Anda di halaman 1dari 2

Kronologis dan Opini Hukum Perolehan dan permasalahan SHM 20/ Ciangsana

atasnama PRASETYO Y.
Berikut ini adalah kronologis perolehan dan permasalahan (beralihnya kepemilikan secara tidak sah)
SHM.20/ Ciangsana atas nama PRASETYO Y. diterbitkan pada tanggal 24 April 1975, GS nomor:
2100/ 1974 (seb), luas 1.250 m2 terletak di Desa Ciangsana, Kec. Gunung Putri, Kabupaten Bogor,
SPPT nomor: 32.03.140.009.003.0001.0 yang sesungguhnya telah dimiliki secara sah oleh Bp.
ASDYANTO sejak tahun 1995 serta opini hukum dari Kuasa Hukum.
1. Pada tanggal 23 Juni 1992, pemilik M.20/ Ciangsana, Bp. PRASETYO Y lahir di Jepara
tanggal 16-02-1942, meninggal dunia sebagaimana Kutipan Akta Kematian Kantor Catatan
Sipil Jakarta Barat nomor: 17/U/JB/1992 tanggal 13 Juli 1992. Dan meninggalkan 1 (satu)
orang istri bernama NURJANA CAHAYA RINI lahir di Jakarta tanggal 29 Mei 1945. Dan
meninggalkan 3 (tiga) orang anak (satu Putri dan 2 putra).
2. Pada tanggal 03 Oktober 1995 setelah pemilik tanah M.20 meninggal terjadi Jual Beli antara
saudara Asdyanto dan Nujana Cahaya Rini (istri alm Prasetyo Y) yang dilaksanakan di
Notaris/ PPAT di Bogor yaitu NY. WIJARNATI PRASTOWO, SH dan dibuat AKTA JUAL
BELI nomor: 141/10/Gn.Putri/ 1995 tanggal 03 Oktober 1995 disaksikan oleh staff Notaris
yaitu saudara ZULFAKRI, S.H dan NURLAINI.
3. Pada pertengahan tahun 2012, saudara ASDYANTO mengalami musibah kecelakaan saat
mengendarai motor di Jonggol dan mengalami luka yang serius dibagian kepala sehingga
mengalami koma selama 2 tahun, setelah siuman dari koma kondisi masih belum pulih
sepenuhnya dimana terjadi gangguan ingatan (mengalami amnesia akut) hampir lebih dari
1 tahun.
4. Pada sekitar tahun 2014 Sertifikat Asli M20/ Ciangsana dibawa oleh saudara KARTA dan
Drs. WARIS SUBIADI dan digadaikan ke saudara AYUNG di Jakarta sebesar 1.5 milyar..
5. Pada tanggal 07 November 2013, saudara WASTA KOESWARA mengajukan permohonan
pendaftaran ke BPN Kab Bogor untuk pengajuan sertifikat hilang untuk SHM nomor: 20/
ciangsana. Dengan data kelengkapan berupa :
(1). Surat Kuasa dari PRASETYO Y kepada WASTA KOESWARA tertanggal 02 Januari
2013.
(2). Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SHM nomor: 20) dengan nomor SKPT: 064/2013
tanggal 21 Januari 2013 ke kantor BPN Kabupaten Bogor.
(3). Surat LAPORAN KEHILANGAN dari POLRES BOGOR nomor:
STTL/495/1/2013/JBR/RES BGR tanggal 25 Januari 2013 tentang kehilangan SHM
nomor: 20. Status WASTA KOESWARA sebagai Pelpor dan saksi kehilangan M20.
6. Pada tanggal 03 September 2014, Pengganti SHM nomor:20 selesai, NIB:
10.10.16.08.15692, Surat Ukur nomor: 4142/ Ciangsana/ 2014 tanggal 29 September 2014,
PBT nomor: 24991/ 2014, luas 1.120 m2 . terdapat perbedaan dengan SHM nomor 20 yang
terbit tanggal 24 April 1975 (SHM no.20 asli).
7. Pada tanggal 30 Januari 2015 saudara WASTA KOESWARA bersama WARIS SUBANDI
menjual tanah tersebut kepada SOFIANA SAID yang dilaksanakan di Notaris/ PPAT kab.
Bogor, NURHAYATI, S.H, M.Kn dengan Akta jual Beli nomor 03/ 2015. Sedangkan saudara
ASDYANTO sebagai pemilik sebenarnya tidak mengetahu dan masih dalam kondisi sakit
ingatan/ amnesia.
8. Pada sekitar akhir tahun 2016, saudara ASDYANTO mulai pulih ingatan dan mendapat kabar
dari saudara MAKMUR bahwa tanah miliknya yang SHM nomor: 20 dijual oleh WASTA
KOESWARA melalui perantaraan BOIN SUGIRI ke SOFIANA SAID/ SYARIF.
9. Kemudian pada tahun yang sama saudara ASDYANTO berniat melakukan baliknama SHM
no. 20 ke kantor BPN kab. Bogor. Pengurusannya di serahkan kepada saudara ASEP IHIN
dan pegawai BPN yaitu saudara DIDIN.
10. Dan oleh BPN ditolak karena SHM nomor 20 telah berganti nama semula PRASETYO Y.
Menjadi nama SOFIANA SAID.
11. Pada tanggal 08 Agustus 2017 saudara ASDYANTO melaporkan saudara WASTA cs ke
POLRES BOGOR dengan Laporan Polisi nomor: LP/ B/ 993/ IX/ 2017/ JBR/ RES BGR. Atas
dugaan pemalsuan surat dan menempatkan menerbitkan keterangan palsu ke dalam akta
otentik. Proses laporan polisi atas dugaan tidak berlanjut pada persidangan/ terhenti.
12. Sampai saat ini laporan Polisi nomor: LP/ B/ 993/ IX/ 2017/ JBR/ RES BGR tanggal 17
agustus 2017 belum di cabut oleh saudara ASDYANTO.
Pendapat Hukum atas kejadian tersebut adalah:
1. SHM Pengganti nomor: 20 tanggal 03 September 2014 cacat hukum dalam penerbitannnya,
karena dokumen yuridis dan pendukung banyak terjadi pemalsuan sehingga dapat di
gugurkan sesuai dengan PERMEN ATR/ BPN nomor: 21 tahun 2020. Dan bagi pelaku dapat
dikeani sanksi hukum pidana sebagaimana pasal terdapat pelanggaran KUHP pasal 263,
266,
2. SHM nomor: 20/ Ciangsana yang terbit tanggal 24 April 1975 yang digadaikan kepada sauda
AYUNG oleh KARTA dan Drs. WARIS SUGIRI dapat dikenakan pasal 372, 378 dan pasal
1365 KUHPER bagi pelaku yang menggadaikan. Dan untuk yang menerima gadai dapat
dikenai pasal 480 KUHP.
3. Notaris / PPAT yang terlibat dalam proses jual beli dapat dikenai sanksi KODE ETIK pasal 6
, PERMEN ATR/BPN nomor 21 tahun 2020 dan pasal 52 KUHP.

Demikian kronologis dan pendapat hukum adanya kejadian tersebut.

Jakarta, 22 Oktober 2022


Kuasa Hukum

Hidayat, SE, SH
Ketua Team

Anda mungkin juga menyukai