Anda di halaman 1dari 29

PPI KAMAR

BEDAH & AUDIT


KAMAR BEDAH
KOMITE PPI RSUP DR KARIADI
Yayuk Wijayanti S.Kep.Ns
JOB: IPCN

Yayuk Wijayanti S.Kep.Ns Nicknames: WIja, Ayu

2010-2018:Staf Akreditasi RS

2019-2021: Katim Geriatri

2021-Now: IPCN purnawaktu

Loves to: Cook, eat, and Sing

Secretly number:081328255553
TUJUAN PEMBELAJARAN
TUJUANNYA
1 2 3
Peserta mampu Peserta mampu
memahami praktek Peserta mampu memahami
PPI di kamar Bedah memahami kewaspadaan pencegahan infeksi
standar & Kewaspadaan dengan audit di kamar
berdasar transmisi di bedah
kamar bedah
PAHAMI PPI DI KAMAR BEDAH DAHULU......

KESELAMATAN PASIEN
PENCEGAHAN INFEKSI
Memastikan bahwa pasien yang
menerima tindakan operasi di kamar Meminimalkan kontaminasi
bedah menerima tindakan yang microorganisme
aman dan efektif

KONTAMINASI
Mencegah adanya infeksi silang

SUMBER INFEKSI KAMAR BEDAH


EKSOGEN ENDOGEN

Tim Bedah Kulit manusia


Alat/instrumen membran
Lingkungan mukosa
STANDAR SNARS 1.1. PAB 8
Pembagian zona kamar
bedah jelas
•Zona resiko rendah
Alur keluar & masuk •Zona resiko sedang
pasien operasi harus
•Zona resiko tinggi
dibedakan
•Zona resiko sangat
tinggi
•Zona nukleus

Koridor steril dan


koridor kotor
terpisah
SYARAT KAMAR BEDAH
Tekanan > positif dari
koridor
Tekanan >10 pascal
Hepafilter/ penyaring udar
/resirkulasi

Jangan melakukan foging


Pastikan pintu kamar bedah
selalu tertutup

Pertukaran udara /ACH 15- Suhu 22-24 decel

30x/jam Kelembaban 40%-60 %


Berwarna terang

PROSES STERIL ALAT/INSTRUMEN


Sterilkan alat dan instrumen sesuai ketentuan
single use
reuse

Prinsip FIFO
PENYIMPANAN ALAT Kontaminasi
Diinfeksi

DR SPAULDING
kritikal
semi kritikal
non kritikal
MANAJEMEN
LINEN LIMBAH

Sampah &
benda
tajam

instrumen
single use
PEMBERSIHAN
KAMAR BEDAH

Menggunakan alat dan


bahan pembersih klorin
lantai dibersikan setiap konsentrasi khusus
ganti pasien

lakukan general cleaning


setiap minggu /one day off
RESERVOIR MDRO
KAMAR BEDAH
BUNDLE IDO
DAMPAK IDO
LOS pasien meningkat
Angka mortalitas meningkat
Biaya perawatan meningkat
Kualitas pelayanan RS
menurun
PRE OPERASI INTRA OPERASI

POST OPERASI
Tidak perlu dilakukan cukur bila tidak

Clippers mengganggu jalannya operasi jika


diperlukan cukur gunakan kliper

Antibiotic Antibiotik dimasukan max 1 jam


sebelum insisi dan tidak dilanjutkan
dalam 24 jam

Temperature jaga suhu dan temparatur pasien


tidak ada hipertermi atau hipertermi

Sugar GDS pasien wajib terkontrol sebelum


tindakan operasi berlangsung
PRA OPERASI

PENCUKURAN ANTIBIOTIK
Pencukuran rambut harus dihindari
Pemberian Antimicroba profilaksis hanya
kecuali mengganggu area operasi
boleh dilakukan jika memang sesuai
jika diperlukan pencukuran hindari
indikasi
menggunakan pisau cukur tetapi pakai
diberika 1 jam sebelum insisi kecuali
kliper
vancomicyn &fluroquinolone 2
CDC menganjurkan pencukuran
jamsebelumnya
dilakukan di hari H pembedahan WHO pemberian dosis AB kembali sesuai
tidak mengatur waktu yang tepat dengan waktu paruh agen
pencukuran

HANDHYGIENE
APD SESUAI
INDIKASI
INTRAOPERASI

LINGKUNGAN PEMANTAUAN SUHU


TUBUH PASIEN
SUHU DAN
KELEMBABAN PEMBERIAN
OKSIGEN
POSTOPERASI

PERAWATAN PENUTUPAN
LUKA LUKA MINMAL
2X 24 JAM
SURVEILANS IDO
Pelaksanaan surveilans untuk pencegahan IDO , hal yang perlu diperhatikan
adalah

JENIS OPERASI LAMA


(BERSIH/KOTOR) TINDAKANOPERASI

PENGGUNAAN
KEJADIAN INFEKSI
IMPLAN/TIDAK
DAERAH OPERASI

HASIL KULTUR YANG


DITEMUKAN
AUDIT KAMAR
BEDAH
M AUDIT KAMAR BED
FOR AH
IKA DITEMUKAN IDO
J
KESIMPULAN
Pasien dan Nakes berisiko mendapatkan infeksi jika tidak melaksanakan
tindakan pencegahan infeksi
Pencegahan standar harus dilakukan oleh petugas kepada semua pasien
untuk mencegah infeksi silang
Salah satu upaya pencegahan HAIs adalah melakukan dekontaminasi
meliputi pembersihan , desinfeksi dan sterilisasi
Kerja sama dan tanggung jawab petugas dalam mempersiapkan pasien
operasi guna mencegah terjadinya IDO/ SSI
Ruang bedah adalah suatu unit khusus di RS yang berfungsi sebagai
daerah pelayanan kritis yang mengutamakan aspek hirarki zonasi
sterilitas .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai