DIAGNOSA
OLEH:
Assalamualaikum, Wr.Wb
Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat dan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Asuhan Keperawatan Gigi
dan Mulut.
Dengan keterbatasan waktu yang diberikan serta pengetahuan yang kurang
luas, maka penulis menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan dan juga masih banyak kekurangan serta kesalahan yang masih
harus di perbaiki. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, berguna
sebagai penunjang dan gambaran pembelajaran nantinya, terutama bagi yang
berkepentingan. Aamiin.
o Penentuan Keputusan
Tidak ada masalah (no problem) tetapi perlu peningkatan status dan
fungsi (kesejahteraan)
Tidak ada indikasi respon keperawatan
Meningkatnya status kesehatan dan kebiasaan
Adanya inisiatif promosi kesehatan untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal
Masalah yang kemungkinan
Pola mengumpulkan data yang lengkap untuk memastikan ada atau
tidaknya masalah yang diduga.
Masalah Kolaboratif
Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional yang
kompeten dan bekerja secara kolaboratif pada masalah tersebut.
Masalah Kolaboratif adalah komplikasi fisiologi yang diakibatkan
dari patofisiologi, beda pengobatan, dan situasi yang lain.
Tugas perawat adalah memonitor untuk mendeteksi status klien
dan kolaboratif dgn tenaga medis guna penobatan yg tepat
4. POHON MASALAH
Adalah identifikasi daftar kebutuhan dan masalah klien dengan
menggambarkan adanya suatu sebab akibat yg dapat digambarkan sebagai
pohon masalah (Problem tree).
5. VALIDASI DATA
Pada tahap ini perawat gigi memvalidasi data yang ada secara akurat
yang dilakukan bersama klien dan keluarga atau masyarakat. Validasi dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang
kejelasan data (Lyer, Taptich & Bernocchi-Losey, 1996). Validasi harus
dilakukan setelah diagnosa keperawatan disusun.
Menurut Price ada beberapa indikasi pertanyaan tentang respon yang
menentukan diagnosa keperawatan :
o Apakah data dasar mencukupi, akurat, dan berasal dari beberapa konsep
keperawatan?
o Apakah data yagn signifikan menunjukkan gangguan pola?
o Apakah ada data-data subyektif dan obyektif mendukung terjadinya
gangguan pola pada klien?
o Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan pemahaman ilmu
keperawatan dan keahlian klinik?
o Apakah diagnosa keperawatan yang ada dapat dicegah, dikurangi dan
diselesaikan dengan melakukan tindakan keperawatan independen?
b. Penyebab / Etiologi
Etiologi/penyebab adalah faktor klinik dan personal yang dapat merubah
status kesehatan atau mempengaruhi perkembangan masalah. Karena
hal tersebut, etiologi merupakan pedoman atau sasaran langsung dari
intervensi keperawatan.
Penulisan etiologi dari diagnosa keperawatan meliputi unsur PSMM :
P = Patofisiologi dari penyakit.
Patofisiologi adalah semua proses penyakit, akut atau kronis yang
dapat menyebabkan atau mendukung masalah, misalnya :
Ketidakmampuan melakukan aktifitas sehari-hari berhubungan trauma
servikal.
c. Definisi Karakteristik
Data-data subyektif dan obyektif yang ditemukan sebagai komponen
pendukung terhadap diagnosa keperawatan aktual dan resiko.
Definisi karakteristik:
Mayor (harus ada)
Menunjukan ketidak puasan tentang ketidakmampuannya mengontrol
situasi.( misalnya: sakit, progonisis,perawatan, penyembuhan)
Minor (mungkin ada / timbul)
Menolak atau ragu-ragu untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan Apatais, perilaku yang agresif, perilaku cemas,merusak,
depresi.
8. KRITERIA PETUNJUK PENULISAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kriteria petunjuk penulisan diagnosa keperawatan menurut Taylor, Lilis &
LeMone, 1997:
a. Tulislah masalah klien/ perubahan status klien.
b. Pastikan bahwa masalah klien didahului adanya penyebab dan keduanya
dihubungkan dengan kata”sehubungan denagn (relatred to)”.
c. Definisi karakteristik jika diikuti dengan penyebab kemudian kemudiana di
hubunglkan dengan kata” ditandai dengan (as manifefested by”).
d. Tulislah istilah yang umum digunakan.
e. Gunakan bahasa yang tidak memvonis.
f. Pastikan bahwa pernyataan masalah menandakan apakah keadaan yang
tidak sehat dari klien atau apa yang diharapkan klien bisa dirubah.
g. Hindarkan menggunakan definisi karteristik, diagnosa medis atau
sesuatu yang tidak bisa dirubah dalam pernyataan masalah.
h. Baca ulang diagnosa keperawatan untuk memastikan bahwa pernyataan
masalah bisa dicapai dan penyebabnya bisa diukur oleh perawat.
TUGAS – TUGAS
a. Problem (masalah):
Tujuan penulisan pernyataan masalah adalah menjelaskan
status kesehatan atau masalah kesehatan klien secara jelas dan
sesingkatkan mungkin. Karena pada bagian ini dari diagnose
keperawatan mengidentifikasi apa yang tidak sehat tentang klien dan
apa yang harus diubah tentang status kesehatan klien dan juga
memberikan pedoman terhadap tujuan dari asuhan keperawatan.
b. Etiologi (penyebab)
Etiologi (penyebab) adalah faktor klinik dan personal yang
dapat merubah status ksehatan atau mempengaruhi perkembangan
masalah. Etiologi mengidentifikasi fisiologis, psikologis, sosiologis,
spiritual dan factor-faktor lingkungan yang dipercaya berhubungan
dengan masalah baik sebagai penyebab ataupun factor resiko.
Karena etiologi mengidentifikasi factor yang mendukung terhadap
masalah kesehatan klien, maka etiologi sebagai pedoman atau
sasaran langsung dari intervensi keperawatan. Jika terjadi kesalahan
dalam menentukan penyebab maka tindakan keperawatan menjadi
tidak efektif dan efisien.
c. Sign/symptom (tanda/gejala)
Identifikasi data subjektif dan objektif sebagai tanda dari
masalah keperawatan. Memerlukan kriteria evaluasi, misalnya : bau
“pesing”, rambut tidak pernah di keramas. “saya takut jalan di kamar
mandi dan memecahkan barang”.
3) Perencanaan
Jawab:
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana
tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan
dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.(Potter
& Perry, 2005).
4) Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus yang lebih baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry,
1997).
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar
sesuai dengan rencana keperawatan, perawta harus mempunyai
kemampuan kognitif, kemapuan dalam hubungan nterpersonal, dan
keterampilan dalam melaksanakan tindakan. Peaksanaan implementasi
harus berpusat pada kebutuhan pasien, factor-faktor lain yang
memepengaruhi kebutuhan keperawatan, dan kegiatan kamunikasi.
a. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari
suatu implementasi keperawatan yang akan dilakukan.
b. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energy yang dimilliki,
penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural,
pengertian terhadap penyakit dan intervensi.
c. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
d. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih
parah serta upaya peningkatan kesehatan.
e. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannya.
f. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang
dilakukan kepada klien.
5) Evaluasi
Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang
diberikan untuk tujuan yang telah ditetapkan (Potter &Perrty, 2005).
Evaluasi diartikan sebagai : selalu menjaga tujuan suatu ketika
kumcul hal-hal baru dan memerlukan penyesuaian perencanaan (Steven,
F., 2000).
a. Tujuan Evaluasi
1) Menilai apakah perawatan sesuai dengan yang diharapakan oleh
pasien dan perawat, dengan mengadakan evaluasi selama
proses perawtatan, sehingga dapat melakukan penyesuaian tepat
pada waktunya.
2) Menilai apakah perawat sesuai dengan yang diharapkan oleh
pasien dan perawat, dengan mengadakan evaluasi selama
proses perawatan, sehingga dapat melakukan penyesuaian tepat
pada waktunya.
b. Komponen evaluasi
1) Mengumpulkan data yang berhubungan.
Perawat mengumpulkan data sehingga dapat di tarik kesimpulan
tentang apakah tujuan telah terpenuhi.Hala ini biasanya
diperlakukan untuk mengumpulkan data baik baik subjektif
maupun objektif.
2) Membandingkan data dengan hasil
Perawat dan klien berperan aktif dalam membandingkan respon
klien dengan hasil yang di inginkan, misalnya apakah klien
berjalan tanpa bantuan.
3) Menghubungkan aktivitas dengan hasil
Tindakan yang di lakukan perawat harus berorientasi pada hasil
dan di terima oleh pasien.
4) Menggambarkan kesimpulan tentang masalah
perawat menggunakan penilaian tentang pencapaian tujuan
apakah rencana perawatan efektif dalam menyelesaikan masalah
klien selanjutnya di tarik satu kesimpulan dari masalah klien
Masalah Kolaboratif
Konsultasikan dengan tenaga kesehatan profesional yang
kompeten dan bekerja secara kolaboratif pada masalah
tersebut.
Masalah Kolaboratif adalah komplikasi fisiologi yang
diakibatkan dari patofisiologi, beda pengobatan, dan situasi
yang lain.
Tugas perawat adalah memonitor untuk mendeteksi status
klien dan kolaboratif dgn tenaga medis guna penobatan yg
tepat
DAFTAR PUSTAKA
https://syehaceh.wordpress.com/2010/03/09/tahap-diagnosa-keperawatan/
https://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/
http://holinesslovehuman.blogspot.com/2012/11/diagnosa-keperawatan.html
https://titikanggraeni.wordpress.com/2014/08/19/diagnosa-keperawatan/
http://jundapakiringan.blogspot.com/2010/11/merumuskan-diagnosa-
keperawatan.html
http://keluargaakg.blogspot.com/2016/12/askep-gigi-dan-mulut.html
http://inayatuzuliantinur110197.mahasiswa.unimus.ac.id/proses-
keperawatan/diagnosa-keperawatan/
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/53570/Chapter
%20II.pdf;jsessionid=FE7B85E7161187F16811CBE1DF31EE49?sequence=4
http://wawanthefppi.blogspot.com