Anda di halaman 1dari 44

Konsep

Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut


Klien

Proses Dental Hygiene:


• Pengkajian 8 kebutuhan manusia
• Diagnosis berdasarkan
kebutuhan yang tak terpenuhi
• Perencanaan untukmemenuhi
Kesehatan kebutuhan
Tindakan
Gigi dan •Implementasi berupa intervensi-
Dental Hygiene
Mulut intervensi yang ditujukan untuk
mengatasipenyebab tak
terpenuhinya kebutuhan
• Evaluasi untuk menilai
keberhasilan intervensi tersebut

Lingkungan
• KLIEN
Penerima pelayanan kesehatan gigi
• LINGKUNGAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pencapaian status kesehatan gigi dan
mulut

• KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Kondisi gigi dan mulut klien yang terdapat dalam satu rentang
(waktu tertentu) yang dimulai dari kondisi kesehatan yang
optimal sampaikepada kondisi sakit

• TINDAKAN DENTAL HYGIENE


Intervensi-intervensiyang dilakukan oleh dentalhygienistyang
ditujukan untuk peningkatanderajat kesehatan gigi dan mulut
klien
Proses Dental
Hygiene
1. Proses Dental Hygiene diadopsi
sebagai Proses Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut adalah Proses yang
menggunakan pendekatan
sistematik dalam pelayanan
perawatan gigi.
Proses Asuhan Kesehatan
Gigi dan Mulut
1. Pengkajian
2. Diagnosis Keperawatan Gigi
3. Perencanaan
4. Penerapan / Implementasi
5. Evaluasi
Tahap asuhan keperawatan gigi

Diagnosa
Pengkajian Kepgimul
Pengumpulan Mengidentifikasi
data berdasarkan
pengumnpulan
data Perencanaan
Memilih,
memprioritaskan
dan
mengurutkan
tindakan

Implementasi
Evaluasi
Pelaksanaan
Umpan
rencana
balik yg
efektif
Proses Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut
Berlangsung :
1. Individu / perseorangan
2. Kelompok
a. Keluarga
b. Masyarakat
Pengumpulan
data
(Gunakan Ketrampilan Komunikasi Terapeutik)
1. Komunikasi atau wawancara
2. Tahapan wawancara
a. Persiapan
b. Pembukaan atau perkenalan
c. Isi atau tahap kerja
d. Menyusun resume
e. Tahap terminasi
3. Observasi singkat
4. Pemeriksaan Fisik atau Keadaan secara umum
5. Pemeriksaan Obyektif
Ketrampilan Komunikasi Terapeutik

A. Ketrampilan dasar dalam komunikasi terapeutik


yang terdiri dari : pembukaan diri dan
mengekspresikan diri, ketrampilan
mendengarkan, ketrampilan bertanya dan
ketrampilan memahami bahasa non verbal dan
memulai percakapan .
B. Ketrampilan lanjut dalam komunikasi terapeutik
yaitu ketrampian anamnesa, ketrampian
konseling.
Anamnesa
1. Riwayat penyakit saat ini/yang menyebabkan pasien
datang
a. Bagian mana yang ada keluhan ?
b. Bagaimana keluhannya ?
c. Sejak kapan ?
d. Bagaimana jika terkena rangsangan mekanis,
chemis, thermis ?
e. Bagaimana pada malam hari ?
2. Riwayat penyakit sebelumnya (komponen sama riwayat
penyakit saat ini)
3. Riwayat pengobatan gigi yang pernah dilakukan baik
medis maupun tradisional.
4. Permintaan pengobatan/perawatan gigi dari pasien
Pengkajian :
⚫Riwayat Kesehatan Umum : kondisi kesehatan
umum pasien
⚫Riwayat Kesehatan Gigi : kondisi kesehatan gigi
pasien yang mendukung
⚫Kondisi Extra Oral : kondisi ekstra oral
⚫Kondisi Intra Oral : kondisi intra oral
Masalah dalam pengumpulan
data
1. Data tidak lengkap
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2. Tidak ada data
Dasar Diagnosa Askesgimul
⚫ Pengambilan data-data klien (DS-DO) yg akurat
⚫ Mengidentifikasi tdk terpenuhinya kebutuhan klien yg
berhub dg kes gilut,shg dpt terpenuhi oleh proses
keperawatan gilut
⚫ Perilaku sangat penting utk planing & Implementasi
keperawatan gigi yg efektif dan mengevaluasi hasilnya
⚫ Kekuatan klien yg mendukung utk mencegah dan
mengatasi masalahnya
⚫ Adanya fakta/bukti yg mendukung terjadinya diagnosa
⚫ Diformulasikan dan difokuskan pada tindakan proses
keperawatan gigi yg terprioritas
Perbedaan Diagnosa Askesgimul dan
Diagnosa Kedokteran Gigi
Diagnosa Askesgimul Diagnosa Kedokteran
⚫ Identifikasi kebutuhan Gigi
manusia terkait kesgi ⚫ Identifikasi terfokus
⚫ Penceghan, perawatan pada penyakit
dengan motivasi & rasa
kenyamanan klien ⚫ Masalah pengobatan
⚫ Aplikasi ⚫ Aplikasi individual
individual,keluarga,kelo ⚫ Tetap sama selama
mpokdan masyarakat penyakitnya ada
⚫ Dapat berubah dengan
perubahan perilaku &
respon klien
Kesalahan yang sering terjadi

⚫IP, HP, Pulpitis → Diagnosa Kedokteran Gigi

⚫KME, KMD, KMP, KMA → Kurang tepat


Upaya merumuskan Diagnosis Askesgimul
Contoh 1 :
26 KMD dengan rasa linu bertahan setelah rangsang
dihilangkan sehubungan dengan pengetahuan tentang
kesgilut kurang, pola makan kariogenik dan penumpukan
plak.
Contoh 2 :
23,24,25 terdapat karang gigi/kalkulus dan kemungkinan
dapat menimbulkan peradangan pada jaringan penyangga
gigi.
Contoh 3 :
Adanya halitosis/bau mulut kemungkinan karena adanya plak
dan karang gigi.
Contoh 4 :
Potensial terhadap peningkatan Oral hygiene bila menyikat
gigi dengan benar
Upaya merumuskan Diagnosis Askesgimul
Contoh 5 :
Sehubungan dengan pengetahuan tentang kesehatan gigi
dan mulut kurang, pola makan kariogenik yang tidak
terkontrol dan penumpukan plak dan calculus
menyebabkan tindakan oral hygiene buruk, terjadinya
karies pada gigi molar dan peradangan gingiva regio gigi
posterior bawah.
Diagnosa
Gordon (1976) menyatakan bahwa ada 3 komponen
yang harus termasuk dalam sebuah pernyataan
diagnosa :
A. Masalah kesehatan mulut atau potensi masalah
kesehatan mulut yang dapat ditangani dalam
intervensi keperawatan gigi
B. Kemungkinan penyebab atau faktor-faktor etiologi
C. Tanda-tanda dan gejala yang dapat didefinisikan
Diagnosis Askesgimul

Secara umum diagnosa keperawatan


yang lazim menggunakan tiga
komponen utama dengan merujuk
pada hasil analisa data, meliputi:
problem (masalah), etiologi
(penyebab), dan sign/symptom
(tanda/ gejala).
Problem (Masalah)

Problem (masalah), adalah gambaran


keadaan klien dimana tindakan
keperawatan dapat diberikan karena
adanya kesenjangan atau
penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya tidak terjadi.
Etiologi (Penyebab)
Etiology (penyebab), adalah keadaan
yang menunjukkan penyebab
terjadinya problem (masalah).
Sign / Symptom (tanda / gejala)

Sign/symptom (tanda/ gejala), adalah


ciri, tanda atau gejala relevan yang
muncul sebagai akibat adanya
masalah.
Perencanaan
 Tahap kegiatan pembuatan keputusan dan pemecahan
masalah berdasarkan hasil pengumpulan data dan
rumusan diagnosa keperawatan yang merupakan tujuan
asuhan keperawatan untuk mencegah, menurunkan, atau
mengeliminasi masalah kesehatan klien.
Langkah-langkah Perencanaan

1. Penentuan Prioritas
2. Penetapan Tujuan dan Kriteria Hasil
3. Menentukan Intervensi
Penetuan Prioritas
⚫ Penetapan prioritas dilakukan karena tidak semua
masalah dapat diatasi dalam waktu yang
bersamaan.
⚫ Salah satu metode dalam menetapkan prioritas
dengan mempergunakan hirarki kebutuhan menurut
Maslow
⚫ Abraham Maslow (1968) mengembangkan sebuah
hirarki kebutuhan dasar manusia yang digunakan
untuk menentukan prioritas kebutuhan klien dengan
memperhatikan kebutuhan bio-psiko-sosio-kultural
klien.
Sesuatu dikatakan kebutuhan
dasar bila:
⚫ Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dapat
menimbulkan sakit
⚫ Jika kebutuhan tersebut terpenuhi dapat mencegah
sakit
⚫ Kebutuhan tersebut merapakan indikator seseorang
dikatakan sehat
⚫ Ada perasaan kehilangan jika kebutuhan tersebut
tidak terpenuhi
⚫ Ada kepuasan jika kebutuhan tersebut terpenuhi
Klasifikasi prioritas :
Prioritas diklasifikasi menjadi :
1. Prioritas tinggi/high priority
2. Prioritas sedang/intermediate priority
3. Prioritas rendah/low priority
Dalam menetapkan prioritas harus memperhatikan
nilai dan kepercayaan klien terhadap kesehatan,
prioritas klien, sumber yang tersedia untuk klien dan
perawat, pentingnya masalah kesehatan yang
dihadapi, dan rencana pengobatan medis.
Penetapan Tujuan & Kriteria
Hasil
Tujuan adalah petunjuk untuk menyeleksi
intervensi keperawatan dan kriteria hasil dalam
mengevaluasi intervensi yang telah diberikan.
Evaluasi kritis perawat dalam menetapkan tujuan
dan ukuran hasil yang diharapkan ditekankan
pada diagnosa, masalah yang mendesak, dan
sumber-sumber klien serta sistem pelayanan
keperawatan.
Penetapan Tujuan & Kriteria
Hasil
1. Berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah
dirumuskan,
2. Merupakan hasil akhir yang ingin dicapai.
3. Mencakup kriteria hasil yang merupakan dasar
untuk melakukan evaluasi.
4. Berpusat pada klien.
5. Terlihat / dapat diamati.
6. Dapat diukur.
7. Adanya batasan waktu.
8. Realistik
Menentukan Intervensi
1. Kalimat yang ditulis berupa kalimat instruksi.
2. Berfungsi menjelaskan tindakan yang akan dilakukan.
3. Instruksi ringkas, tegas, tepat dan kalimat mudah
dimengerti.
4. Dapat dijadikan alat komunikasi antar anggota
keperawatan/ tim kesehatan lain.
5. Memuat informasi yang selalu baru.
6. Didokumentasikan sebagai pertanggung-jawaban dan
pertanggung-gugatan perawat yang diberikan kepada
klien.
Implementasi
 Kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
masalah kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih
baik seperti harapan. Intervensi berupa dukungan, pengobatan,
tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
 klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan
yang muncul dikemudian hari.
Jenis intervensi

1. Independent implementations,
2. Interdependen / Collaborative
implementations
3. Dependent implementation,
Independent implementations
Independent implementations, adalah implementasi yang
diprakarsai sendiri oleh perawat untuk membantu klien
dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan,
misalnya: membantu mengetahui kondisi kebersihan gigi
(plak kontrol), membantu dalam memenuhi personal oral
hygiene, mengajarkan penggunaan dental floss,
menciptakan lingkungan yang terapeutik dalam kesehatan
gigi dan mulut, memberikan dorongan motivasi kesehatan
gigi dan mulut, pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual,
perawatan alat invasive yang dipergunakan klien,
melakukan dokumentasi, dan lain-lain. → Permenkes 58 /
2012
Interdependen / Collaborative
implementations
Interdependen / Collaborative implementations, adalah
tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama
tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya,
seperti dokter gigi. Contohnya dalam hal mengurangi
rasa sakit pada kasus pulpitis, perawat gigi diijinkan
melakukan tindakan mengurangi rasa sakit yang
diderita pasien dan selanjutnya dilakukan rujukan
kepada dokter gigi untuk dilakukan tindakan
selanjutnya.
Dependent implementations
Dependent implementations, adalah tindakan
keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan
sebagainya, misalnya dalam hal kegiatan personal
hygien gigi dan mulut pada pasien dengan kebutuhan
khusus.
Evaluasi
 Kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk mengukur
keberhasilan program dari sisi masukan, proses dan keluaran.
 Evaluasi : Jangka pendek, Evaluasi jangka panjang
Kegiatan Evaluasi

1. Struktur
2. Proses
3. Hasil
Evaluasi Struktur
Fokus pada kelengkapan tata cara atau
keadaan sekeliling tempat pelayanan. Aspek
lingkungan secara langsung atau tidak
langsung mempengaruhi dalam pemberian
pelayanan. Persediaan perlengkapan,
fasilitas fisik, ratio perawat-klien, dukungan
administrasi, pemeliharaan dan kompetensi
perawat
Evaluasi Proses
Fokus pada penampilan kerja perawat.
Apakah perawat dalam memberikan
pelayanan keperawatan merasa cocok,
tanpa tekanan, dan sesuai wewenang.
Evaluasi proses mencakup jenis informasi
yang didapat pada saat wawancara dan
pemeriksaan fisik, validasi dari perumusan
diagnosa keperawatan, dan kemampuan
tehnikal perawat.
Evaluasi hasil
Fokus pada respons dan fungsi klien.
Respons prilaku klien merupakan pengaruh
dari intervensi keperawatan dan akan
terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria
hasil.
Ukuran Pencapaian
1. Masalah teratasi; perubahan sesuai dengan
tujuan dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan.
2. Masalah sebagian teratasi; perubahan
sebahagian dari kriteria hasil yang telah
ditetapkan.
3. Masalah tidak teratasi; tidak ada perubahan
dan kemajuan sama sekali yang sesuai
dengan tujuan dan kriteria hasil yang telah
ditetapkan dan atau bahkan timbul masalah/
diagnosa keperawatan baru.
DOKUMENTASI ASUHAN
KESEHATAN GILUT
• catatan pasien berisi informasi
identifikasi masalah kesehatan gigi
dan mulut, diagnosa kesehatan dan
medik, respons pasien terhadap
asuhan perawatan yang diberikan dan
respons terhadap pengobatan serta
berisi beberapa rencana untuk
intervensi lebih lanjut

• Dokumentasi didefinisikan sebagai segala


sesuatu yang tertulis atau tercetak yang
dapat diandalkan sebagai catatan tentang
bukti bagi individu yang berwenang
• Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak
hanya kualitas perawatan tetapi juga
membuktikan pertanggunggugatan setiap
anggota tim perawatan dalam memberikan
perawatan gigi dan mulut
.
PENUGASAN

 Buatlah video asuhan Kesehatan gigi individu (yang didalamnya terdapat


proses asuhan Kesehatan gigi dan mulut dari tahapan pengkajian,
diagnose, perencanaan, implementasi, dan evalusasi)
 Lampirkan kartu statusnya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai