SISTEM REPRODUKSI
DIBUAT OLEH :
RAVIKA RAHMALISA
KHAIRA MADANI
KELAS : XII.7
SMPN 4 PAYAKUMBUH
TP.2022/2023
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem Reproduksi
Reproduksi adalah salah satu dari sekian banyak ciri makhluk hidup. Ini adalah proses
saat makhluk hidup bisa menghasilkan keturunan dengan tujuan supaya tetap dapat
mempertahankan kelangsungan hidup spesiesnya. Reproduksi pada manusia berarti
membahas suatu sistem yang berbeda struktur dan fungsinya pada pria dan wanita. Sistem
reproduksi adalah kumpulan organ internal dan eksternal yang bekerja bersama untuk tujuan
prokreasi. Oleh karena peran vitalnya dalam kelangsungan hidup spesies, tak sedikit ahli
yang berpendapat bahwa sistem reproduksi adalah salah satu sistem yang paling penting di
seluruh tubuh.
Penis
Penis adalah organ vital yang digunakan untuk berhubungan intim. Sperma dapat keluar
melalui saluran di dalam penis ketika sudah mencapai orgasme.
Skrotum
Bagian kantong kulit yang menggantung di pangkal penis. Skrotum berfungsi untuk
melindungi testis, saraf, serta pembuluh darah.
Testis
Suatu kelenjar yang memiliki fungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
Bagian ini adalah organ terpenting dari sistem reproduksi pria dan terletak di dalam skrotum.
Selain itu, pria juga memiliki organ reproduksi internal yang dikenal sebagai organ tambahan.
Organ tersebut berfungsi untuk membantu berlangsungnya proses produksi, penyimpanan,
dan keluarnya sperma. Organ tersebut, antara lain:
Uretra.
Vas deferens.
Epididimis.
Vesikula seminalis.
Duktus ejakulatorius.
Kelenjar prostat.
Kelenjar bulbouretral.
Hormon testosteron dapat memengaruhi fungsi dari organ-organ reproduksi tersebut. Selain
itu, hormon testosteron juga blermanfaat dalam pengembangan karakteristik pria dari segi
fisik, gairah seksual, FSH (follicle stimulating hormone), dan LH (luteinizing hormone) yang
berguna untuk membantu produksi sperma.
Organ reproduksi wanita lebih banyak terletak pada tubuh bagian dalam yang meliputi:
Tuba Falopi
Jalur yang menghubungkan ovarium dan rahim yang berguna untuk pergerakan sel telur.
Bentuk dari tuba falopi menyerupai tabung kecil dan menempel di bagian atas rahim.
Ovarium
Sebuah kelenjar dengan fungsi untuk menghasilkan sel telur, hormon progesteron, dan
hormon estrogen. Organ ini berbentuk oval kecil dan terletak di kedua sisi rahim.
Vagina
Bagian ini berfungsi sebagai jalur penghubung antara serviks ke bagian luar tubuh. Selain itu,
vagina juga berguna sebagai jalan keluar bayi saat proses melahirkan. Saat berhubungan
intim, organ ini berguna untuk jalur penetrasi penis sehingga sel sperma dapat masuk dan
bertemu sel telur.
Rahim
Rahim berguna sebagai tempat janin untuk berkembang ketika kehamilan terjadi. Rahim
berbentuk menyerupai buah pir dan merupakan organ berongga yang wajib dimiliki setiap
wanita jika ingin hamil.
Selain itu, wanita juga memiliki beberapa organ tambahan, seperti labium mayor, labium
minor, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Organ-organ tersebut berfungsi untuk:
Setiap wanita juga memiliki empat hormon reproduksi utama, yaitu FSH dan LH yang
membantu proses produksi sel telur di ovarium. Bagian lainnya adalah hormon yang berperan
penting untuk kehamilan, yaitu estrogen dan progesteron.
Penyakit AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency
Virus) yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini penyakit
yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS (Acquired Immuno
Deficiency Syndrome).
HIV dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) kepada anaknya melalui transfusi darah
yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti pergaulan bebas dan
menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba.
Seseorang yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam
kurun waktu 5-7 tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum memperlihatkan
gejala.
Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah kekebalan tubuh sangat berkurang dan
timbul penyakit tertentu seperti TBC, pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain-lain.
Namun, tidak semua orang yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS.
Fase ini berlangsung 3-6 bulan.
Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau tidak, harus dilakukan pemeriksaan
banyaknya sel T (salah satu sel darah putih yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
Gonore (GO)
Penyakit gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini adalah
rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta keputihan berwarna kuning
hijau pada perempuan.
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala
awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh, biasanya pada
daerah sekitar kelamin. Penyakit ini dapat menyebar dan menyerang organ-organ tubuh
lainnya, kemudian menimbulkan kerusakan pada organ tersebut.
Penyakit herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang
menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini berupa gatal-
gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin.
Kemudian pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil, dan selanjutnya lepuh
menjadi pecah dan menimbulkan luka. Penyakit herpes sulit sekali sembuh dan sering
kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
Keputihan
Keputihan yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat
cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina. Cairan
tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat menyebabkan rasa gatal
pada vagina.
Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi jamur Candida albicans, bakteri, virus dan parasit.
Penyakit ini dapat terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga
dengan baik.
Epididimitis
Penyakit ini terjadi pada laki-laki. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis
yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual. Penyakit ini ditandai
dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis. Salah satu penyebab
terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.
Selain pola makan sehat, menjaga kesehatan organ reproduksi juga bisa dilakukan dengan
menerapkan pola hidup sehat. Pastikan untuk mendapatkan cukup istirahat, menghindari dan
mengelola stres dengan baik, berolahraga rutin, tidak merokok, serta menghindari
mengonsumsi minuman beralkohol.
Lampiran