Anda di halaman 1dari 13

KEARIFAN LOKAL SEBAGAI FILTER DARI GLOBALISASI

(STUDI PADA KEARIFAN LOKAL BUDAYA PENCAK SILAT DI


DESA PASIRKARAG KECAMATAN KORONCONG KABUPATEN
PANDEGLANG)

Dian Wahyu Danial


Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Banten Raya
diandanial.akademik@gmail.com

Abstrak
Globalisasi masuk secara serentak dan tersebar di seluruh dunia. Globalisasi adalah hal
yang sangat sulit kita hindari. Globalisasi sendiri membawa pengaruh positif tapi banyak
juga yang menanggap globalisasi justru membawa dampak negatif. Sering globalisasi
dituduh sebagai salah satu bentuk neo kolonialisme model baru yang bertitik tolak dari
penguasaan perekonomian negara lain. Globalisasi memang sangat sulit untuk dihindari,
tetapi dapat dibawa kearah yang positif, salah satunya dengan menjadikan kearifan lokal
sebagai filter. Setiap daerah dimanapun berada pasti memiliki kearifan lokalnya masing-
masing yang biasanya sudah turun temurun, salah satunya kebudayaan lokal pencak silat
yang terdapat di Desa Pasir Karag Kecamatan Koroncong Kabupaten Pandeglang.
Dengan tetap mempertahankan kearifan lokal ini, diharapkan dapat menyaring mana
yang bagus serta mengesampingkan dampak buruk dari globalisasi. Sehingga masyarakat
Desa Pasir Karag dengan mempertahankan budaya pencak silat mampu memfilter
globalisasi, walaupun tidak dapat dibendung tetap merasakan dampak baik dari
globalisasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah penulis ingin mengetahui
bagaimana kearifan lokal bisa menjadi filter dari globalisasi. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata. Globalisasi kebudayaan masih menuai pro dan kontra, ada yang
menganggap dapat membawa dampak positif, tetapi ada juga yang menganggap dapat
membawa dampak negatif.

Kata kunci: Globalisasi, kearifan lokal, budaya pencak silat.


Abtract
Globalization entered simultaneously and spread throughout the world. Globalization is
something that is very difficult for us to avoid. Globalization itself has had a positive effect,
but many also think that globalization has had a negative impact. Globalization is often
accused of being a form of new neo-colonialism that starts from dominating other countries'
economies. Globalization is very difficult to avoid, but it can be brought in a positive
direction, one of which is by using local wisdom as a filter. Every region wherever it is
located must have its own local wisdom which is usually passed down from generation to
generation, one of which is the local culture of pencak silat which is found in Pasir Karag
Village, Koroncong District, Pandeglang Regency. By maintaining this local wisdom, it is
hoped that it can filter out what is good and put aside the bad effects of globalization. So that
the people of Pasir Karag Village by maintaining the culture of pencak silat are able to filter
globalization, even though it cannot be stopped, they still feel the good impact of
globalization. The purpose of this research is that the writer wants to know how local wisdom
can become a filter for globalization. This study uses a qualitative method, namely as a
research procedure that produces descriptive data in the form of words. Cultural
globalization still reaps pros and cons, some think it can have a negative impact, but some
think it can have a positive impact.

Keyword: Globalization, local wisdom, martial arts culture.


PENDAHULUAN berubah tanpa terkendali” yang ditandai
Dalam tulisan ini akan mengkaji dengan selera dan rasa ketertarikan akan
lebih dalam tentang apa itu kearifan hal sama, perubahan dan ketidakpastian,
lokal, budaya pencak silat dan serta kenyataan yang mungkin terjadi.
globalisasi, dampak positif dan negatif Peter Drucker menyebut bahwa
dari globalisasi. Seringkali globalisasi globalisasi sebagai “zaman transformasi
dianggap sebagai hal yang menakutkan. sosial”.
Namun walau begitu sebetulnya tidak Pengertian kearifan lokal (local
ada sesuatu yang dapat mencegah wisdom) dalam kamus terdiri dari dua
masuknya globalisasi, hanya masalah kata: kearifan (wisdom) dan lokal
waktu saja cepat atau lambat. Dengan (local). Dalam kamus Inggris-Indonesia
masuknya globalisasi juga dapat tulisan John M. Echols dan Hassan
ditangkap adanya usaha untuk Syadily, local berarti setempat,
mengglobalkan suatu budaya. Setiap sedangkan wisdom (kearifan) sama
masyarakat pasti memiliki yang disebut dengan kebijaksanaan. Maka local
kearifan lokalnya masing-masing. wisdom dapat dipahami sebagai ide-ide
Dalam tulisan ini akan ditelaah bahwa lokal yang penuh kebijaksanaan,
kearifan lokal yaitu budaya pencak silat dianggap baik atau mengandung
dapat menjadi filter untuk masuknya kebaikan, merupakan nilai yang
globalisasi, maksudnya adalah tertanam secara turun-temurun dan
menyaring hal-hal yang buruk dan diikuti oleh masyarakat setempat.
berdampak buruk. Kearifan lokal ini juga dapat disebut
Cochrane dan Pain filosofis dari masyarakat setempat,
menggambarkan sebuah globalisasi dimana telah terintegrasi menjadi nilai
adalah munculnya sebuah sistem dan norma. Kearifan lokal ini bersifat
ekonoomi dan budaya global yang historis tetapi juga positif.
membuat manusia di seluruh dunia Isitlah ini terdapat dalam ilmu
menjadi sebuah masyarakat tunggal Antropologi. Moendardjito (dalam
yang global. Giddens menegaskan Ayatrohaedi, 1986:40-41) mengatakan
bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa unsur budaya daerah potensial
bahwa sebenarnya diri kita turut ambil sebagai local genius karena telah teruji
bagian dalam sebuah “dunia yang terus kemampuannya untuk bertahan sampai
sekarang. Pencak Silat sebagai salah serta menonjolkan persaudaran dan
satu local wisdom untuk masyarakat ikatan sosial. Pencak Silat mengajarkan
Indonesia. Dapat digolongkan juga kita untuk dapat menjalin hubungan
menjadi local genius karena sampai yang baik dengan Tuhan, sesama
detik ini masih bertahan dan teruji manusia dan lingkungan. Meskipun
kemampuannya baik dari segi ilmiah pencak silat mengajarkan teknik
maupun dari segi lamanya bertahan. menyerang, namun yang terpenting
Kearifan lokal memiliki ciri-ciri adalah pencak silat juga mengajarkan
yang dapat juga diasumsikan sebagai kita untuk dapat menahan diri dan
dampak positif dari kearifan lokal. Ciri- menjaga keharmonisan. Peneliti seni
cirinya adalah: bela diri asal Amerika, Donald F.
1. Mampu bertahan terhadap Draeger berpendapat bahwa bukti
budaya luar, keberadaan seni bela diri bisa dilihat
2. Memiliki kemampuan dari berbagai artefak senjata yang
mengakomodasi unsur-unsur ditemukan dari masa Hindu-Budha serta
budaya luar, pada pahatan relief yang berisikan sikap
3. Mempunyai kemampuan kuda-kuda pencak silat di candi
mengintegrasikan unsur budaya Prambanan dan Borobudur.
luar ke dalam budaya asli, Dikarenakan Tradisi silat yang sebagian
4. Mempunyai kemampuan besar diturunkan hanya melalui lisan
mengendalikan, dan dari mulut ke mulut,
5. Mampu memberi arah pada mengakibatkan minimnya literasi yang
perkembangan budaya. mampu menjelaskan secara rinci sejarah
Berdasarkan ciri-ciri ini kearifan mengenai asal muasal silat di Indonesia.
lokal dapat menterjemahkan globalisasi Beberapa sejarah silat bisa dilihat dalam
ke dalam versi lokal, sehingga dapat legenda yang tentunya berbeda dari satu
menyaring globalisasi yang daerah ke daerah lainnya. Pada legenda
diasumsikan berdampak negatif. Minangkabau misalnya, silat diciptakan
Pencak Silat bukan hanya oleh Datuk Suri Diraja dari Pariangan
sebuah teknik dan seni bela diri, tapi pada abad ke-11. Kemudian silat
juga tradisi Indonesia yang mendorong dibawa dan dikembangkan oleh para
penghormatan antarsesama manusia, perantau Minang ke seluruh Asia
Tenggara. Di kabupaten pandeglang Peneliti berasumsi dengan
terdapat organisasi yang menaungi seni mempertahankan kebudayaan ini
bela diri pencak silat yaitu Ikatan dapat memfilter arus globalisasi.
Pencak Silat Indonesia (IPSI) 2. Penentuan Informan
Kabupaten Pandeglang. Untuk menghimpun data dalam
Dalam penelitian ini, peneliti penelitian ini, yang menjadi
ingin mengetahui bagaimana kearifan subyek penelitian adalah orang-
lokal budaya pencak silat bisa menjadi orang yang memiliki informasi
filter dari globalisasi dan dapat memberikan informasi
yang berhubungan dengan
METODE PENELITIAN masalah yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan Pengambilan sampel ditentukan
metode kualitatif yaitu sebagai prosedur berdasarkan prinsip
penelitian yang menghasilkan data representatif, yaitu mereka yang
deskriptif berupa kata-kata, tulisan dan memiliki kemampuan,
lisan dan individu-individu atau dihormati, disegani, mempunyai
kelompok serta perilaku yang dapat di pengetahuan dan karisma yang
amati (Moleong, 1991). Untuk dapat tinggi dalam realitas sosial
mengungkapkan data penelitian yang kemasyarakatan. Dengan
diperlukan dalam kaitan kearifan lokal demikian sampel harus benar-
budaya pencak silat sebagai filter dari benar mengandung ciri yang ada
globalisasi, maka dalam penelitian ini di dalam populasi. Untuk itu yang
gunakan metode sebagai berikut: menjadi sampel adalah pimpinan
1. Lokasi Penelitian dari padepokan pencak silat
Penelitian ini di lakukan di Desa yang berada di lokasi penelitian
Pasir Karag Kecamatan atau elit setempat dan warga
koroncong Kabupaten pada umumnya yang dianggap
Pandeglang. Penentuan lokasi memiliki pengetahuan atau
penelitian ini dilatar belakangi pengalaman yang berhubungan
oleh faktual masyarakat Pasir dengan masalah yang akan
Karag masih melaksanakan diteliti.
kegiatan budaya pencak silat.
3. Teknik Pengumpulan Data pengamatan dan mencatat
Teknik pengumpulan data adalah fenomena-fenomena yang di
cara untuk memperoleh data dari selidiki. Metode observasi
sumber informasi. Dalam ini digunakan untuk
penelitian ini penulis mengetahui pelaksanaan
menggunakan metode: pencak silat tersebut.
a. Interview c. Dokumentasi
Metode interview adalah Metode dokumentasi adalah
metode pengumpulan data suatu metode untuk
dengan melakukan tanya mendapatkan data atau
jawab, fungsinya untuk berasal dari kumpulan data-
mengumpulkan pendapat data yang berbentuk tulisan,
informan. Metode yang data ini dapat berupa surat-
digunakan adalah interview surat, catatan-catatan dan
bebas terpimpin agar arah laporan-laporan hasil
pertanyaan tidak penelitian
menyimpang dari topik (Koentjaraningrat, 1976:
penelitian, maka peneliti 63). Metode ini berfungsi
menggunakan interview untuk memperoleh data
guide yang telah disiapkan mengenai situasi umum
lebih dahulu, tetapi tidak Desa Pasir Karag, baik
menutup kemungkinan mengenai kehidupan sosial,
untuk berkembang dalam agama dan budaya maupun
penelitian lapangan yang keadaan geografis serta hal-
sesuai dengan obyek hal lain yang dianggap
penilitian ini yaitu dengan membantu dalam
wawancara mendalam (in- memberikan informasi yang
dept interview). sesuai dengan masalah yang
b. Observasi diteliti.
Observasi merupakan 4. Teknik Analisa Data
metode pengumpulan data Setelah data terkumpul,
yang dilakukan dengan selanjutnya data penelitian yang
diperoleh dari berbagai sumber, tergabung dalam blok barat memiliki
diproses dengan metode analisis keinginan untuk menguasai
deskriptif kualitatif yang perekonomian dunia. Ditandai dengan
dilakukan sejak masih berada di berdirinya perusahaan-perusahaan TNC
lapangan. Dalam menganalisa (Trans National Corporate) dan MNC
data, peneliti membuat (Multi National Corporate). Dimana
klasifikasi data. Langkah berikut perusahaan-perusahaan tersebut bukan
peneliti melakukan pengkodean hanya menguasai perdagangan tetapi
dan klasifikasi sesuai dengan juga memiliki system perdagangan dan
kebutuhan pokok penelitian menciptakan trend melalui globalisasi
guna memudahkan pelaksanaan kebudayaan. Sebagai contoh, apa yang
analisis. Data-data yang sudah kita kenal dengan Mac Donalization.
diklasifikasi di bantu dengan Perkembangan globalisasi
teori-teori kemudian di kebudayaan secara intensif terjadi pada
konstruksi dengan pendekatan awal abad ke-20 dengan
kualitatif kedalam sebuah berkembangnya teknologi konumikasi.
deskripsi yang untuk kemudian Kontak melalui media menggantikan
di analisis hingga kontak fisik sebagai sarana utama
memungkinkan untuk diambil komunikasi. Kontak melalui media
kesimpulan sesuai kondisi menggantikan kontak fisik sebagai
obyektif sasaran penelitian di sarana utama komunikasi antarbangsa.
lapangan. Perubahan tersebut menjadikan
komunikasi antarbangsa lebih mudah
PEMBAHASAN dilakukan, hal ini menyebabkan
Globalisasi semakin cepatnya perkembangan
Di Indonesia sendiri, Globalisasi globalisasi kebudayaan.
masuk sekitar tahun 1980-an atau
bertepatan dengan selesainya perang Ciri berkembangnya globalisasi
dingin. Dimana ditandai dengan kebudayaan: (Rico Lie & Creskil, 2003)
pecahnya Uni Soviet dan runtuhnya  Berkembangnya pertukaran
tembok Berlin. Ketika perang dingin kebudayaan internasional.
usai, negara-negara yang tadinya
 Penyebaran prinsip Integrasi budaya dapat diuraikan
multikebudayaan sebagai berikut ini:
(multiculturalism), dan 1) Bahwa interaksi yang
kemudian akses suatu individu melintasi batas-batas,
terhadap kebudayaan lain diluar menyebabkan percampuran
kebudayaannya. budaya di tempat-tempat
 Berkembangnya turisme dan tertentu dan prakteknya
pariwisata. (yaitu pluralisasi)
 Semakin banyaknya imigrasi 2) Bahwa arus budaya terjadi

dari suatu negara ke negara lain. secara berbeda dalam

 Berkembangnya mode yang berbagai bidang dan berasal

berskala global, seperti pakaian, dari berbagai tempat (yaitu

film dan lain-lain. diferensiasi)

 Bertambah banyaknya event- 3) Integrasi dan penyebaran

event berskala global, seperti ide-ide dan gambar

Piala Dunia FIFA. memprovokasi reaksi dan

Globalisasi kebudayaan masih resistensi / kompetisi (yaitu

menuai pro dan kontra, ada yang kontestasi).

menganggap dapat membawa dampak  Akses cepat mengenai budaya,

negatif, tetapi ada juga yang ada era globalisasi ini sangat

menganggap dapat membawa dampak mudah untuk mengakses

positif. Berikut ini dampak positif dari kebudayaan lain, maupun

globalisasi kebudayaan (Library masyarakat lain yang berbeda

Philosophy and Practice 2011) budaya dapat dengan cepat

 Integrasi budaya, dimana pada mengakses kebudayaan kita.

era globalisasi sangat Sebagai contoh, siaran World

memungkinkan untuk saling Cup yang merupakan budaya

melihat antara kebudayaan yang asing dapat diakses dengan cepat

berbeda melalui internet, di berbagai belahan dunia.

televisi, dan media lainnya. Begitu juga upacara ngaben di

Menurut Lechner (2002) Bali dengan mudah dapat


dinikmati via youtube dan
seringkali disiarkan langsung  Berkembangnya pop culture,
oleh TV Australia. dimana pop culture ini dianggap
 Digitalisasi dari artefak melakukan genoside atas
kebudayaan, Conway (2000) kebudayaan. Dalam pop culture,
menyoroti beberapa manfaat kebudayaan dari bangsa yang
dari digitalisasi, meliputi: (a) lebih kuat akan mendominasi
gambar digital menawarkan kebudayaan di seluruh dunia.
keuntungan unik karena Misalkan kebudayaan Amerika,
informasi dan isi dapat dikirim dimana kita mengenal istilah
langsung ke pengguna akhir; (b) Mac Donalization. Dimana pop
data dapat dengan mudah culture ini mengarah kepada
diformat, diedit, dan dicetak; (c) komersialisasi budaya, dari
koleksi digital dapat diakses mulai music, makanan, mode,
oleh sejumlah besar pengguna dan lainnya.
secara bersamaan.  Lunturnya nilai-nilai
 Akses global terhadap warisan keagamaan, sebagai contohnya
budaya, seperti telah dijelaskan banyak perkembangan iptek
sebelumnya bahwa dengan yang dianggap bertentangan
mudah kita dapat dengan nilai-nilai agama,
mempromosikan tari-tarian, misalkan ditemukannya
musik, ataupun tempat wisata teknologi cloning. Selain itu,
hanya cukup dengan pop culture yang masuk banyak
memasukannya ke dalam yang dianggap bertentangan
internet, dengan begitu, seluruh dengan agama tertentu, misalkan
dunia dapat mengaksesnya agama Islam dimana di
dengan mudah. Indonesia, penganutnya paling
Selain membawa dampak banyak.
positif, ada gerakan yang menamakan  Terjadinya pergeseran nilai dan
dirinya gerakan anti globalisasi, dimana norma di dalam keluarga.
globalisasi dianggap membawa dampak Misalkan orang Indonesia yang
negatif. Dampak negatif tersebut pada dasarnya kekeluargaan,
adalah:
dengan masuknya globalisasi Gerak dasar pencak silat adalah
menjadi lebih individual. suatu gerak terencana, terarah,
 Dalam segi bahasa, di era terkoordinasi, dan terkendali yang
globalisasi bahasa utama yang mempunyai empa aspek satu kesatuan,
dianggap bahasa global adalah yaitu aspek mental spritual, aspek
Inggris. Sehingga bahasa-bahasa beladiri, aspek olahraga, dan aspek seni
daerah semakin jarang budaya. Dengan demikian, pencak silat
digunakan. merupakan cabang olahraga yang cukup
lengkap untuk dipelajari karena
Kearifan Lokal Budaya Pencak Silat
memiliki empat aspek yang merupakan
Pencak silat adalah salah satu
satu kesatuan utuh dan tidak dapat
cabang olahraga beladiri yang terdapat
dipisah-pisahkan.
di Indonesia. Olahraga beladiri pencak
Sejarah pencak silat di Indonesia
silat adalah warisan nenek moyang
sudah sangat lama, namun baru
bangsa Indonesia. Karena pencak silat
kelihatan dengan sangat jelas ketika
lahir dari kebudayaan bangsa Indonesia,
berdirinya organisasi pencak silat
maka perkembangannya dipengaruhi
(IPSI). Sejak saat itu pula nama pencak
oleh watak, selera, dan bakat
silat resmi digunakan. Sebelumnya, di
masyarakat yang ada di daerahnya
daerah Sumatera lebih dikenal dengan
masing-masing. Selain keadaan
istilah Silat, sedangkan di tanah Jawa
masyarakat dan sifatnya, faktor alam
kebanyakan dikenal dengan istilah
juga dapat memengaruhi perkembangan
Pencak Silat. Pada periode
pencak silat itu sendiri, misalnya
kepemimpinan Eddie M. Nalapraya,
keadaan tempat, iklim, keadaan sosial,
Indonesia memiliki hasrat untuk
dan lain sebagainya. Pencak silat adalah
mengembangkan pencak silat ke
suatu cara beladiri yang menggunakan
mancanegara dengan mengambil
akal sepenuhnya. Akal yang dimiliki
prakarsa pembantukan dan pendirian
manusia lebih sempurna bila
Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa
dibandingkan dengan makhluk-makhluk
(PERSILAT) pada tanggal 11 Maret
yang lainnya. Oleh karena itu, tidak
1980 bersama Singapura, Malaysia, dan
mustahil jika manusia dapat menguasai
Brunei Darussalam, Keempat negara
segala macam ilmu di dunia ini.
tersebut akhirnya dinyatakan sebagai
negara-negara pendiri organisasi pencak bangsa seringkali ada yang berdampak
silat internasional. positif. Misalkan dengan masuknya
Di Kabupaten pandeglang agama Islam yang disebarkan dari
sendiri terdapat organisasi IPSI yang pesisir, hingga dilakukan
mengelola beberapa padepokan penyebarannya oleh para wali di pulau
termasuk padepokan yang ada di Desa Jawa.Ada hal yang menarik dari
Pasir Karag Kecamatan Koroncong. globalisasi, walaupun kita menyatakan
Pencak silat yang berada di Desa Pasir anti globalisasi, dan dengan jelas telah
Karag ini pesertanya adalah masyarakat diuraikan dampak negatifnya, namun
sekitar dari umur anak-anak sampai sangat percuma jika kita menentang
yang dewasa baik pria dan wanita warga globalisasi. Karena globalisasi adalah
setempat yang dilaksanakan atau hal yang tidak dapat kita hindari.
berlatih setiap Sabtu malam minggu, Namun dengan kearifan lokal, kita
warga yang mengikuti latihan pencasilat dapat mentransformasikan bahasa dari
tersebut selain ikut melestarikan seni globalisasi hingga sesuai dengan
budaya juga meningkatkan kesehatan masyarakat.
jiwa dan raga nya juga melestarikan Adapun peranan masyarakat
Seni Budaya Penca silat. Manfaat yang dengan kearifan lokalnya ditengah arus
dirasakan oleh warga selain globalisasi, dapat dicontohkan sebagai
melestarikan seni budaya adalah sebagai berikut, hasil penelitian di lapangan
wadah atau ajang silaturahmi warga yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti
Desa Pasir Karag, melatih kesehatan melihat ketika kearifan lokal budaya
mental, membangkitkan rasa pencak silat yang berada di Desa Pasir
percayadiri, membina sportifitas dan Karag Kecamatn Koroncong Kabupaten
jiwa ksatria, mengajarkan disiplin dan Pandeglang ini terus dilestarikan maka
keuletan yang lebih tinggi generasi muda secara tidak langsung
dapat menyaring budaya luar untuk
Manfaat Kearifan Lokal ditengah masuk yaitu dengan cara terus
Arus Globalisasi mencintai dan melestarikan budaya
Apabila kita melihat uraian di pencak silat itu sendiri.
atas, tidak semua globalisasi itu Dalam uraian diatas telah
berdampak buruk. Interaksi antar dijelaskan pula pengertian kearifan
budaya lokal serta ciri-cirinya, dimana diintegrasikan sehingga unsur-unsur
ciri-ciri tersebut dapat menyaring yang kurang baik dapat dihambat.
budaya global yang masuk. Dengan Misalkan ketika generasi muda tetap
kemampuan bertahan terhadap budaya mempertahankan dan peran orang tua
luar, diharapkan kearifan lokal ini terus membantu anak-anaknya untuk
karena sudah turun temurun tertanam di terus mencintai budaya lokal maka
masyarakat, tetap dapat dipertahankan budaya luar seperti yang sekarang
walaupun budaya lain masuk. Selain itu, sedang di gandrungi adalah budaya
kearifan lokal ini bukan untuk korea dengan boyband atau lebih di
menghindari globalisasi, karena seiring kenal dengan K-Popnya tidak akan
dengan pertumbuhan kawasan, dengan mudah masuk dalam kehidupan
globalisasi tidak dapat dihindarkan, masyarakat itu sendiri. Dalam
tetapi justru budaya global yang masuk kemampuan untuk mengendalikan,
harus dapat diakomodasi dengan suatu kearifan lokal bukan hanya sebagai
alat yang disebut kearifan lokal. filter saja tetapi justru sebagai budaya
Misalkan kearifan lokal yang ada tetap asli harus dapat mengendalikan budaya
harus dapat menerima ketika pop luar yang masuk, karena pada dasarnya
culture atau Mac Donalization masuk. kearifan lokal tersebut sudah tertanam
Ketika salah satu bentuk budaya yaitu di dalam masing-masing individu,
seni modern masuk, hal ini tidak dapat sehingga seharusnya dapat menjadi
dicegah dengan cara apapun sekalipun “tuan rumah” yang mengendalikan
bentuk paling keras sekalipun misalkan “tamu” nya, dan arah perkembangan
demonstrasi besar-besaran, tetapi justru budaya, termasuk perubahan sosial yang
harus dapat diakomodir. akan terjadi ditentukan oleh kearifan
Yang seharusnya dapat lokal tersebut. Sehingga walau budaya
dilakukan oleh kearifan budaya yang global telah diintegrasikan namun tetap
ada adalah menterjemahkan atau perubahan sosial yang ada memiliki
mengintegrasikan unsur budaya luar ke arah yang tidak keluar pada pakem
dalam budaya asli, dimana budaya kearifan budaya yang ada di
global yang masuk tidak sepenuhnya masyarakat.
diserap dengan mentah tetapi melalui
kearifan budaya lokal dapat
KESIMPULAN Giddens, Anthony. Runaway world:
Globalisasi merupakan sesuatu How globalisation is reshaping our
yang tidak dapat dihindari di permukaan lives. Profile books, 2002.
bumi manapun. Globalisasi memang
memiliki dampak positif tetapi juga Lexi J Moleong, Metode Penelitian
dampak negatif yang pada akhirnya Kualitatif. Bandung:
akan mengubah budaya lokal setempat. RemajaRosdakarya. 1991
Disinilah dibutuhkan kearifan lokal,
dimana kearifan lokal tersebut Lie, Rico. Spaces of intercultural
diharapkan dapat menjadi filter dan communication: An interdisciplinary
menjadi suatu alat untuk introduction to communication, culture,
mengakomodir, dan mengintegrasikan and globalizing/localizing identities.
budaya global yang masuk, sehingga Cresskill, NJ: Hampton Press, 2003.
dapat meminimalisir dampak negatif
dan menyerap dampak positifnya. Library Philosophy and Practice, 2011
Namun hambatan yang ada
bukan hanya pada budaya global yang
masuk, melainkan pada kearifan lokal
itu sendiri, apakah masih terintegrasi
dalam setiap individu pada suatu
kelompok masyarakat atau justru
kearifan lokal itu sendiri telah luntur.

DAFTAR PUSTAKA

Atmodjo, M. M. S. K. "Pengertian
Kearifan Lokal dan Relevansinya dalam
Modernisasi” dalam Ayatrohaedi
penyunting (1986)." Kepribadian
Budaya Bangsa (Local Genius) (1986).

Cochrane, Allan, and Kathy Pain. "A


globalizing society?." A globalizing
world(2004): 5-21.

Echols, John M. Kamus Inggris-


Indonesia= An English-Indonesian
dictionary/oleh John M. Echols dan
Hassan Shadily. Cornell University
Press PT Gramedia, 1976.

Anda mungkin juga menyukai