Anda di halaman 1dari 14

ASKEP INDIVIDU

DONA DWITA ISMA


195110468
2B
MENETAPKAN RENCANA PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
 Rencana asuhan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah
catatan yang berisi tentang intervensi dan rencana asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
A. Tujuan administratif
1. Untuk mengidentifikasi fokus asuhan kesehatan gigi dan
mulut kepada klien atau kelompok.
2. Untuk membedakan tanggung jawab perawat dan profesi
kesehatan yang lain.
3. Untuk menyediakan suatu kriteria guna pengulangan dan
evaluasi asuhan kesehatan gigi dan mulut.
4. Untuk menyediakan kriteria klasifikasi klien.
B. Tujuan klinik
 Menyediakan suatu pedoman penulisan.

 Mengkomunikasikan dengan staf perawat, apa yang


diajarkan, apa yang diobservasi dan apa yang
dilaksanakan.
 Menyediakan kriteria hasil sebagai pengulangan dan
evaluasi asuhan kesehatan gigi dan mulut.
 Rencana tindakan yang spesifik secara langsung bagi
individu, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya untuk
melaksanakan tindakan.
LANGKAH – LANGKAH PERENCANAAN
A. Menentukan Prioritas Berdasarkan kepentingan, prioritas
dapat dikategorikan menjadi :
Penetapan prioritas adalah  Prioritas Tingggi: prioritas yang
penyusunan urusan diagnosis mencerminkan situasi yang
asuhan kesehatan gigi dan mulut mengancam kehidupan (nyawa
dengan menggunakan tingkat seseorang sehingga perlu dilakukan
kepentingan untuk memperoleh tindakan terlebih dahulu
tahapan intervensi keperawatan  Prioritas Sedang : prioritas ini
menggambarkan situasi yang tidak
yang dibutuhkan bersama klien, gawat dan tidak mengancam
anda akan memilih prioritas kehidupan klien
berdasarkan kedaruratan masalah,  Prioritas Rendah : prioritas yang
keselamatan dan keinginan menggambarkan situasi yang tidak
klien,sifat terapi dan hubungan berhubungan langsung dengan
prognosis dari suatu penyakit yang
antar diagnosis. secara spesifik.
Perbedaan antara prioritas 4) Harga diri
5) Aktualisasi diri.
diagnosa atau diagnosa yang penting
6) Kebutuhan fisiologis biasanya
adalah : menjadi prioritas utama bagi klien
 Diagnosa yang penting adalah diagnosa dibanding kebutuhan yang lain.
asuhan kesehatan gigi dan mulut atau b) Hirarki Kalish, (tahun) lebih jauh
masalah kolaboratif dimana intervensi menjelaskan kebutuhan maslow
dengan berbagai macam
dapat ditunda untuk beberapa saat tanpa perkembangan, yaitu :
berdampak terhadap status fungsi 1) Kebutuhan bertahan hidup :
kesehatan. makanan, udara, air, suhu,
 Beberapa hirarki yang bisa digunakan istirahat, eliminasi,
penghindaran nyeri.
untuk menentukan prioritas
2) Kebutuhan stimuli : seks,
perencanaan adalah: aktivitas, eksplorasi, manipulasi,
a) Hirarki Maslow, (1943) kesenangan baru.
menjelaskan kebutuhan manusia 3) Kebutuhan keamanan :
dibagi menjadi lima tahapan yaitu: keselamatan, keamanan,
kedekatan.
1) Fisiologis 4) Mencintai, memiliki, kedekatan.
2) Rasa aman dan nyaman 5) Penghargaan, harga diri.
3) Sosial 6) Aktualisasi diri.
B. Menetapkan Tujuan C. Menentukan Kriteria Hasil
1. Tujuan Jangka Panjang Kriteria hasil untuk diagnosa
Tujuan jangka panjang adalah asuhan kesehatan gigi dan mulut
tujuan yang mengidentifikasi arah mewakili status kesehatan klien yang
keseluruhan atau hasil akhir asuhan dapat dicapai atau dipertahankan
kesehatan gigi dan mulut. Tujuan melalui rencana tindakan yang
ini tidak tercapai sebelum mandiri, sehingga dapat
pemulangan. membedakan antara diagnosa asuhan
2. Tujuan jangka pendek kesehatan gigi dan mulut terhadap
masalah kolaboratif. Menurut
Tujuan jangka pendek adalah Gordon, (1994) komponen penting
tujuan yang harus dicapai sebelum dalam kriteria hasil adalah apakah
pemulangan. Misalnya: rasa nyeri intervensi asuhan kesehatan gigi dan
klien berkurang atau hilang setelah mulut dapat dicapai.
dilakukan tindakan asuhan
kesehatan gigi dan mulut selama
2×24 jam.
D. Pedoman Penulisan Kriteria Hasil 7. Pengkajian aktifitas untuk menyusun
1. Berfokus pada klien diagnosa asuhan kesehatan gigi dan
mulut dan masalah kolaborasi.
2. Singkat dan jelas.
8. Memonitor aktifitas untuk
3. Dapat diobservasi dan diukur untuk mengevaluasi status fisiologi tertentu.
menentukan keberhasilan atau 9. Rencana tindakan asuhan kesehatan gigi
kegagalan. dan mulut.
4. Ada batas waktunya. 10. Tindakan medis, berhubungan dengan
5. Realistik.
respon dari tindakan medis.
11. Aktifitas fungsi kesehatan sehari-hari
6. Ditentukan oleh perawat dan klien. yang mungkin tidak berpengaruh
E. Menentukan Recana Tindakan terhadap diagnosa asuhan kesehatan
Diagnosa asuhan kesehatan gigi dan
gigi dan mulut atau medis tetapi telah
dilakukan oleh perawat kepada klien
mulut, intervensi ditujukan untuk : yang tidak dapat melaksanakan
1. Mengurangi atau membatasi faktor kebutuhannya.
penyebab dan masalah. 12. Aktifitas untuk mengevaluasi dampak
2. Meningkatkan status kesehatan klien. dan tindakan asuhan kesehatan gigi
dan mulut dan medis.
3. Memonitor status kesehatan. 13. Memonitor perubahan status
4. Mengurangi dan membatasi faktor kesehatan.
resiko. 14. Mengelola perubahan status kesehatan
5. Mencegah masalah yang akan timbul. terhadap intervensi asuhan kesehatan
gigi dan mulut dan medis.
6. Memonitor terjadinya masalah.
15. Mengevaluasi respon.
F. KOMPONEN RENCANA G. PERENCANAAN PULANG
TINDAKAN ASUHAN Perawat bertanggung jawab untuk :
KESEHATAN GIGI DAN 1. merencanakan kesinambungan
MULUT asuhan kesehatan gigi dan
1. Waktu. mulut antara personal asuhan
2. Menggunakan kata kerja kesehatan gigi dan mulut antara
3. Fokus pada pertanyaan pelayanan dalam tatanan asuhan
4. Digunakan untuk menciptakan kesehatan gigi dan mulut dan
suatu situasi yang aman dan antara tatanan asuhan kesehatan
terapeutik. gigi dan mulut dan komunitas.
5. Menciptakan suatu situasi 2. Memulai rujukan ke pelayanan
pengajaran. komunitas lainnya dan
memberikan arahan yang
6. Menggunakan saran yang diperlukan bagi klien atau
sesuai. keluarga yang sedang belajar
untuk mempercepat
penyembuhan dan meningkatkan
keadaan sehat.
H. DOKUMENTASI
1. Ditulis oleh perawat
2. Dilaksanakan setelah kontak pertama kali dengan klien.
3. Diletakkan di tempat yang strategis (mudah didapatkan).
4. Informasi yang baru.
MERUMUSKAN RENCANA PELAYANAN ASUHAN
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
A. PERENCANAAN ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Membuat daftar masalah sesuai dengan prioritas kebutuhan atau kegawatannya.
2. Langkah berikutnya ialah membuat daftar berbagai kemungkinan solusi dan
implikasinya dalam rencana asuhan kesehatan gigi dan mulut untuk setiap masalah.
3. Memilih kemungkinan solusi terbaik untuk setiap masalah tersebut dengan tetap
mempertimbangkan kepentingan klien, pertimbangan teknis, dan kebutuhan asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
4. Tahapan selanjutnya ialah menyusun solusi masalah klien tersebut berdasarkan skala
prioritasnya mulai dari asuhan kesehatan gigi dan mulut simptomatik, pengendalian
penyakit, diikuti dengan asuhan kesehatan gigi dan mulut aktif dengan prosedur
restoratif.
5. Memilih cara pendekatan perencanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang tepat
sesuai dengan yang dikehendaki klien mulai dari asuhan kesehatan gigi dan mulut
darurat, pengendalian penyakit, perawatan menyeluruh, terbatas atau asuhan
kesehatan gigi dan mulut yang sifatnya sementara.
B. EVALUASI, TINDAK LANJUT C. JENIS PERENCANAN ASUHAN
DAN PROGNOSIS KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Dalam tahapan evaluasi OLEH PERAWAT GIGI
demikian tidak tertutup Kewenangan melakukan pelayanan
kemungkinan timbulnya masalah asuhan kesehatan gigi dan mulut oleh
baru yang perlu ditindak lanjuti, Terapis Gigi dan Mulut tecantum dalam
atau bahkan diperlukan Permenkes RI Nomor 20 Tahun 2016
modifikasi perencanaan yang tentang Izin Dan Penyelenggaraan
telah ada sebelumnya. Praktik Terapis Gigi Dan Mulut, meliputi
Prognosis merupakan :
prakiraan tentang perjalanan 1. Upaya peningkatan kesehatan gigi
awal dan akhir dari suatu dan mulut;
penyakit dan prakiraan 2. Upaya pencegahan penyakit gigi;
kesempatan untuk sembuh. 3. Manajemen pelayanan kesehatan gigi
Menentukan prognosis dan mulut;
merupakan salah saw tahapan
4. Pelayanan kesehatan dasar pada
akhir yang penting dalam
kasus kesehatan gigi terbatas; dan
perencana asuhan kesehatan gigi
dan mulut. 5. Dental assisting.
D. STANDAR PELAYANAN ASUHAN 8. Standar pelatihan kader
KESEHATAN GIGI DAN MULUT 9. Standar sikat gigi massal kesehatan
gigi dan mulut
1. Standar tata laksana pelayanan
10. Standar bimbingan kumur-kumur
asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan larutan fluor
2. Standar penjaringan data kesehatan 11. Standar pembersihan karang gigi
gigi dan mulut
12. Standar pengolesan fluor
3. Standar pemeriksaan OHIS (Oral 13. Standar penumpatan pit dan fissure
Hygiene Index Symplified) sealant
4. Standar pemeriksaan DMF -T 14. Standar pencabutan gigi sulung
(Decayed Missing Filled Teeth) goyang derajat 2 (dua) atau lebih
dan d e f - t (decayed extractie 15. Standar Atraumatic Restorative
Filled teeth) Treatment (ART)
5. Standar pemeriksaan CPITN 16. Standar penumpatan gigi 1-2 bidang
(Community Periodontal Index Of dengan bahan amalgam
Treatment Needs) 17. Standar penumpatan gigi 1-2 bidang
6. Standar penyusunan rencana kerja dengan bahan sewarna gigi
penyuluhan pelayanan asuhan 18. Standar pencabtjtan gigi permanen
kesehatan gigi dan Mulut akar tunggal dengan anestesi
infiltrasi
7. Standar penyuluhan kesehatan gigi
dan mulut
E. PERSETUJUAN TINDAKAN (INFORMED CONSENT)
Persetujuan Tindakan (Informed Consent) adalah persetujuan
yang diberikan oleh pasien atau keluarga atas dasar informasi dan
penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai