Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN PERTANIAN

Menurut Hadisapoetro (1975), pertanian diartikan sebagai setiap campur tangan tenaga manusia dalam perkembangan
tanam-tanaman  maupun hewan agar diperoleh manfaat yang lebih baik daripada tanpa campur tangan tenaga manusia.
Secara alami, tanaman dan hewan telah berkembang biak dengan sendirinya di hutan.

Usahatani: Proses produksi tanaman dan hewan yang dikelola oleh petani tersebut dapat berlangsung apabila terdapat lahan.
Lahan tersebut dinamakan usahatani.
Struktur pertanian, berdasarkan ruang lingkupnya dapat dibedakan menjadi : pertanian dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Berdasarkan cara pengusahaannya dapat dibedakan menjadi : pertanian rakyat dan pertanian perusahaan besar.
Berdasarkan lokasi dapat dibedakan menjadi : pertanian Jawa dan luar Jawa.

Pertanian dalam arti sempit meliputi tanaman pangan dan hortikultura serta perkebunan. Sedang pertanian dalam arti luas
meliputi selain pertanian dalam arti sempit juga termasuk perikanan, peternakan, dan kehutanan. Pertanian rakyat adalah
usaha pertanian yang dilakukan oleh keluarga petani.

Ciri pertanian rakyat adalah


1) tidak jelas pemisahan kegiatan keluarga dengan kegiatan perusahaan
2) tenaga keluarga tidak diperhitungkan sebagai biaya
3) skala usaha relatif kecil. Pertanian perusahaan besar biasanya dilakukan pengelolaaan secara lebih profesional, jelas
struktur organisasinya,bentuk badan usahanya formal misalnya PT, CV, Firma, UD, dan Koperasi.

Pertanian di Jawa bisanya lahannya subur, lebih intensif, skalanya lebih kecil, lebih dominan tanaman pangan dan tanaman
semusim. Sedangkan pertanian di luar Jawa biasanya kurang subur, kurang intensif, skalanya lebih besar, lebih dominan
tanaman perkebunan dan tanaman keras.

Pertanian arti luas  (agrokompleks):


–Pertanian rakyat
–Perkebunan
–Kehutanan
–Peternakan
–Budidaya perikanan, penangkapan ikan
•Pertanian arti sempit: usahatani

Bidang Agribisnis membentuk suatu sistem yang terdiri dari subsistem-subsistem. Agribisnis bisa terdiri dari :
subsistem : on-farm (usahatani) dan off-farm (luar usahatani), atau
3 subsistem : input, usahatani, dan output, atau
4 subsistem : input, usahatani, pengolahan hasil pertanian, dan pemasaran, atau
5 subsistem : input pertanian, usahatani, pengolahan hasil pertanian, pemasaran input, hasil pertanian atau hasil olahannya,
serta subsistem penunjang
1. Input pertanian:
a. alsintan/alat mesin pertanian (traktor, sprayer, bajak, garu,
          cangkul, sabit, dll),
b. Saprotan/sarana produksi pertanian: bibit, pupuk (organik
          dan anorganik), pestisida(insectisida,pestisida, mitisida,
          herbisida), zat pengatur tumbuh, dll.
2. usaha pertanian:
a. tanaman pangan (padi, palawija), hortikultura (sayur dan
          buah), bunga,
b. Perkebunan (tebu, kelapa sawit, karet, kopi, coklat, teh, dll);
c. peternakan (sapi, kerbau, kambing, unggas, dll.) d.kehutanan
          (jati, meranti, pinus, sengon, dll),e. perikanan (ikan tawar,
          ikan laut, dll.)
pengolahan (pabrik tepung, pabrik krept/karet, dll.) dan manufacturing pertanian (pabrik ban, tekstil, roti, catering, dll.)
pemasaran (pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer, broker, dll.)
penunjang (lembaga keuangan, asuransi, konsultasi, pelatihan, transportasi, dll.)
DEFINISI ILMU EKONOMI
•ilmu ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari perilaku manusia dalam mengoptimalkan Pengambilan keputusan
atas alternatif pilihan terbaik pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
RUANG LINGKUP EKONOMI PERTANIAN
Pada Prinsipnya ruang lingkup Ekonomi Pertanian dapat diklasifikasikan mulai dari kegiatan Produksi, Konsumsi dan
Pemasaran/Distribusi serta aspek-aspek lain yang mempengaruhi kegiatan tersebut. Yang termasuk dalam aspek-aspek lain,
antara lain adalah kebijakan pemerintah dan faktor eksternalitas.
1. Tanah
Kontribusi tanah pada produksi dipengaruhi oleh luas dan kesuburan. Kesuburan dipengaruhi oleh sifat fisik dan kimia
tanah.
Sebagai modal, tanah mempunyai karakteristik:
1. jumlah tidak dapat ditambah
2. Tanah merupakan modal tidak bergerak
3. tidak memerlukan penyusutan
2. Tenaga kerja
Pengaruh tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah dan kualitas serta pengalaman
3. Modal
Modal adalah barang atau uang yang bersama dengan faktor produksi lain (tanah dan tenaga kerja) menghasilkan barang
baru
4. Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk mengelola (merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan) suatu
usaha guna memperoleh keuntungan.
Menurut Dun & street, 88% kegagalan bisnis disebabkan oleh manajemen yang tidak efektif.

KONTRIBUSI/PERANAN  PERTANIAN  DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA


Luas lahan pertanian
Sebagian besar lahan di Indonesia digunakan untuk pertanian baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan,
perikanan, dan kehutanan.
Jumlah penduduk di sektor pertanian,
Daya serap sektor pertanian terhadap tenaga kerja cukup besar Penyerapan tenaga kerja sektor pertanian tidak memerlukan
kualifikasi keterampilan khusus dan level pendidikan formal tertentu.
Pendapatan nasional dari sektor pertanian,
Kuznet, 1961 menyatakan bahwa: Kontribusi produk dari sektor pertanian memberikan ekspansi sektor non pertanian
melalui penyediaan pangan dan bahan baku bagi industri pengolahan; Sektor pertanian mampu menghasilkan surplus atas
neraca pembayaran karena sumbangannya terhadap ekspor maupun pengembangan produk substitusi impor .
Produksi pangan domestik
Pertanian menghasilkan bahan kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan). Sebagai penghasil pangan, pertanian belum
ada yang menggantikan sehingga dalam keadaan darurat atau perang, peranan pertanian sangat strategis.
Penghasil devisa
Badan Pusat Statistik, diolah Kementerian Perdagangan Sektor pertanian merupakan komoditi ekspor yang akan
memperbesar devisa negara.
Multiplier effect
Efek berganda (Multiplier Effect) merupakan pengaruh yang meluas, yang ditimbulkan oleh satu kegiatan, dan selanjutnya
akan mempengaruhi kegiatan lainnya.
Bahan baku industri
Pertanian adalah unit produksi biologis primer berbasis lahan Output utama pertanian adalah bahan pangan dan serat Dewasa
ini pertanian dikembangkan sebagai pemasok sumber bioenergi Implikasi permasalahan sampai pada persaingan kepentingan
Pangan Vs Bahan Baku Industri Vs Bahan Baku Bioenergi Kendala utama yang sering ditemukan yaitu keterbatasan lahan
sebagai pasar industri (Sumber Bahan Baku Industri)
Umumnya sektor pertanian menjadi pemasok tenaga kerja yang dibutuhkan di sektor industri. Juga sektor pertanian
menjadi sumber bahan baku untuk kegiatan industri sekaligus sektor pertanian merupakan pasar untuk menjual produk-
produk sektor industri 
PRINSIP PRINSIP EKONOMI DALAM PROSES PRODUKSI
Prinsip ekonomi dalam proses produksi diartikan sebagai kaidah-kaidah atau asumsi yang dapat dipakai dalam menggunakan
sumber-sumber yang terbatas dalam proses produksi agar tercapai hasil yang optimal.
Sumber daya diartikan sebagai input atau pengorbanan untuk menghasilkan output tertentu.

Anda mungkin juga menyukai