Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

Disusun oleh:
1. Cindy H.
2. Dear M.
3. Lola T.
4. Nadya S.
5. Titus

SMA UNGGUL DEL


TAHUN AJAR 2022/2023
I. Tujuan

Sel elektrokimia adalah tempat terjadinya aliran elektron yang ditimbulkan oleh
konversi energi kimia, melalui pemisahan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari suatu
redoks, menjadi energi listrik atau sebaliknya' sel elektrokimia dibedakan menjadi sel volta
/sel galvani) dan sel elektrolisis'. Sel elektrolisis merupakan kebalikan dari sel volta' sel volta
melibatkan reaksi redoks spontan yang menghasilkan perubahan energi kimia menjadi energi
listrik, sedangkan sel elektrolisis melibatkan reaksi redoks tidak spontan dan memerlukan
arus listrik dari luar. Reaksi elektrolisis terjadi ketika listrik dialirkan melalui elektrolit.
Elektrolisis juga dapat diartikan sebagai penguraian ion-ion yang disebabkan arus listrik Bila
elektrolitnya merupakan lelehan senyawa ion, maka kation akan direduksi di katoda,
sedangkan anion oksidasi di anoda.

II. Rumusan masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :


1.Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis?
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?
Penelitian ini bertujuan agar dapat mengamati reaksi yang terjadi pada reaksi elektrolisis,
terutama pada elektroda /katoda dan anoda..

III. Landasan Teori

Secara singkat, sel elektrolisis digunakan untuk menghasilkan energi kimia. Hal ini terjadi
karena adanya reaksi reduksi dan ionisasi pada sel. Reaksi-reaksi tersebut didukung oleh
elektron-elektron yang dihasilkan oleh listrik. Secara umum, sel elektrolisis memiliki 3
komponen utama, yaitu:
1. 2 elektroda, tempat terjadinya reaksi reduksi dan oksidasi
2. Sumber listrik. Energi listrik yang biasanya dipakai dalam bentuk volta.
3. Elektrolit. Yaitu larutan atau leburan yang nantinya akan menerima dan mengalirkan
elektron.
Listrik akan menyumbangkan b elektron positif ke anoda dan negatif ke katoda. Elektron
positif akan mendorong anoda untuk mengalami oksidasi. oksidasi ini akan menghasilkan ion
zat. Ion-ion ini bermuatan positif. Di katoda, terdapat elektron negatif dari listrik. Elektron ini
akan mengikat ion zat positif hasil anoda dan akan menghasilkan zat netral.
IV. Alat dan bahan

a. Alat

1. Tabung U
2. Statif
3. Pipet
4. Plat tetes
5. Kertas ampelas
6. Tisu
7. Timbangan
8. Sumber arus searah

b. Bahan

1. Larutan KI
2. PP
3. Indikator amilum
4. Larutan MgSO4
5. Indikator kol ungu
6. Lempeng tembaga (Cu)
7. Kawat besi (Fe)

V. Prosedur percobaan

a. Elektrolisis larutan kalium ionida


Prosedur Percobaan :
1 ) Pasang tabung " U " pada statif , kemudian isi dengan larutan KI sampai 12 cm dari mulut tabung .
2 ) Celupkan Elektroda karbon ke mulut tabung sebelah kanan dan Elektroda karbon yang lain ke
mulut tabung sebelah kiri hingga kedua Elektroda tersebut terendam setinggi 12 cm . Selanjutnya
hubungkan Elektroda dengan catu daya .
3 ) Amati dan catat perubahan warna sebelum dan sesudah terjadi elektrolisis selama +5 menit .
4 ) Ambil larutan hasil elektrolisis dari area katoda dengan pipet dan masukkan ke dalam plat tetes ,
tambahkan dua tetes PP , kemudian amati dan catat warnanya .
5 ) Ambil satu pipet larutan dari area anoda dan masukkan ke dalam plat tetes , kemudian tambahkan
tiga tetes indikator amilum , kemudian amati dan catat warnanya

b. Elektrolisis larutan magnesium sulfat


Prosedur Percobaan :
1 ) Ulang percobaan di atas menggunakan larutan MgSO4 yang sudah ditetesi indikator kol ungu .
2 ) Amati perubahan yang terjadi

c. Elektroplating (Penyepuhan)
Prosedur Percobaan :
1 ) Ampelas lempeng tembaga ( Cu ) dan kawat besi ( Fe ) , lalu bilas dengan air dan keringkan
dengan menggunakan tisu .
2 ) Timbang kawat besi yang akan dilapisi dengan teliti .
3 ) Rangkai set alat penyepuhan yang dibutuhkan .
4 ) Hubungkan dengan sumber arus searah dan lakukan elektrolisis selama 10 detik .
5 ) Keringkan kawat besi yang sudah dilapisi dengan hati - hati
6 ) Timbang massa kawat besi kemudian hitung persen kesalahannya .

VI. Hasil dan Analisis Hasil

a. Hasil praktikum 1 : Larutan kalium ionida


● Perubahan warna :
Awal : Warna Bening
Akhir :
- Anoda berubah warna menjadi kuning
- Katoda tetap berwarna bening
● Arus yang digunakan è I=12V
● Tetesan anoda + Amilum = Biru
● Tetesan Katoda + Larutan PP = Merah keunguan

b. Hasil Praktikum 2 :Larutan magnesium sulfat


● Perubahan warna :
Awal :
- Katoda berwarna Bening
- Anoda berwarna Bening
Akhir :
- Larutan di anoda + Kol ungu = Biru
- Larutan di katoda + Kol ungu = Ungu kebiruan dengan tambahan warna hijau

c. Hasil praktikum 3 : Larutan CuSO4

Awal :
Massa kawat besi = 2,1720 gram

Akhir :
Katoda : Terdapat endapan Cu sehingga besi berubah warna jadi orens
Anoda : Terjadi oksidasi Cu

Perhitungan :
K = Cu+2 + 2e- à Cu
A = 2H2O à 4H+ + O2 + 4e-

Diketahui dari percobaan


e=2 , I = 3A , ArCu= 63,5
Mcu =

Massatotal besi percobaan = 2,1623+0,0122=2,1745 gram


Massa total besi perhitungan = 2,1623+0,02=2,1823 gram

VII. Kesimpulan

Pada sel elektrolisis terjadi arus kutub negatif dari sumber arus searah menuju katoda dan kutub
negatif menuju anoda yang menyebabkan reaksi redoks tidak spontan dapat terjadi Pemberian arus
listrik pada kedua elektroda akan menyebabkan larutan elektrolit di dalamnya sebagai penghantar
listrik menimbulkan gelembung gas di sekitar kedua elektroda tersebut. Ketika arus searah mengalir
reaksi redoks terjadi sehingga menyebabkan ion logam yang diletakkan pada katoda meluruh dan
membentuk lapisan logam di logam yang diletakkan di anoda.

Anda mungkin juga menyukai