A. Tujuan
Menentukan kemolaran larutan HCl dengan larutan NaOH
C. Langkah kerja
1. Ambil 25 mL larutan HCl menggunakan pipet volumetri
2. Masukan larutan HCl tersebut ke dalam sebuah gelas erlenmeyer
3. Masukan 3 tetes indikator fenolftalein ke dalam gelas erlenmeyer yang sama
4. Isi buret dengan larutan NaOH 0,1M hingga garis nol mL
5. Tetesi larutan HCl dengan larutan NaOH. Penetesan dilakukan sedikit demi sedikit
secara hati-hati dan terus diguncangkan. Hentikan penetesan saat larutan
mengalami perubahan warna menjadi merah muda.
6. Catat volume NaOH yang digunakan pada volume pertama
7. Ulangi tahap satu hingga tahap lima untuk percobaan kedua dan ketiga
8. Catat volume NaOH yang digunakan pada percobaan kedua dan ketiga
D. Tabel pengamatan
1 27,5 mL 25 mL
2 27,5 mL 25 mL
3 27,5 mL 25 mL
E. Perhitungan
➔ Menghitung rata-rata volume NaOH
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 = (27, 5 + 27, 5 + 27, 5) ÷ 3
82,5
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 3
𝑉 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 27, 5 𝑚𝐿
➔ HCl ⇌ H+ + Cl-
Jumlah H+ dalam HCl adalah 1
F. Kesimpulan
Titrasi merupakan salah satu prosedur yang dapat dilakukan untuk mengetahui
konsentrasi atau kemolaran suatu larutan dengan menitrasi larutan sampel yang belum
diketahui konsentrasinya (titrat) dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya
(titran). Proses titrasi dapat dihentikan jika kedua larutan sudah habis bereaksi yang
dapat diketahui melalui terjadinya perubahan warna setelah ditambahkan indikator.
Berdasarkan percobaan di atas, diketahui bahwa konsentrasi titrat (HCl) dengan
volume 25 mL adalah 0,11M dengan rata-rata volume titran (NaOH) dengan konsentrasi
0,1M adalah 27,5 mL.