Diagnosa Keperawatan
adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia (status kesehatan atau
resiko perubahan pola) dari individu atau kelompok dimana perawat secara
akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi, mencegah dan merubah
(Carpenito,2000).
Semua diagnosa keperawatan harus didukung oleh data, dimana menurut NANDA
diartikan sebagai ”defenisi karakteristik”. Definisi karakteristik tersebut dinamakan
”Tanda dan gejala”, Tanda adalah sesuatu yang dapat diobservasi dan gejala adalah
sesuatu yg dirasakan oleh klien.
Diagnosa keperawatan berfokus pada, respon aktual atau potensial klien terhadap
masalah kesehatan dibandingkan dengan kejadian fisiologis, komplikasi, atau
penyakit.
Fokus pada kondisi, kebiasaan pasien atau faktor2 yg berhub dgn kesgilut
Memerlukan intervensi
bahasa yg sama dlm memahami kebutuhan klien bagi semua anggota tim pelkes.
Diagnosa Medis
Diagnosa Keperawatan
dibedakan menjadi:
2. Interpretasi Data
3. Validasi Data
3. VALIDASI DATA
Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan
bersama klien/keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan dan peryataan yang reflektif kepada klien / keluarga
tentang kejelasan interpretasi data. ( Iyer, taptich Bernocchi-Losey, 1996)
menjadi 3 kategori:
(1) Aktual
(2) Resiko
(3) Kemungkinan
Add.
1. Aktual:
menjelaskan masalah nyata saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan.
Syarat: menegakkan diagnosa keperawatan aktual
2. Resiko:
menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
unsur PE (problem dan etiologi). Penggunaan istilah ” resiko dan resiko tinggi”
3. Kemungkinan:
keperawatan kemungkinan. Pada keadaan ini masalah dan faktor pendukung belum
ada tapi sudah ada faktor yang dapat menimbulkan masalah (Keliat, 1990).
(Problem) dan faktor yang mungkin dapat menimbulkan masalah tetapi belum ada.
Pengertian:
FORMULASI…
1. EKSTRA ORAL
2. INTRA ORAL :
a. Jaringan keras
b. Jaringan Lunak
Tingkat kebutuhan dalby dan walsh Sebagai dasar formulasi diagnosa kep Gigi
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan kesan wajah yang sehat (adanya pernyataan/ ekspresi
ketidakpuasan terhadap penampilan diri sendiri sehubungan dengan kondisi :*)
Caries gigi
Tidak terpenuhinya kebutuhan akan bebas dari kecemasan/ stress (Pasien mengeluh/ terlihat) :
Integritas (keutuhan) jaringan kulit, mukosa dan membrane pada leher dan kepala (terlihat adanya)
:
Lesi extra/ intra oral, pembengkakan, radang gusi, perdarahan gusi, poket gusi > 4mm,
xerostomia, lain – lain
Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk bertanggung jawab akan kesehatan gigi dan mulutnya
sendiri :
Adanya plak dan kalkulus (kebersihan gigi dan mulut yang buruk)
Tidak adanya pengawasan/ pendidikan dari orang tua mengenai kesehatan gigi dan mulut
• Tujuan implementasi adalah membantu klien utk mencapai 7an yg tlh ditetapkan yg
mencakup peningkatan kesgilut, pencegahan, pemulihan, dan memfasilitasi.
Perencanaan pelas keperawatan gigi ak dpt dilaks dgn baik, jika klien mempunyai
keinginan utk sembuh, selama melak implementasi, prg hrs terus mengumpulkan
data dan memilih askepgi yg paling tepat dan sesuai kebut klien. Semua intervensi
harus didokumentasikan ke dalam format yang telah ditetapkan.
A. Tahap persiapan
menciptakan lingkungan yang kondusif, mempersiapkan peralatan dan bahan, serta
persiapan sebagai operator yang baik dan mampu mengusai materi dan sebagai
perawat yang baik.
B. Tahap intervensi :
b. Dependen
A. PENGKAJIAN
C. PERENCANAAN
D. IMPLEMENTASI
E. EVALUASI
A. PENGKAJIAN
Pengkajian adalah seni tahap awal dan pondasi dari proses keperawatan gigi.
Pengkaj hrs benar, akurat, lengkap, dan sesuai dgn Kenyataan klien.Pengkajian diambil dari
pasien secara menyeluruh meliputi : data pribadi, sosioetnokultural, pemeriksaan extra dan
intra oral, Analisis serta pengambilan keput berdasarkan hal-hal yg ditemukan slm
pemeriksaan.
Data Subyektif
sukar diukur.
3. keadaan kesehatan umum gol darah, tek darah, denyut nadi, Jt,
Data subyektif sangat dipengaruhi oleh kemampuan prwtgigi dlm komsi dgn pasien scr
verbal menggunakan bahasa yg sederhana
Data Obyektif pemeriksaan fisik dan data pemeriksaan mulut, catatan medik klien
dan observasi. Data mudah diukur
intra oral
Data subyektif dan obyektif telah di peroleh pengolahan data, analisa data
1. format sistematik
4. data obyektif dan subyektif dengan upaya untuk selalu memvalidasi kedua tipe
informasi
1. Komunikasi
2. Observasi
Ketidak mampuan perawat dalam mengorganisasi data dasar, data yang diperoleh
tidak relevan, data tidak lengkap, kegagalan dalam mengambil data dasar terbaru
ketika klien tidak jujur tentang kasus gigi yang bermasalah.
PERENCANAAN
Suatu langkah ketiga dr proses askep dmn ditentukan prioritas implementasi, menetapkan
tujuan pasien dan mengidentifikasi intervensi serta ukuran keberhasilan
Adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai 7an yg spesifik ( Lyer,1996 ).
Tahap pelaksanaan dimulai stlh rencana tindakan disusun dan ditujukan pd nursing
orders
utk membantu klien mencapai 7an yg diharapkan. Oleh krn itu rencana tindakan yg
Prg perlu membuat perencanaan ttg askep yg mjd tgg jwbnya. Membuat rencana kepgi dan
menentukan pendekatan yg dipergunakan dgn tujuan utk memecahkan masalah pasien yg
dpt mengurangi, menghilangkan dan mencegah mslh yg di alami pasien . Rencana yg akan
dilakukan pd pasien, tgt dr diagnosa kepgi.
2. Mengidentifikasi intervensi
TUJUAN PERENCANAAN
1. Tujuan Administrasi
2. Tujuan klinik
Rencana intervensi spes dan langsung bg prwt unt melaks intervensi pd klien
dan kel.
Fokus pada perencanaan adlh mas aktual / potensial yg dpt menimbulkan tdk
terpenuhinya kebut man dr klien yg berhub dgn keslut.
Tujuan klien :
Tujuan Keperawatan :
Pendokumentasian
dibau )
ilmiah )
Tujuan Evaluasi
3. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien perlu wkt yang lebih lama
untuk mencapai tujuan)
Proses Evaluasi
a) KOGNITIF (Pengetahuan)
Interview
Dpt mggunakan bbrp strategi; recall knowledge, komprehensif, aplikasi fakta
Tes Tulis
c) Psikomotor
Ex: tidak ada tanda dan gejala adanya wheezing dlm wkt 48 jam, untuk evaluasi hasil
perawat auskultasi
3 kemungkinan keputusan:
Klien tlh mencapai hasil yg ditentukan dlm tujuan; prwt mgkaji mslh klien lbh lanjut
atau mengevaluasi outcomes yg lain
Klien masih dalam proses mencapai hasil yg ditentukan; perlu penambahan waktu,
resources, dan intervensi
Proses (formatif)
Hasil (sumatif)
Komponen Evaluasi
Kriteria
Standar Praktek
Evaluasi question
Tdk mungkin membuat suatu perencanaan yg 100% berhasil atau 100% salah
Dokumentasi