Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SAMUEL NATANAEL

NIP : 202111305

KELAS :Q

SOAL UAS PBL:

1. (BOBOT 50%)

a. Sebutkan keterangan Layout APP pada gambar di bawah ini!

LAYOUT PADA APP TIPE KHUSUS 1 C

JAWABAN:

Keterangan Layout pada APP tersebut adalah sebagai berikut:

1) Lampu Panel
2) Saklar Pintu
3) Ampere meter R
4) Ampere meter S
5) Ampere meter T
6) Volt meter
7) kWh meter
8) Kvarh meter
9) Saklar Lampu
10) Selector Switch
11) Time Switch
b. Sebutkan jenis-jenis pengawatan pada kWh meter?

JAWABAN:

Sistem pengawatan kWh meter sebagai alat ukur energi listrik, tergantung dari cara pengukuran
yang dilakukan, apakah pengukuran langsung atau pengukuran tidak langsung juga sekaligus
tegantung dari konstruksi kWh meter itu sendiri.

Untuk Jenis pengawatan ada 5 jenis, detailnya dapat dilihat tabel di bawah ini:

No. kWh Meter Pengukuran


(Pengawatan)
Jenis Tegangan
1. 1 fasa 2 kawat Langsung Rendah
2. 3 fasa 4 kawat Langsung Rendah
3. 3 fasa 4 kawat Tidak langsung Rendah
4. 3 fasa 3 kawat Tidak langsung Menengah
5. 3 fasa 4 kawat Tidak langsung Menengah

c. Sebutkan macam-macam diagram pengawatan.

JAWABAN:

1) Diagram Layout
Diagram yang menyatakan tata letak alat atau terminal atau sejenisnya.
2) Diagram Internal
Diagram yang menyatakan rangkaian internal alat ukur.
3) Diagram Penyambungan
Diagram yang menyatakan nomor terminal dari suatu alat yang harus disambungkan ke
nomor terminal dari alat yang lain dengan menggunakan penghantar atau kawat.
4) Diagram garis tunggal (Single Line Diagram)
Gambar sederhana dari suatu sirkit yang menunjukkan bagian-bagian pentingnya saja namun
dapat menggambarkan cara operasi dan fungsi kelompok dari suatu instalasi listrik. Sirkit ini
biasanya digambarkan dalam bentuk garis tunggal dan huruf atau simbol yang sesuai.
d. Gambarkan jenis pengawatan kWh meter 3 fasa 4 kawat pengukuran tidak langsung!
JAWABAN:

e. Gambarkan jenis pengawatan kWh meter 3 fasa 4 kawat sambungan melalui transformator
tegangan dan transformator arus, tarif ganda!
JAWABAN:
2. (BOBOT 50%)
Jelaskan deskripsi pengalaman anda dalam bidang pengukuran listrik seperti tugas yang telah
anda presentasikan, penjelasan harus meliputi contoh yang pernah ada, termasuk lokasi dimana
dan kapan menggunakan alat ukur apa, dan cara menggunakan alat ukur seperti apa dan
bagaimana hasil pengukuran tersebut dan berikan analisa.
JAWABAN:
Berdasarkan pengalaman saya sebagai pegawai (dalam hal ini selaku JE OP HAR DIST) yang
bekerja di PT. PLN (Persero) ULP Tarakan, pengalaman pengukuran yang sering saya lakukan
adalah pengukuran arus beban total pada panel PHBTR yang terdapat pada gardu distribusi.
Adapun tujuan dari pengukuran ini adalah agar kita dapat menentukan atau melakukan
forecasting ke depan nya agar beban trafo tidak overload.
Untuk pengukuran beban saya laksanakan pada Sabtu 15 Januari 2021, untuk pengukuran kami
laksanakan setelah section Recloser Kampung Baru tepatnya di daerah Kampung Baru dan
wilayah sekitarnya. Untuk alat pengukuran kami menggunakan clamp ampere.
Berikut langkah-langkah dalam melakukan pengukuran tersebut:
1) Putar atau setting saklar clamp meter ke posisi ampere meter yang biasanya ditulis dengan
huruf A dengan gelombang sinus di atasnya.
2) Tekan trigger untuk membuka rahang penjepit clamo meter yang ada di bagian tengah rahang
penjepit lalu lepaskan trigger clamp meter.
3) Jika kabel listrik belum dialiri listrik, maka hubungkan kabel tersebut atau nyalakan
perangkat yang ingin diukur arus listriknya.
4) Setelah perangkat nyala, cantolkan rahang tang ampere ke kabel incoming, untuk mengetahui
besaran arus yang melalui kabel tersebut (baik itu R, S maupun T).
5) Baca nilai ampere yang tertera pada display tang ampere. Lalu catat hasil pengukuran dan
lakukan tahapan yang sama pada phase lainnya.
Untuk wiring dari pemakaian clamp ampere ini cukup sederhana Dimana ada Supply
(Sumber) dihubungkan ke Load (Beban) menggunakan penghantar (cable).
Lalu Clamp Meter Dijepit pada kabel/penghantar.. Saat dilakukan measurement (kegiatan
pengukuran).
Untuk contoh gambar clamp ampere beserta wiring nya dapat dilihat contoh yang ada pada
gambar di bawah ini:

Berikut analisa dan hasil pengukuran bisa dilihat melalui sampel di bawah ini:

Dari sampel di atas ketika kami melakukan pengukuran pada trafo SDM 022 ditemukan
bahwa nilai R: 223 S:217 dan T:131. Dari data tersebut kita dapat menghitung arus rata-rata
yang mengalir pada trafo tersebut menggunakan rumus di bawah ini:
R+ S+ T 223+217+131 571
Irata−rata= = = =190 A
3 3 3
Didapat bahwa hasil ukur rata-rata pada gardu SDM 022 sebesar 190 A. Setelah mengetahui
arus rata-rata yang mengalir pada trafo. Selanjutnya kita mencari I nominal pada trafo
tersebut. Dimana pada nameplate tertera Kva yang terpasang adalah sebesar 160 Kva.
Dari nameplate trafo 160 Kva di atas maka kita dapat menentukan I nominal TR yang
mengalir pada trafo tersebut dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

P 160000 160000
InomTR= = = =230 A
1,73∗Vtr 1,73∗400 692

Untuk kapasistas trafo di convert dulu dalam satuan VA dan Vtr kita pakai tegangan
nominal TR sebesar 400 Volt. Sehingga didapat I nominal sebesar 230 A.
Setelah didapat Irata-rata dan Inominal TR pada trafo tersebut, maka langkah
selanjutnya kita dapat menentukan pembebanan trafo, dengan rumus berikut:
I rata−rata 190
%Beban= x 100 %= x 100 %=82 %
Inom Trafo 230

Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa pembebanan trafo sebesar 82%, berdasarkan tabel
health index untuk persentase pembebanan trafo yang berada pada range 82% termasuk
dalam kategori kurang baik (overload) dimana pada dasarnya pembebanan trafo yang ideal
adalah 80%, sehingga untuk mencegah terjadinya gangguan akibat trafo overload perlu
dilakukan langkah preventive equipment berupa kegiatan manajemen trafo (mutasi trafo)
dimana trafo yang beban nya masih underload di change dengan trafo yang sudah overload,
tentunya tetap diperhatikan persentase beban trafo tersebut dengan kalkulasi yang seakurat
mungkin.
Berikut dasara health index pembebanan trafo sebagai acuan kita untuk melakukan justifikasi
terhadap kondisi trafo tersebut.

Anda mungkin juga menyukai