaya bisa menampung beban berat bersih rata-rata 20 ton – diluar berat
kontainer kosong.

Jumlah PPCW atau gerbong datar (GD) yang digunakan berjumlah 16 unit, setiap PPCW diisi 2
unit kontainer 20 feet (2x20’). Ketentuan berat yang diberlakukan (diijinkan) PT. Kereta Api
Indonesia (KAI) untuk setiap gerbong tidak boleh melebihi berat 50 ton total termasuk berat
kontainer.

Alasan utamanya karena mengacu ke faktor keselamatan (safety). Seperti diketahui, angkutan
batu bara di wilayah Sumatera Selatan sangat dominan beberapa tahun belakangan dan menurut
info dari "Lahat Pos” edisi Rabu (12/01), produksi batu bara Lahat mencapai 5,3 juta ton per
tahun.

SCT merupakan stasiun acuan penghubung atau semacam hub-port di industri pelayaran global.
Lokasi SCT hanya 10-15 kilometer dari kota Lahat dan bisa ditempuh dengan jalan darat
menggunakan mobil atau motor sekitar 15 menit saja.

Stasiun kecil ini hari-hari sebelumnya hany beroperasi normal mulai pukul 08.00 hingga 17.00
namun semenjak dioperasikannya KA angkutan batu bara ini, praktis akan buka selama 24 jam
dan dukungan penuh siap diberikan oleh semua pihak terkait.

Kedepannya, akan lebih dioptimalkan pemanfaatan jalur KA untuk pengiriman batu bara, terutama
oleh pihak swasta yang mencari alternatif angkutan selain menggunakan truk atau dump-truck.
Seberapa sukseskah, harus dibuktikan dengan kerja keras dan kerja tim.

Bertindak selaku transporter, PT. Kereta Api Logistik (KALOG) yang memulai debutnya di ujung
selatan Pulau Sumatera mulai tahun ini namun rintisannya telah dimulai sejak tahun 2010 lalu. 

Untuk menangani proyek angkutan batu bara ini, KALOG menyiapkan sejumlah alat berat semisal
Reach Stacker (R/S), Wheel Loader (W/L), Crane serta Excavator dan sumber daya manusia
(SDM) berpengalaman untuk mensukseskan proyek ini.

Selamat dan sukses untuk KAI maupun KALOG – afiliasi KAI yang ditunjuk menangani pengiriman
batu bara dari kota Lahat. Dampaknya ? Selain bisa mengurangi tingkat kemacetan di jalan darat,
juga untuk mendorong volume ekspor dalam beberapa tahun ke depan.

Congrats ya.

Sumber : KALOG SS / Foto : RAM.

at
January 13, 2011
No comments:

Monday, January 10, 2011

[KU-004/2011] Tren Harga Batu Bara Masih Naik


JAKARTA: Harga batu bara diperkirakan cenderung masih naik menyusul terganggunya pasokan
komoditas itu karena banjir besar yang melanda Australia, eksportir batu bara terbesar di dunia.

Supriatna Suhala, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan


Batubara Indonesia (APBI), memperkirakan harga rata-rata komoditas
tersebut akan bergerak di kisaran US$110-US$120 per ton pada tahun
ini, naik dari harga rata-rata batu bara dunia 2010 di kisaran US$80 per
ton.

Dia mengatakan banjir telah merendam tambang batu bara berserta perlatannya di negara
bagian Queesland. Oleh karena itu, katanya, setidaknya dalam dua pekan ke depan Australia
akan kesulitan melakukan pemulihan produksinya.

"Akibatnya pengiriman [dari Australia] jadi mundur. Untuk mengganti keterlambatan pengiriman
itu, orang mencari ke pasar spot sehingga menyebabkan harga spot batu bara semakin tinggi,"
katanya kepada Bisnis, hari ini.

Dia mengatakan sejak 3 bulan terakhir, harga spot batu bara terus menunjukkan kecenderungan
naik. Pada Oktober 2010, lanjutnya, harga komoditas tersebut bergerak di kisaran US$90 per
ton kemudian naik hingga ke kisaran US$110 per ton pada bulan ini.

Di sisi lain, dia melanjutkan permintaan global justru mengalami kenaikan seiring dengan musim
dingin luar biasa serta perbaikan dan pertumbuhan ekonomi sejumlah negara. 

Dia menyebutkan hampir semua negara berkembang meningkatkan impor batu baranya pada
tahun ini, antara lain dua negara Asia yang mengalami pertumbuhan tinggi, yaitu China dan
India, termasuk negara-negara Asean seperti Malaysia, Filiphina, dan Singapura, juga
Srilangka, Bangladesh, dan Pakistan. (esu)

Sumber : Bisnis Indonesia, 10.01.11.

at
January 10, 2011
No comments:

Tuesday, January 4, 2011

[KU-003/2011] 2010, Tahun Komoditas


Sepanjang tahun ini sektor komoditas menemukan momentum bagus.
Berkali-kali sejumlah komoditas mencatat pergerakan harga yang fantastis,
menembus rekor psikologisnya. Emas misalnya, membukukan rekor
tertingginya di tahun ini, dimana melambung tinggi lebih dari US$300
hingga menembus level psikologis US$1.400 per ounce.

Meski sempat terjadi beberapa kali koreksi di pertengahan tahun, namun sejak awa hingga
penghujung tahun, grafik logam mulia ini terus menanjak tajam. Jika dirunut sejak 5 tahun
terakhir, yakni sejak awal 2006, emas telah naik sekitar US$900. Fantastis.

Kalangan analis dan ekonom menilai pencapaian 2010 masih tak seberapa, karena diperkirakan
harga komoditas masih akan terus naik pada tahun 2011.

Ekonom Senior Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan mengatakan harga komoditas terus
merangkak naik seiring derasnya aliran masuk dana asing (capital inflow) ke negara-negara
berkembang akibat aksi kebijakan moneter sejumlah negara maju untuk mengatasi krisis
ekonomi di negaranya.

Rendahnya suku bunga global memicu aliran dana ke pasar saham dan pasar surat utang baik
surat utang negara (SUN) maupun obligasi korporasi negara berkembang. 

Namun dengan semakin dipertanyakannya aset kertas saat ini, maka aliran dana tersebut
beralih ke pasar komoditas yang dipandang sebagai instrumen investasi menarik. "Saya melihat
kenaikan harga komoditas pada tahun depan dapat lebih tajam dari penguatan rupiah," ujarnya.

Dia memperkirakan harga emas dapat mencapai level US$1.450 per ounce pada akhir 2011.
Bahkan, menurut Kepala Departemen Riset PT Askap Futures Wahyu Tribowo Laksono,
harga emas dapat menembus US$1.500-US$1.600 per ounce, setelah sempat sedikit terkoreksi
ke level US$1.300-US$1.350 per ounce pada akhir tahun ini.

"Bukan tidak mungkin harga emas dapat terus naik hingga menyentuh kisaran US$1.700 per
ounce pada tahun depan," katanya.

Jika dirata-ratakan maka harga rerata emas tahun ini mencapai US$1.226,51 per ounce,
tumbuh 25,92% atau US$252,49 dari harga rerata pada tahun lalu sebesar US$974,02 per
ounce.

Emas membuka perdagangan 2010 di harga US$1.0973,32 per ounce (1 Januari). Dalam
perjalanannya, komoditas itu sempat terkoreksi ke posisi terendah pada tahun ini di level
US$1.062,85 per ounce pada 8 Februari, sebelum kemudian menanjak lagi hingga mencapai
US$1.256,80 per ounce pada 18 Juni 2010.

Logam dengan catatan sejarah terpanjang di dunia itu terkoreksi hingga menyentuh
US$1.161,60 per ounce sebelum kemudian rebound tidak terkendali hingga ke level
US$1.423,75 per ounce pada 6 Desember dan US$1.411,77 per ounce ketika pembukaan
perdagangan pada 30 Desember 2010.

Selain itu kenaikan harga emas hingga menembus level psikologis juga terjadi karena dominasi
pembelian di saat berakhirnya kontrak perdagangan option emas di bursa Comex untuk
penyerahan Desember ini.

Wahyu menilai krisis keuangan global terutama di negara maju, belum menunjukkan tanda-
tanda akan berakhir. Bahkan saat ini terdapat 3 ancaman terhadap perekonomian dunia dengan
ancaman terbesar datang dari Spanyol yang akan melakukan bailout untuk menyelamatkan
perekonomiannya. 

Stimulus moneter menyebabkan jumlah uang beredar semakin banyak sehingga nilai uang
semakin murah. Sebaliknya emas justru semakin mahal. "Ketika terjadi bubble, krisis semakin
mengkhawatirkan, pertanyaannya adalah ke mana uang akan mengalir? Maka jawabannya
adalah emas," ujarnya.

Anomali cuaca

Selain aliran dana asing, anomali cuaca di sejumlah negara produsen juga turut berandil dalam
pergerakan harga komoditas. Kekhawatiran akan pengurangan pasokan akibat curah hujan
tinggi di tengah membaiknya permintaan telah mendorong spekulasi yang menyebabkan
kenaikan harga komoditas.

Menurut Latief Adam, Ekonom LIPI, saat ini spekulan terbagi menjadi dua kutub. 

Pertama adalah mereka yang memperkirakan pasokan komoditas dunia lebih rendah daripada
permintaan. Golongan lainnya yakni spekulan yang memandang investasi di pasar modal
sedang penuh resiko.

"Kedua jenis spekulan tersebut cenderung mengambil aksi serupa membeli komoditas sehingga
mendorong peningkatan harga. Tentu itu membawa dampak positif bagi negara produsen
seperti Indonesia," ujarnya.

Beberapa komoditas yang menjadi andalan ekspor Indonesia adalah batu bara, minyak kelapa
sawit, bijih dan kerak logam, karet serta kakao.

Meski tidak semelesat komoditas emas, grafik harga karet tetap menanjak. Setelah sempat
menyentuh posisi terendah pada tahun ini di level 278 yen per kg pada 17 Mei, komoditas itu
rebound hingga mencapai harga tertinggi pada tahun ini, 498 yen per kg pada 27 Desember.

Pada perdagangan kemarin, harga karet dibuka di level 495 yen per kg dan sempat menyentuh
level 501 yen per kg.

Ichsan menambahkan beberapa komoditas yang dinilai berpeluang naik pada tahun depan
antara lain batu bara, minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah. 

Tim riset Standard Chartered Bank juga memperkirakan harga minyak mentah tumbuh 9,41%
dari kisaran US$85 per barel pada kuartal IV/2010 menjadi US$93 per barel pada akhir 2011.

Harga batu bara diperkirakan naik 11,57% dari US$95 per ton pada kuartal IV/2010 menjadi
US$106 per ton pada akhir 2011  dan harga CPO tumbuh 22,95% dari 3.050 ringgit Malaysia
per ton pada kuartal IV/2010 menjadi 3.750 ringgit Malaysia per ton pada akhir 2011.

Sepanjang tahun ini terutama pada semester kedua, harga CPO menunjukkan tren kenaikan. 

Dibuka di level 2.685 ringgit per metrik ton pada awal Januari 2010, lalu melandai cenderung
turun pada semester I, kemudian rebound dengan grafik cukup tajam. Harga CPO akhirnya
mencatatkan rekornya pada 28 Desember 2010 di level 3.792 ringgit per metrik ton.

Sementara kakao, setelah tren peningkatan harga yang terjadi pada tahun lalu, harga komoditas
tersebut pada tahun ini justru stabil dengan kecenderungan melandai.

Diperdagangkan di level  US$3.265 per ton pada awal Januari 2011 dan sempat menyentuh
level tertinggi US$ 3.462 per ton pada 19 Januari, harga kakao justru cenderung melandai
hingga berada di posisi US$3.053 ton pada pembukaan perdagangan 30 Desember 2010.

Tampaknya komoditas masih akan memperpanjang masa keemasannya di tahun depan.


Tinggal Anda sendiri menentukan apakah akan memanfaatkan momentum baik tersebut untuk
berinvestasi di komoditas.

Sumber : Bisnis Indonesia, 04.01.11.

at
January 04, 2011
No comments:

Sunday, January 2, 2011

[KA-002/2011] KAI Fokus Investasi KA Barang


JAKARTA: PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan mengalokasikan 100% dana
investasi 2011 untuk memperkuat lini bisnis kereta api (KA) barang dengan nilai
investasi Rp7 triliun untuk periode 2011—2015. 

Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, dana Rp7 triliun tersebut
terdiri atas 30% dari kas internal dan 70% dari pinjaman.

Dia menambahkan investasi dilakukan melalui pembelian sejumlah


lokomotif, gerbong datar tipe PPCW, kereta pengangkut batu bara tipe KKBW, serta
perbaikan pra sarana untuk Sumatra Selatan.

“Investasi di Sumatra Selatan sendiri menghabiskan dana sekitar Rp1,25 triliun untuk
pengembangan rel,” ujarnya kepada Bisnis seusai penandatanganan kerja sama pengadaan
kereta api wisata Bali, Senin 27 Desember.

Meskipun demikian, Jonan mengatakan untuk KA penumpang tetap disediakan anggaran


berupa perawatan armada dan pembenahan fasilitas stasiun pada 2011. Namun, ia mengatakan
dana yang dianggarkan tidak terlalu besar, sekitar Rp200 miliar.

Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito menuturkan pada 2011, PT KAI
mematok pertumbuhan omzet sebesar 12% atau sekitar Rp2,5 triliun untuk KA barang.

Ia menambahkan secara rinci, mulai 2011 akan ada pembelian 144 lokomotif, 1.200 PPCW,
1.800 KKBW, dan investasi Rp1,25 triliun pengembangan jalur KA barang di Sumatra Selatan. 

Wimbo mengatakan pembelian lokomotif, gerbong barang PPCW, dan gerbong barang KKBW
tersebut akan datang secara bertahap mulai 2011, dengan rincian 100 lokomotif untuk Pulau
Jawa dan 44 lokomotif untuk Pulau Sumatra.

Adapun, pembangunan jalur KA di Sumatra Selatan akan dianggarkan Rp250 miliar per tahun
untuk 5 tahun.

“Potensi pasar untuk KA barang masih sangat luas, tapi selama ini kurang optimal digarap oleh
PT KAI,” tegas Wimbo.

Dia menambahkan selama ini KA barang baru menyumbang omzet sebesar 40% terhadap
seluruh total pendapatan PT KAI, sementara 60% omzet PT KAI diisi dari sektor KA
penumpang.

PT KAI, katanya, ingin mengubah komposisi tersebut menjadi 60% dari sektor barang,
sedangkan 40% disumbangkan oleh sektor penumpang.

Kurang berpihak

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Tundjung Inderawan menyambut baik


rencana PT KAI yang akan menginvestasikan 100% dana investasinya untuk KA barang.
Menurut dia, rencana tersebut cukup realistis karena infrastruktur untuk KA barang cukup
mengimbangi penambahan armada KA barang.

“Justru bagus, karena angkutan barang lebih menguntungkan dibandingkan dengan angkutan
penumpang dan memang perlu dilakukan cross subsidi disitu,” ujarnya.

Namun demikian, Tundjung menghimbau pada PT KAI agar tidak menelantarkan kenyamanan
penumpang KA. “Tak masalah jika PT KAI ingin fokus pada KA barang, selama penumpang
tetap diakomodir secara baik.”

Tundjung menjelaskan saat ini kebijakan pemerintah—dalam hal ini Kementerian Keuangan—
dinilai masih kurang berpihak pada angkutan berbasis rel atau kereta api.

Untuk tahun anggaran 2011 saja, Ditjen Perkeretaapian hanya mendapat alokasi dana sebesar
Rp4,1 triliun, padahal kebutuhannya mencapai Rp9 triliun.

“Anggaran untuk Bina Marga itu mencapai Rp26 triliun, sementara instansi saya hanya Rp4,1
triliun, dan itu terjadi hampir setiap tahun,” ujarnya.

Menurut Tundjung, jika pemerintah serius ingin mengalihkan angkutan barang berbasis jalan
raya ke angkutan berbasis rel, perlu difokuskan kebijakan anggaran kepada kereta api. (sut)

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.12.10.

at
January 02, 2011
No comments:

Saturday, January 1, 2011

[KU-001/2011] Sumsel, Palembang & Kertapati


Ingat Palembang, mayoritas penduduk negeri ini akan langsung ingat
makanan khas ibukota Sumatera Selatan ini, empek-empek, tekwan, model
hingga kapa selam. Di pulau Sumatera sendiri, Palembang merupakan kota
terbesar ke-2 setelah Medan (ibukota Sumatera Utara).

Kota Palembang memiliki luas wilayah 102,47 kilometer persegi, lokasi


koordinat di : 2°59′27.99″LS 104°45′24.24″BT dan jumlah penduduknya
berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 2010 : 1.451.059. Situs resminya bisa di-klik di :
www.palembang.go.id.

Kota ini dahulu pernah menjadi pusat Kerajaan Sriwijaya, sebelum kemudian berpindah ke
Jambi. Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang diketemukan di Bukit Siguntang (bagiab
barat kota Palembang), menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota
yang merupakan ibukota Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Kedukan Bukit itu berbunyi sebagai berikut:

(1) Swasti cri cakawarsatita 605 ekadaci cu (2) klapaksa wulan waicakha dapunta hiyang nayik di
(3) samwau manalap siddhayatra disaptami cuklapaksa (4) wulan jyesta dapunta hiyang marlapas
dari Minanga (5) Tamvan mamawa yam wala dualaksa danan koca (6) duaratus cara di samwau
danan jalan sariwu (7) tluratus sapulu dua wannakna datam di Mukha Upang (8) Sukhacitta di
pancami cuklapaksa wulan (9) laghu mudita datam marwuat wanua (10) Criwijava siddhayatra
subhiksa.

[Referensi : Bacaan Prof. Poerbacaraka, G. Coedes, Prof. Dr. Ph.S. Van Ronkel Dr. Buchari, Prof.
Slametmulyana]

Tanggal yang tercantum adalah 16 Juni 682 Masehi dan hingga kini dijadikan hari jadi kota
Palembang. Kota Palembang memiliki beragam akses masuk, via udara menggunakan Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin 2 (SMB 2), via perairan ada Sungai Musi, Ogan dan Komering
dengan perahu ketek.

Jalur jalan darat ada angkutan kota, bus dan Trans Musi yang kini terus dirapihkan dan
dosialisasikan guna ,mengurangi kemacetan lalu lintas. Sedangkan untuk jalur Kertapati –
Indralaya baru saja dioperasikan kereta komuter.

Palembang juga memiliki tiga pelabuhan utama yaitu Boom Baru, Pelabuhan 36 Ilir dan
Pelabuhan Tanjung Api Api. Ketiga pelabuhan ini melayani pengangkutan penumpang
menggunakan ferry ke Muntok (Bangka) dan Batam. Saat ini sedang dibangun pelabuhan
Tanjung Api-Api (TAA) yang melayani pengangkutan penumpang dan barang masuk serta
keluar Sumatera Selatan.

Kota Palembang memiliki salah satu stasiun kereta api yang terbesar, yakni Stasiun Kertapati.
Dari sinilah arus penumpang masuk dan keluar ibukota Sumatera Selatan dan menyebar ke
kota-kota kecil lainnya seperti, Lahat, Lubuk Linggau dan seterusnya.

Selain penumpang, stasiun Kertapati (KPT) kedepannya akan semakin diramaikan oleh hilir
mudik kereta angkutan barang untuk angkutan bubur kertas (pulp), minyak, semen hingga batu
bara (coal) – yang belakangan semakin diminati investor karena jumlah cadangannya yang luar
biasa besar.

Stasiun Palembang Kertapati (begitu nama lengkapnya), adalah stasiun kereta api yang terletak
di kota Palembang dan berada diatas pertemuan Sungai Ogan dan Sungai Musi. Pemerintah
mencanangkan untuk memberdayakan stasiun ini menjadi salah satu gerbang komoditi potensil
di tahun-tahun mendatang.

Kota Palembang yang dijuluki “Venice of the East” karena potensi wisata airnya, akan lebih
berkembang dimasa mendatang apabila obyek wisata tadi dikelola lebih profesional sehingga
benar-benar bisa mengoptimalkan kelebihan Sungai Musi dan jembatan Ampera yang sudah
melegenda.

Liputan selanjutnya akan membahas sedikit banyak tentang sejarah stasiun Kertapati. Tak kenal
maka tak sayang. Ada puisi singkat: “Jalan-jalan ke Kertapati, jangan lupa membeli model.
Kalaulah datang dengan senyum simpati, niscaya disambut ‘bak foto model”,

Salam.. 01012011 (data dan informasi, diolah dari berbagai sumber).

at
January 01, 2011
No comments:

Newer Posts Home Older Posts

Subscribe to:
Posts (Atom)

[KU-179/2021] Dirut KAI Commuter Mukti Jauhari Tutup Usia

  Bisnis.com, JAKARTA - Keluarga besar KAI Group khususnya KAI Commuter hari ini berduka.
Direktur Utama KAI Commuter Mukti Jauhari meningg...

[KU-167/2021] Baru! Segini Tarif Khusus KA Baturraden Ekspres & KA Nusa


Tembini
  Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menawarkan
tarif khusus untuk rute tertentu pada kedua kereta api baru, y...

[KU-148/2021] Jasa Logistik Nasional Dukung Pertumbuhan UMKM


  Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot pertumbuhan pelaku
usaha mikro kecil dan menengah dengan mencanangkan program Hari Bangg...

[KU-266/2020] KAI Tambah Stasiun Layani Tes Cepat Covid-19


  Jakarta, CNN Indonesia -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) menambah daftar
stasiun yang menyediakan layanan tes cepat (rapid test) covid...

Travel theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai