Anda di halaman 1dari 5

Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dimaksud adalah termasuk : Taman Kanak-Kanak (TK),

Taman Kanak-Kanak Luar Biasa (TKLB), Kelompok Bermain (KB/Kober), Taman Penitipan Anak (TPA), dan
PAUD Sejenis (SPS).

Pendidikan Anak Usia Dini atau disingkat PAUD adalah "Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah tata cara dan persyaratan untuk mendirikan PAUD/TK.
Pendirian PAUD/TK dapat dilakukan oleh ;

pemerintah kabupaten/kota (PAUD/TK Pembina/Negeri);

pemerintah desa;

orang perseorangan;

kelompok orang (organisasi); dan

badan hukum (Yayasan, PT, CV).

Dalam mendirikan PAUD/TK persyaratan yang harus disiapkan adalah terbagi menjadi 2, yakni
persyaratan administratif dan persyaratan teknis.

Untuk persyaratan administratif yang harus dipersiapkan berupa;

Foto Copy Identitas Diri (KTP, KK)

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Pribadi dan Badan Hukum (jika berbadan hukum),

Surat Keterangan Domisili dari Kepala Desa/Lurah,

Susunan Pengurus dan Rincian Tugas.

Sedangkan persyaratan teknis PAUD/TK adalah;

Hasil Penilaian Studi Kelayakan,

Rencana Induk Pengembangan (RIP) PAUD/TK,

Rencana Pencapaian Standar Penyelenggaraan PAUD/TK paling lama 3 tahun ke depan,


Izin Lingkungan (Amdal, UKL-UPL, SPPL), dan

Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Dokumen hasil penilaian studi kelayakan yang dilampirkan adalah berupa, antara lain;

dokumen hak milik, sewa, pinjam pakai atas tanah dan bangunan yang akan digunakan untuk
penyelenggaraan PAUD/TK yang sah atas nama pendiri,

Foto Copy Akte Notaris dan Surat Penetapan Badan Hukum dalam bentuk Yayasan, PT, CV atau
perkumpulan atas nama pendiri atau induk organisasi pendiri disertai surat keputusan yang
menunjukkan adanya hubungan dengan organisasi induk, dan

data mengenai perkiraan pembiayaan untuk kelangsungan PAUD/TK paling sedikit 1 tahun
pembelajaran.

Rencana Induk Pengembangan PAUD/TK wajib memuat ;

Visi dan Misi PAUD/TK,

KTSP atau Kurikulum 2013,

Sasaran Usia Peserta Didik (2-3 tahun, 3-4 tahun, 4-6 tahun, atau 0-6 tahun),

Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK),

Sarana dan Prasarana,

Struktur Organisasi,

Pembiayaan,

Pengelolaan,

Peran Serta Masyarakat, dan

Rencana Pentahapan Pelaksanaan Pengembangan PAUD/TK selama 5 (lima) tahun.

Sedangkan Rencana Pencapaian Standar Penyelenggaraan PAUD/TK mengacu kepada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia
Dini.

mekanisme pendirian PAUD terdiri dari dua langkah utama, sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 84 tahun 2014 tentang Pendirian Satuan PAUD.
Pertama, Pendiri satuan PAUD mengajukan permohonan izin pendirian kepada kepala dinas pendidikan
atau Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Surat permohonan dilayangkan melalui kepala dinas
atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan persyaratan pendirian satuan PAUD.

Kedua, kepala dinas pendidikan atau pejabat yang ditunjuk wajib menelaah permohonan pendirian
satuan PAUD berdasarkan kelengkapan persyaratan. Penelaahan tersebut didasarkan pada data
perimbangan antara jumlah PAUD yang telah ada dan yang akan didirikan, dengan jumlah penduduk
usia sasaran yang akan dilayani di wilayah tersebut. Lantas harus dilihat data mengenai perkiraan jarak
PAUD yang akan didirikan di antara PAUD terdekat.

Selain itu, pemerintah daerah harus mencermati data mengenai daya tampung dan lingkup jangkauan
PAUD yang akan didirikan per usia yang dilayani. Penelaah juga wajib mencermati ketentuan
penyelenggaraan satuan PAUD yang ditetapkan oleh pemerintah provinsi dan/atau pemerintah
kabupaten/kota.

Berdasarkan hasil telaahan tersebut, kepala dinas memberi persetujuan atau penolakan atas
permohonan izin pendirian satuan PAUD; atau memberi rekomendasi kepada kepala SKPD atas
permohonan izin pendirian satuan PAUD.

“Kepala dinas atau kepala SKPD menerbitkan keputusan izin pendirian satuan PAUD paling lama 60
(enam puluh hari) sejak permohonan diterima,” tulis Permendikbud yang ditandatangani oleh
Mendikbud pada akhir tahun 2014 tersebut.

Halaman Utama Kegiatan Pembelajaran

Sosial dan Emosional

21

Nov 18
Peran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dalam Mengembangkan Potensi dan Pembentukan Karakter
Anak

By andante 0 Komentar

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang
menitikberatkan pada peletakkan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
sosio emosional (sikap dan perilaku serta beragama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan
dan tahap-tahap perkembangan yang dilakukan oleh anak usia dini. Tujuan pendidikan memiliki dua
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin
dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan upaya pendidikan anak
usia dini lahir hingga delapan tahun, berfungsi mengembangkan potensi anak dan membentuk
kepribadian anak dengan benar.

Beberapa tujuan PAUD, antara lain: (1) membentuk anak Indonesia yang berkualitas; (2) membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar di sekolah; (3) intervensi dini dengan memberikan
rangsangan sehingga dapat menumbuhkan potensi-potensi yang tersembunyi; (4) dan melakukan
deteksi dini terhadap kemngkinan terjadinya gangguan terhadap pertumbuhan dan perkembangan
anak.

Pendidikan Anak Usia dini merupakan pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan
selanjutnya.Ontologis, anak sebagai mahluk individu yang mempunyai aspek biologis dan psikologis,
pembelajaran pada anak usia dini haruslah menggunakan konsep belajar melalui bermain, belajar sambil
berbuat, belajar melalui stimulasi Pendidikan Anak Usia Dini berdasarkan aspek pedagogis, masa anak
dini merupakan masa pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Dari segi empiris,
Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting, antara lain menjelaskan bahwa pada waktu manusia lahir,
kelengkapan organisasi otak memuat 100-200 milyar sel otak yang siap dikembangkan serta
diaktualisasikan mencapai tertinggi. Selain itu tujuan PAUD yang ingin dicapai adalah mengembangkan
pengetahuan dan pemahaman orang tua dan guru serta pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan dan
perkembangan anak usia dini.

Secara umum, tujuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan
untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Pendidikan Anak Usia Dini membantu
perkembangan motorik, kognitif,bahasa, dan sosial emosi. Pendidikan nasional berfungsi untuk
mencerdaskan setiap bangsanya, mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik.
Pendidikan Anak Usia Dini memiliki fungsi untuk mengembangkan seluruh potensi anak didiknya dengan
benar secara jasmani dan rohani, pembentukan karakter anak (menanamkan kedisplinan pada anak,
bersosialisasi dengan sesama teman maupun pada guru), memberikan kesempatan anak untuk bermain
sekaligus belajar. Pendidikan anak sejak dini dipengaruhi oleh tiga lingkunganpendidikan yang utama
yakni keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan ketiga lingkungan tersebut dinamakan tripusat.

Pendidikan anak merupakan tanggungjawab bersama antara orang tua dan sekolah. Orang tua tidak
dapat sepenuhnya membebankan proses pendidikan anaknya pada sekolah. Idealnya proses pendidikan
yang berlangsung di satuan pendidikan dapat menghasilkan peserta didik yang tidak hanya memiliki
kompetensi secara intelektual namun hendaknya juga memiliki akhlak mulia. Dengan bekal akhlak mulia
ini peserta didik akan berkembang menjadi anak yang baik dan akan menjadi dewasa kelak memiliki
karakter yang kuat bermanfaat bagi nusa dan bangsa Pembudayaan Karakter adalah kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan orang tua/wali untuk menumbuhkan
kebiasaan yang baik dan membentuk generasi berkarakter Pancasila dengan mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia berhati, berpikir baik, dan berperilaku baik dan membangun bangsa
yang berkarakter Pancasila. Untuk memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter pada sekolah yang
bersumber dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional, meliputi: regilius, jujur,
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta
tanah air, bersahabat/komunikatif, cinta damai, peduli lingkungan, peduli sosial dan tanggungjawab.

Pembudayaan dilaksanakan sejak hari pertama masuk satuan PAUD pada masa orientasi peserta didik
baru, misal gerakan orang tua/wali mengantarkan peserta didik ke Satuan PAUD dan melalui
pembiasaan dilaksanakan dalam bentuk kegiatan umum, harian, mingguan, bulanan, tengah tahun dan
tahunan. Dalam membiasakan dapat dilakukan dengan memberikan contoh sikap sopan dan santun
yang ditunjukkan oleh guru. Peserta didik sebagai pembelajar dapat menggunakan guru sebagai model.
Dengan contoh atau model dari guru ini peserta didik dengan mudah dapat meniru sehingga guru dapat
dengan mudah menanamkan sikap dan perilaku baik. Sehingga sikap dan perilaku ini dapat dijadikan
bekal awal dalam membina karakter anak.

Anda mungkin juga menyukai