Anda di halaman 1dari 61

KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA REMAJA

DI SMA KRAKATAU KECAMATAN MEDAN TIMUR

KOTA METROPOLITAN MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi


Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH :
PEBBY DWI NOVINDY
NIM : 130600072

Pembimbing :
Zulkarnain, drg., M.Kes
NIP : 195510201985031001

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2017

Universitas Sumatera Utara


Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Periodonsia
Tahun 2017

Pebby Dwi Novindy

Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Remaja di SMA Krakatau Kecamatan

Medan Timur Kota Metropolitan Medan

x + 27 halaman.

Remaja adalah periode pertumbuhan antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan, remaja sering mengalami masalah

kesehatan gigi dan mulut yaitu penyakit periodontal. Penyakit periodontal

merupakan inflamasi periodonsium dan strutur pendukung gigi yang terdiri dari

gingiva, sementum atau lapisan luar akar gigi, tulang alveolar, ligamen periodontal.

Akumulasi bakteri plak pada permukaan gigi merupakan penyebab utama penyakit

periodontal. Selain plak dan bakteri, penyakit periodontal disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu primer dan sekunder. Faktor primer berupa mikroorganisme patogen

dalam bentuk biofilm. Faktor sekunder terbagi dua yaitu lokal dan sistemik. Faktor

lokal disebabkan oleh debris makanan dan faktor sistemik disebabkan oleh

perubahan hormonal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

kebutuhan perawatan periodontal pada remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan

Timur Kota Metropolitan Medan. Penelitian ini merupakan suatu penelitian

deskriptif yang dilakukan di SMA Krakatau dengan sampel remaja berusia 15-18

tahun, sampel berjumlah 100 orang yang dipilih menggunakan sistem stratified

Universitas Sumatera Utara


proportional random sampling dengan pertimbangan tertentu yang berdasarkan

kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan status kebutuhan perawatan periodontal

dilakukan menggunakan indeks dari WHO yaitu Community Periodontal Index of

Treatment Needs (CPITN).

Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 4 orang (0,04%) tidak

membutuhkan perawatan periodontal. Sebanyak 30 orang (0,30%) membutuhkan

perbaikan kebersihan mulut melalui penyuluhan dan demonstrasi. Sebanyak 66 orang

(0,66%) membutuhkan skeling secara professional dan perbaikan kebersihan mulut.

Daftar rujukan : 30 (1993 – 2015)

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Remaja di SMA Krakatau Kecamatan
Medan Timur Kota Metropolitan Medan” sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. Tak lupa pula penulis hadiahkan shalawat dan salam
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan untuk kedua
orangtua tercinta Ayahanda Suparman dan Ibunda Sri Rahayu atas segala do’a, kasih
sayang, motivasi dan materilnya kepada penulis, juga untuk kakak tercinta Poppy
Pradina, adik tercinta Prilly Tri Tania dan MHD Yoza Jovansyah Ramadhan yang
selalu mendoakan dan memberi motivasi. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada Zulkarnain, drg., M.Kes selaku pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu, tenaga, dan pikirannya dalam memberikan bimbingan dan arahan yang sangat
berguna sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak juga. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan
penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Trelia Boel, drg., Sp. RKG. (K) sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara.
2. Aini Hariyani Nasution, drg., Sp.Perio selaku ketua Departemen Periodonsia
3. Aini Hariyani Nasution, drg., Sp. Perio dan Armia Syahputra, drg., Sp. Perio
sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk
kesempurnaan skripsi ini.
4. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara terutama staf dan pegawai di Departemen Periodonsia
5. Pihak sekolah SMA Krakatau Medan dan siswa siswi yang telah
memberikan luang waktu untuk dilakukan pemeriksaan.

Universitas Sumatera Utara


6. Sahabat – sahabat penulis yaitu Putri, Wihda, Saima, Khairani dan Rahmah
yang selalu ada membantu dan memberikan semangat.
7. Teman – teman seperjuangan skripsi di Departemen Periodonsia terutama
Dian Hutauruk yang selalu bersama-sama dalam mengerjakan skripsi ini
dan Fafil serta teman – teman lainnya yang tidak dapat disebutkan satu
persatu atas dukungan dan bantuan selama pengerjaan skripsi.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi Fakultas
kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, khususnya di Departemen Periodonsia.

Medan, 17 Oktober 2017


Penulis,

(Pebby Dwi Novindy)


NIM : 130600072

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 18 September 2017

Pembimbing Tanda Tangan

Zulkarnain, drg., M.Kes

(NIP : 195510201985031001) ……………………….

Universitas Sumatera Utara


TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan penguji


Pada tanggal 17 Oktober 2017

TIM PENGUJI

KETUA : Zulkarnain, drg., M.Kes ………………….


NIP: 19551020 198503 1 001

ANGGOTA :
1. Aini Hariyani Nasution, drg., Sp.Perio ………………….
NIP : 19780130 200212 2002
2. Armia Syahputra, drg., SP.Perio ………………….
NIP : 19830814 200912 1004

Mengetahui,
KETUA DEPARTEMEN

Aini Hariyani Nasution, drg., Sp.Perio …………………


NIP : 19780130 200212 2002

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………...

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ………………………………………...

DAFTAR ISI …………………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vi

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………… vii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………… 2
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………….. 2
1.4.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………… 2
1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………………….. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Remaja ……………………………………………………………… 4
2.1.1 Kondisi Rongga Mulut dan Periodontal Pada Remaja ……….. 4
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kondisi Perio-
dontal Pada Remaja …………………………………………... 5
2.2 Penyakit Periodontal ……………………………………………….. 5
2.2.1 Etiologi Penyakit Periodontal ………………………………… 6
2.2.2 Tanda Klinis Penyakit Periodontal …………………………… 7
2.2.3 Penyakit Periodontal Pada Remaja …………………………… 8
2.3 Perawatan Penyakit Periodontal ……………………………………. 9
2.4 Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal Komunital (Community
Periodontal Index Treatment Needs- CPITN) ……………………… 10
2.4.1 Definisi CPITN ……………………………………………….. 10
2.5 Kerangka Teori ……………………………………………………... 12
2.6 Kerangka Konsep …………………………………………………… 1

Universitas Sumatera Utara


BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ……………………………………………………… 14
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………... 14
3.2.1 Lokasi Penelitian ……………………………………………… 14
3.2.2 Waktu Penelitian ……………………………………………… 14
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian …………………………………….. 14
3.3.1 Populasi ……………………………………………………….. 14
3.3.2 Sampel ………………………………………………………… 14
3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ……………………………………….. 15
3.4.1 Kriteria Inklusi ………………………………………………... 15
3.4.2 Kriteria Eksklusi ……………………………………………… 15
3.5 Variabel Penelitian …………………………………………………. 15
3.5.1 Variabel Bebas ………………………………………………... 15
3.5.2 Variabel Tergantung ………………………………………….. 15
3.6 Definisi Operasional ………………………………………………... 16
3.7 Sarana Penelitian …………………………………………………… 16
3.7.1 Alat Penelitian ………………………………………………... 16
3.7.2 Bahan penelitian ……………………………………………… 16
3.8 Prosedur Penelitian …………………………………………………. 17
3.8.1 Skema Alur Penelitian ………………………………………... 19
3.9 Etikal Penelitian …………………………………………………….. 19
3.10 Pengolahan dan Analisis Data …………………………………….. 20

BAB 4 HASIL PENELITIAN


4.1 Data Demografis Subjek Penelitian ………………………………...
21
4.2 Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal (CPITN) ………………..
22

BAB 5 PEMBAHASAN ………………………………………………………..


24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ………………………………………………………… 26
6.2 Saran ……………………………………………………………….. 26

DAFTAR RUJUKAN ………………………………………………………….. 27

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Pengisian lembar persetujuan dan kuesioner ………………………………. 17

2. Prob WHO ………………………………………………………………….. 17

3. Pemeriksaan subjek penelitian ……………………………………………... 18


4. Pemeriksaan jaringan periodontal menggunakan prob WHO ……………… 18

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Penilaian kebutuhan perawatan periodontal dengan indeks CPITN………… 17

2. Data Demografis Remaja di SMA Krakatau Medan ……………………….. 19

3. Distribusi Data Status Periodontal ………………………………………….. 20

4. Distribusi Data Kebutuhan Perawatan Periodontal ………………………… 20

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian


2. Informed Consent
3. Kuesioner
4. Biodata peneliti
5. Justifikasi anggaran
6. Surat Ethichal Clearance
7. Surat keterangan selesai penelitian
8. Hasil data
9. Lembar hasil pemeriksaan

Universitas Sumatera Utara


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Remaja berasal dari bahasa Latin yaitu adolescene yang berarti to grow atau to
grow maturity. DeBrun mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara
masa kanak-kanak dan dewasa. WHO membagi masa remaja yaitu usia 15-19 tahun.
Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 usia remaja adalah
15-18 tahun.1
Dalam pertumbuhan dan perkembangan, remaja sering mengalami masalah
kesehatan, salah satunya masalah kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan
mulut yang tidak terpelihara dapat mengganggu fungsi bicara, pengunyahan dan rasa
percaya diri.2,3 Penelitian yang dilakukan pada remaja di Amerika Serikat
menunjukkan 82% mengalami gingivitis dan perdarahan gingiva.11 Menurut
penelitian yang dilakukan pada pelajar Iran mengenai keadaan jaringan periodontal
yaitu 33,3% mengalami perdarahan gingiva, dan 47,8% ditemukan kalkulus.4
Penyakit periodontal merupakan inflamasi kronis yang disebabkan oleh bakteri
patogen di periodonsium. Manifestasinya merupakan gambaran reaksi inang terhadap
infeksi tersebut yang dimediasi oleh lingkungan sekitarnya.5 Penyakit periodontal
dimulai dari gingivitis yang bila tidak dirawat bisa berkembang menjadi periodontitis
yaitu terjadi kerusakan jaringan pendukung periodontal berupa kerusakan serat,
ligamen periodontal dan tulang alveolar.6
Hasil penelitian WHO pada beberapa penduduk dunia menunjukkan bahwa
pada tahun 2010 48,8% mengalami gingivitis.4 Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
2013 menunjukkan prevalensi yang memiliki masalah periodontal di Indonesia usia
12-18 tahun yaitu 71,9%.7 Hasil penelitian di Kecamatan Baiturrahman menunjukkan
70,9% mengalami masalah periodontal.8

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian tersebut menunjukkan tingginya masalah periodontal yang
dialami pada remaja. Keadaan periodontal yang dialami remaja disebabkan oleh
beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya faktor primer dan faktor sekunder.

Faktor primer berupa mikroorganisme patogen dalam bentuk biofilm. Faktor


sekunder terbagi menjadi dua yaitu lokal dan sistemik. Faktor lokal disebabkan oleh
debris makanan dan faktor sistemik disebabkan oleh perubahan hormonal.9 Faktor
yang berlangung pada masa remaja dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva
yang mengubah respon terhadap bakteri atau produk-produk plak.10
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai kebutuhan perawatan periodontal remaja di Perguruan Krakatau
Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan dengan alasan tingginya
prevalensi penyakit periodontal pada remaja dan belum ada yang melakukan
penelitian terhadap remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota
Metropolitan Medan. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan
dalam melaksanakan tindakan dental terkait dengan kebutuhan perawatan
periodontal remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan
Medan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran kebutuhan perawatan periodontal pada remaja di SMA
Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan.

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui gambaran kebutuhan perawatan periodontal pada remaja di
SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
1. Memberi informasi di bidang periodonsia mengenai kebutuhan perawatan

Universitas Sumatera Utara


periodontal pada remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota
Metropolitan Medan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa akan kebutuhan perawatan penyakit
periodontal terutama remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota
Metropolitan Medan.

1.4.2 Manfaat Praktis


1. Meningkatkan kesadaran akan indikasi kebutuhan perawatan periodontal
pada remaja.
2. Meningkatkan pengetahuan pihak sekolah akan kebutuhan perawatan
periodontal terhadap siswanya.
3. Memberikan informasi baik kepada rekan sejawat dan sarana pelayanan
kesehatan gigi dan mulut mengenai tingkat kebutuhan perawatan periodontal pada
remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Remaja
Masa remaja adalah masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan
secara fisik, maupun secara biologis. Karakteristik remaja yaitu:1
a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal
merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormonal yang terjadi pada masa
remaja. Dari kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja
berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya.
b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa yakin akan diri dan kemampuan
mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal
seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal
seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap
konsep diri remaja.
c. Remaja menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan
tanggung jawab yang menyertai kebebasan ini, serta meragukan kemampuan mereka
sendiri dalam bertanggung jawab.1

2.1.1. Kondisi Rongga Mulut dan Periodontal Pada Remaja


Remaja merupakan masa transisi dari anak menuju dewasa yang ditandai oleh
adanya perubahan fisiologis dan hormonal. Perubahan ini dapat memengaruhi
kesehatan gigi dan mulut. Kesehatan gigi dan mulut mencakup kesehatan gigi dan
jaringan periodontal. Kurangnya kebersihan gigi dan mulut berisiko terhadap
pembentukan plak. Plak timbul di daerah permukaan gigi yang sulit dibersihkan yang
dapat menyebabkan masalah pada jaringan periodontal seperti gingivitis dan
periodontitis.9

Universitas Sumatera Utara


Remaja mengalami masa pubertas, ketika masa pubertas terjadi peningkatan
hormon yang dapat meningkatkan sensitivitas terhadap gingiva. Perubahan kadar
hormon yaitu hormon Gonadotrophic selama masa pubertas, dapat menyebabkan
inflamasi pada gingiva.9,10 Albandar et al menilai prevalensi pada kelompok remaja di
Amerika Serikat yaitu 82,1% mengalami gingivitis, 0,6% mengalami periodontitis
usia 13-15 tahun dan 2,75% mengalami periodontitis kronis usia 16-17 tahun.11

2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Kondisi Periodontal


Pada Remaja
Faktor-faktor yang memengaruhi kondisi periodontal pada remaja adalah faktor
primer dan faktor sekunder. Faktor primer berupa mikroorganisme patogen dalam
bentuk biofilm. Plak yang menumpuk di sekitar gigi dapat menyebabkan
berkembangnya jumlah bakteri gram negatif. Mikroorganisme yang sering terjadi
pada periodontal yaitu, Porphiromonas gingivalis, Tannerella forsythia, dan
Treponema denticola.9,12 Faktor sistemik yang dapat memengaruhi kondisi jaringan
periodontal ialah faktor hormonal. Perubahan hormonal yang berlangsung masa
pubertas dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva yang mengubah respon
terhadap bakteri atau produk-produk plak. Perubahan hormonal pada masa remaja
dapat menyebabkan inflamasi yang diikuti dengan pembekakan dan perdarahan
gingiva.9

2.2 Penyakit Periodontal


Penyakit periodontal adalah inflamasi periodonsium dan struktur pendukung
gigi yang terdiri dari gingiva, sementum atau lapisan luar akar gigi, tulang alveolar,
ligamen periodontal. Akumulasi bakteri plak pada permukaan gigi merupakan
penyebab utama penyakit periodontal.14 Penyakit periodontal dimulai dari gingivitis
yang bila tidak dirawat bisa berkembang menjadi periodontitis yaitu terjadi
kerusakan jaringan pendukung periodontal berupa kerusakan serat, ligamen
periodontal dan tulang alveolar.6

Universitas Sumatera Utara


2.2.1. Etiologi Penyakit Periodontal
Sebagian besar penyakit periodontal inflamatif disebabkan infeksi bakteri
walaupun terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi jaringan periodontal.
a. Plak Bakteri
Ada beberapa macam plak bakteri, tetapi yang berhubungan dengan penyakit
periodontal dapat dibagi menjadi dua tipe utama. Tipe plak yang pertama terdiri dari
mikroorganisme yang padat, menumpuk, berkolonisasi tumbuh dan melekat ke
permukaan gigi plak.15,16 mikroorganisme yang berperan yaitu Tanerella forsythia,
Porphyromona gingivalis, Treponema denticola.12 Tipe plak ini dapat berupa plak
supragingiva dan subgingiva . Tipe kedua adalah plak subgingiva yang berbatas atau
menempel secara longgar diantara jaringan lunak dan permukaan gigi.15
b. Kalkulus
Kalkulus adalah masa terkalsifikasi atau berkalsifikasi yang melekat ke
permukaan gigi. Kalkulus melekat ke plak dental yang mengalami mineralisasi. Plak
yang lunak menjadi keras karena pengendapan garam-garam mineral yang biasanya
dimulai antara hari pertama sampai hari keempatbelas dari pembentukan plak.17
c. Materi Alba
Materi Alba adalah deposit lunak, bersifat melekat, berwarna kuning atau putih
keabu-abuan, dan daya melekatnya lebih rendah dibandingkan plak dental. Materi
alba merupakan kumpulan mikroorganisme, sel-sel epitel deskuamasi, lekosit, dan
campuran protein saliva dengan lemak, dengan sedikit atau tanpa partikel makanan,
serta tidak mempunyai pola susunan yang teratur seperti halnya plak.17
d. Debris Makanan
Debris makanan dengan cepat dilarutkan oleh enzim bakteri dan tersingkirkan
dari rongga mulut dalam waktu 5 menit setelah makan, namun sebagian ada yang
tertinggal pada gigi dan mukosa. 17
e. Stein Dental
Stein adalah deposit berpigmen pada permukaan gigi. Stein terjadi sebagai
akibat pigmentasi pelikel perkembangan (pelikel yang membalut gigi pada masa
pertumbuhan dan erupsi gigi) atau pelikel akuid (pelikel yang didapat setelah gigi

Universitas Sumatera Utara


erupsi) oleh bakteri kromogenik, makanan, dan bahan kimia. Stein bervariasi dalam
hal warna, komposisi, dan kekuatan perlekatannya ke permukaan gigi.17

2.2.2. Tanda Klinis Penyakit Periodontal


a. Perdarahan Gingiva
Perdarahan terjadi paling sering sewaktu menyikat gigi. Perdarahan dapat
disebabkan karena makan-makanan yang keras misalnya apel, roti bakar dan lain-
lain. Bila gingiva sangat lunak dan spongi, perdarahan dapat timbul secara spontan.
Perdarahan dapat dirasakan oleh pasien dan tercium dari napas pasien.18
b. Perubahan Warna
Perubahan warna gingiva bermula pada paila interdental dan tepi gingiva, yang
kemudian meluas ke gingiva cekat. Gingiva normal berwarna merah jambu (coral
pink) akan menjadi merah tua apabila vaskularisasi bertambah, atau keratinisasi epitel
berkurang atau hilang akibat tertekannya epitel oleh jaringan yang terinflamasi.
Sebaliknya gingiva bisa berubah menjadi lebih pucat apabila vaskularisasi berkurang
akibat fibrosis yang terjadi pada korium atau keratinisasi epitel yang bertambah.17
c. Perubahan Konsistensi
Konsistensi gingiva bisa berubah pertama-tama menjadi lunak dan
menggembung, yang berlekuk bila ditekan. Perubahan ini disebabkan gingiva
diinfiltrasi oleh cairan dan sel-sel eksudat inflamasi. Selanjutnya konsistensi gingiva
bisa berubah menjadi sangat lunak, dan mudah tercabik atau koyak, hal tersebut
disebabkan oleh degenerasi jaringan ikat dan epitel berkaitan dengan substansi
perusak yang memicu inflamasi dan eksudat inflamasi. Pada tahap lanjut konsistensi
bisa berubah menjadi kaku. Konsistensi yang demikian disebabkan oleh fibrosis dan
poliferasi epitel yang terjadi pada inflamasi kronis yang sudah berlangsung lama.17
d. Perubahan Tekstur Permukaan
Tekstur permukaan yang licin dan berkilat terjadi apabila perubahan yang
dominan adalah perubahan eksudatif, sebaliknya tekstur permukaan yang padat dan
bernodul-nodul terjadi apabila yang dominan adalah perubahan fibroti.17

Universitas Sumatera Utara


e. Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk biasanya dinyatakan menurut warna, bentuk, ukuran,
konsistensi dan karakteristik permukaan. Gingiva yang sehat berwarna merah muda
pucat dan tepinya setajam pisau serta berbentuk scallop, papilanya ramping sering
mempunyai groove karena adanya sluice-way dan perlekatan gingivanya ber-
stippling.16,18
c. Poket
Poket sedalam lebih dari 2 mm menunjukkan adanya migrasi ke apikal dari
epitelium krevikular, tetapi pembekakan inflamasi sangat sering mengenai individu
usia muda sehingga poket sedalam 3-4 mm dapat seluruhnya merupakan poket
gingiva atau poket palsu. Poket sedalam 4 mm menunjukkan adanya periodontitis
kronis tahap awal.18,19

2.2.3. Penyakit Periodontal Pada Remaja


Penyakit periodontal terjadi sebagai akibat ketidakseimbangan antara
mikroorganisme yang berpotensi patogen dalam poket periodontal dan mekanisme
imun lokal atau sistemik inang.5 Gingivitis merupakan salah satu penyakit periodontal
yang sangat rentan terjadi di usia remaja apabila kebersihan gigi dan mulut tidak
terjaga dengan baik.19 Penyakit periodontal di dua Kecamatan kota Medan skor 0
berkisar 2,38% yaitu kondisi periodontal sehat, skor 1 berkisar 7,93% yaitu terdapat
perdarahan pada probing tetapi tidak terdapat kalkulus, skor 2 berkisar 78,57% yaitu
terdapat pembekakan gingiva (gingivitis), skor 3 berkisar 9,52% yaitu terdapat poket
sedalam 4-5 mm, skor 4 berkisar 1,60% yaitu terdapat poket sedalam 6mm atau
lebih.8
Prevalensi penyakit periodontal pada dua Kecamatan kota Medan prevalensi
tertinggi penyakit periodontal usia 15-24 tahun yaitu skor 2 berkisar 78,57%
mengalami gingivitis yang ditandai dengan adanya kalkulus.8 Tingginya jumlah
remaja yang mengalami gingivitis disertai kalkulus dapat dihubungkan dengan
rendahnya kebersihan rongga mulut.2 Faktor lain yang menyebabkan yaitu faktor

Universitas Sumatera Utara


hormonal. Perubahan hormonal yang berlangsung pada masa remaja dapat
menimbulkan perubahan jaringan gingiva yang mengubah respon terhadap bakteri
atau plak.9

2.3 Perawatan Penyakit Periodontal


Perawatan penyakit periodontal merupakan bagian dari perawatan gigi dan
jaringan sekitarnya. Perawatan penyakit periodontal bertujuan untuk
mempertahankan fungsi gigi geligi, mencegah atau mengurangi penjalaran atau
keparahan penyakit. Keberhasilan perawatan dapat dilakukan dengan mengurangi
jumlah bakteri patogen, meningkatkan kemapuan jaringan untuk mempertahankan
atau memperbaiki diri. Keberhasilan perawatan periodontal ditandai dengan adanya
kapasitas penyembuhan yang baik dari jaringan periodontal. Perawatan penyakit
periodontal dapat dilakukan dengan beberapa tahap perawatan yaitu:20
1. Terapi fase I (Fase Etiotropik)
Penskeleran dan penyerutan akar termasuk dalam perawatan periodontal tahap
awal. Tujuan utama tindakan ini adalah untuk memperbaiki kesehatan gingiva dengan
cara menghilangkan faktor yang menimbulkan keradangan dari permukaan gigi.
Instrumentasi ini dilaporkan dapat menurunkan sejumlah mikroorganisme subgingiva
dan menghasilkan perubahan komposisi plak subgingiva dari dominasi bakteri gram
negatif anaerob menjadi gram positif fakultatif, adanya bakteri ini mempengaruhi
kesehatan jaringan periodonsium.15,20
Periodontal splint adalah alat yang bertujuan untuk imobilisasi atau stabilisasi
kegoyangan gigi. Splinting biasanya dilakukan pada fase I, sebelum fase bedah, baik
berupa splinting sementara maupun splinting permanen. Beberapa penelitian
menunjukkan splinting dapat meningkatkan resistensi jaringan terhadap kerusakan
periodontal lebih lanjut dan mempercepat respon penyembuhan.21
Pemberian antibiotika untuk perawatan infeksi periodontal dapat dilakukan
secara sistemik maupun lokal. Keuntungan pemberian secara lokal antara lain adalah,
konsentrasi obat pada daerah sasaran dapat dipertahankan dalam level yang cukup
tinggi dengan dosis yang rendah tetapi sudah dapat memberikan efek terapi.20

Universitas Sumatera Utara


2. Terapi Fase II (Fase Bedah)
Perawatan bedah untuk menghilangkan jaringan inflamasi dapat merangsang
terjadi perbaikan atau regenerasi jaringan yang mengalami kerusakan. Regenerasi
jaringan rusak dapat terjadi secara fisiologis atau dengan bantuan bahan-bahan
tertentu. Perawatan periodontal untuk merangsang terjadinya regenerasi jaringan
dapat dilakukan dengan cara pembersihan defek dengan kuretase saja, atau disertai
dengan bone grafting dan guided tissue regeneration yang dilakukan secara bedah.20
3. Terapi Fase III (Fase Restoratif)
Fase restoratif diantaranya restorasi final dan pemasangan gigi tiruan cekat dan
lepasan.20
4. Terapi fase IV (Fase Pemeliharaan atau Terapi Periodontal Suportif)
Kunjunan berkala merupakan fase pemeliharaan setalah dilakukan terapi fase
sebelumnya. Fase pemeliharaan ini untuk melihat kondisi gingiva atau perubahan
patologis lainnya.20

2.4 Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal Komunital (Community


Periodontal Index Tratment Needs- CPITN)
2.4.1 Definisi CPITN
Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN) adalah indeks
resmi yang digunakan oleh WHO untuk mengukur kondisi jaringan periodontal serta
perkiraan akan kebutuhan perawatannya dengan menggunakan prob WHO.
Pengukuran tersebut adalah : (a) untuk mendapatkan data tentang status periodontal
masyarakat; (b) untuk merencanakan program kegiatan penyuluhan; (c) untuk
menentukan kebutuhan perawatan, meliputi jenis tindakan, besar beban kerja, dan
kebutuhan tenaga, dan (d) memantau kemajuan kondisi periodontal individu.23
CPITN mempunyai keuntungan dalam penggunaannya, yakni lebih
sederhana, cepat dan akurat dibanding dengan Periodontal Index dalam hal
mengidentifikasi keparahan penyakit dan kebutuhan perawatan dengan menggunakan
prob sehingga lebih spesifik. Kelemahannya adalah pencatatan CPITN hanya

Universitas Sumatera Utara


berdasarkan pada indeks gigi, dan mungkin over estimate terhadap tingkat
keparahan, tidak melibatkan attachment loss yang menggambarkan periodontitis
pada saat dahulu atau sekarang dan kesalahan dalam penomoran sekstan yang akan
merubah klasifikasi setelah perawatan.23
Instrumen yang sering digunakan untuk pemeriksaan status periodontal dan
kebutuhan perawatan dalam suatu komunits tertentu adalah Community Periodontal
Index of Treatment Needs (CPITN). Indeks CPITN merupakan suatu alat yang
dikembangkan oleh WHO untuk menggambarkan dan mengevaluasi status jaringan
periodontal pada populasi penelitian dengan mengukur kebutuhan akan perawatan
penyakit periodontal serta merekomendasikan jenis perawatan yang dibutuhkan
untuk mencegah penyakit periodontal.23 Pemeriksaan terhadap gigi indeks berjumlah
6 gigi indeks yaitu meliputi gigi 16,11,26,31,36, dan 46.4,28,29,30

Tabel 1. Penilaian kebutuhan perawatan periodontal dengan indeks CPITN :22,28,29,30


Skor Status Periodontal Skor Kebutuhan Perawatan
0 Sehat, tidak ada 0 Tidak membutuhkan perawatan
perdarahan pada saat periodontal
probing
1 Perdarahan gingiva pada 1 Memerlukan perbaikan kebersihan
saat probing mulut
2 Kalkulus supra dan 2 Memerlukan skeling secara
subgingiva profesional dan perbaikan kebersihan
3 Poket sedalam 3,5-5,5 mulut
mm
4 Poket periodontal dengan 3 Memerlukan perawatan kompleks,
kedalaman lebih dari 6 skeling secara profesional dan
mm perbaikan kebersihan mulut

Universitas Sumatera Utara


2.5 Kerangka Teori

Penyakit Periodontal
pada Remaja

Faktor Primer Faktor Sekunder

Mikroorganisme
patogen dalam
bentuk biofilm Faktor Faktor
Lokal Sistemik

Plak Hormonal

Perubahan Jaringan Periodontal

Kebutuhan Perawatan Periodontal

Universitas Sumatera Utara


2.6 Kerangka Konsep

Variabel Bebas: Variabel Tergantung:

Remaja Pemeriksaan CPITN

Variabel Terkendali: Variabel Tidak


Terkendali:
- Tipe penyakit periodontal
- Tingkat
- Teknik Pengumpulan Data ekonomi
- Prob - Pemeliharaan
- Sterilisasi alat dan bahan kebersihan
mulut
- Keterampilan Operator

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif untuk mengetahui kebutuhan perawatan
periodontal pada remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota
Metropolitan Medan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota
Metropolitan Medan.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2017.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian


3.3.1 Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan
Timur Kota Metropolitan Medan.

3.3.2 Sampel
Sampel dari penelitian ini adalah remaja di SMA Krakatau Medan. Sampel
ditentukan dengan menggunakan metode Stratified Propotional Sampling yaitu
pengambilan sampel yang mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata
secara proporsional dari setiap elemen populasi yang dijadikan sampel dan
pengambilan sampel dilakukan secara random agar maksud dan tujuan penelitian
tercapai.

Universitas Sumatera Utara


Untuk mendapatkan besar sampel digunakan rumus sebagai berikut:

N = Zα2.P.Q
d2

Zα = Simpangan baku alpa, untuk α sebesar 5% maka Zα= 1.96


P = Proporsi dari penelitian sebelumnya = 48,7 % ( WHO, 2010 )
Q = 1 – P = 3,5 %
d = perbedaan proporsi yang diharapkan = 10% = 0,1

1,962 . 0,035 . 0,513


N =
0,01

= 95,97 = 100

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi


3.4.1 Kriteria Inklusi
1. Bersedia menjalani pemeriksaan dan menandatangani informed consent.
2. Usia remaja
3. Kooperatif
4. Terdapat gigi indeks di setiap sekstan

3.4.2 Kriteria Eksklusi


Pernah melakukan perawatan periodontal

3.5 Variabel Penelitian


3.5.1 Variabel Bebas:
Remaja

3.5.2 Variabel Tergantung


Pemeriksaan CPITN

Universitas Sumatera Utara


3.6 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional

Remaja Remaja usia 15-18 tahun yang berada di SMA Krakatau


Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan
Pemeriksaan CPITN Pemeriksaan terhadap gigi indeks berjumlah 6 gigi
indeks yaitu meliputi gigi 16,11,26,31,36, dan 46.
Kebutuhan perawatan penyakit periodontal berdasarkan
hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dengan
menggunakan indeks CPITN.
Skor 0 = Tidak membutuhkan perawatan periodontal
Skor 1 = Memerlukan perbaikan kebersihan mulut
Skor 2 = Memerlukan skeling secara profesional dan
perbaikan kebersihan mulut
Skor 3 = Memerlukan perawatan kompleks, skeling supra
dan subgingiva dan perbaikan kebersihan mulut

3.7 Sarana Penelitian


3.7.1. Alat Penelitian
1. Prob WHO untuk mengukur nilai CPITN
2. Pinset
3. Sonde
4. kaca mulut
5. Nierbeken/tray
6. Sarung tangan
7. Masker
8. Alat tulis untuk mencatat
Sterilisasi alat dilakukan menggunakan autoclave

3.7.2 Bahan Penelitian


1. Alkohol
2. Kapas
3. Tisu
4. Hand sanitizer

Universitas Sumatera Utara


3.8 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan terhadap remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan
Timur Kota Metropolitan Medan. Pemilihan sampel sesuai dengan kriteria inklusi.
Subjek yang terpilih diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian. Subjek yang
setuju untuk mengikuti penelitian diberi lembaran informed consent yang
ditandatangani oleh subjek tersebut dan mengisi kuesioner.

Gambar 1. Pengisian lembar persetujuan dan kuesioner

Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan suatu prob dengan ujung bulat


berdiameter 0,5mm dengan area berwarna hitam sebagai skala berada pada daerah
3,5-5,5mm yang dikenal dengan prob WHO. Pemeriksaan kebutuhan perawatan
periodontal menggunakan indeks CPITN.

Gambar 2. Prob WHO

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. Pemeriksaan subjek penelitian

Sampel diperiksa berjumlah 6 gigi indeks yaitu meliputi gigi 16, 11, 26, 31, 36,
dan 46 . Penilaian untuk 1 gigi indeks adalah keadaan yang terparah / skor yang
paling tinggi. Untuk keadaan periodontal sehat, diberi skor CPITN yaitu skor 0, bila
terjadi perdarahan setelah probing diberi skor 1, bila terlihat kalkulus supragingiva/
subgingiva diberi skor 2, untuk kedalaman poket 3,5- 5,5mm diberi skor 3 dan untuk
kedalaman poket lebih dari 6 mm diberi skor 4. Keseluruhan skor yang didapatkan
dari tiap segmen, ditentukan skor tertinggi untuk menentukan nilai kemaknaan
CPITN.

Gambar 4. Pemeriksaan jaringan periodontal menggunakan prob WHO

Universitas Sumatera Utara


3.8.1 Skema Alur Penelitian
Skema alur penelitian yang akan dilakukan :

Mencari sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi

Memberikan informed consent meminta kesediaan sampel


untuk mengikuti penelitian dengan memberikan lembar
persetujuan

Memberikan pertanyaan-pertanyaan melalui kuesioner

Melakukan pemeriksaan terhadap gigi indeks


berjumlah 6 gigi indeks yaitu meliputi gigi
16,11,26,31,36, dan 46 untuk melihat kebutuhan
perawatan periodontal

Pencatatan hasil pemeriksaan

Pengolahan dan analisis data

3.9 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup :


1. Lembar persetujuan (informed consent)
Penelitian melakukan pendekatan dan memberikan lembar persetujuan kepada
responden kemudian menjelaskan lebih dulu tujuan penelitian, tindakan yang akan

Universitas Sumatera Utara


dilakukan serta menjelaskan manfaat yang diperoleh dari hal – hal lain yang berkaitan
penelitian.
2. Ethical Clearence
Akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan dari komisi etik.

3.10 Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program komputer. Analisis


yang digunakan adalah dengan statistik deskriptif untuk menyajikan data dalam
bentuk frekuensi dan persentase.

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada bulan April s/d Mei 2017. Pemilihan subjek
berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebanyak 100 orang remaja. Hasil
penelitian mengenai kebutuhan perawatan periodontal pada remaja di SMA Krakatau
Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan akan disajikan dalam tabel
berikut.

4.1 Data Demografis Subjek Penelitian


Data demografis subjek penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia dan kelas
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Data Demografis Remaja di SMA Krakatau Medan


Variabel Kelompok Jumlah Persentase (%)
Pengamatan
Jenis Kelamin a. Perempuan 72 72
b. Laki-laki 28 28
Total 100 100
Usia (%) a.15 tahun 7 7
b.16 tahun 39 39
c.17 tahun 49 49
d.18 tahun 5 5
Total 100 100

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 100 orang.


Mayoritas subjek penelitian adalah perempuan yaitu 72 orang ( 72%) sedangkan laki-
laki 28 orang (28%).

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan usia 15 tahun sampai usia 18 tahun. Subjek terbanyak pada remaja
adalah usia 17 tahun yaitu sebanyak 49 orang (49%), pada usia 16 tahun yaitu
sebanyak 39 orang (39%), pada usia 15 tahun yaitu sebanyak 7 orang (7%),
sedangkan yang paling sedikit adalah pada rentang usia 18 tahun yaitu sebanyak 5
orang (5%).

4.2 Indeks Kebutuhan Perawatan Periodontal (CPITN)


Distribusi status periodontal dan kebutuhan perawatan periodontal (CPITN)
pada subjek penelitian akan disajikan pada tabel 3 dan 4.

Tabel 3. Distribusi data status periodontal


Variabel Skor Keterangan Jumlah Persentase
(%)
Status 0 Sehat, tidak ada poket atau 4 4
Kondisi perdarahan gingiva pada saat
Periodontal probing
1 Perdarahan gingiva pada saat 30 30
probing
2 Kalkulus supra dan 62 62
subgingiva
3 Poket sedalam 3,5-5,5mm 4 4
4 Poket sedalam >6mm 0 0
Total 100 100

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa status periodontal remaja yang memiliki


skor 0 sebanyak 4 orang (4%) yaitu tidak ada poket atau perdarahan gingiva pada saat
probing, skor 1 sebanyak 30 orang (30%) yaitu perdarahan gingiva pada saat probing,
skor 2 sebanyak 62 orang (62%) yaitu terdapat kalkulus supra dan subgingiva, skor 3
sebanyak 4 orang (4%) yaitu terdapat poket sedalam 3,5-5,5 mm.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4. Distribusi data kebutuhan perawatan periodontal
Variabel Skor Keterangan Jumlah Persentase
(%)
Kebutuhan 0 Tidak membutuhkan perawatan 4 4
perawatan periodontal
periodontal 1 Membutuhkan perbaikan kebersihan 30 30
(CPITN) mulut
2 Membutuhkan skeling secara 66 66
professional dan perbaikan kebersihan
mulut
3 Membutuhkan perawatan kompleks, 0 0
skeling supra dan subgingiva dan
perbaikan kebersihan mulut
Total 100 100

Tabel 4 menunjukkan kebutuhan perawatan periodontal pada remaja di SMA


Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan adalah skor 0 sebanyak
4 orang (4%) yaitu tidak membutuhkan perawatan periodontal, skor 1 sebanyak 30
orang (30%) yaitu membutuhkan perbaikan kebersihan mulut melalui penyuluhan
dan demonstrasi dan skor 2 sebanyak 66 orang (66%) yaitu membutuhkan skeling
dan perbaikan kebersihan mulut.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa


mayoritas perempuan sedangkan minoritas laki-laki. Hal tersebut sesuai dengan teori
yang menyatakan bahwa keadaan periodontal remaja perempuan disebabkan
beberapa faktor yaitu lokal dan sistemik. Faktor lokal yaitu debris makanan, teknik
sikat gigi yang kurang tepat. Faktor sistemik yaitu perubahan hormonal. Perubahan
hormonal yang berlangsung dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva yang
mengubah respon bakteri atau produk-produk plak. Perubahan hormonal pada remaja
diikuti oleh faktor lokal.9,10 Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Situmorang N dan pada pelajar di SMA Negeri 1 Manado. mayoritas jenis
kelamin perempuan yang cenderung mengalami masalah periodontal.8,27
Hasil penelitian berdasarkan usia menunjukkan bahwa mayoritas pada usia 17
tahun mengalami masalah periodontal. Apabila dilihat kondisi jaringan periodontal
menurut skor tertinggi dan skor kebutuhan perawatan menurut kelompok umur,
terlihat semakin bertambah umur semakin besar nilai skor periodontal dan semakin
bertambah besar skor kebutuhan perawatan periodontal. Hal tersebut kemungkinan
disebakan oleh akumulasi plak sebagai etiologi utama dan pengaruh perubahan
hormonal pada masa pubertas terhadap keadaan jaringan periodonsium.8
Remaja yang mengalami masa pubertas, masa pubertas pada remaja merupakan
tahap perubahan menuju dewasa.1 Pada masa pubertas, gingiva cenderung merespon
secara berlebihan terhadap adanya plak gigi. Respon yang ditimbulkan dapat berupa
pembekakan gingiva.9 Hasil penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Situmorang N yang menunjukkan bahwa skor kebutuhan perawatan
periodontal makin besar seiring pertambahan usia dan kondisi oral higiene yang
buruk mempengaruhi kondisi periodontal.8
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas skor
CPITN pada subjek adalah skor 2 yaitu membutuhkan skeling dan perbaikan

Universitas Sumatera Utara


kebersihan mulut. Minoritas skor CPITN pada subjek adalah skor 0 yaitu keadaan
periodontal yang sehat sehingga tidak memerlukan perawatan periodontal. Hal
tersebut kemungkinan disebabkan kurangnya tingkat pengetahuan akan indikasi
kesehatan gigi dan mulut sehingga menyebabkan kesehatan gigi dan mulut yang
kurang baik. Waktu dan teknik menyikat gigi yang tidak tepat juga menjadi faktor
peningkatan akumulasi plak.8 Hal tersebut dapat dibuktikan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Ashraf pada remaja di Iran dan pada pelajar di SMA Negeri 1 Manado
didapatkan mayoritas skor CPITN 2. 4,27
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya jumlah subjek penelitian
yang memiliki kondisi periodontal sehat. Meningkatnya jumlah remaja yang memiliki
kalkulus supra dan subgingiva yang diakibatkan penumpukkan plak. Apabila plak
dibiarkan lebih lama, maka akan terjadi peradangan yang meluas ke jaringan yang
lebih dalam yaitu menimbulkan penyakit periodontal. Perubahan-perubahan terkait
pada masa remaja menjadi menyebab keparahan dari penyakit periodontal.9

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Hasil pemeriksaan penyakit periodontal menunjukkan mayoritas remaja


masih memerlukan perawatan periodontal yaitu perawatan skeling dan perbaikan
kebersihan rongga mulut.
2. Mayoritas dari jenis kelamin perempuan yang membutuhkan perawatan
periodontal dan semakin meningkat usia maka semakin tinggi membutuhkan
perawatan periodontal.

6.2 Saran
1. Ada baiknya seluruh remaja mengetahui akan pentingnya kesehatan gigi
dan mulut.
2. Ada baiknya seluruh remaja mengetahui akan perawatan periodontal agar
terciptanya kebersihan gigi dan mulut menjadi lebih baik.
3 Ada baiknya bila sekolah melaksanakan suatu kegiatan mengenai
kebersihan gigi dan mulut seperti kegiatan sikat gigi bersama.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

1. Jahja Yudrik.Psikolog Perkembangan. Jakarta:Kencana Prenada Media Group


Group.2011:219-21
2. Hiremath SS. Textbook of Preventive and Community Dentistry. Newdelhi:
Elsevier:2010:128
3. Peterson PE. The World Oral Health Report 2013. World Health Organization
2013; 2(6): 2
4. Sannei SA, Nasrabadi NA. Periodontal Health Status and Treatment Needs in
Iranian Adolescene Population.2011;8(4):292-3
5. Mehta Abhishek.Risk Factor Associated With Periodontal Disease And Their
Clinical Considerations. Departement of Public Health Dentistry. India: J Int
Contemp Dental and Medical Reviews.2015;31(10):1
6. Ranney RR, Debski FB, Tew G John. Pathogenesis of Gingivitis and Periodontitis
Disease in Children and Young Adults. J Int Acad Pedodontic 2012;(3):1
7. Riset Kesehatan Dasar 2013. Laporan Nasional. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia,2013:112
8. Situmorang N. Profil Penyakit Periodontal Penduduk di Dua Kecamatan Kota
Medan Tahun 2004 Dibandingkan dengan Kesehatan Mulut Tahun 2010
(WHO).2004:73
9. Originating Group.2015. Periodontal Diseases of Children and Adolescene.
Reaffirmed by the American Academy of Pediatric Dentistry.37(6): 352.
10. Al_Ghutaimel Hayat, Riba Hisham,Al-Kahtani Salem et all. Common
Periodontal Disease of Children and Adolescents.Hindawi Publishing Corporation
J Int periodontal.2014:2.
11. Levin Liran, Margvelashvili Vladimer, Bilder Leon et all. Periodontal Status
Among Adolescents in Georgia. A Pathfinder Study. Department of
Periodontology. Israel. 2013 : 2.
12. Segura A.L Varges, A.Ilyina, Ceniceros E.P, et all. Etiology and Microbiology of
Periodontal disease: A Riview. J African Microbiology. 2015;9(48):2302

Universitas Sumatera Utara


13. D Csottish. Prevention and Tratment of Periodontal Disease in Primary Care.
Clinical Effectiveness Programme. 2014: 14-5
14. YI Fadilla, R Sutan. Proportion and Factors Related to Periodontal Disease
Among Young Adult Attended Al-fatah Dental Faculty, Libya. Department of
Community Health. Kuala Lumpur. 2011;11(2): 40-43
15. F.Fedi Peter, R.Vernino Arthur, L.Gray John.2004. Silabus Periodonti. Jakarta:
13-7,84-93
16. Hassan A, Palmer R,M. A Clinical Guide to Periodontology:Pathology of
Periodontal Disease. J British Dent. London. 2014;216(8):457
17. Hinrichs JE, Novak MJ. Classification of Diseases and Conditions Affecting the
Periodontium.In :Carranza FA eds. Carranza’s Clinical Periodontology. Edisi ke -
11. Missouri:Elsevier,2012:34-53
18. Manson JD, Eley BM.1993. Buku Ajar Periodonti. Editor Kentjana Susianti:
125-131
19. Igari Kimihiro, Kudo Toshifumi, Inoue Yoshinori. Association Between
Periodontitis and The Development of Systemic Diseases. Oral Biology and
Dentistry. 2014: 2
20. Nisa Nuridhotun. Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Remaja Usia 15-17
tahun di SMAN 1 Soppeng Riaja Kabupaten Barru. 2015:21-5.
21. Suwandi Trijani. Perawatan Awal Penutupan Diastema Gigi Goyang Pada
Penderita Periodontitis Kronis Dewasa. Jurnal PDGI. 2010;59(3): 108.
22. Dencheva Maria. Research of Periodontal Status and Treatment Needs by CPITN
in Patients on Haemodialysis and Renal Transpalnted Patients. Department of
Image and Oral Diagnosis. 2009;15(2): 3-5
23. Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. 2013. Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta:203-210.
24. Bhatla, S. Periodontics Revisited. Epidemiology of Gingival and Periodontal
Disease. India; Jaypee Brother Medicals Publisher.2011: 52-53
25. Ghutaimel AH, Riba H, Kahtani AS. Int J of Dentistry. Common Periodontal
Diseases of Children and Adolescents. 2014;8(14):2-3.
26. Farsi JMA. Dental visit patterns and periodontal treatment needs among Saudi

Universitas Sumatera Utara


students. EMHJ 2010; 16(7): 801-6.
27. Suling LP, Zuliari K, Slat EM. Gambaran Status Periodontal Pada Pelajar Di
SMA Negeri 1 Manado. Dentofasial. 2008;7(2) : 134-6
28. Popoola OB, Dosumu BE, Ifesanya UJ. Periodontal Status and Treatment Need
Among Adolescents In Ibadan, Southwestern Nigeria. 2015;14(2): 18
29. Mullana, Ambala, Haryana. Periodontics Revisited. Jaypee Brothers Medical
Publishers (P) LTD.London. 2009: 52.
30. Alireza NN, Sadat S. Indicase Used for Periodontal Disease Assessment.
Community and Preventive Dentistry. 2017; 9(8): 992

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat Pagi/ Siang,

Saya Pebby Dwi Novindy, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan


dokter gigi di Fakultas Kedoktera Gigi Universitas Sumatera Utara. Saya akan
melakukan penelitian dengan judul “Kebutuhan Perawatan Periodontal Pada
Remaja Di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan
Medan”.
Saya mengikutsertakan Adik-adik dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kondisi gigi dan mulut dan kebutuhan perawatan gigi dan mulut pada
Remaja di SMA Krakatau Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan.
Manfaat penelitian ini adalah memperoleh data tingkat kebutuhan perawatan gigi dan
mulut dan informasi bagi adik-adik mengenai pentingnya kebutuhan gigi dan mulut.
Penelitian yang saya lakukan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan
langsung pada rongga mulut. Pada penelitian ini saya akan meminta Adik-adik untuk
mengisi kuesioner. Setelah lembar kuesioner dikembalikan, saya akan memeriksa
rongga mulut Adik-adik menggunakan kaca mulut, sonde, pinset dan prob
periodontal. Selama pemeriksaan rongga mulut dilakukan tidak menimbulkan sakit.
Partisipasi Adik-adik dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak ada
pemaksaan dari peneliti. Penelitian ini, identitas Adik-adik akan dijaga
kerahasiaannya. Hanya peneliti, anggota peneliti, dan anggota komisi etik yang
melihat datanya. Kerahasiaan data Adik-adik dapat dijamin sepenuhnya.
Apabila Adik-adik mempunyai keluhan selama mengikuti penelitian ini, maka
Adik-adik dapat menghubungi saya Pebby Dwi Novindy di nomor telepon
085262866595.

Universitas Sumatera Utara


Demikianlah informasi ini saya sampaikan. Atas partisipasi, kesediaan, dan
bantuan Adik-adik, saya mengucapkan terima kasih.

Peneliti,

(Pebby Dwi Novindy)

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN


(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : …………………………………………………
Alamat : …………………………………………………
No.telepon/HP : …………………………………………………

Setelah mendapat penjelasan mengenai penelitian dan memahami apa yang akan
dilakukan, diperiksa, dan didapatkan pada penelitian yang berjudul:

“Kebutuhan Perawatan Periodontal Pada Remaja Di Perguruan Krakatau


Kecamatan Medan Timur Kota Metropolitan Medan”

Secara sadar dan tanpa paksaan dengan surat ini menyatakan bersedia menjadi
subjek penelitian ini.

Medan, ……………
Yang menyetujui,
Subjek Penelitian

(...………………………)

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3

DEPARTEMEN PERIODONSIA

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI No Urut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Tanggal Pemeriksaan :…………

Kebutuhan Perawatan Periodontal Pada Remaja Di SMA Krakatau Kecamatan

Medan Timur Kota Metropolitan Medan

KUESIONER

A. Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : L P

Pendidikan : SMA

Kelas : 1 2 3

B. Status Kesehatan Rongga Mulut

Pilih salah satu jawaban yang biasa anda lakukan

1. Apakah anda menikat gigi anda secara teratur setiap hari 1


A. Ya
B. Tidak

Universitas Sumatera Utara


2. Berapa kali anda menyikat gigi anda dalam sehari? 2
A. 1 kali
B. 2 kali
C. > 2 kali
D. Tidak tentu
3. Kapan anda menyikat gigi anda? 3
A. Sesudah mandi
B. Pagi hari sebelum sarapan dan malam hari sebelum tidur
C. Pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur
D. Pagi hari sebelum sarapan, siang hari setelah makan siang,
malam hari sebelum tidur
4. Apakah anda menggunakan obat kumur secara teratur? 4
A. Ya
B. Tidak
5. Apakah gusi anda berdarah saat menyikat gigi ? 5
A. Ya
B. Tidak
6. Kapan terkahir anda berkunjung ke dokter gigi? 6
A. > 6 bulan yang lalu
B. 3-6 bulan yang lalu
C. < 3 bulan yang lalu
D. Tidak pernah
7. Apakah anda sudah pernah melakukan perawatan ? 7
A. Ya, sebutkan ………………………
B. Tidak
8. Apakah anda sedang mengonsumsi obat? Jika ada, apa saja obat 8
yang anda konsumsikan?
A. Ya, sebutkan …………………..
B. Tidak

Universitas Sumatera Utara


9. Apakah anda memiliki kebiasaan merokok? 9
A. Ya
B. Tidak
10. Kalau anda memiliki kebiasaan merokok, berapa batang rokok 10
Yang anda konsumsi sehari ?
A. < 6 batang rokok
B. 6-12 batang rokok
C. >12 batang rokok
D. Tidak tentu

Universitas Sumatera Utara


C. Pemeriksaan Klinis Rongga Mulut

1. Pemeriksaan Jaringan periodontal

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28

48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

Skor : ……….
Keterangan Penilaian untuk kondisi jaringan periodontal
Skor Kondisi jaringan Periodontal
0 Sehat
1 Perdarahn pada gusi
2 Ada Karang gigi subgingival
3 Poket dangkal (3,5 – 5,5 mm)
4 Poket dalam (lebih dari 5,5 mm )

2. Kebutuhan Perawatan Periodontal

Skor KKP

0 -

1 EIKM

2 EIKM+SK

3 EIKM+PK

Keterangan :

Universitas Sumatera Utara


EIKM : Edukasi Intruksi Kesehatan Mulut

SK : Skeling

PK : Perawatan Kompleks

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 4

BIODATA PENELITI

I. Identitas Diri

1 Nama Lengkap Pebby Dwi Novindy

2 Status Mahasiswa

3 NIM 130600072

4 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 11 November 1995

5 Alamat Rumah Jl. Tuamang No. 62 A Medan

6 Email pebbydwinovindy@gmail.com

7 No. Telepon/ Hp 061-6639661 / 085262866595

II. Riwayat Pendidikan

Program SD SMP SMA Perguruan


Tinggi

Nama SD Pahlawan MTs.Negeri 2 SMA Negeri 3 Universitas


Sekolah Nasional Medan Medan Sumatera
Utara

Tahun Masuk 2001 2007 2010 2013

Tahun Lulus 2007 2010 2013 -

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 5

JUSTIFIKASI ANGGARAN

RINCIAN JUMLAH HARGA SATUAN TOTAL

Biaya pembuatan 37 halaman 2,000 Rp. 74,000


proposal

Biaya print dan 8 st x 37 halaman 1,000 Rp. 296,000


fotocopy

Biaya Transportasi Rp. 300,000 Rp. 300,000

Biaya bahan habis Rp.800,000 Rp. 800,000


pakai

Biaya penjilidan dan 8 st x 61 halaman Rp. 5,000 Rp. 244,000


penggandaan

Biaya seminar Rp. 300,000 Rp. 300,000


proposal

Biaya lain-lain Rp. 450,000 Rp.450,000

TOTAL Rp. 2,464,000

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 6

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 7

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 8

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 72 72.0 72.0 72.0
Laki-Laki 28 28.0 28.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 15.00 7 7.0 7.0 7.0
16.00 39 39.0 39.0 46.0
17.00 49 49.0 49.0 95.0
18.00 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Skor
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Ada Perawatan 4 4.0 4.0 4.0
Edukasi Instruksi Kesehatan 30 30.0 30.0 34.0
Mulut
Edukasi Instruksi Kesehatan 66 66.0 66.0 100.0
Mulut + Skeling

Total 100 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 9
LEMBAR HASIL PEMERIKSAAN
STATUS KEBUTUHAN PERAWATAN PERIODONTAL PADA LANSIA
DI SMA KRAKATAU KECAMATAN MEDAN TIMUR
KOTA METROPOLITAN MEDAN

Gigi
NO NAMA JK UMUR KELAS SKOR CPITN
16 11 26 36 31 46
1 Nefti Susanti P 15 tahun I 0 1 0 0 1 0 1
2 Elni Purba P 16 tahun I 0 0 0 1 2 1 2
3 Tari Qari Ramadhani P 16 tahun I 0 0 2 2 2 1 2
4 Aisyah Hasby Hsb P 16 tahun I 2 1 2 2 2 1 2
5 Maria Syauuna P 16 tahun I 2 2 2 2 2 2 2
6 Sinta Uli P 16 tahun I 2 0 0 2 1 0 2
7 Eriska Putri Dianti P 16 tahun I 2 0 2 0 2 0 2
8 Citra Aprillilla Nst P 16 tahun I 0 0 2 2 2 1 2
9 Sahara Majid BR Sembiring P 16 tahun I 0 0 0 0 0 1 1
10 Jordan Hutabarat P 16 tahun I 1 0 0 0 2 1 2
11 Siti Rahma P 15 tahun I 2 0 0 0 0 2 2
12 Agnes Novalisa br.Tohang P 16 tahun I 0 0 0 0 2 1 2
13 Duwanti juwita Pasaribu P 16 tahun I 0 0 0 0 0 0 0
14 Toniman Nduru L 17 tahun I 1 0 1 0 0 0 1
15 Sarah Sabita P 15 tahun I 1 1 1 1 0 2 2
16 Fini Etika Nst P 16 tahun I 2 1 2 1 0 2 2

Universitas Sumatera Utara


17 Ester Manulu P 16 tahun I 2 0 1 0 0 2 2
18 Sepri Melati Marnalu P 15 tahun I 0 0 0 2 0 0 1
19 Debora P.C. Titania Sirait P 15 tahun I 0 0 1 2 0 0 2
20 Christian Tio Manalu L 16 tahun I 0 0 0 0 0 0 0
21 Ramjani Azhari Purba L 16 tahun I 2 0 2 1 0 1 2
22 Estevania Nababan P 16 tahun I 0 0 0 0 2 0 2
23 M. Fadillah Andani L 16 tahun I 0 1 1 1 2 0 2
24 Nadia Namira tri Utami Sinaga P 16 tahun I 1 1 0 0 0 0 1
25 Fahri Leman L 15 tahun I 1 0 1 0 0 0 1
26 Elni Purba P 16 tahun I 0 1 2 1 2 1 2
27 Shalsabila Sitepu P 17 tahun I 1 0 0 1 3 0 2
28 Riko Andrean L 16 tahun I 2 0 1 1 1 2 2
29 Ahmad Syahrul Mino Saputra L 17 tahun I 0 1 0 2 2 1 2
30 Putri Handayani Zalukhu P 16 tahun I 0 0 0 1 0 0 1
31 David Nobel Nainggolon L 16 tahun I 1 0 1 0 0 0 1
32 Marta Aritonang P 16 tahun I 0 1 1 0 2 0 2
33 Dinda Bestari P 16 tahun I 0 0 0 0 2 1 2
34 Mila Assari P 16 tahun I 0 1 0 0 0 1 1
35 Nur Azani Ritonga P 16 tahun I 1 1 0 0 2 0 2
36 Devi Fridayanti Purba P 17 tahun I 0 2 0 2 1 0 2
37 Sally Silvia Kifli P 16 tahun I 0 1 0 2 0 1 2
38 Nurafni P 15 tahun I 1 0 2 1 2 1 2
39 Jefri Bil L 17 tahun I 0 1 1 1 2 0 2
40 Jaki Silaban L 17 tahun I 2 1 2 1 2 1 2
41 Ferry Cristian Hutasoit L 17 tahun II 0 0 0 1 1 1 2

Universitas Sumatera Utara


42 Desi Andreani Sihotang P 17 tahun II 0 1 0 1 2 2 2
43 Lourent Sitinjak P 17 tahun II 0 0 0 2 1 0 2
44 Juli Cindyana P 17 tahun II 2 0 2 2 2 0 2
45 Deli Kristina Sidabutan P !8 tahun II 0 0 2 0 1 0 2
46 Widya Astutu P 17 tahun II 0 1 2 2 3 1 2
47 Fidelia Frianti Sihombing P 17 tahun II 1 0 1 2 1 1 2
48 Kristina Meliana Pardede P 17 tahun II 2 0 2 0 0 0 2
49 Riza Alamsyah L 17 tahun II 0 0 1 0 0 1 1
50 Zia andriani P 16 tahun II 0 0 0 1 0 1 1
51 Dewi Rahmayanti P 17 tahun II 2 0 0 2 2 2 2
52 Firanlia loi P 16 tahun II 0 0 0 1 0 1 1
53 Mutiara Sianipar P 17 tahun II 1 0 1 0 3 1 2
54 Popy Indah Sari Lubis P 17 tahun II 0 0 0 1 0 1 1
55 Bayu Septiawan L 17 tahun II 1 0 0 1 1 0 1
56 Imeida Vivi Perwati Situngkir P 17 tahun II 0 0 0 0 0 0 0
57 Yolanda Veronika Lumban Batu P 16 tahun II 0 1 1 1 2 1 2
58 Delfiana Sihotang P 17 tahun II 0 0 1 1 0 0 1
59 Nurhidayah P 17 tahun II 2 1 0 0 0 2 2
60 Johan Martin L 17 tahun II 0 0 1 0 0 0 1
61 Kiki marceleno L 18 tahun II 1 0 0 0 0 0 1
62 M. Rafik L 18 tahun II 2 1 1 1 0 1 2
63 Amdani L 17 tahun II 0 1 1 0 0 1 1
64 Darma Sandi L 17 tahun II 2 0 2 0 2 0 2
65 Ari Prasetyo L 16 tahun II 0 0 0 1 0 0 1
66 Maria Magdalena P 17 tahun II 0 0 1 0 0 0 1

Universitas Sumatera Utara


67 Fitri Hutabarat P 17 tahun II 2 0 1 2 1 2 2
68 Ronny Febry L L 16 tahun II 1 0 1 0 0 1 1
69 Arman L 18 tahun II 2 0 2 1 2 1 2
70 Nora Lubis P 16 tahun II 1 0 2 1 1 1 2
71 Sri Wahyuni P 17 tahun II 1 0 2 1 2 1 2
72 Viona Putri P 16 tahun II 0 0 0 1 0 1 1
73 Natalia Elisa lbs P 16 tahun II 1 0 1 0 0 0 1
74 Safira Azizah Harahap P 16 tahun II 0 1 0 1 2 0 2
75 Rapida P 17 tahun II 0 0 0 2 1 0 2
76 Eki Dio Armanda L 18 tahun II 1 0 1 0 0 0 1
77 Novita Sari Dewi P 17 tahun II 1 0 1 2 1 1 2
78 Fauzi Ramadhan Lubis L 16 tahun II 1 0 1 0 0 0 1
79 Wulan Hazizah P 17 tahun III 1 0 0 1 0 1 1
80 Agus Pratama L 17 tahun III 2 0 2 2 2 2 2
81 Sry Rezeki Lubis P 17 tahun III 2 1 2 0 1 2 2
82 Lia Cut Mutia P 17 tahun III 0 0 0 0 0 0 0
83 Dedi Durkiawan L 17 tahun III 0 0 1 1 2 0 2
84 Ammara Khairani P 17 tahun III 1 1 2 1 1 1 2
85 Sherly lestari P 17 tahun III 1 0 2 1 0 1 2
86 Virani Naziah P 17 tahun III 0 0 0 0 0 1 1
87 Tasya Namira P 17 tahun III 2 2 1 0 1 2 2
88 Poppy Sucinta P 17 tahun III 0 0 0 2 1 0 2
89 Rizky Akbar Rambe L 17 tahun III 2 0 2 1 0 1 2
90 Suchinta Fahrosa P 17 tahun III 1 0 2 1 2 1 2
91 Tania Tri Dharmayanti P 16 tahun III 1 0 0 0 2 1 2

Universitas Sumatera Utara


92 Fauzi Rahman Ardiansyah L 17 tahun III 0 0 0 1 0 1 1
93 Yasmin Ulimaz P 16 tahun III 0 0 0 0 2 0 2
94 Putri Wulandari Lubis P 17 tahun III 0 1 1 1 2 1 2
95 Dwina Siahaan P 17 tahun III 0 1 0 2 0 1 2
96 Aldi Iqbal Rinaldi Siagian L 17 tahun III 1 0 1 1 1 0 1
97 Sulistiwati Lusi Sinaga P 17 tahun III 1 0 1 2 1 1 2
98 Dwi Chantika Lubis P 17 tahun III 1 0 1 0 1 1 1
99 Winda Tri Darmayanti P 17 tahun III 1 1 1 1 2 1 2
100 Suci Pradina Lubis P 17 tahun III 1 0 1 2 1 2 2

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai