Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN USAHA


KOPERASI PRODUSEN PUTRA LAUTAN
SEJAHTERA
KABUPATEN SUKABUMI
DALAM MENERIMA BANTUAN PEMERINTAH (BP)
KENDARAAN BERPENDINGIN
TA 2021

Oleh:
Mariena Dewi

Kementerian Kelautan dan Perikanan - RI

i
KATA PENGANTAR

Dokumen ini merupakan hasil Studi Kelayakan Tim Teknis Pengadaan


Kendaraan Berpendingin Kabupaten Sukabumi Tahun 2021. Analisis kelayakan
terdiri dari analisis admnistratif, analisis usaha dan skoring calon penerima
kendaraan berpendingin. Hasil studi kelayakan ini akan menjadi acuan pengadaan
Kendaraan Berpendingin di Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera Kabupaten
Sukabumi TA 2021.

Jakarta,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................... II

DAFTAR ISI .............................................................................................................. III

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ V

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................. 6

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 6

1.2. Tujuan .............................................................................................................. 7

1.3. Output............................................................................................................... 7

1.4. Lokasi Survey ................................................................................................... 7

1.5. Dasar Hukum ................................................................................................... 7

BAB II. METODOLOGI ............................................................................................... 8

2.1. Waktu dan tempat ............................................................................................ 8

2.2. Data yang dianalisa .......................................................................................... 8

2.3. Metoda Analisis ................................................................................................ 8

BAB III. HASIL ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA CALON PENERIMA

BANTUAN KENDARAAN BERPENDINGIN............................................................. 12

3.1. Aspek Legalitas Usaha ................................................................................... 12

3.2. Aspek Kelembagaan Usaha ........................................................................... 13

3.3. Aspek Administrasi ......................................................................................... 19

3.4. Hasil Penilaian Aspek Legalitas Usaha, Kelembagaan Usaha dan

Administrasi…………………………………………………………………………………20

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 22

4.1. Kesimpulan..................................................................................................... 22

iii
4.2. Saran .............................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 24

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Produksi Ikan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera Tahun 2020.. 14

Tabel 2. Data Distribusi Ikan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera … ........ 15

Tabel 3. Estimasi Cashflow Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera selama 8


tahun.. ..................................................................................................... 19

Tabel 4. Kriteria Kelayakan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera selama 8


tahun… .................................................................................................... 19

v
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kabupaten Sukabumi terletak antara 106º49 samapi 107º Bujur Timur
60º57 - 70º25 Lintang selatan dgn batas wilayah administrasi sebagai berikut :
sebelah Utara dengan Kab. Bogor, sebelah Selatan dgn samudera Indonesia,
sebelah Barat dgn Kab. Lebak, disebelah timur dgn Kab. Cianjur. Batas
wilayah tersebut 40 % berbatasan dengan lautan dan 60% merupakan
daratan.Wilayah Kabupaten Sukabumi memiliki areal yang cukup luas yaitu ±
419.970 ha.
Sumber daya perikanan darat, payau dan laut merupakan modal dasar
pembangunan kelautan dan perikanan di Kabupaten Sukabumi. Panjang
pesisir di Kabupaten Sukabumi adalah 117 Km dengan garis pantai 4 mil laut,
sedang luas fishing ground atau daerah penangkapan diperkirakan seluas
720 Km2 yang tersebar di 9 kecamatan pesisir ; Palabuhanratu, Cisolok,
Cikakak, Simpenan, Ciemas, Ciracap, Cibitung, Surade dan Tegalbuleud.
Dengan potensi tersebut sangat dimungkinkan untuk mengembangkan usaha
penangkapan dan budidaya laut. Luas areal yang telah dikembangkan untuk
pengembangan perikanan air tawar umumnya tersebar di 47 kecamatan
dengan komoditas ikan konsumsi meliputi ; ikan mas, ikan nila, ikan lele, ikan
bawal, ikan patin, ikan gurame, ikan nilem, ikan tawes, ikan sepat, ikan
tambakan dan lainnya. Sementara ikan hias yang banyak dihasilkan adalah ;
ikan baster, ikan koi, ikan komet, ikan red devil, ikan metalik, ikan sudager,
ikan golsom, ikan grass carp dan ikan manvis. Biota laut yang dominan
terdapat adalah ikan–ikan pelagis besar, ikan pelagis kecil, ikan demersal,
cumi-cumi, udang, dan rumput laut.
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera merupakan koperasi yang
bergerak di bidang usaha penangkapan dan pemasaran hasil perikanan yang
beralamat di Kp. Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Cisolok, Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Desa Ujunggenteng, Kecamatan Cisolok
merupakan sentra penangkapan ikan yang tidak memiliki gudang beku
dikarenakan tidak stabilnya pasokan listrik di daerah tersebut. Dengan kondisi
tersebut maka seluruh hasil tangkapan ikan langsung didistribusikan ke
konsumen.
Salah satu kendala yang dialami oleh Koperasi Produsen Putra Lautan
Sejahtera dalam pendistribusian ikan adalah belum tersedianya sarana rantai
dingin berupa kendaraan berpendingin. Dengan lokasi yang relatif jauh antara
sentra penangkapan dan lokasi pemasaran maka diperlukan kendaraan
berpendingin agar mutu dan kualitas ikan dapat terjaga dan terjamin
kesegarannya. Hal ini menjadi penting dikarenakan seluruh hasil tangkapan
ikan dari Desa Ujunggenteng, Kecamatan Cisolok langsung didistribusikan ke
konsumen.

6
1.2. Tujuan
Melakukan penilaian kelayakan administrasi, teknis dan bisnis serta skoring
terhadap Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera sebagai calon penerima
bantuan Kendaraan Berpendingin.

1.3. Output
Hasil analisis kelayakan dan skoring calon penerima bantuan Kendaraan
Berpendingin.

1.4. Lokasi Survey


Kp. Cipaku, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat.

1.5. Dasar Hukum


Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan
Perikanan Nomor 37/PER-DJPDSPKP/2020 Tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana Kendaraan Berpendingin Tahun
2021.

7
BAB II. METODOLOGI

2.1. Waktu dan tempat


a. Waktu pelaksanaan kegiatan
Kegiatan penyusunan dokumen studi kelayakan usaha Koperasi
Produsen Putra Lautan Sejahtera Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa
Barat dilaksanakan pada Bulan Mei 2021.
b. Tempat pelaksanaan kegiatan
Kantor Direktorat Logistik, Ditjen PDSPKP

2.2. Data yang dianalisa


a. Data persyaratan kualifikasi calon penerima
b. Data produksi dan sarana pendukung di lokasi
1) Data primer antara lain:
– Data produksi di Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera
– Data sarana dan prasarana yang ada di Koperasi Produsen Putra
Lautan Sejahtera
– Data distribusi di Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera
2) Data sekunder antara lain:
– Data Produksi Perikanan Kabupaten Sukabumi

2.3. Metoda Analisis


Metoda analisis ini menggunakan analisis deskriptif yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang keadaan yang nyata saat ini. Pelaksanaan
analisis deskriptif meliputi pengumpulan dan penyusunan data serta analisa
dan interpretasi tentang data tersebut.
a. Analisis Legalitas Usaha
 Aspek hukum
Aspek hukum meliputi kegiatan meneliti keabsahan, keaslian dokumen
yang dimiliki oleh calon penerima bantuan. Aspek hukum yang ditelaah
antara lain:
 Perizinan yang dimiliki
 Badan hukum
 Dokumen pendukung lain yang terkait kegiatan badan usaha

b. Analisis Kelembagaan Usaha


1) Analisis Kelayakan Teknis
 Aspek Produk Perikanan (ketersediaan ikan) yang akan
didistribusikan
Unsur-unsur yang dianalisis antara lain:
1. Produk perikanan yang akan didistribusikan (hidup/segar/beku)
2. Volume produksi perikanan di per /hari/ bulan/ tahun.
8
 Aspek Distribusi dan pemasaran
Unsur yang dianalisis antara lain:
1. Jumlah ikan yang didistribusikan per hari/minggu ke daerah
setempat (lokal) dan luar daerah.
2. Daerah tujuan pemasaran
 Rencana Pengelolaan Operasional
Salah satu faktor keberhasilan pemanfaatan Bantuan Pemerintah
Kendaraan Non Berpendingin adalah rencana usaha (Businnes
plan) dari calon penerima BP tersebut yang meliputi badan usaha
pengelola, struktur organisasi pengelola, rencana usaha dan
kemampuan keuangan.
 Ketersediaan Sarana Prasarana Pendukung
Kebutuhan sarana prasarana pendukung untuk investasi usaha baru
antara lain infrastruktur jalan akses distribusi ikan dan lahan yang
digunakan sebagai tempat penyimpanan (garasi) kendaraan
berpendingin.

2) Analisis Kelayakan Finansial


Untuk menilai investasi usaha yang akan dijalankan layak atau
menguntungkan, maka dilakukan beberapa parameter analisis
kelayakan antara lain analisis Net Present Value (NPV), Benefit Cost
Ratio (BCR), Payback Period (PP) dan Internal Rate of Return (IRR).
a) Net Present Value (NPV)
Net Present Value (NPV) adalah analisis kriteria investasi yang
banyak digunakan dalam mengukur apakah suatu proyek feasible
atau tidak (Defidelwina, 2013). NPV adalah analisis yang
digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha
dilaksanakan berdasarkan nilai saat (Present Value) arus kas
bersih yang akan diterima dibandingkan dengan nilai saat ini dari
jumlah investasi yang dikeluarkan. Data yang diperlukan adalah (1)
jumlah investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas bersih per
tahun sesuai dengan umur ekonomis dari alat-alat produksi yang
digunakan untuk menjalankan usaha yang bersangkutan. Rumus
NPV dituliskan sebagai berikut :
n
Bt  Ct
NPV  
t  0 1  i 
t

Bt = Benefit kotor pada tahun t (Rp)


Ct = biaya(cost) kotor pada tahun t (Rp)
n = umur ekonomis usaha gudang beku (tahun)
i = tingkat bunga yang berlaku (%)
t = tahun
Kriteria:
9
NPV > 0, maka usaha layak dijalankan.
NPV ≤ 0, maka usaha tidak layak untuk dijalankan

b) Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


Benefit Cost Ratio adalah perbandingan jumlah nilai sekarang dari
pendapatan (benefit) dan pengeluaran (cost) proyek selama umur
ekonomisnya (Sulianti dan Tilik, 2013). Benefit Cost Ratio adalah
penilaian untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa
perbandingan jumlah nilai bersih saat ini yang positif dengan
jumlah nilai bersih saat ini yang negatif, atau dengan kata lain Net
B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dangan jumlah
NPV negatif.
Kriteria ini memberikan pedoman bahwa suatu proyek akan dipilih
apabila Net B/C > 1. Sebaliknya, bila suatu proyek memberi hasil
Net B/C < 1, maka proyek tidak akan diterima. Rumusan yang
digunakan adalah:
n
Bt  Ct
 1  i t
Net B / C  t n1
Ct  Bt
t 1 1  i 
t

Keterangan:
Bt = Benefit (penerimaan kotor pada tahun ke-t)
Ct = Cost (biaya kotor pada tahun ke-t)
n = umur ekonomis proyek
I = tingkat suku bunga yang berlaku

c) Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat suku bunga maksimum
yang dapat mengembalikan biaya-biaya yang ditanam (Khotimah
dan Sutiono, 2014). IRR dapat menjadi indikator dari tingkat
efisiensi dari suatu investasi. Investasi usaha dapat dilakukan
apabila laju pengembaliannya (rate of return) lebih besar dari pada
laju pengembalian suatu investasi lain seperti bunga deposito
bank, reksadana dan lain-lainnya. Investasi Usaha dikatakan layak,
jika nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku saat
usaha tersebut dijalankan.

10
i1 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV
bernilai (+)
i2 = Tingkat Diskonto yang akan menghasilkan NPV
bernilai (-)
NPV1 = Net Present Value yaitu bernilai positif
NPV2 = Net Present Value yaitu bernilai negatif

c. Analisis Administratif
 Analisis administratif meliputi aspek kelengkapan administrasi dari
calon penerima Bantuan Pemerintah (Readiness Criteria)
Aspek ini merupakan persyaratan yang harus dipenuhi calon penerima
BP diantaranya:
 Surat Permohonan dari Calon Penerima Bantuan Pemerintah
kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota
 Proposal Usulan Bantuan Pemerintah
 Profil Penerima Bantuan Kendaraan Non Berpendingin
 Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah
 Formulir Verifikasi Administrasi Daerah
 Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari Kepala Dinas
Kabupaten/Kota
 Formulir Validasi Administrasi Provinsi
 Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari Kepala Dinas Provinsi

11
BAB III. HASIL ANALISIS KELAYAKAN USAHA PADA CALON PENERIMA
BANTUAN KENDARAAN BERPENDINGIN

3.1. Aspek Legalitas Usaha


Dokumen legalitas yang dimiliki oleh Koperasi Produsen Putra Lautan
Sejahtera diantaranya:
 Akta Pendirian Koperasi
Akta Pendirian Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera i disahkan
oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor: 006412/BH/M.KUKM.2/XI/2017 tanggal 29
November 2017.
 Sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK)
NIK Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera ditandatangani oleh
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia
dengan Nomor: 3202020020004 pada tanggal 12 Oktober 2018 dan
berlaku sampai dengan tanggal 29 Oktober 2020.
 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
NPWP Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera diterbitkan oleh KPP
Pratama Sukabumi dengan Nomor: 83.600.218.8-405.000.
 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera dikeluarkan oleh
Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dengan Nomor Induk
Berusaha: 8120002933409 pada tanggal 30 September 2018.
 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
SIUP Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera dikeluarkan oleh
Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dengan Nomor Induk
Berusaha: 8120002933409 pada tanggal 30 September 2018.
 Nomor Induk Berusaha (NIB)
NIB Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera dikeluarkan oleh
Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS dengan Nomor Induk
Berusaha: 8120002933409 pada tanggal 30 September 2018.
Berdasarkan analisis legalitas usaha pada Koperasi Produsen Putra
Lautan Sejahtera maka hasil skoring yang diperoleh sebagai berikut:

1 . ASPEK LEGALITAS USAHA


NO INDIKATOR PENILAIAN a=5 b=3 c=1
1 Nomor Badan Usaha (Akta Notaris)
a = Memiliki Nomor Badan Usaha 5
b = Masih dalam Proses Pengesahan
Badan Usaha
c = Tidak Memiliki
2 Nomor Induk Koperasi/NIK (bagi koperasi)
12
a = Memiliki NIK 5
b = Masih dalam Proses Pengurusan NIK
c = Tidak Memiliki
3 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
a = Memiliki NPWP 5
b = Masih dalam Proses Pengurusan
NPWP
c = Tidak Memiliki
4 Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)
a = Memiliki SIUP 5
b = Masih dalam Proses Pengurusan SIUP
c = Tidak Memiliki
JUMLAH PENILAIAN 20 0 0
TOTAL PENILAIAN 20

3.2. Aspek Kelembagaan Usaha


 Aspek Produk Perikanan (ketersediaan ikan)
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera bergerak di bidang usaha
penangkapan ikan dan pasca penangkapan ikan. Bahan baku merupakan
ikan segar dari hasil tangkapan sendiri dan juga dari nelayan yang ada di
pesisir Ujung Genteng dan sekitarnya untuk selanjutnya dijual dalam keadaan
segar ke Pelabuhan Ratu, Jakarta dan wilayah sekitarnya. Musim ikan di
pesisir Ujung Genteng terjadi pada bulan Agustus-Februari, pada saat tidak
musim ikan maka nelayan pesisir Ujung Genteng akan melaut di Cilacap atau
Pacitan. Berikut merupakan produksi Koperasi Produsen Putra Lautan
Sejahtera Sukabumi pada tahun 2020.

Tabel 1. Produksi Ikan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera Tahun


2020
Bulan Volume (Ton/Bulan)
Agustus 5
September 30
Oktober 50
November 50
Desember 40
Sumber: Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera diolah (2021)

 Aspek Distribusi dan Pemasaran


Dalam pendistribusian ikan, Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera
menggunakan kendaraan berjenis truk tidak berpendingin dan menggunakan
stereform sebagai tempat penyimpanan ikan. Wilayah distribusi yang menjadi
13
lokasi pemasaran mencakup wilayah sekitar Pelabuhan Ratu dan Muara
Angke. Untuk pengiriman ke Pelabuhanratu dan Muara Angke menggunakan
sewa truk dengan biaya sewa sekali pengiriman sebesar Rp. 2.700.000,-.
Volume pengiriman ikan mencapai 3-4 ton/hari.

Tabel 2. Data Distribusi Ikan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera


Sukabumi
Jenis ikan Tujuan Jumlah (Ton/Bulan) Keterangan
Layur Muara Angke 40 Ton/Bulan Dalam 1 (satu)
Lainnya Muara Angke 40 Ton/Bulan bulan, rata-rata
pengiriman ke
Muara Angke 20x
Sumber: Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera (2021)

 Rencana Pengelolaan Operasional


Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera merupakan koperasi yang
bergerak di bidang usaha penangkapan ikan dan pasca penangkapan ikan
yang telah berdiri sejak Tahun 1987 dan berbadan hukum pada Tahun 2017
dengan anggota berjumlah 20 (dua puluh) orang.
Rencana pengelolaan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera dalam
mengoperasionalkan kendaraan berpendingin akan digunakan sebagai
sarana distribusi ikan yang dikelola sepenuhnya oleh unit usaha koperasi
untuk dimanfaatkan oleh anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat
sekitar pada umumnya.
Dengan adanya kendaraan berpendingin, diharapkan dapat
mengefisienkan biaya pengiriman, kualitas ikan dapat terjamin sehingga tidak
ada penurunan harga ikan, dan lokasi pemasaran dapat diperluas ke wilayah
lainnya.

 Ketersediaan Sarana Prasarana pendukung


Dalam pengelolaan kendaraan berpendingin, Koperasi Produsen Putra
Lautan Sejahtera telah menyiapkan lahan/tempat penyimpanan (garasi)
kendaraan berpendingin serta akses jalan yang dapat dilewati kendaraan
berpendingin roda 4/6.

 Kapasitas Kebutuhan Kendaraan Berpendingin


Berdasarkan ketersediaan ikan dan distribusi ikan yang dijalankan oleh
koperasi maka rekomendasi kapasitas kebutuhan kendaraan berpendingin
yang dapat diberikan adalah kendaraan berpendingin roda 6 yang memiliki
kapasitas angkut mencapai 7 (tujuh) ton.

14
 Analisis Kelayakan Finansial
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera memperoleh pendapatan dari
hasil penjualan ikan yang dipasarkan ke konsumen. Dalam 1 (satu) bulan
rata-rata hasil tangkapan ikan 30-50 ton. Biaya yang menjadi beban koperasi
diantaranya tenaga kerja, biaya pemeliharaan listrik dan air, biaya pengiriman
dan biaya sewa dan biaya lainnya. Penghitungan cashflow pada koperasi
adalah 8 (delapan) tahun diasumsikan berdasarkan umur ekonomis
kendaraan sebagaimana pada tabel 3 dan 4.

1) Net Present Value (NPV)


NPV merupakan selisih pendapatan operasional dengan biaya yang
dikeluarkan selama umur proyek dan dikalikan dengan diskonto faktor 9%
(rata-rata bunga bank).

NPV dari usaha Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera adalah


NPV = (Total Pendapatan – Total Biaya)/ (1 + 9%)n – Inv
NPV = 158.315.812

Berdasarkan hasil analisis nilai NPV sebesar Rp. 158.315.812,- lebih


besar dari nol, artinya usaha tersebut menguntungan dan layak untuk
dikembangkan. Berdasarkan kriteria investasi, suatu usaha layak untuk
dilanjutkan dan dikembangkan jika nilai NPV>0.

2) Benefit Cost Ratio (B/C Ratio)


B/C Ratio merupakan perbandingan antara pendapatan total (Benefit =B)
dikurangi pengeluaran dengan Biaya Total (Cost = C) dengan
memperhitungkan tingkat suku bunga bank (DF).

B/C Ratio dari usaha Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera adalah
B/C Ratio = NPV (+)/NPV (-)
B/C Ratio = 9,36

Berdasarkan perhitungan diatas nilai Net B/C ratio = 9,36. Hal ini berarti
setiap Rp. 1,00 pengeluaran pada saat usaha maka akan menghasilkan
manfaat Rp. 9,36. Artinya apabila nilai Net B/C ratio>1 maka usaha
tersebut layak untuk dikembangkan.

3) Internal Rate of Return (IRR)


IRR mencerminkan persentase keuntungan dari investasi usaha selama
periode tertentu dibandingkan dengan total biaya yang telah dikeluarkan
(investasi).

15
IRR dari usaha Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera adalah

IRR = 176,80%

Nilai IRR ini menunjukkan bahwa usaha ini mampu mengembalikan


modal pinjaman sampai tingkat bunga maksimum sebesar 176,80%. Nilai
IRR ini lebih besar dari tingkat suku bungan Bank. Kriteria kelayakan
finansial tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk
dikembangkan.

4) Payback Period
Payback period adalah jangka waktu kembalinya investasi yang telah
dikeluarkan melalui keuntungan bersih yang diperoleh dari usaha yang
dijalankan. Dengan kata lain adalah periode yang diperlukan untuk
menutup kembali pengeluaran investasi dengan aliran pendapatan bersih.

Payback Period = n + (I – b)/(c – b)


Payback Period = 1 tahun

Nilai Payback Period pada usaha diatas sebesar 1 menunjukkan bahwa


modal investasi yang dimiliki saat ini dapat dikembalikan dalam jangka
waktu 1 tahun selama umur proyek.

Berdasarkan analisis kelembagaan usaha pada Koperasi Produsen Putra


Lautan Sejahtera maka hasil skoring yang diperoleh sebagai berikut:

2 . ASPEK KELEMBAGAAN USAHA


NO INDIKATOR PENILAIAN a=5 b=3 c=1
1 Ketersediaan SDM
a = > 300 orang
b = 50 - 300 orang
c = < 50 orang 1
2 Jenis Usaha Bidang Perikanan
a = Penangkapan, Pengumpulan, Pengolahan 5
dan Distribusi/Pemasaran
b = Pengolahan dan Distribusi/Pemasaran
c = Budidaya
3 Komoditas Usaha Bidang Perikanan
a = Ikan Utuh Beku/Olahan Beku (Frozen)

16
b = Ikan Segar 3
c = Olahan lainnya
4 Jumlah Modal Usaha (tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha)
a = > Rp. 500.000.000
b = Rp. 50.000.000 - Rp. 500.000.000 3
c = < Rp. 50.000.000
5 Jumlah Hasil Penjualan per tahun
a = > Rp. 2.500.000.000
b = Rp. 300.000.000 - Rp. 2.500.000.000 3
c = < Rp. 300.000.000
6 Pernah Mendapat bantuan kendaraan
berpendingin
a = Belum pernah mendapat bantuan 5
kendaraan berpendingin
b = Pernah mendapat bantuan > 2 tahun
c = Pernah mendapat bantuan < 2 tahun
JUMLAH PENILAIAN 10 9 1
TOTAL PENILAIAN 20

17
Tabel 3. Estimasi Cashflow Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera selama 8 tahun
Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8
Inflow
a. Pendapatan - 120,000,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 95,000,000 95,000,000 130,000,000 130,000,000
b. Dana Sendiri
- investasi 30,000,000 - - - - - - - -
- modal kerja 60,000,000 - - - - - - - -
c. Nilai sisa - - - - - - - - -
Jumlah 90,000,000 120,000,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 95,000,000 95,000,000 130,000,000 130,000,000
Inflow untuk IRR - 120,000,000 100,000,000 110,000,000 120,000,000 95,000,000 95,000,000 130,000,000 130,000,000
Outflow
a. Biaya investasi 30,000,000 - - - - - - - -
b. Biaya operasional / fix cost - - - - - - - - -
d. Biaya operasional / ops cost - 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000 60,000,000
e. Pajak - 1,200,000 1,000,000 1,100,000 1,200,000 950,000 950,000 1,300,000 1,300,000
Jumlah 30,000,000 61,200,000 61,000,000 61,100,000 61,200,000 60,950,000 60,950,000 61,300,000 61,300,000
Outflow untuk IRR 30,000,000 61,200,000 61,000,000 61,100,000 61,200,000 60,950,000 60,950,000 61,300,000 61,300,000
Arus Bersih (NCF) 60,000,000 58,800,000 39,000,000 48,900,000 58,800,000 34,050,000 34,050,000 68,700,000 68,700,000
Cashflow untuk IRR (30,000,000) 58,800,000 39,000,000 48,900,000 58,800,000 34,050,000 34,050,000 68,700,000 68,700,000
Cummulative Cash Flow (30,000,000) 28,800,000 67,800,000 116,700,000 175,500,000 209,550,000 243,600,000 312,300,000 381,000,000
PV Factor 100% 91.74% 84.17% 77.22% 70.84% 64.99% 59.63% 54.70% 50.19%
PV of Cash flow (30,000,000) 53,944,954 32,825,520 37,759,772 41,655,402 22,130,164 20,302,902 37,581,253 34,478,213
Cummulative PV (30,000,000) 23,944,954 56,770,474 94,530,246 136,185,648 158,315,812 178,618,715 216,199,967 250,678,181
NPV 158,315,812

Tabel 4. Kriteria Kelayakan Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera selama 8 tahun
No Kriteria Kelayakan
1 IRR 176.80%
2 Net B/C ratio DF 9 % 9.36
3 NPV DF 9 % (Rp) 158,315,812
4 Pay Back Period 1.00

18
3.3. Aspek Administrasi
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera telah mengajukan proposal
beserta kelengkapannya sebagai berikut (terlampir):
 Surat Permohonan dari Calon Penerima Bantuan Pemerintah kepada
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi Nomor:
40/KOP.PLS/2021 tanggal 7 Juni 2021 yang ditandatangani oleh ketua
koperasi.
 Belum tersedia Profil Penerima Bantuan Kendaraan Berpendingin
Pemerintah yang ditandatangani oleh ketua koperasi.
 Pakta Integritas Kesanggupan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah yang
ditandatangani oleh ketua koperasi dan diketahui Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
 Formulir Verifikasi Administrasi Daerah yang dicek oleh tim verifikasi
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi dan diketahui
oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
 Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Sukabumi yang ditandatangani oleh Kepala
Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi dengan Nomor:
523.4/1627/pemberd tanggal 9 Juni 2021.
 Formulir Validasi Administrasi Provinsi yang dicek oleh tim verifikasi
dan validasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat dan
diketahui oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa
Barat.
 Surat Usulan Calon Penerima Bantuan dari Kepala Dinas Kelautan dan
Provinsi Jawa Barat dengan Nomor: 2985/DKP.06/TU.420/VII/2021
tanggal 19 Juli 2021
Berdasarkan analisis administrasi pada Koperasi Produsen Putra Lautan
Sejahtera maka hasil skoring yang diperoleh sebagai berikut:

3 . ASPEK ADMINISTRASI
NO INDIKATOR PENILAIAN a=5 b=3 c=1
1 Surat Usulan Dinas Provinsi
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
2 Hasil Validasi Provinsi
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
3 Surat Usulan Dinas Kabupaten/Kota
a = Tersedia dan sesuai Format 5

19
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
4 Hasil Verifikasi Kabupaten/Kota
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
5 Surat Usulan Calon Penerima
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
6 Proposal Calon Penerima
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
7 Profil Calon Penerima
a = Tersedia dan sesuai Format
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia 1
8 Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan,
Mampu dan Kesanggupan Pemanfaatan
Bantuan
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
9 Pakta Integritas/Surat Pernyataan Kesiapan,
Mampu dan Kesanggupan Penyediaan Biaya
Balik Nama dan Status Kendaraan
a = Tersedia dan sesuai Format 5
b = Tersedia, tidak sesuai Format
c = Tidak tersedia
JUMLAH PENILAIAN 40 0 1
TOTAL PENILAIAN 41

3.4. Hasil Penilaian Aspek Legalitas Usaha, Kelembagaan Usaha dan


Administrasi
Berdasarkan hasil skoring aspek legalitas usaha, kelembagaan usaha
dan adminitrasi pada Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera maka hasil
penilaian keseluruhan yang diperoleh sebagai berikut:

20
TABEL BOBOT, NILAI DAN NILAI TERBOBOT PENILAIAN CALON PENERIMA
KENDARAAN BERPENDINGIN
NILAI
NO ASPEK PENILAIAN BOBOT NILAI
TERBOBOT
1 Aspek Legalitas Usaha 40 20 800
2 Aspek Kelembagaan Usaha 35 20 700
3 Aspek Administrasi 25 41 1.025
HASIL PENILAIAN 2.525

PENILAIAN CALON PENERIMA KENDARAAN BERPENDINGIN


SANGAT PRIORITAS 2475 - 2975
PRIORITAS 1476 - 2474
KURANG PRIORITAS 595 - 1475

Berdasarkan hasil penilaian aspek legalitas usaha, kelembagaan usaha


dan administrasi pada Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
 Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera termasuk pada kategori
sangat prioritas untuk diberikan bantuan kendaraan berpendingin
dengan kapasitas kendaraan roda 6.
 Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera berlokasi di Kabupaten
Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang merupakan lokasi perikanan
tangkap sehingga kebutuhan sarana prasarana diprioritaskan untuk
diberikan.

21
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil kelayakan usaha pada Koperasi Produsen Putra
Lautan Sejahtera, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, maka dapat
disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
 Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat sebagai calon pengelola kendaraan berpendingin
adalah koperasi yang telah memiliki legalitas usaha secara hukum
sebagaimana yang dipersyaratkan dalam petunjuk teknis penyaluran
Bantuan Pemerintah Kendaraan Berpendingin.
 Secara aspek produksi, distribusi dan pemasaran, rencana pengelolaan
operasional serta ketersediaan sarana prasarana pendukung, Koperasi
Produsen Putra Lautan Sejahtera selaku penerima hibah dan calon
pengelola telah mempersiapkan dan berkomitmen untuk mengelola dan
memanfaatkan kendaraan berpendingin secara optimal dan sesuai
peruntukkannya.
 Berdasarkan ketersediaan ikan dan volume distribusi yang dilakukan oleh
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera maka dapat disimpulkan
bahwa kapasitas kebutuhan kendaraan berpendingin adalah kendaraan
berpendingin roda 6.
 Berdasarkan analisis kelayakan finansial, Koperasi Produsen Putra
Lautan Sejahtera memiliki usaha yang layak untuk dilaksanakan dengan
umur proyek 8 tahun sesuai dengan umur teknis kendaraan.
 Indikator analisa kelayakan finansial menunjukan kriteria bahwa investasi
yang dilakukan oleh Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera
memenuhi kriteria yaitu NPV = 158.315.812 (positif), B/C Ratio = 9,36
(nilai diatas nol 0) dan IRR = 176,80% (diatas bunga bank).
 Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera, Kabupaten Sukabumi,
Provinsi Jawa Barat sebagai calon penerima kendaraan berpendingin
telah memenuhi syarat administrasi sesuai dengan ketentuan dalam
petunjuk teknis penyaluran Bantuan Pemerintah Kendaraan
Berpendingin.
 Berdasarkan hasil penilaian aspek legalitas usaha, kelembagaan usaha
dan administrasi pada Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera maka
Koperasi Produsen Putra Lautan Sejahtera termasuk pada kategori
sangat prioritas untuk diberikan bantuan kendaraan berpendingin dengan
kapasitas kendaraan roda 6.

22
4.2. Saran
 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan analisa resiko
terhadap pengadaan Kendaraan Berpendingin di Koperasi Produsen
Putra Lautan Sejahtera, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
 Perlu dikaji kembali data-data yang menjadi dasar penghitungan analisis
usaha, terutama data yang berasal dari calon pengelola kendaraan
berpendingin dengan memperhitungkan rencana bisnis jangka menengah
maupun panjang.

23
DAFTAR PUSTAKA

Defidelwina, 2013. “Penilaian Kelayakan Finansial Kebun Kelapa Sawit Rakyat di


Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Agro Ekonomi”.
https://jurnal.ugm.ac.id/jae/article/view/17749, diakses pada 20 November
2020

Khotimah, H, dan Sutiono. 2014. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Budidaya


Bambu. Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 8 No 1- Januari-Maret 2014. Fakultas
Kehutanan UGM. Yogyakarta

Peraturan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan
Nomor Nomor 37/PER-DJPDSPKP/2020 Tentang Petunjuk Teknis
Penyaluran Bantuan Pemerintah Sarana Kendaraan Berpendingin Tahun
2021

Sulianti, I, dan Tilik, L.F. 2013. Analisis Kelayakan Finansial Internal Rate of Return
(IRR) Dan Benefit Cost Ratio (BCR) Pada Alternatif Besaran Teknis
Bangunan Pasar Cinde Palembang. https://jurnal.polsri.ac.id/, diakses pada
20 November 2020

24

Anda mungkin juga menyukai