Anda di halaman 1dari 19

DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI

Diagnosa Keperawatan

 adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau
resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).

Diagnosis Keperawatan Gigi

 Suatu pernyataan yang menjelaskan respon individu atau kelompok dan


mengidentifikasi faktor-faktor yang aktual maupun potensial untuk menyimpulkan
dari tahap pengkajian yang berfokus kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang
dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut, serta
mengidentifikasi untuk melakukan intervensi scr tepat, benar dan akurat

 Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA
diartikan sebagai ”defenisi karakteristik”. Definisi karakteristik tersebut dinamakan
”Tanda dan gejala”, Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah
sesuatu yg dirasakan oleh klien.

 Diagnosa keperawatan menjadi dasar untuk pemilihan tindakan keperawatan untuk


mencapai hasil bagi anda, sebagai perawat, yang dapat diandalkan(NANDA
Internasional, 2007)

 Diagnosa keperawatan berfokus pada, respon aktual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau
penyakit.

Cakupan diagnosa kepgi

 Fokus pada kondisi, kebiasaan pasien atau faktor2 yg berhub dgn kesgilut

 Diagnosa di tegakkan berdasarkan data2 yg didapat slm pemer.

 Memerlukan intervensi

 Diagnosa diperlukan dalam perencanaan dan implementasi peratawan kesgilut serta


sbg evaluasi

 Bukti2 yg mendukung diagnosa kepgi


 Proses diagnosa keperawatan gigi adl suatu pendekatan pemecahan masalah yg di
lakukan dalam kerangka pelayanan keperawatan gigi serta sbg langkah esensial dan
membantu prg dalam memfokuskan ilmu pengatahuan dalam proses inti pelkepgi yg
akan menguntungkan bagi pasiendan kerja sama dengan drg.

TUJUAN PENCACATAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Tujuan Pencatatan Diagnosa Keperawatan

¢ Menyediakan definisi yang tepat yang dapat memberikan

bahasa yg sama dlm memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelkes.

¢ Memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan apa yang

mereka lakukan sendiri, dengan profesi pelkes yg lain, dan masyarakat.

¢ Membedakan peran perawat dari dokter atau penyelenggara pelkes lain.

¢ Membantu perawat berfokus pada bidang praktik keperawatan.

¢ Membantu mengembangkan pengetahuan keperawatan.

PERBEDAAN DIAGNOSA MEDIS DAN PERAWATAN

 Diagnosa Medis

¢ Fokus : Faktor-faktor pengobatan penyakit

¢ Orientasi : Keadaan patologis

¢ Cenderung tetap, mulai sakit sampai sembuh

¢ Mengarah pada tindakan medis yang sebagai

dilimpahkan kepada perawat

¢ Diagnosa medis melengkapi diagnosa keperawatan

 Diagnosa Keperawatan

¢ Fokus : reaksi/ respon klien terhadap tindakan

keperawatan dan tindakan medis/ lainya

¢ Orientasi : kebutuhan dasar individu

¢ Mengarah pada fungsi mandiri perawat dalam


melaksanakan tindakan dan evaluasinya

¢ Diagnosa keperawatan melengkapi diagnosa medis

 Langkah-langkah dalam diagnosa keperawatan dapat

dibedakan menjadi:

1. Klasifikasi dan Analisa Data

2. Interpretasi Data

3. Validasi Data

4. Perumusan Diagnosa Keperawatan

1. KLASIFIKASI DAN ANALISA DATA

 Pengelompokan data adalah mengelompokan data-data klien atau keadaan tertentu


dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan berdasarkan
kriteria permasalahnnya. Setelah data dikelompokan maka perawat dapat
mengidentifikasi masalah klien dan merumuskannya. Pengelompokan data dapat
disusun berdasarkan ”pola respon manusia ( taksomi NANDA )”

3. VALIDASI DATA

 Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan
bersama klien/keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan dan peryataan yang reflektif kepada klien / keluarga
tentang kejelasan interpretasi data. ( Iyer, taptich Bernocchi-Losey, 1996)

 MERUMUSKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan menurut Carpentio (2000) dapat dibedakan

menjadi 3 kategori:

(1) Aktual

(2) Resiko

(3) Kemungkinan

Add.

1. Aktual:

menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang

ditemukan.
Syarat: menegakkan diagnosa keperawatan aktual

2. Resiko:

menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan

intervensi (Keliat, 1990) Syarat: menegakkan resiko diagnosa keperawatan adanya

unsur PE (problem dan etiologi). Penggunaan istilah ” resiko dan resiko tinggi”

tergantung dari tingkat keparahan / kerentanan terhadap masalah.

3. Kemungkinan:

menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk memastikan masalah

keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum

ada tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah (Keliat, 1990).

Syarat : menegakkan kemungkinan diagnosa keperawatan adanya unsur respon

(Problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.

DENTAL HYGIENE DIAGNOSIS (DIAGNOSIS KEPERAWATAN GIGI)

Pengertian:

 Proses identifikasi perilaku kesehatan klien (pasien) serta masalah-masalah aktual


dan potensi-potensi masalah kesehatan gigi di mana perawat gigi dapat melakukan
perawatan gilut.

FORMULASI DIAGNOSA MENURUT WILKINS (2005)

 Fokus pada kebutuhan pasien

 Menguraikan masalah-masalah aktual dan juga potensi-potensi masalah (faktor


risiko) yang dapat dicegah, diminimalisir, atau dihilangkan dengan perawatan
mandiri ataupun rujukan (kerjasama dengan dokter gigi)

 Merupakan identifikasi kondisi pasien atau potensi-potensi timbulnya risiko


masalah/penyakit pada pasien

FORMULASI…

 Menguraikan Secara Detail (Khusus) Faktor-faktor Yang Dapat Menyebabkan


Terjadinya Masalah/Penyakit Tersebut, Termasuk Di Dalamnya: Faktor Lingkungan,
Fisiologis,psikologis, Sociokultural, Kepercayaan Yang Berkaitan Dengan Kondisi
Kesehatan Giginya

 Memperlihatkan Masalah Dan Penyebabnya

Contoh diagnosa (Wilkins, 2005)

MASALAH Penyebab (Faktor2 risiko dan etiology

Bau Mulut (Halitosis) Sehubungan Penumpukan plak dalam rongga mulut


dengan

Abrasi di daerah Sehubungan Cara menyikat gigi yang tidak tepat


servikal dengan

Karies Sehubungan Penumpukan plak yang tidak dibersihkan,


dengan
kurangnya pemeliharaan kesehatan gigi

Pendarahan pada Sehubungan Penumpukan plak diseputar margin gingiva


gusi dengan

KELAINAN-KELAINAN DALAM RONGGA MULUT

1. EKSTRA ORAL

2. INTRA ORAL :

a. Jaringan keras

b. Jaringan Lunak

Tingkat kebutuhan dalby dan walsh Sebagai dasar formulasi diagnosa kep Gigi

 Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kesan wajah yang sehat (adanya pernyataan/ ekspresi
ketidakpuasan terhadap penampilan diri sendiri sehubungan dengan kondisi :*)

 Gigi geligi / Gingiva / Profil Wajah / Nafas

 Caries gigi

 Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari kecemasan/ stress (Pasien mengeluh/ terlihat) :

 Cemas terhadap pemeriksaan / perawatan yang akan dilakukan


 Adanya kebiasaan buruk seperti bruxism/ menggigit benda, mengkonsumsi obat-obatan/
narkoba

 Integritas (keutuhan) jaringan kulit, mukosa dan membrane pada leher dan kepala (terlihat adanya)
:

 Lesi extra/ intra oral, pembengkakan, radang gusi, perdarahan gusi, poket gusi > 4mm,
xerostomia, lain – lain

 Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk bertanggung jawab akan kesehatan gigi dan mulutnya
sendiri :

 Adanya plak dan kalkulus (kebersihan gigi dan mulut yang buruk)

 Tidak adanya pengawasan/ pendidikan dari orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut

 Tidak pernah memeriksakan gigi dan mulut

 Tidak terpenuhinya kebutuhan akan pengetahuan/pemahaman akan kesehatan gigi dan


mulut yang baik :

 Tidak mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut


IMPLEMENTASI
• Adalah tindakan pelaksanaan perencanaan keperawat gigi yg telah dirancang dengan
khusus utk mmnh kebut klien yg berhub dgn kes mul. Implementasi termasuk
tindakan yg dilaksanakan ol prg, klien atau direncanakan lain dlm rangka mencapai
7an klien, setiap tindakan ditampilkan (dilaksanakan) dan hasilnya dicatat dalam RM.

• Tujuan implementasi adalah membantu klien utk mencapai 7an yg tlh ditetapkan yg
mencakup peningkatan kesgilut, pencegahan, pemulihan, dan memfasilitasi.
Perencanaan pelas keperawatan gigi ak dpt dilaks dgn baik, jika klien mempunyai
keinginan utk sembuh, selama melak implementasi, prg hrs terus mengumpulkan
data dan memilih askepgi yg paling tepat dan sesuai kebut klien. Semua intervensi
harus didokumentasikan ke dalam format yang telah ditetapkan.

TAHAP ASUHAN KEPERAWATAN GIGI

A. Tahap persiapan
menciptakan lingkungan yang kondusif, mempersiapkan peralatan dan bahan, serta
persiapan sebagai operator yang baik dan mampu mengusai materi dan sebagai
perawat yang baik.

B. Tahap intervensi :

a. Independen terdiri dari


– tindakan diagnostik : wawancara, observasi, palpasi, perkusi. Tes termis, dan
drug (tekanan)
– terapeutik : tindakan prg dilak sblm dan stlh tindakan pd klien. Mis, ak dilak
cabut gigi susu mk prg hrs menjelaskan kepada klien (komter)
 edukatif yi tind dilak utk mengubah perilaku klien mll tindakan promotif. Mis,
perawat mengajarkan cara menggosok gigi yang benar, ciri-ciri sikat gigi, tujuan
menggosok gigi, dll
 tindakan merujuk : yaitu kemampuan prg utk mengambil keput klinik ttg kead klien
yg tdk mungkin dilak oleh prg, mis, pasien bengkak, pulpitis  merujuk ke tingkat
yang lebih tinggi misalnya ke Rumah Sakit atau Dokter Gigi.

b. Dependen

• Asuhan keperawatan dependen berhubungan dengan pelaksanaan


rencana tindakan medis. Tindakan tersebut menandakan suatu cara
dimana tindakan medis dapat dilaksanakan dengan baik tanpa terjadi
vokal infeksi oleh pasien pos pencabutan.
• Contoh : kasus pencabutan pada gigi dewasa, pada kasus tersebut terdapat kalkullus
pada gigi indikasi. Intervensi keperawatan perawat gigi adalah dengan melakukan
scalling (pembersihan karang gigi)

B. tahap pendokumentasian sebagai dasar untuk perawatan yang berkelanjutan


KONSEP PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN
MULUT

Beberapa aspek pelaksanaan asuhan keperawatn gigi, ada beberapa tahap :

A. PENGKAJIAN

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN GIGI

C. PERENCANAAN

D. IMPLEMENTASI

E. EVALUASI

A. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah seni tahap awal dan pondasi dari proses keperawatan gigi.

kegiatan ini meliputi :

 Proses mengumpulkan dan menganalisis data subyektif maupun data


obyektif dari klien,

 Pengkajian secara sistematis untuk mengevaluasi

 Mengidentifikasi status kesehatan klien

Pengkaj hrs benar, akurat, lengkap, dan sesuai dgn Kenyataan klien.Pengkajian diambil dari
pasien secara menyeluruh meliputi : data pribadi, sosioetnokultural, pemeriksaan extra dan
intra oral, Analisis serta pengambilan keput berdasarkan hal-hal yg ditemukan slm
pemeriksaan.

 Data yang diambil :

 Data Subyektif 

1. identitas pasien (karakteristik), orang terdekat, keluarga, 

2. keluhan utama dan tambahan  semalam tidak bisa tidur karena

cekot-cekot, dulu pernah sakit tp lupa apa kapan waktunya, data 

sukar diukur.

3. keadaan kesehatan umum  gol darah, tek darah, denyut nadi, Jt,

DM, hipertensi, suhu, dll


4. riwayat kesgi  menggali pengetahuan, pengalaman, perilaku, 

tehnik, kapan, menyikat gigi, dan bagaimana cara memelihara gigi

 Saat ambil data anamnesa  5 prinsip (4 W dan 1 H)

 who, why, when, where dan how

Data subyektif sangat dipengaruhi oleh kemampuan prwtgigi dlm komsi dgn pasien  scr
verbal  menggunakan bahasa yg sederhana

non verbal  gerakan tbh, ekspresi wajah, kontak mata

dan gerakan kepala seta tangan

 Data Obyektif  pemeriksaan fisik dan data pemeriksaan mulut, catatan medik klien
dan observasi. Data  mudah diukur

 Terdiri dr pemer extra oral  wajah, palpasi kelenjar lymph

 intra oral 

 periksa kondisi dalam mulut pasien  sblm menyikat gigi (plaque


score),

 jar keras gigi  kalkulus indeks, Indeks pengalaman karies


DMFT/deft, Tes vitalitas gigi

 Pemer mukosa mulut  perubahan warna, inflamasi, ulcerasi pd


lidah, pip, bibir, palatum, gingiva.

Data subyektif dan obyektif telah di peroleh  pengolahan data,  analisa data

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA SELAMA PROSES PERAWATAN GIGI

1. format  sistematik

2. difokuskan kepada status kesehatan mulut klien

3. dikumpulkan menggunakan interaksi, observasi, dan pengukuran.

4. data obyektif dan subyektif dengan upaya untuk selalu memvalidasi kedua tipe
informasi

 Berkesinambungan  keperawatan gigi

 Data harus diperbaharui terus menerus

 dicatat dan didiskusikan dgn klien dan nakes profesional (drg)


 dicatat secara permanen  utk dilak scr berkala

METODE PENGUMPULAN DATA

1. Komunikasi

2. Observasi

3. Pemeriksaan fisik  Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dll.

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

1. Selalu melakukan komunikasi pada klien

2. Jangan bergantung pada ingatan

3. Pilih metode pengorganisasian pengumpulan

data dan selalu konsisten

Masalah dalam Pengumpulan Data

 Ketidak mampuan perawat dalam mengorganisasi data dasar, data yang diperoleh
tidak relevan, data tidak lengkap, kegagalan dalam mengambil data dasar terbaru
ketika klien tidak jujur tentang kasus gigi yang bermasalah.
PERENCANAAN
Suatu langkah ketiga dr proses askep dmn ditentukan prioritas implementasi, menetapkan
tujuan pasien dan mengidentifikasi intervensi serta ukuran keberhasilan

 adl tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yg dpt dilaks


(diimplementasikan) utk mengatasi mslh klien dan membantu klien mencapai
pemenuhan kebut-nya yg berhub dgn kesgilut.

 Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai 7an yg spesifik ( Lyer,1996 ).

 Tahap pelaksanaan dimulai stlh rencana tindakan disusun dan ditujukan pd nursing
orders

utk membantu klien mencapai 7an yg diharapkan. Oleh krn itu rencana tindakan yg

spesifik dilaks utk memodifikasi factor2 yg mempengaruhi masalah kes klien

Prg perlu membuat perencanaan ttg askep yg mjd tgg jwbnya. Membuat rencana kepgi dan
menentukan pendekatan yg dipergunakan dgn tujuan utk memecahkan masalah pasien yg
dpt mengurangi, menghilangkan dan mencegah mslh yg di alami pasien . Rencana yg akan
dilakukan pd pasien, tgt dr diagnosa kepgi.

Lima tahap fase perencanaan yi :

1. Menentukan fase prioritas masalah  mengidentifikasi urutan intervensi kepgi

2. Mengidentifikasi intervensi 

a. Mengidentifikasi alternatif tindakan sesuai mslh pasien

b. Menetapkan tehnik serta prosedur kepgi

c. Melibatkan pasien dan kel

d. Melibatkan tim anggota kes

e. Mempertimbangkan lingk , sumber n fasilitas yg tersedia

f. Menjamin rasa aman pasien

a. Mengarah pd 7an n krietria hasil ytg akan dicapai

b. Berifat realistik dan rasional

c. Rencana tindakan disusun scr berururtan sesuai dgn prioritas

 Menetapkan tujuan dan kriteria hasil


 Evaluasi

 Mendokumenkan perencanaan askep

TUJUAN PERENCANAAN

1. Tujuan Administrasi

 Mengidentifikasi fokus keperawatan gigi klien (individu).

 Membedakan tanggung jawab prg  profesi kes lain

 Menyusun kriteria guna pengulangan askepgi serta evaluasi  askepgi 


jangka pendek , jangka panjang.

2. Tujuan klinik

 Suatu pedoman  penulisan

 Menyusun kriteria hasil (outcomes) sbg pengulangan askepgi dan evaluasi


 keberhasilan askepgi

 Rencana intervensi spes dan langsung bg prwt unt melaks intervensi pd klien
dan kel.

Rencana tindakan keperawatan di tulis dalam suatu bentuk yg bervariasi guna


mempromosikan perawatan yg meliputi :

1. Perawatan individu  ditulis ol prwt


2. Perawatan yang kontinyu  diletakkan stlh kontak pertama kali dgn klien
3. Komunikasi  ditelakkan dit4 yg strategis ( mudah didapatkan
4. Evaluasi  informasi yg baru
5. Karakterisik pasien  lengkap

PEDOMAN/LANGKAH2 PENYUSUNAN PERENCANAAN SELAMA PROSES KEPERAWATAN


GIGI :

 Fokus pada perencanaan adlh mas aktual / potensial yg dpt menimbulkan tdk
terpenuhinya kebut man dr klien yg berhub dgn keslut.

 Sumber daya yg tersedia pd dental hygiene dan klien  mempengaruhi prioritas


perawatan.

 Prioritas utama masalah berpengaruh kuat terhadap perencanaan.

 Melalui pengkajian, perawat akan mampu mengidentifikasi


respon klien yang actual atau potensial yang memerlukan
suatu tindakan. Dalam menentukan perencanaan perlu
menyusun suatu system untuk menentukan diagnosa yang
akan diambil tindakan pertama kali. Salah satu system yang
bisa digunakan adalah hirarki Kebutuhan manusia.

 Penentuan prioritas dipeng ol dasar teori dan pengetahuan.

 Perencanaan dipeng oleh peraturan/regulasi dr pemer mengenai praktek (skill) dan


standar praktek dental hygienist.

 Tingkat pemenuhan kebut klien merup pedoman dr perencanaan askepgi.

 Menentukan kriteria hasil

 Tujuan klien dan tujuan keperawatan adalah standar atau ukuran


yang digunakan untuk mengevaluasi kemajuan klien atau ketrampilan
perawat.

 Tujuan klien :

o merupakan pernyataan yang menjelaskan suatu perilaku klien,


keluarga, atau kelompok yang dapat diukur setelah intervensi
keperawatan di berikan.

 Tujuan Keperawatan :

o Adalah pernyataan yang menjelaskan suatu tindakan yang


dapat diukur berdasarkan kemampuan dan kewenangan
perawat.

 Pendokumentasian

Pedoman penulisan kriteria hasil berdasarkan SMART :

 S = Spesifik ( tujuan harus spesifik dan tidak menimbulkan arti ganda )

 M = Measurable ( tujuan keperawatan harus dapat diukur, khususnya

tentang Perilaku klien; dapat di lihat, didengar, diraba, dirasakan dan

dibau )

 A = Achievable ( tujuan harus di capai )

 R = Reasonable ( Tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara

ilmiah )

 T = Time ( Tujuan keperawatan )


Menentukan rencana tindakan

 Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu klien


dalam mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan
komponen penyebab dari diagnose keperawatan.

 Intervensi keperawatan adalah suatu tindakan langsung kepada klien yang


dilaksanakan oleh perawat,
EVALUASI KEPERAWATAN

 Evaluasi adl tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yg


menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai

 Perawat dpt memonitor kealpaan yg terjadi slm tahap pengkajian, analisa,


perencanaan, dan pelaksanaan tindakan.

Tujuan Evaluasi

 Melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan.

 Mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan


keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan:

1. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang


ditetapkan)

2. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan utk


mencapai tujuan)

3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien perlu wkt yang lebih lama
untuk mencapai tujuan)

Proses Evaluasi

Proses evaluasi terdiri dari 2 tahap:

1. Mengukur pencapaian tujuan klien

2. Membandingkan data yang terkumpul dengan tujuan dan pencapaian tujuan

1. Mengukur Pencapaian Tujuan Klien

a) KOGNITIF (Pengetahuan)

• Mengidentifikasi penget yg spesifik, yg diperlukan stlh klien diajarkan ttg


teknik ttt.

• Lingkup evaluasi : Penget thd penyakit, mengontrol gejala2, pengobatan,


diet, aktifitas, resiko komplikasi, pencegahan, pengukuran, dll.

• Hasil didpt mll interview atau tertulis

 Interview
Dpt mggunakan bbrp strategi; recall knowledge, komprehensif, aplikasi fakta

 Tes Tulis

Dengan kertas dan pensil, jgn tll formal

b) Affektif (Status Emosional)

Penilaian subjektif, sukar dievaluasi. Ditulis dlm bentuk perilaku.

Ex: cemas yg berkurang, klien ada kemauan berkomunikasi.

( Didapatkan mll observasi lgsg, feedback dr staff kesh yg lain )

c) Psikomotor

Observasi lgsg pd perilaku sesuai dgn tujuan/kriteria hasil.

Ex: Evaluasi cara menginjeksi insulin dgn benar

evaluasi apakah klien:

- Memegang alat dan bahan dengan benar

- Jarum tidak terkontaminasi

- Memilih tempat penyuntikan dan menyiapkan lokasi

- Memasukkan jarum pada sudut 900

- Menginjeksi insulin dengan benar

d) Perubahan fungsi tubuh dan gejala

Observasi thd aspek status kesehatan klien.

Ex: tidak ada tanda dan gejala adanya wheezing dlm wkt 48 jam, untuk evaluasi hasil
perawat auskultasi

Penentuan Keputusan pada Tahap Evaluasi

3 kemungkinan keputusan:

 Klien tlh mencapai hasil yg ditentukan dlm tujuan; prwt mgkaji mslh klien lbh lanjut
atau mengevaluasi outcomes yg lain

 Klien masih dalam proses mencapai hasil yg ditentukan; perlu penambahan waktu,
resources, dan intervensi

 Klien tdk dpt mcapai hasil yg ditentukan; identifikasi alasan


Ada 2 komponen utk mengevaluasi kualitas tindakan keperawatan

 Proses (formatif)

Dilakukan pd saat proses pembuatan askep mulai dr pengkajian

 Hasil (sumatif)

 Akhir tindakan keperawatan

 Berorientasi pd mslh keperawatan

 Menjelaskan keberhasilan/ktdk ber hslan

 Rekapitulasi n kesimpulan status kes klien sesuai dgn

kerangka waktu yg di tetapkan.

Komponen Evaluasi

 Menentukan kriteria, standar, pertanyaan evaluasi

 Mengumpulkan data mengenai keadaan terbaru klien

 Menganalisa dan membandingkan data thd kriteria dan standar

 Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

 Melaksanakan tindakan yg sesuai berdasarkan kesimpulan

 Beri info yg bermanfaat utk memutuskan apakah mengawali, melanjutkan, atau


menghentikan perawatan gigi mis. Ketika dilak penambalan gigi (KASUS pulpa
caping), mk proses perawatanpun dihentikan atau diteruskan

Menentukan kriteria, standar, pertanyaan evaluasi

 Kriteria

Pedoman observasi utk pengumpulan data dan penentuan kesahihan data yg


terkumpul

berdasarkan outcomes atau kriteria hasil

 Standar Praktek

Eval praktek keperawatan scr luas, standar praktek keperawatan (ANA)

 Evaluasi question

o Pengkajian : Apakah pengkajian dpt dilakukan pd klien


o Diagnosa : Apakah diagnosa disusun bersama klien
o Perencanaan : Apakah tujuan diidentifikasi dlm perencanaan
o Pelaksanaan : Apakah klien diberitahu thd tindakan yg akan diberikan
o Evaluasi : Apakah modifikasi tindakan keperawatan diperlukan

Mengumpulkan data mengenai keadaan terbaru klien

 Siapa yg bertanggung jawab dlm pengumpulan data

 Kapan data dikumpulkan

 Alat apa yg digunakan untuk mengumpulkan informasi

Menganalisa dan membandingkan data thd kriteria dan standar

 Membandingkan data evaluasi dgn kriteria serta standar yg sudah ada

 Mengidentifikasi faktor-faktor yg mungkin bisa mempengaruhi efektifitas pelayanan


keperawatan

Merangkum hasil dan membuat kesimpulan

 Menyimpulkan efektifitas thd semua tindakan yg telah dilaksanakan

 Menentukan suatu kesimpulan pd setiap diagnosa yg tlh dilakukan intervensi

 Tdk mungkin membuat suatu perencanaan yg 100% berhasil atau 100% salah

Melaksanakan tindakan yg sesuai berdasarkan kesimpulan

 Membuat kesimpulan berdasar hasil kesimpulan yg sdh diperbaiki dr perencanaan


ulang, tujuan, kriteria hasil, renpra.

 Walaupun pengkajian dilaksanakan scr rutin dan berkesinambungan aspek2 khusus


perlu dikaji ulang dan penambahan data utk akurasi suatu tind keperawatan

Dokumentasi

 Perawat mendokumentasikan hasil yg telah atau belum dicapai pd medical records.

Penggunaan istilah yg tepat perlu ditekankan pd penulisannya utk menghindari salah


persepsi dan kejelasan dlm menyusun tind keperawatan lbh lanjut

Anda mungkin juga menyukai