Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

Nama: Okto Fajar Nugroho, NPM. C.06.10.0037, Judul Skripsi: “Peranan


Penyidik Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana Narkoba”.

Akhir-akhir ini kejahatan narkotika dan obat-obatan terlarang telah bersifat


transnasional yang dilakukan dengan modus operandi yang tinggi dan teknologi yang
canggih, aparat penegak hukum diharapkan mampu mencegah dan menanggulangi
kejahatan tersebut guna meningkatkan moralitas dan kualitas sumber daya manusia
di Indonesia khususnya bagi generasi penerus bangsa. Untuk itu penelitian ini
dilakukan untuk menjawab identifikasi permasalahan: Peranan penyidik dalam
menjalankan tugas untuk menangani tindak pidana Narkoba dan bagaimana langkah-
langkah penyidik dalam mengungkap masalah terhadap seseorang yang melakukan
tindak pidana Narkoba.
Dalam penelitian ini, metode pendekatan yang digunakan adalah metode
pendekatan yuridis normatif. Sedangkan menurut spesifikasinya, penelitian ini
termasuk jenis penelitian deskriptif analitis. Sesuai pendekatan yang digunakan maka
pengumpulan data menggunakan teknik studi dokumen. Untuk melakukan analisis
data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian ini, digunakan metode yuridis
kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dampak yuridis dari
tidak efektifnya penyelesaian proses perkara penyalahgunaan narkotika dikaitkan
dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dapat menjadi
preseden yang buruk dalam penegakan hukum karena dengan pidana yang ringan
akan mendorong atau merangsang munculnya pelaku-pelaku baru tindak pidana.
Keyakinan hakim dalam memutuskan perkara tindak pidana narkotika dalam Sistem
Peradilan Pidana di Indonesia dikaitkan dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun
2009 didasarkan pada sistem atau teori pembuktian berdasarkan undang-undang
secara negative (negatief wettelijk). Berdasarkan kesimpulan di atas, maka diberikan
saran-saran: agar memberikan efek jera sesuai proposinya pada setiap vonis perkara
narkotika. Serta memutus mata rantai peredaran narkotika, sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku, oleh suatu tim terpadu yang terdiri dari berbagai pihak
yang terkait dengan pemberantasan narkotika dan penegakan hukum di Indonesia.
Agar ada revitalisasi tentang keyakinan hakim oleh pihak terkait, terutama oleh
Kementrian Kehakiman. Pelaksanaan penegakan hukum harus dilakukan secara
tegas, konsisten dan sungguh-sungguh sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
ABSTRAK

Okto Fajar Nugroho, Nrp. C.06.10.0037, Penyelesaian Sengketa Perdata


Dengan Cara Mediasi oleh Pengadilan Negeri Pandeglang. Fakultas Hukum
Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyelesaian sengketa


perdata dengan cara mediasi oleh Pengadilan Negeri Pandeglang dan akibat hukum
bagi kedua belah pihak sesuai dengan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 1
Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian hukum empiris yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di
Pengadilan Negeri Pandeglang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah tekhnik
wawancara dan studi dokumen atau bahan pustaka dalam hal ini bahan pustaka yang
digunakan adalah buku-buku dan peraturan perundang-undangan.
Tekhnik analiis data yang digunakan adalah tekhnik analisis data kualitatif
dengan menggunakan metode interatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa penyelesaian sengketa perdata dengan cara mediasi yang di
lakukan oleh Pengadilan Negeri Pandeglang melalui dua tahap yaitu tahap pra
mediasi dan tahap mediasi. Pada tahap pra mediasi dipimpin oleh majelis hakim
pemeriksa parkara yang sedang ditangani mulai dari sidang pertama, menunda
persidangan dan menyuruh agar para pihak melakukan mediasi. Majelis hakim
menunda waktu persidangan untuk memberikan kesempatan pada para pihak untuk
melakukan mediasi dan memilih seorang mediator untuk membantu proses
penyelesaian sengketa. Para pihak dalam hal ini menggunakan mediator dari dalam
Pengadilan Negeri Pandeglang. Langkah-langkah yang dilakukan oleh mediator
dalam tahap mediasi adalah meminta agar para pihak menghadap mediator,
menentukan jadwal pertemuan, melakukan kaukus, mempertemukan kedua belah
pihak, melaporkan hasil mediasi kepada majelis hakim pemeriksa perkara.
Akibat hukum bagi kedua belah pihak dalam melakukan mediasi disini yaitu
in kracht van gewijsde yang berbentuk akta perdamaian, tidak dapat diajukan
gugatan baru, dapat dieksekusi, tidak ada upaya hukum lain.
ABSTRAKSI

Okto Fajar Nugroho, Nrp. C.06.10.0037, Peran SAMSAT Dalam Upaya Pencegahan
dan Penanggulangan Terhadap Pemalsuan Surat-surat Kendaraan Bermotor (Studi Di
SAMSAT Pandeglang), Fakultas Hukum Universitas Mathala’ul Anwar (UNMA)
Banten.
Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai Peran SAMSAT Dalam
Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Terhadap Pemalsuan Surat-surat Kendaraan
Bermotor.
Pada saat ini kejahatan semakin beragan dan terus berkembang di dalam kehidupan
masyarakat. Bukan saja pada masyarakat yang sudah maju, namun juga terdapat pada
masyarakat yang sedang berkembang. Salah satu bentuk kejahatan adalah kejahatan
curanmor. Pada saat ini kejahatan sudah tertata rapi dan juga mempunyai jaringan yang
terorganisir. Dengan semakin terorganisirnya kejahatan curanmor, maka tidak hanya terbatas
sampai pencurian kendaraan bermotornya saja melainkan sampai pemalsuan surat-surat
kendaraan bermotor. Semua itu dilakukan untuk menunjang praktek pencurian kendaraan
bermotor.
Permasalahan dari penulisan karya akademik ini dititikberatkan pada peran SAMSAT
dalam upaya pencegahan dan penanngulangan terhadap pemalsuan surat-surat kendaraan
bermotor serta kendala yang dihadapi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap
pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor dan upaya-upaya untuk mengatasinya.
Metode penelitian yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diajukan
adalah dengan menggunakan metode pendekatan yuridis kriminologis.
Dalam penelitian ini digunakan tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara
yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pemalsuan surat-surat kendaraan
bermotor. Sedangkan untuk menganalisa data digunakan tehnik deskriptif analisis yaitu
dengan cara memaparkan data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan dan studi
pustaka kemudian dianalisis dengan teori-teori yang relevan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran SAMSAT dalam kasus pemalsuan
surat-surat ranmor hanya sebagai pelapor saja. Samsat tidak mempunyai wewenang dalam
menyidik kasus pemalsuan surat-surat ranmor tersebut. SAMSAT tetap melakukan kerja sama
dengan pihak kepolisian apabila pihak kepolisian masih membutuhkan bantuan SAMSAT
untuk kelengkapan berkas-berkas ranmor ataupun sebagai saksi ahli.
Untuk mencegah pemalsuan surat-surat ranmor, SAMSAT melakukan berbagai upaya
yaitu setiap 5 tahun kendaraan harus dicek fisik, memperketat persyaratan untuk pencetakan
STNK, dan meningkatkan sistem pelayanan masyarakat. Sedangkan untuk menanggulangi
pemalsuan surat-surat kendaraan bermotor, SAMSAT melakukan upaya antara lain
mengadakan penelitian dokumen ranmor dengan mengadakan cross cek terhadap no rangka
dan no mesin yang spesifikasi dengan faktur dan BPKB ranmor tersebut, bekerja sama dengan
masyarakat agar kasus pemalsuan dapat diminimalisasi, untuk kendaraan yang diluar daerah
yang tidak bisa datang ke SAMSAT untuk di cek fisik, maka SAMSAT tetap melayani
dengan ketentuan meminta cek fisik pada kepolisian daerah setempat dengan membawa
BPKB asli guna cross cek spesifikasi no. rangka dan no mesin sesuai BPKB ranmor tersebut
yang disahkan oleh kepolisian.
ABSTRAK

Okto Fajar Nugroho Nrp. C.06.10.0037 Tinjauan Yuridis Tentang Delik Penipuan
(Studi Kasus Putusan Nomor: 556/Pid.B/2013/PN/Pdg), Fakultas Hukum Universitas
Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan hukum pidana materil
oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap pelaku delik penipuan dalam perkara putusan No.
556/Pid.B/2013/PN/Pdg dan untuk mengetahui pertimbangan hukum Hakim dalam
menjatuhkan pidana terhadap pelaku delik penipuan dalam perkara putusan No. 556 / Pid.B /
2013 / PN / Pdg.
Penelitian ini dilaksanakan di Pengadilan Negeri Pandeglang dan Kejaksaan Negeri
Pandeglang. Penulis memperoleh data dengan menganalisis kasus putusan dan dengan
mengambil data dari kepustakaan yang relevan yaitu literatur, buku-buku serta peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan masalah tersebut, serta mengambil data secara
langsung dari sebuah putusan pengadilan yang berupa wawancara kepada hakim yang
berkaitan dalam menangani kasus penipuan. Hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh
kesimpulan bahwa (1) Penerapan hukum pidana materil terhadap pelaku dalam perkara
putusan No. 556/Pid.B/2013/PN/Pdg, oleh Jaksa Penuntut Umum terdakwa didakwa dengan
menggunakan dakwaan alternatif yaitu pertama Pasal 378 KUHP atau Pasal 372 KUHP, dan
surat dakwaan yang disusun oleh Jaksa Penuntut Umum telah memenuhi syarat formal dan
materil surat dakwaan sebagai dimaksud Pasal 143 ayat (2) KUHAP.
Dalam tuntutannya, Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa bersalah melakukan
tindak pidana penipuan Pasal 378 KUHP, berdasarkan fakta-fakta hukum baik keterangan
para saksi maupun keterangan terdakwa, maka penerapan hukum pidana materiil pada perkara
ini yakni Pasal 378 KUHP telah sesuai dan tepat. (2) Pertimbangan hukum Hakim dalam
menjatuhkan pidana terhadap pelaku dalam perkara putusan No. 556/Pid.B/2013/PN/Pdg,
oleh Majelis Hakim terdakwa dipidana dengan pidana penjara 1 (Satu) tahun karena terbukti
bersalah melakukan tindak pidana penipuan pada Pasal 378 KUHP. Pertimbangan Hakim
dalam menerapkan ketentuan pidana terhadap pelaku dalam perkara ini telah sesuai dimana
hakim telah mempertimbangkan baik dari pertimbangan yuridis, fakta-fakta persidangan,
keterangan saksi-saksi, alat bukti yang ada, keyakinan Hakim serta hal-hal lain yang
mendukung serta sanksi pidana yang dijatuhkan masih sangat ringan, tidak cukup untuk
menimbulkan efek jera yang memberikan rasa takut bagi terpidana pada khususnya, dan
khalayak ramai pada umumnya sebagaimana fungsi pidana pada mestinya.
Pandeglang, Maret 2014

Kepada:
Yth. Kaprodi Fakultas Hukum
UNMA Banten
di-
Tempat

Dengan hormat,

Di bawah ini saya akan ajukan beberapa judul skripsi yang akan saya buat. Mohon
kiranya Kaprodi Fakultas Hukum Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten berkenan
menyetujui salah satu judul tersebut yang nantinnya akan saya tindak lanjuti ke dalam
penelitian sebagai salah satu persyaratan penyusunan skripsi.

PARAF
No. JUDUL
KAPRODI

1 Peranan Penyidik Dalam Penegakan Hukum Tindak Pidana


Narkoba”.

2 Penyelesaian Sengketa Perdata Dengan Cara Mediasi Oleh


Pengadilan Negeri Pandeglang

3 Peran SAMSAT Dalam Upaya Pencegahan dan


Penanggulangan Terhadap Pemalsuan Surat-surat Kendaraan
Bermotor (Studi Di SAMSAT Pandeglang)

4 Tinjauan Yuridis Tentang Delik Penipuan (Studi Kasus Putusan


Nomor: 556/Pid.B/2013/PN/Pdg)

Hormat saya,

Okto Fajar Nugroho

Anda mungkin juga menyukai