Anda di halaman 1dari 2

Kisi-kisi ujian Alkhairaat

1. Nama lengkap guru tua : sayyid idrus bin salim al-jufri (Sayyid Idrus bin Salim bin Alwy bin
Saqqaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim bin Husain bin Abdillah bin Syaikhan bin Alwy bin
Abdullah Attarisy bin Alwy Alkhawwash bin Abubakar Aljufri1 bin Muhammad bin Ali bin
Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Alfaqih Almuqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib
Mirbath bin Ali Khala Qasam bin Alwy Shahib Bait Jubair bin Muhammad Maula Shaumaah
bin Alwy Almubtakir bin Abdullah bin Ahmad Almuhajir bin Isa Annaqiib bin Muhammad
Jamaluddin bin Ali Al-uraidhy bin Jafar Ashaadiq bin Muhammad Albaqir bin Ali Zainal Abidin
bin Husain Ashibthi bin Ali Almurthadha bin Abi Thalib Fathimah binti Muhammad Rasullah
SAW.)
 Ttl : tarim, hadramaut yaman, 15 maret 1892
 Wafat : palu, Sulawesi tengah, 22 desember 1969 ( pada umur 77 tahun)
 Karya besar : Mendirikan Yayasan alkhairaat, madrasah/ sekolah sebanyak 420
hingga akhir hayatnya dan sekarang sudah sebanyak 1561 dan 34 pondok pesantren
dan 1 universitas alkhairaat
 Guru tua tidak meninggalkan karangan kitab, namun karya besarnya adalah murid-
muridnya yang telah mengajarkan serta memberikan pencerahan agama kepada
masyarakat

2. Latar belakang
Pertamakali datang ke Indonesia untuk menemui ibunya syarifah nur aljufri dan ke2
saudara kandungnya. Kemudian beliau datang ke Indonesia untuk memenuhi panggilan
kakak beliau sayyid alwi bin salim al-jufri untuk mengajar di wani kabupaten donggala palu.

3. Peran guru tua di bidang Pendidikan dan dakwah


 Bidang Pendidikan : dimulai pd tahun 1922 yaitu guru tua mengajar dan menjadi
direktur madrasah al-rabitah al-arabiyah cabang solo kemudian ia pun mengajar
dipalu dan menjadikan madrasah yaitu madrasah alkhairaat.
 Arti Pendidikan menurut guru tua : guru tua menganggap Pendidikan yang ideal
adalah Pendidikan yang bukan hanya mencerdaskan otak, tetapi keseluruhan
potensi yang ada dalam diri manusia itu sendiri, meliputi : akal, akhlak, spiritual dan
social.
 Metode pengajaran pendidikan : memberi motivasi dan meluruskan niat tulus dan
penuh kasih sayang, menanamkan nilai-nilai luhur berupa ketakwaan kepada allah
swt, mengajak peserta didik untuk senantiasa mensucikan diri dan menyembuhkan
penyakit hati, sabar, dan kerja keras.
 Pendidikan dimasa penjajahan : pada masa penjajahan sekolah sudah ada namun
pada awalnya hanya ditujukan untuk bangsawan kemudian lama kelamaan semua
masyarakat diperbolehkan untuk sekolah namun hanya Pendidikan yang dasar-dasar
saja penyebaran Pendidikanpun relative lambat karena factor pengawasan ketat
belanda dan situasi politik yang tidak stabil pada saat perang.
 Bidang dakwah : mendirikan pondok pesantren dan madrasah. Salah satu strategi
berdakwah yang digunakan guru tua agar cepat diterima masyarakat adalah
menikahi salah seorang bangsawan putri kaili yang juga merupakan sosok yang
sangat berperan dalam pengembangan Yayasan alkhairaat pusat, hal ini merupakan
saran dari beberapa tokoh masyarakat.
 Metode pengajaran dakwah : guru tua mengemukakan ajarannya melalui syair syair
tentang kode etik yang musti dilakukan peserta didik yaitu bertakwah kepada allah
swt, mencintai ilmu dan mengajarkannya, sabar menghadapi kesulitan, tawaddu dan
cinta kepada guru serta tekun dalam belajar.

4. Bagaimana guru tua menjalankan toleransi beragama dan nasionalisme


 Toleransinya dalam beragama yaitu sekolah-sekolah alkhairaat tidak hanya
menggunakan pengajar yang muslim saja namun menggunakan yang non muslim
juga sebagai tenaga pengajar dan murid non muslim juga dapat bersekolah di
madrasah alkhairaat .
 Sikap nasionalisme guru tua : ketika inggris menancapkan kekuasaan di hadramaut,
maka rasa nasionalisme sis aljufri terpanggil untuk melakukan perjuangan demi
membela tanah airnya yang terjajah. Bersama sahabatnya, habib Abdulrahman bin
ubaidilah asagaf keduanya bersepakat untuk menyalakan api perlawanan dengan
cara Gerakan bawah tanah, dilakukan secara tertutup dan rahasia tanpa angkat
senjata. Kemudia rasa nasionalismenya untuk Indonesia dalam kondisi Indonesia
tengah kritis karena banyaknya pemberontakan, ia tetap teguh meski banyak pihak
didaerah merasa dianak tirikan ia tidak menggambil manfaat untuk berkhianat, guru
tua berkata kita harus tetap berdiri dibelakang bung karno mempertahankan NKRI
jangan terbujuk rayuan-rayuan.

Anda mungkin juga menyukai