Anda di halaman 1dari 3

1a.

Hidup bermakna dan berguna yang dimaksud adalah setiap orang dapat memberikan nilai
tambah kepada sesama. Nilai tambah ini dapat berupa pembelajaran yang dapat meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan sesama di kehidupan. Selain itu, hidup bermakna dan berguna ini
dapat diartikan sebagai hidup yang dapat memberikan nilai-nilai positif kepada masyarakat. Contoh
nyata implementasi dari pengertian ini adalah menjadi seorang guru, relawan, dokter, dosen, dll.

b. Ya, penting bagi seorang mahasiswa mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan. Dengan


mempelajari Pendidikan Kewarganegaraan, nasionalisme dalam diri mahasiswa menjadi tumbuh.
Tumbuhnya rasa nasionalisme ini dapat meningkatkan rasa sadar diri untuk membela dan mencintai
tanah air. Perasaan tersebut dapat menggerakkan diri mahasiswa untuk dapat memberikan dampak
positif bagi masyarakat Indonesia.

c. Manfaat yang dirasakan setelah pertemuan mata kuliah ini adalah rasa nasionalisme terhadap
negara meningkat, memahami tatanan pemerintahan di Indonesia, dan memberikan rasa keinginan
tahu untuk mempelajari mata kuliah ini

2a. Bahaya identitas nasional yang dihadapi saat ini adalah masyarakat melupakan budaya tiap
daerah. Selain itu, masyarakat sudah mulai meninggalkan nilai-nilai leluhur. Padahal nilai-nilai leluhur
dan budaya merupakan identitas nasional, bahwa Indonesia adalah negara yang plural dengan
berbagai macam budaya.

b. Untuk mengatasi hal tersebut, tiap siswa dapat dikenalkan kembali mengenai nilai-nilai leluhur.
Nilai leluhur ini dapat dituangkan dalam kesenian, bahasa daerah, peribahasa daerah, huruf-huruf
daerah, dll. Dengan mengenal budaya tiap daerah asal, maka identitas nasional tidak akan
terlupakan, bahwa Indonesia merupakan negara yang plural dan beragam budaya.

3a. Implementasi demokrasi di Indonesia masih belum mencapai hasil yang optimal. Hal ini
dikarenakan, masih ada kelompok-kelompok tertentu yang merampas hak-hak masyarakat. Sebagai
contoh kasus adalah Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe yang korupsi sebesar 500 miliar untuk
kepentingan pribadi. Bahkan, gubernur tersebut melakukan judi di Singapore sebagai wisata. Ini
menjadi suatu contoh nyata, bahwa demokrasi di Indonesia masih belum dapat diimplementasikan
dengan baik, karena oknum dalam pemerintah masih dengan bebas untuk meraup hak-hak
masyarakat demi kepentingan pribadi. Padahal demokrasi dalam pemerintahan ini adalah tujuannya
untuk dapat mementingkan kepentingan hak masyarakat.

b. Demokrasi dikaitkan dengan kebebasan. Namun, kebebasan ini sebenarnya dapat menjadi luas
dan tidak ada batasan, sehingga dapat menimbulkan hal-hal negatif. Pemerintahan demokrasi ini
juga dapat menjadi oligarki ketika tidak ada batasan-batasan yang dapat membahayakan masyarakat
luas. Solusi dari masalah tersebut adalah penegakan hukum yang tegas. Hukum yang tegas dapat
menjadi sebuah pagar agar para perampas hak masyarakat menjadi jera untuk tidak melakukan hal
tersebut. Penegakan secara tegas di sini adalah memberikan hukuman secara adil tanpa pandang
jabatan, pangkat, harta yang membuat hukum menjadi bias dan tumpul ke atas.

4a. Kesepakatan (consensus) pertama, yaitu berkenaan dengan cita-cita bersama sangat menentukan
tegaknya konstitusi dan konstitusionalisme di suatu negara. Karena cita-cita bersama itulah yang
pada puncak abstraksinya paling mungkin mencerminkan kesamaankesamaan kepentingan di antara
sesama warga masyarakat yang dalam kenyataannya harus hidup di tengah pluralisme atau
kemajemukan. Oleh karena itu, di suatu masyarakat untuk menjamin kebersamaan dalam kerangka
kehidupan bernegara, diperlukan perumusan tentang tujuan-tujuan atau cita-cita bersama yang
biasa juga disebut sebagai falsafah kenegaraan atau staatsidee (cita negara) yang berfungsi sebagai
filosofische grondslag dan common platforms atau kalimatun sawa di antara sesama warga
masyarakat dalam konteks kehidupan bernegara.

b. Cita-cita atau tujuan Bersama ini dicantumkan dalam rupa pancasila yakni :

 Ke-Tuhanan Yang Maha Esa


 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
 Persatuan Indonesia
 Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Kelima sila tersebut dipakai sebagai dasar filosofis-ideologis untuk mewujudkan empat tujuan
atau cita-cita ideal bernegara, yaitu:

 Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


 Meningkatkan kesejahteraan umum
 Mencerdaskan kehidupan bangsa
 Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian yang abadi, dan
keadilan sosial.

c. Cita-cita tersebut masih belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dikarenakan masih belum ada
kemerataan kesejahteraan dari segi ekonomi masyarakat Indonesia. Tingkat kemiskinan masih ada
dan masih ada masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan primer sehari-hari. Selain itu,
pendidikan di Indonesia masih terjadi ketimpangan. Ketimpangan ini dapat terlihat dari masih ada
anak-anak yang tidak dapat mengenyam bangku pendidikan yang layak. Padahal pendidikan ini
penting untuk menggapai masa depan yang cerah.

5a. Tipe Negara hukum materil merupakan pengertian Negara hukum dalam arti luas, yang sering di
sebut dengan Negara hukum modern (modern rechtsstaat). Pada tipe Negara hukum materil, lingkup
tugas pemerintah bukan saja melaksanakan ketentuan undang-undang semata, melainkan juga turut
membuat undang-undang atau berbagai peraturan pelaksanaannya. Negara tidak hanya bertugas
sebagai penjaga malam, melainkan berkewajiban pula secara aktif untuk terlibat dalamberbagai
bidang kehidupan masyarakat demi tercapainya tujuan bernegara. Gagasan bahwa pemerintah
dilarang campur tangan dalam urusan warga Negara, baik di bidang sosial maupun bidang ekonomi,
sebagaimana yang telah di kemukakan oleh konsep legal state telah bergeser kearah gagasan baru,
bahwa pemerintah harus bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat. Pemerintah tidak boleh
bersifat pasif atau berlaku sebagai penjaga malam semata melainkan harus terlibat aktif dalam
melaksanakan upaya-upaya untuk membangun kesejahteraan masyarakat dengan cara mengatur
kehidupan ekonomi dan sosial. Demokrasi diberikan pengertian secara luas, dalam gagasan baru ini,
mencakup dimensi ekonomi dengan sistem yang dapat menguasai kekuatan-kekuatan ekonomi dan
dapat memperkecil perbedaan sosial dan ekonomi, terutama dalam mengatasi ketidak merataan
distribusi kekayaan di kalangan rakyat. Gagasan inilah yang selanjutnya melahirkan konsep negara
hukum welfare state (Negara kesejahteraan).

b. Menurut saya, masih belum sampai ke tahap welfare state. Hal ini dikarenakan, kesejahteraan
masyarakat di Indonesia masih belum merata. Masih ada masyarakat dengan taraf hidup menengah
ke bawah. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan primer keluarga masih cukup kesulitan. Ditambah,
pendidikan yang masih belum merata. Ini juga menjadikan, anak-anak tidak mendapatkan
kesempatan pendidikan yang sama dengan anak-anak yang berkecukupan. Ketidakmerataan
pendidikan ini juga membuat pengetahuan dan kemampuan tiap anak menjadi berbeda. Kualitas
pendidikan yang kurang merata ini akan mempersulit anak untuk mengembangkan potensi dalam
diri yang dapat membuat anak tersebut bisa memiliki kesempatan meraih masa depan yang cerah.

Anda mungkin juga menyukai