Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PROYEK INDIKATOR ALAMI

DARI EKSTRAK BAYAM MERAH

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Nama Anggota : Amelia Maharani Sitorus (4211210015)


Elva Damayanti Girsang (4211210002)
Therecia Fricillia Ginting (4213210002)
Surya Julius Sembiring (4213210035)
Walid Khalid K Al-yousif (22PMM043)

Kelas : PSKM-21 B

Dosen Pengampu : Dr. Sri Adelila Sari S.Pd M.Si

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i


KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
ABSTRAK..................................................................................................................................1
BAB I .........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN ......................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah.....................................................................................................2
1.2.Perumusan Masalah ...........................................................................................................3
1.3. Tujuan ..............................................................................................................................3
BAB II ........................................................................................................................................5
METODE PELAKSANAAN ......................................................................................................5
2.1 Alat dan Bahan ..................................................................................................................5
2.2 Hasil ..................................................................................................................................6
BAB III .......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN .........................................................................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................................8
PENUTUP ..................................................................................................................................8
4.1 KESIMPULAN .................................................................................................................8
4.2 SARAN .............................................................................................................................8

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang maha esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga saya diberikan kesehatan untuk dapat menyelesaikan tugas "indikator alami dari ekstrak
bayam merah"ini?
Dalam penulisan laporan ini, kami tidak dapat menyelesaikan tugas ini sendiri tanpa
bantuan dari teman-teman. Karena itu saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas proyek ini, khususnya kepada dosen yang telah
memberikan tugas dan petunjuk, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa tugas proyek yang kami buat ini masih memiliki kekurangan
baik dalam materi, susunan bahasa dan susunan kalimat. Oleh karena itu, kami meminta maaf
atas kekurangan dari tugas yang kami buat. Kami dengan senang hati mengharapkan dan
menantikan kritikan serta saran yang membangun guna memperbaiki dan menyempurnakan
makalah ini kedepannya.

Medan, 20 September 2022

Kelompok 3

ii
ABSTRAK
Indikator asam-basa adalah suatu senyawa organik yang berubah warna dengan berubahnya pH.
Senyawa ini paling sering dijumpai sebagai indikator titik akhir titrasi. Kertas uji, seperti kertas
lakmus, dibasahi dengan satu senyawa ini atau lebih. Indikator berubah warna karena sistem
kromofornya diubah oleh reaksi asam-basa. Dalam penelitian ini mengkaji terkait indikator alami
dari ekstrak bayam merah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kinerja ekstrak
bayam merah sebagai indikator alami asam basa. Ekstrak bayam merah merupakan sebuah
indikator alami yang dapat digunakan untuk cek keasaman atau basanya suatu larutan dengan
perubahan warna yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan pada larutan detergen yang
awalnya berwarna ungu berubah menjadi warna kuning kecoklatan dan larutan sabun yang
awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning kecoklatan sehingga dapat disimpulkan
bahwa kedua larutan bersifat basa. Selanjutnya larutan jeruk nipis yang awalnya berwarna
kuning berubah menjadi warna merah muda dan larutan cuka dapur yang awalnya berwarna
bening berubah menjadi warna merah muda pekat sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
larutan tersebut bersifat asam.
Kata kunci : Indikator Asam-Basa, Bayam Merah,

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Konsep keasaman dan kebasaan dalam kimia sangat beragam asam dan basa
didefinisikan berulang kali dengan berbagai cara. Salah satu definisi yang mungkin paling tua
sangatlah sempit karena hanya meliputi air sebagai pelarut. Menurut definisi tersebut asam dan
basa adalah masing-masing sumber H+ dan OH-. Definisi yang lebih luas tetapi masih mendekati
definisi lama, ialah definisi Bronsted-Lowry yang dapat diterapkan kepada semua pelarut
berproton. Bayam (Amaranthus spp) diperkirakan berasal dari daerah Amerika Selatan.
Suatu indikator asam-basa adalah suatu senyawa organik yang berubah warna dengan
berubahnya pH. Senyawa ini paling sering dijumpai sebagai indikator titik akhir titrasi. Kertas
uji, seperti kertas lakmus, dibasahi dengan satu senyawa ini atau lebih. Indikator berubah warna
karena sistem kromofornya diubah oleh reaksi asam-basa. Dalam larutan asam, jingga metal
terdapat sebagai hidrida resonansi dari suatu struktur azo terprotonkan; hibrida resonansi ini
berwarna merah. Nitrogen azo tidak bersifat kuat, dan gugus azo terprotonkan melepaskan ion
hidrgen pada pH sekitar 4,4. Kehilangan proton ini mengubah struktur elektronik senyawa itu,
yang mengakibatkan perubahan warna, dari merah kekuning.
Bayam budidaya di indonesia dibedakan atas dua macam. Jenis pertama adalah bayam
cabut atau bayam sekul atau bayam putih (Amaranthus tricolor L).Jenis kedua adalah bayam
tahun atau bayam skop atau bayam kakap (A. hybr1 . Kandungan kimia bayam merah (A.
amoena voss) yaitu : protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, betakaroten,
vitamin (A, C, E), asam folat dan Glutation.
Antosianin merupakan pewarna yang paling penting dan tersebar dalam tumbuhan,
pigmen yang bewarna kuat dan larut dalam air adalah penyebab semua warna merah, orange, dan
biru. Bayam merah adalah salah satu potensi yang dapat dikembangkan sebagai pewarna alami.
Warna merah dari dalam tersebut menunjukan bahwa pada bayam merah mengandung pigmen,
yang dapat digunakan sebagai warna alami pengganti warna sintetik. Antosianin dapat lebih
2
stabil pada perlakuan asam dibandingkan pada perlakukan basa atau netral. Suhu ekstraksi
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas ekstraksi, karena kecepatan reaksi
tergantung dari jenis zat pereaksi, suhu reaksi dan kosentrasi zat pereaksi
Indikator yang dapat menunjukan sifat atau derajat keasaman/kebebasan suatu senyawa.
Contoh: lakmus, universal, fenolftalein, metal merah, metal jingga. Indikator yang dapat
menunjukan titik akhir reaksi pada reaksi asam basa; biasanya dipilih indikator yang memilki
perubahan warnanya tepat pH titik akhir reaksi. Contoh: brom timol hijau, fenolftalein, metil
merah, dan metal jingga

1.2.Perumusan Masalah
1. Apakah indikator alami dapat mengidentifikasi sifat asam basa suatu larutan?
2. Bagaimana menentukan sifat asam basa suatu larutan dengan indikator alami?
3. Bagaimanakah kinerja ekstrak bayam merah sebagai indikator alami asam basa?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana indikator alami dapat Mengidentifikasi sifat asam dan basa.
2. Mengetahui Bagaimana menentukan sifat asam basa suatu larutan dengan indikator.
3. Untuk menganalisis kinerja ekstrak bayam merah sebagai indikator alami asam basa.

3
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara mandiri Dengan memahami materi yang
telah disetuju dengan mengambil kegiatan mengamati pembuatan titrasi volume dengan indikator
alami pada bayam merah dan melakukan diskusi kelompok dan pembagian kerja.
2.1 Alat dan Bahan
Alat
1. Blender
2. Sendok plastik
3. Sendok pengaduk
4. Tempat kaca
5. Gelas plastik
6. Saringan

Bahan
1. Bayam merah
2. Air matang
3. Alkohol 70%
4. Larutan cuka dapur
5. Larutan jeruk nipis
6. Larutan sabun
7. Larutan detergen

Prosedur kerja
1. Diblender bayam merah ditambah air matang
2. Disaring dipisahkan filtratnya
3. Dimasuk filtratnya kedalam tempat kaca ditambah alkohol 70 % ditambah air matang
4. Diaduk hingga tercampur merata
5. Diamkan beberapa jam

5
6. Dimasukkan larutan bayam merah ke dalam larutan detergen
7. Dimasukkan larutan bayam merah ke dalam larutan sabun
8. Dimasukkan larutan bayam merah ke larutan jeruk nipis
9. Dimasukkan larutan bayam merah ke larutan cuka dapur

2.2 Hasil
1. Larutan detergen berubah warna menjadi kuning kecoklatan larutan bersifat basa
2. Larutan sabun mengalami perubahan warna menjadi kuning kecoklatan larutan bersifat basa
3. Larutan jeruk nipis mengalami perubahan warna menjadi merah muda larutan bersifat asam
4. Larutan cuka dapur mengalami perubahan warna menjadi merah muda pekat larutan bersifat
asam

6
BAB III
PEMBAHASAN
Bayam merah merupakan tanaman yang berasal dari Amerika tropis. Tanaman ini 7ndi
tumbuh di iklim tropis maupun 7ndicator7 di seluruh dunia. Di Indonesia tanaman ini biasanya
tumbuh pada ketinggian 5-2 mdpl, dapat tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Meskipun
begitu, bayam merah tumbuh lebih subur di dataran rendah dengan lahan terbuka dan udara yang
panas. Pemanfaatan bayam merah biasanya diolah menjadi makanan maupun zat warna akibat
warna merah yang dimilikinya. Bayam merah cukup digemari oleh kalangan masyarakat karena
nutrisi yang terkandung dalam bayam merah. Nutrisi unggul yang terkandung dalam bayam
merah diantaranya flavonoid, 7ndica, vitamin A, vitamin C dan vitamin D [1]. Bayam merah
seringkali digunakan sebagai pewarna karena warna merah yang terkandung dalam bayam
merah. Warna merah yang dihasilkan dari bayam merah berasal dari antosianin. Antosianin
merupakan senyawa turunan suatu 7ndicato tunggal yaitu sianidin yang terbentuk dari
penambahan atau pengurangan gugus hidroksil atau dengan gugus metilasi atau glikosilasi.
Antosianin yang terkandung dalam daun bayam merah lebih tinggi kadarnya dibandingkan pada
batang, yakni 6350 ppm sedangkan pada batang hanya 2480 ppm [2]. Selain antosianin, zat
warna yang terkandung dalam bayam merah adalah klorofil dan karetonoid [3]. Klorofil
merupakan pigmen warna hijau yang terdapat pada daun yang berperan dalam proses
fotosintesis. Pada bayam merah klorofil memberikan warna kehijauan yang terdapat pada daun.
Kandungan antosianin, karetonoid dan klorofil pada bayam merah dipengaruhi oleh beberapa
7ndica diantaranya, suhu, Ph dan intensitas cahaya [4]. Indikator asam-basa dapat dibuat dari
7ndicator alami dengan memanfaatkan zat warna yang ada pada tumbuhan, salah satunya bayam
merah. Indikator alami lebih disarankan, karena tidak memiliki zat berbahaya yang dapat
merusak lingkungan. Keuntungan lain yang didapat melalui 7ndicator alami yakni bahan yang
mudah ditemukan di alam dan berlimpah [5]. Selain itu 7ndicator alami juga disarankan karena
pada daerah pedesaan yang memiliki kesulitan akses.

7
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Ekstrak bayam merah merupakan sebuah indikator alami yang dapat digunakan untuk cek
keasaman atau basanya suatu larutan dengan perubahan warna yang dihasilkan. Pada larutan
detergen yang awalnya berwarna ungu berubah menjadi warna kuning kecoklatan dan larutan
sabun yang awalnya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning kecoklatan sehingga dapat
disimpulkan bahwa kedua larutan bersifat basa. Selanjutnya larutan jeruk nipis yang awalnya
berwarna kuning berubah menjadi warna merah muda dan larutan cuka dapur yang awalnya
berwarna bening berubah menjadi warna merah muda pekat sehingga dapat disimpulkan bahwa
kedua larutan tersebut bersifat asam.

4.2 SARAN
Berdasarkan hasil percobaan, kami memberikan saran sebagai berikut:
1. Perlunya dilakukan pemurnian senyawa antosianin sebagai zat warna alami dari
bayam merah menggunakan metode isolasi senyawa agar didapatkan hasil yang
lebih maksimal.

2. Perlu dilakukan penambahan variasi pada pelarut untuk mengetahui pelarut yang
dapat mengekstrak bayam merah secara optimum.

3. Perlu dilakukan identifikasi yang lebih lanjut terhadap jenis bayam merah yang
akan digunakan.

8
LINK VIDEO
https://youtu.be/TJGrSBENfU8

Anda mungkin juga menyukai