Laporan Geodas
Laporan Geodas
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
LAPORAN
OLEH:
MUHAMMAD ALGINDA DUTA PRABU
D061221094
GOWA
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Kandungan sumber daya alam yang terdapat di bumi salah satunya adalah
batuan. Batuan merupakan mineral atau paduan mineral yang membentuk bagian
utama kerak bumi”. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral.
hasil perombakan batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia
maupun organisme yang diendapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang
batuan lain yang tersimpan di permukaan bumi karena pengaruh suhu dan
berbagai sumber material dan lingkungan, membuat batuan sedimen sulit untuk
diklasifikasikan dari batuan lainnya. Secara umum batuan sedimen dibagi menjadi
dua yaitu: batuan klastik dan batuan non klastik (kimia-organik). Batuan sedimen
di kelompokan berdasarkan tekstur, komposisi dan sifat batuan. Lebih 95% dari
total volume batuan sedimen terdiri atas batu pasir, batu serpihan dan batu
agar kita dapat memahami struktur, tekstur, dan klasifikasi penamaan batuan
sedimen.
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dari praktikum ini ialah agar para praktikum memahami
1. Praktikan mengetahui apa itu batuan sedimen, batuan sedimen klastik dan
1. Kertas HVS A4
2. Buku penuntun
4. komperator
5. Hcl
6. ATK
7. Penggaris
8. Kamera
9. Lap kasar
TINJAUAN PUSTAKA
Sedimen adalah setiap partikel yang dapat ditransport oleh aliran fluida
dan dipindahkan oleh air (proses fluvial), oleh angin (proses aeolian) dan oleh es
(glacier). Endapan pasir pantai dan endapan pada saluran sungai adalah contoh-
contoh dari pengangkutan dan pengendapan fluvial, meskipun sedimen dapat juga
mengendap pada aliran yang sangat lambat atau pada air yang relatif diam seperti
di danau atau di lautan. Endapan “sand dunes” dan endapan “loess” yang terdapat
oleh proses angin, sedangkan endapan “moraine” yang terdapat di daerah yang
1. Pelapukan
bumi karena pengaruh cuaca (suhu, curah hujan, kelembaban, atau angin). Karena
itu pelapukan adalah penghancuran batuan dari bentuk gumpalan menjadi butiran
yang lebih kecil bahkan menjadi hancur atau larut dalam air. Pelapukan dapat
yang lebih kecil oleh berbagai sebab, tetapi tanpa adanya perubahan
2. Erosi
Erosi adalah suatu pengikisan dan perubahan bentuk batuan, tanah atau
lumpur yang disebabkan oleh kekuatan air, angin, es, pengaruh gaya berat dan
organisme hidup. Erosi tidak sama dengan pelapukan, yang mana merupakan
proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun fisik, atau
gabungan keduanya.
3.Transportasi
tempat ke tempat lain oleh suatu gerakan media (aliran arus) hingga media dan
air, es, dan udara. Gerakan fluida dapat terbagi ke dalam dua cara yang berbeda.
a) Aliran laminar, semua molekul-molekul di dalam fluida bergerak saling
sejajar terhadap yang lain dalam arah transportasi. Dalam fluida yang
laminar.
4. Deposisi/Pengendapan
lahan yang dataran lebih rendah yang di tansportasikan oleh angin, es, air,
dan gravitasi.
5. Litifikasi
pada suatu cekungan. Berat endapan yang berada di atas akan membebani
rapat dan rongga antara butiran akan semakin kecil. (HMG, 2010).
asal. Batuan asal dapat berupa batuan beku, batuan sedimen itu
proses kimiawi, atau sedimen yang berasal dari sisa-sisa organisme yang
telah mati.
butir sedimen sepertiukuran butir, bentuk butir dan orientasi. Tekstur batuan
sedimen mempunyai arti penting karena mencerminkan proses yang telah dialami
matrik dan material semen penyusun batuan tersebut. Fragmen dari suatu batuan
adalah bagian atau butiran yang ukurannya lebih besar daripada pasir. Matriks
dari suatu batuan adalah butiran yang berukuran lebih kecil daripada fragmendan
menjadi pengikat batuan beku. Semen biasanya diendapkan setelah fragmen dan
matrik. Semen padaumumnya berupa silika, kalsit, sulfat atau oksida besi. (Zuhdi,
2019).
5. Terbalik (inverse), jika butiran halus di bawah dan ke atas semakin kasar.
METODOLOGI PENELITIAN
Sumber data yang digunakan adalah buku penuntun praktikum geologi dasar
PENDAHULUAN
- DESKRIPSI STUDI
- ASISTENSI ACARA
- PENDAHULUAN
PRAKTIKUM
DESKRIPSI MEGASKOPIS
SKETSA
NAMA BATUAN
ANALISIS GANESA
LAPORAN
a. Tahap pendahuluan
b. Tahap praktikum
Pada tahap ini data-data ciri fisik batuan yang telah diperoleh
kemudian disesuaikan dengan klasifikasi penamaan batuan sedimen.
d. Analisis ganesa
4.1 Hasil
4.1.1 Sampel 1
Pada sampel nomor urut 1 dengan nomor peraga mochlis merupakan jenis batuan
sedimen klastik dengan warna segar kuning kecoklatan dan warna lapuk coklat
porositasnya baik karena dapat menyimpan fluida, kemas terbuka karena banyak
ruang atau rongga antar butir yang cenderung tertutup yang memiliki ukuran butir
pasir halus dan bersortasi buruk karena memiliki besar butir yang beragam.
Sampel ini memiliki ukuran butir fine sand yang berukuran 1/4 - 1/6 mm, struktur
(bulat). Jadi nama batuan sampel ini adalah batu pasir halus.
4.1.2 Sampel 2
batuan sedimen non klastik dengan warna segar coklat kemerahan dan
adalah semen yang berbentuk angular (bulat). Jadi nama batuan sampel ini
adalah rijang.
4.1.3 Sampel 3
Gambar 4.3(Baru pasir sangat halus)
Pada sampel nomor urut 3 dengan nomor peraga N14 merupakan jenis batuan
sedimen klastik dengan warna segar coklat keabu-abuan dan warna lapuk coklat
semen. Berdasarkan ciri fisik dan klasfikasi wentworth,1922 nama batuan ini ialah
4.1.4 Sampel 4
Pada sampel nomor urut dengan nomor peraga REHAN merupakan jenis batuan
sedimen klastik dengan warna segar abu-abu kehitaman dan warna lapuk coklat
terpilah baik, ukuran butirnya pasir sangat halus( 1/6-1/8), struktur sedimennya
berlapis (bedding), komposisi kimia karbonatan, dan komposisi mterialnya matrix
dan Fragmen. Bentuk komposisi materialnya yaitu rounded. Berdasarkan ciri fisik
dan skala wentworth,1922 nama batuan in ialah Batu pasir Sangat Halus.
4.1.5 Sampel 5
Pada sampel nomor urut 5 dengan nomor peraga - merupakan jenis batuan
sedimen non klastik dengan warna segar hitam dan warna lapuk hitam, struktur
Batu pasir adalah suatu batuan sedimen clastic yang dimana partikel penyusunnya
kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari
butiran-butiran yang terbawa oleh bergerakan air, seperti ombak pada suatu
pantaiatau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama
olehtanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batupasir tersebut. Batu pasir
paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang
umum yang bersifat menentang laju arus. Seperti halnya pasir, batu pasir dapat
memiliki berbagai jenis warna, dengan warna umum adalah coklat muda, coklat,
kuning, merah, abu-abu dan putih. Karena lapisan batu pasir sering kali
membentuk karang atau bentukan topografis tinggi lainnya, warna tertentu batu
pasir dapat dapat diidentikkan dengan daerah tertentu.
Rijang dapat terbentuk ketika mikrokristal silikon dioksida (SiO2) tumbuh dalam
sedimen lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen tersebut, jumlah
yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh menjadi nodul
yang berbentuk tidak teratur atau konkresi silika terlarut terangkut oleh air ke
sebuah lingkungan pengendapan. Jika nodul-nodul atau konkresi tersebut
bergabung dalam jumlah yang besar maka akan membentuk lapisan rijang dalam
suatu massa sedimen. Rijang yang terbentuk dengan cara seperti ini biasa disebut
sebagai batuan sedimen kimia. Beberapa silikon dioksida dalam rijang
diperkirakan memiliki asal biologis.
•Teori In-situ : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari
hutan dimana batu bara tersebut terbentuk. Batubara yang terbentuk sesuai dengan
teori in-situ biasanya terjadi di hutan basah dan berawa, sehingga pohon-pohon di
hutan tersebut pada saat mati dan roboh, langsung tenggelam ke dalam rawa
tersebut, dan sisa tumbuhan tersebut tidak mengalami pembusukan secara
sempurna, dan akhirnya menjadi fosil tumbuhan yang membentuk sedimen
organik.
•Teori Drift : Batubara terbentuk dari tumbuhan atau pohon yang berasal dari
hutan yang bukan di tempat dimana batubara tersebut terbentuk. Batubara yang
terbentuk sesuai dengan teori drift biasanya terjadi di delta-delta, mempunyai ciri-
ciri lapisan batubara tipis, tidak menerus (splitting), banyak lapisannya (multiple
seam), banyak pengotor (kandungan abu cenderung tinggi). Proses pembentukan
batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia (penggambutan) dan tahap
geokimia (pembatubaraan).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Batuan sedimen adalah jenis batuan yang terbentuk oleh endapan dan
sementasi yang bisa terjadi di permukaan bumi dan di bawah tanah
atau di dalam air. Pada dasarnya, batuan sedimen terbentuk akibat
proses sedimentasi. Berdasarkan ganesanya batuan sedimen terbagi
menjadi 2 bagian yaitu batuan klastik(butir) dan batuan non-klastik.
2. Dapat mendeskripsikan kelima batuan sedimen sampel berdsarkan
jenis, warna, tekstur, ukuran, struktur, komposisi kimia, dan
komposisi material dari masing masing batuan sampel yang di amati
dan di jumpai seperti batu pasir halus, rijang, batu bara.
3. Dapat menentukan penamaan kelima batuan berdasarkan dari skala
wenworth dan boggs.
5.2 Saran
HMG.2010.Geologi dasar.Jatinangor
Noor, Djauhari.2012.Pengantar geologi.Bogor
Zikri, khairul.2018.Geologi umum.Padang:Geografi UNP
Zuhdi, Muhammad.2019.Pengantar geologi.Mataram:Duta pustaka ilmu