Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

KONSEP PROBRABILITAS, PERMUTASI DAN KOMBINASI)

(Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah BIOSTATISTIK)

OLEH

Kelompok 4

Arnolus Koen (191111003)


Cici Mandala (191111007)
Emelia Soga (191111011)
Januario Marianus Poke Isak (191111018)
Juvita Dos Santos Goncalves (191111019)
Robinson Antonio Borges (191111029)

PROGRAM STUDI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Segala Puji syukur kami ucapkan kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah
memberikan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul,
“ KONSEP PROBALITAS, PERMUTASI DAN KOMBINASI ” dengan baik. Makalah ini
kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah BIOSTATISTIK
Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun.
Namun, hanya lebih pendekatan pada studi dan pemahaman terhadap keperawatan sebagai
suatu profesi.
Kami sebagai penyusun Menyadari makalah ini masih belum sempurna, baik dari isi
maupun penjelasan dari makalah ini maka dari itu kami meminta maaf jika makalah kami
masih banyak kekurangannya apabila ada kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan Makalah ini kami mengucapkan terimah kasih.
Demikian tulisan ilmiah ini kami buat, apabila ada kesalahan dalam penulisan, kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya dan sebelumnya kami mengucapkan banyak terima
kasih.

Kupang, 21 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................4
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………….4
C. Tujuan penulisan……………………………………………………………………..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................6

A. Pengertian Probalitas………………………………………………………………..6
B. Permutasi Dan Kombinasi………………………………………………………...16
C. Manfaat probalitas dalam penelitian……………………………………………….20
D. Menghitung probalitas atau peluang suatu kejadian……………………………….21

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………23

A. Kesimpulan………………………………………………………………………..23
B. Saran………………………………………………………………………………23

BAB IV DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….24


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai informasi-informasi statistik baik yang
disajikan lewat media elektronik maupun lewat media cetak. Informasi-informasi tersebut
disajikan dalam bentuk angka-angka, tabel atau grafis. Informasi seperti laju pertumbuhan
penduduk, hasil pooling tentang cara pemilihan presiden, keadaan penduduk prasejahtera,
pengangguran sarjana,persentase dana pembangunan yang dikorupsi pejabat, dan sebagainya;
merupakan beberapa contoh kecil dari sekian banyak hal lainnya yang berkaitan dengan
pemanfaatan statistik. Dapat dikatakan bahwa statistik memiliki peran penting dan sudah
menjadi bagian dalam kehidupan manusia moderen.
Oleh sebab itu pemahaman terhadap statistik menjadi sangat diperlukan.Mata kuliah
statistik merupakan salah satu mata kuliah yang diajarkan di perguruan tinggi. Mata kuliah
ini diharapkan dapat membantu mahasiswa menangani informasi yang bersifat kuantitatif.
Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan dalam menggunakan
pendekatan ilmiah dalam memecahkan masalah. Penelitian akademis –seperti yang
diterapkan dalam penulisan skripsi- adalah salah satu kegiatan keilmuan di mana
permasalahan yang ada dipecahkan dengan melalui penggunaan pendekatan ilmiah.
Dalam memecahkan permasalahan maka statistik dapat berperan sebagai alat bantu yang
dapat digunakan untuk menangani data-data kuantitatif yang diperoleh dalam penelitian.
Dengan kata lain, melalui analisis statistik, dapat digambarkan situasi, kondisi, atau fakta
yang diteliti dan sekaligus dapat diperoleh suatu kesimpulan yang masuk akal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari probabilitas ?
2. Apa pengertian dari permutasi dan kombinasi ?
3. Apa manfaat probabilitas dalam penelitian ?
4. Bagaimana cara menghitung probabilitas atau peluang suatu kejadian ?"
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini dibagi menjadi dua tujuan, yaitu

 Tujuan Umum
Tujuan umum dari pembuatan makalah ini adalah mahasiswa mampu menguasai
konsep probabilitas, permutasi dan kombinasi
 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari probabilitas
2. Untuk mengetahui apa pengertian dari permutasi dan kombinasi
3. Untuk mengetahui apa manfaat probabilitas dalam penelitian
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung probabilitas atau peluang suatu
kejadian
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Probabilitas
Secara umum probabilitas merupakan peluang bahwa sesuatu akan terjadi.Secara
lengkap probabilitas didefinisikan sebagai berikut :“Probabilitas” ialah suatu nilai yang
digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian acak.”Dalam mempelajari
probabilitas, ada tiga kata kunci yang harus diketahui:
1. Eksperimen
2. Hasil (outcome)
3. Kejadian atau peristiwa (event)
Contoh :
Dari eksperimen pelemparan sebuah koin. Hasil (outcome) dari pelemparan
sebuah koin tersebut adalah “MUKA” atau “BELAKANG”. Kumpulan dari
beberapa hasil tersebut dikenal sebagai kejadian (event).Probabilitas biasanya
dinyatakan dengan bilangan desimal (seperti 0,50 ; 0,25 atau 0,70) atau bilangan
pecahan (seperti ).
Nilai dari probabilitas berkisar antara 0 dan 1. Semakin dekat nilai probabilitas ke
nilai 0, semakin kecil kemungkinan suatu kejadian akan terjadi. Sebaliknya semakin
dekat nilai probabilitas ke nilai 1 semakin besar peluang suatu kejadian akan terjadi.
a. Pendekatan Perhitungan Probabilitas
Ada dua pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang
bersifat objektif dan subjektif. Probabilitas objektif dibagi menjadi dua,
yaitu:
1. Pendekatan Klasik"
"Probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa yang
dimaksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin menurut pendekatan
klasik, probabilitas dirumuskan :
x
P( A)=
n
keterangan :
P(A) = probabilitas terjadinya kejadian A.

x = peristiwa yang dimaksud.


n = banyaknya peristiwa.
Contoh :
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan
probabilitas munculnya angka berjumlah 5.
Penyelesaian :
Hasil yang dimaksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3). (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3). ….., (6,5), (6,6).

4
P( A)= = 0,11
36

2. Konsep Frekuensi Relatif


Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai
proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika
kondisi stabil atau frekuensi relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah
besar percobaan
Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai
probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut
menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dirumuskan :

fi
P (xi) =
n

keterangan

p (xi) = probabilitas peristiwa i

fi = frekuensi peristiwa i

probabilitas diartikan sebagai hasil bagi dari banyaknya peristiwa


yang di maksud dengan seluruh peristiwa yang mungkin menurut
pendekatan klasik, probabilitas dirumuskan :
x
p (A) =
n
keterangan :
p (A) = probabilitas terjadinya kejadian A
x = banyaknya peristiwa
Contoh :
Dua buah dadu dilempar ke atas secara bersamaan. Tentukan
probabilitas munculnya angka berjumlah 5
Penyelesaian
Hasil yang di maksud (x) = 4, yaitu (1,4), (4,1), (2,3), (3,2)
Hasil yang mungkin (n) = 36, yaitu (1,1), (1,2), (1,3),……,
(6,5), (6,6)
4
P (A) = =0,11
36
2 Konsep Frekuensi Relatif
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas diartikan sebagai
proporsi waktu terjadinya suatu peristiwa dalam jangka panjang, jika
kondisi stabil atau frekuensi relatif dari suatu peristiwa dalam sejumlah
besar percobaan.

Nilai probabilitas ditentukan melalui percobaan, sehingga nilai


probabilitas itu merupakan limit dari frekuensi relatif peristiwa tersebut.
Menurut pendekatan frekuensi relatif, probabilitas dirumuskan :
fi
P( X i)=
n
keterangan :
P(Xi) = probabilitas peristiwa i.
fi = frekuensi peristiwa i.
n = banyaknya peristiwa yang bersangkutan.
Contoh :
Dari hasil ujian statistik, 65 mahasiswa STMIK MDP, didapat nilai-
nilai sebagai berikut.

X F

5,0 11
6,5 14
7,4 13
8,3 15
8,8 7
9,5 5

x = nilai statistik.

Tentukan probabilitas salah seorang mahasiswa yang nilai statistiknya


8,3.
Penyelesaian :
Frekuensi mahasiswa dengan nilai 8,3 (f) = 15

Jumlah mahasiswa (n) = 65.

15
P( X i)= = 0,23
65

3. Probabilitas Subjektif
Menurut pendekatan subjektif, probabilitas diartikan sebagai tingkat
kepercayaan individu yang didasarkan pada peristiwa masalalu yang berupa
terkaan saja.
Contoh :
Seorang direktur akan memilih seorang supervisor dari empat orang calon
yang telah lulus ujian saringan. Keempat calon tersebut sama pintar, sama
lincah, dan semuanya dapat dipercaya. Probabilitas tertinggi (kemungkinan
diterima) menjadi supervisor ditentukan secara subjektif oleh sang direktur
Tertinggi (kemungkinan diterima) menjadi supervisor ditentukan secara
subjektif oleh sang direktur.

Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disusun suatu pengertian


umum mengenai probabilitas, yaitu sebagai berikut Probabilitas adalah
suatu indeks atau nilai yang digunakan untuk menentukan tingkat
terjadinya suatu kejadian yang bersifat random (acak). Oleh karena
probabilitas merupakan suatu indeks atau nilai maka probabilitas
memiliki batas-batas yaitu mulai dari 0 sampai dengan 1 (0 < P < 1).
a. Jika P = 0, disebut probabilitas kemustahilan, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut tidak akan terjadi.
b. Jika P = 1, disebut probabilitas kepastian, artinya kejadian
atau peristiwa tersebut pasti terjadi.
c. Jika 0 < P < 1, disebut probabilitas kemungkinan, artinya
kejadian atau peristiwa tersebut dapat atau tidak dapat
terjadi.

b. Beberapa Aturan Dasar Probabilitas

Aturan Penjumlahan :
Untuk menerapkan aturan penjumlahan ini, harus dilihat jenis kejadiannya
apakah bersifat saling meniadakan atau tidak saling meniadakan.
1. Kejadian Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut saling meniadakan jika kedua atau lebih
peristiwa itu tidak dapat terjadi pada saat yang bersamaan. Jika peristiwa A
dan B saling meniadakan, probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah

P(A atau B) = P(A) + P(B) atau

P(A∪B) = P(A) + P(B)

Contoh :
Sebuah dadu dilemparkan ke atas, peritiwanya adalah
A = peristiwa mata dadu 4 muncul.
B = peristiwa mata dadu lebih kecil dari 3 muncul.
Tentukan probabilitas dari kejadian berikut !

- Mata dadu 4 atau lebih kecil dari 3 muncul!


Penyelesaian :
P(A) = 1/6 P(B) = 2/6
P(A atau B) = P(A) + P(B)
= 1/6 + 2/6

= 0,5
2. Kejadian Tidak Saling Meniadakan :
Dua peristiwa atau lebih disebut peristiwa tidak saling meniadakan apabila
kedua peristiwa atau lebih tersebut dapat terjadi pada saat yang bersamaan.
Jika dua peristiwa A dan B tidak saling meniadakan, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah :

P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A dan B)

P(A ∪ B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)

Jika 3 peristiwa A, B, dan C tidak saling meniadakan, probabilitas


terjadinya peristiwa tersebut adalah
P(A ∪B ∪C) = P(A) + P(B) + P(C) – P(A ∩B) – P(A ∩ C) – P(B ∩ C)
+P(A ∩ B ∩C)
Contoh :
Dua buah dadu dilemparkan bersamaan, apabila :
A = peristiwa mata (4, 4) muncul.
B = peristiwa mata lebih kecil dari (3, 3) muncul.
Tentukan probabilitas P(A atau B) !
Penyelesaian :
P(A) = 1/36
P(B) = 14/36
P(A ∩B) = 0
P(A atau B) = P(A) + P(B) – P(A ∩ B)
= 1/36 + 14/36 – 0

= 0,42
Aturan Perkalian :
Dalam konsep probabilitas, aturan perkalian diterapkan secara berbeda
menurut jenis kejadiannya. Ada dua jenis kejadian dalam hal ini, yaitu
kejadian tak bebas dan kejadian bebas.

1. Kejadian Tak Bebas


Dua peristiwa atau lebih disebut kejadian tidak bebas apabila peristiwa
yang satu dipengaruhi atau tergantung pada peritiwa lainnya.
Probabilitas peristiwa tidak saling bebas dapat pula dibedakan atas tiga
macam, yaitu yaitu probabilitas bersyarat, gabungan, dan marjinal.
a. Probabilitas Bersyarat : Probabilitas bersyarat peristiwa tidak
saling bebas adalah probabilitas terjadinya suatu peristiwa
dengan syarat peristiwa lain harus terjadidan peristiwa-peristiwa

b. tersebut saling mempengaruhi. Jika peristiwa B bersyarat


terhadap A, probabilitas terjadinya periwtiwa tersebut adalah

P(B/A) dibaca probabilitas terjadinya B dengan syarat peristiwa


A terjadi.
Contoh :
Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :
5 buah bola putih bertanda +
1 buah bola putih bertanda –
3 buah bola kuning bertanda +
2 buah bola kuning bertanda –
Seseorang mengambil sebuah bola kuning dari kotak
- Berapa probabilitas bola itu bertanda +?
Penyelesaian :
Misalkan : A = bola kuning

B+ = bola bertanda positif


B- = bola bertanda negatif.
P(A) = 5/11
P(B+ ∩A) = 3/11
c. Probabilitas Gabungan :
Probabilitas gabungan peritiwa tidak saling bebas adalah
probabilitas terjadinya dua atau lebih peristiwa secara berurutan
(bersamaan) dan peristiwa-peristiwa itu saling mempengaruhi.
Jika dua peristiwa A dan B gubungan, probabilitas terjadinya
peristiwa tersebut adalah P(A dan B) = P(A ∩B) = P(A) x
P(B/A) Jika tiga buah peristiwa A, B, dan C gabungan,
probabilitas terjadinya peristiwa tersebut adalah P(A ∩ B ∩C) =
P(A) x P(B/A) x P(C/A ∩ B)
Contoh :
Dari satu set kartu bridge berturut-turut diambil kartu itu
sebanyak 2 kali secara acak. Hitunglah probabilitasnya kartu
king (A) pada pengambilan pertama dan as(B) pada
pengambilan kedua, jika kartu pada pengambilan pertama tidak
dikembalikan !
Penyelesaian :
(A) = pengambilan pertama keluar kartu king.
P(A) = 4/52
(B/A) = pengambilan kedua keluar kartu as
P(B/A) = 4/51

P(A ∩ B) = P(A) x P(B/A)


= 4/52 x 4/51
= 0,006

d. Probabilitas Marjinal :
Probabilitas marjinal peristiwa tidak saling bebas adalah
probabilitas terjadinya suatu peristiwa yang tidak memiliki
hubungan dengan terjadinya peristiwa lain dan peristiwa
tersebut saling mempengaruhi.
Jika dua peristiwa A adalah marjinal, probabilitas terjadinya
peristiwa A tersebut adalah
P(A) = P(B ∩ A)
= ∑ p (Ai) x P(B/Ai), i = 1, 2, 3, …..

Contoh :
Sebuah kotak berisikan 11 bola dengan rincian :
5 buah bola putih bertanda +
1 buah bola putih bertanda –
3 buah bola kuning bertanda +
2 buah bola kuning bertanda –
Tentukan probabilitas memperoleh sebuah bola putih !
Penyelesaiannya :
Misalkan : A = bola putih
B+ = bola bertanda positif
B- = bola bertanda negatif
P(B+ ∩A) = 5/11
P(B-  A) = 1/11
P(A) = P(B+ ∩A) + P(B- ∩ A)
= 5/11 + 1/11
= 6/11
2. Kejadian Bebas :
Dua kejadian atau lebih dikatakan merupakan kejadian bebas apabila
terjadinya kejadian tersebut tidak saling mempengaruhi. Dua kejadian
A dan B dikatakan bebas, kalau kejadian A tidak mempengaruhi B atau
sebaliknya. Jika A dan B merupakan kejadian bebas, maka P(A/B) =
P(A) dan P(B/A) = P(B)
P(A ∩ B) = P(A) P(B) = P(B) P(A)
Contoh :
Satu mata uang logam Rp. 50 dilemparkan ke atas sebanyak dua kali.
Jika A1 adalah lemparan pertama yang mendapat gambar burung(B),

dan A2 adalah lemparan kedua yang mendapatkan gambar burung(B),


berapakah P(A1 ∩ A2)!
Penyelesaian :
"Karena pada pelemparan pertama hasilnya tidak mempengaruhi
pelemparan kedua dan P(A1) = P(B) = 0,5 dan P(A2) = P(B) = 0,5,
maka P(A1 ∩ A2) = P(A1) P(A2) = P(B) P(B) = 0,5 x 0,5 = 0,25.
Rumus Bayes :
Jika dalam suatu ruang sampel (S) terdapat beberapa peristiwa saling
lepas, yaitu A1, A2, A3, …., An yang memiliki probabilitas tidak sama
dengan nol dan bila ada peritiwa lain (misalkan X) yang mungkin dapat
terjadi pada peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …., An maka probabilitas
terjadinya peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …., An dengan diketahui
peristiwa X tersebut adalah
Contoh :
Tiga kotak masing-masing memiliki dua laci. Didalam laci-laci tersebut
terdapat sebuah bola. Didalam kotak I terdapat bola emas, dalam kotak
II terdapat bola perak, dan dalam kotak III terdapat bola emas dan
perak. Jika diambil sebuah kotak dan isinya bola emas, berapa
probabilitas bahwa laci lain berisi bola perak?

Penyelesaian :
Misalkan : A1 peristiwa terambil kotak I
A2 peristiwa terambil kotak II
A3 peristiwa terambil kotak III
X peristiwa laci yang dibuka berisi bola emas
Kotak yang memenuhi pertanyaan adalah kotak III (P(A3/X)).
P(A1) = 1/3 P(X/A1) = 1

P(A2) = 1/3 P(X/A2) = 0

P(A3) = 1/3 P(X/A3) = ½

P(A3) = 1/3 P(X/A3) = ½

B. Permutasi Dan Kombinasi


Pembicaraan mengenai permutasi dan kombinasi selalu berkaitan dengan prinsip
dasar membilang dan faktorial.
1. Prinsip Dasar Membilang :
Jika kejadian pertama dapat terjadi dalam n1 cara, kejadian kedua dalam
n2 cara, demikian seterusnnya, sampai kejadian k dalam nk cara, maka
keseluruhan kejadian dapat terjadi dalam :
n1 x n2 x …x nk cara
Contoh :
Seorang pengusaha ingin bepergian dari Jakarta ke Ujungpandang
melalui Surabaya. Jika Jakarta – Surabaya dapat dilalui dengan tiga
cara dan Surabaya – Ujungpandang dapat dilalui dengan dua cara, ada
berapa cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujungpandang melalui
Surabaya?
Penyelesaian :
misalkan : dari Jakarta ke Surabaya (n1) = 3 cara.
Dari Surabaya ke Ujung pandang (n2) = 2 cara.

Cara pengusaha tersebut dapat tiba di Ujung pandang melalui Surabaya


adalah :=
n1x n2= 3 x 2 = 6 cara.
2. Faktorial :
Faktorial adalah perkalian semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut
mulai dari bilangan 1 sampai dengan bilangan bersangkutan atau sebaliknya.
Faktorial dilambangkan: “!”.
Jika : n = 1,2, …., maka :
n! = n(n – 1)(n – 2) ….x 2 x 1
= n(n –1)!
Contoh :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut
a. 5!
b. 3! X 2!
c. 6!/4!
Penyelesaian :
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! X 2! = 3 x 2 x 1 x 2 x 1 = 12
3. Permutasi :
a. Pengertian Permutasi :
Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke
dalam suatu urutan tertentu.
Contoh :
Ada 3 objek, yaitu ABC. Pengaturan objek-objek tersebut ialah ABC,
ACB, BCA, BAC, CAB, CBA yang disebut permutasi. Jadi, permutasi
3 objek menghasilkan enam pengaturan dengan cara yang berbeda.
b. Rumus-rumus Permutasi :
Permutasi dari m objek seluruhnya tanpa pengembalian : mPm = m!
Contoh :

Pada suatu tempat terdapat 4 buku matematika yang berbeda. Buku itu
akan disusun pada sebuah rak buku. Berapa cara susunan yang mungkin
dari buku-buku matematika dapat disusun.
Penyelesaian :
Buku-buku matematika dapat disusun dalam :
4P4 = 4! = 4 x 3 x 2 x 1 = 24 cara.
Permutasi sebanyak x dari m objek tanpa pengembalian :
Contoh :
Dari empat calon pimpinan sebuah perusahaan, misalkan A, B, C, D
hendak dipilih seorang ketua, seorang sekretaris, dan seorang
bendahara. Berapa cara keempat calon tersebut dipilih?
Penyelesaian:
m = 4 dan x = 3"
"4P3 =
Permutasi dari m objek dengan pengembalian :
mPx = mx
x ≤ m dan bilangan bulat positif
Contoh :
Tentukan permutasi dari ABC sebanyak 2 unsur dengan pengembalian
unsure yang terpilih!
Penyelesaian :
M = 3 dan x = 2
3P2 = 32 = 9
yaitu : AA, AB, AC, BB, BA, BC, CC, CA, CB
Permutasi dari m objek yang sama :
m!
mPm1, m2, m3, … = -----------------------
m1! . m2! . m3! ….
Dengan m1 + m2 + m3 + ….= m
Contoh :

Tentukan permutasi dari kata “TAMAT”


Penyelesaian :
M = 5, m1 = 2, m2 = 2, m3 = 1
5! 5x4x3x2x1
5P2, 2, 1 = --------------- = -------------------- = 30
2! . 2! . 1! 2x1x2x1x1
Contoh Permutasi Di Bidang Kesehatan
Seorang resepsionis klinik ingin mencetak nomer antrian pasien yang terdiri
tiga angka tanpa memuat angka yang sama dari angka 1, 2, 3, dan 4. Tentukan
banyak pilihan nomer antrian dibuat dari :
1) tiga angka pertama
2) Empat angka yang tersedia
Penyelesaian :
a) Jika resepsionis menggunakan angka 1, 2, 3, maka nomer
antrian yang dapat disusun adalah
 mendaftar langsung :
123 132 213 231 312 321
Terdapat 6 Angka kupon antrian
 Cara permutasi
Kita memilih 3 angka dari 3 angka pertama yang tersedia
P33 = 3! = 3x2x1 = 6
Terdapat 6 angka kupon antrian
b) jika nomer antrian disusun dengan menggunakan angka 1, 2, 3,
dan 4 antrian yang diperoleh adalah
 cara mendaftar langsung :
123 142 231 312 341 421
124 143 234 314 342 423
132 213 243 321 412 431
134 214 241 324 413 432

Sehingga terdapat 24 pilihan nomor antrian


 Cara Permutasi :
Kita Memilih 3 Angka dari 4 angka yang tersedia
4 4! 4!
p3 = = = 4! = 4x3 x2 x1
( 4−3 ) ! 1 !
sehinggaterdapat 24 pilihan nomer antrian
4. Kombinasi :
a. Pengertian Kombinasi :
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa
memperhatikan urutan objek tersebut"
"Contoh :
Ada 4 objek, yaitu : A, B, C, D. Kombinasi 3 dari objek itu
adalah
ABC, ABD, ACD, BCD. Setiap kelompok hanya dibedakan
berdasarkan objek yang diikutsertakan, bukan urutannya. Oleh
karenaitu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA = DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DCB
b. Rumus-rumus Kombinasi :
Kombinasi x dari m objek yang berbeda :
m!
mCx = -------------- ; m ≥x
(m – x)!.x!
Contoh :
Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak
dipilih dua orang untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain
ganda yang mungkin terbentuk?

Penyelesaian :
M = 5 dan x = 2
5!
5C2 = ---------------- = 10
(5 – 2)! . 2!
C. Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian
Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam
mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita
tinjau pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas memiliki beberapa fungsi antara
lain;
1. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat. Pengambilan
keputusan yang lebih tepat dimagsudkan tidak ada keputusan" yang sudah pasti
karena kehidupan mendatang tidak ada yang pasti kita ketahui dari sekarang, karena
informasi yang didapat tidaklah sempurna.
2. Dengan teori probabilitas kita dapat menarik kesimpulan secara tepat atas hipotesis
yang terkait tentang karakteristik populasi. Menarik kesimpulan secara tepat atas
hipotesis (perkiraan sementara yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang

karakteristik populasi pada situssi ini kita hanya mengambil atau menarik
kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yang akan dating kita sudah
ketehaui apa yang akantertjadi.
3. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian dari suatu
populasi.
Contoh:
Ketika diadakannya sensus penduduk 2000, pemerintah mendapatkan data
perbandingan antara jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki berbanding jumlah
penduduk berjenis kelamin perempuan adalah memiliki perbandingan 5:6,
sedangkan hasil sensus pada tahun 2010 menunjukan hasil perbandingan jumlah
penduduk berjenis kelamin pria berbanding jumlah penduduk berjenis kelamin
wanita adalah 5:7. Maka pemerintah dapat mengambil keputusan bahwa setiap

tahunnya dari tahun 2000 hingga 2010 jumlah wanita berkembang lebih pesat
daripada jumlah penduduk pria.
D. Menghitung Probabilitas atau Peluang Suatu Kejadian
Jika tadi kita hanya memperhatikan peluang suatu kejadian secara kualitatip, hanya
memperhatikan apakkah kejadian tersebut memiliki peluang besar akan terjadi atau tidak.
Disini kita akan membahas nilai dari probabilitas suatu kejadian secara kuantitatip. Kita
bias melihat apakah suatu kejadian berpotensi terjadi ataukah tidak.
Misalkan kita memiliki sebuah dadu yang memiliki muka gambar dan angka,jika koin
tersebut kita lemparkan keatas secara sembarang, maka kita memiliki 2 pilihan yang sama
besar dan kuat yaitu peluang munculnya angka dan peluang m satu koin hanya terddiri
dari satu muka gambar dan satu muka angka, maka peluang munculnya angka dan gambar
adalah sama kuat yaitu ½. 1 menyatakan hanya satu dari muka pada koin yang mungkin
muncul, entah itu gambar maupun angka sedangkan 2 menyatakan banyaknya kejadian
yang mungkin terjadi pada pelemparan koin, yaitu munculnya gambar + munculnya
angka.
Jika kita berbicara tidak lagi 2 kejadian yaitu menyangkut banyak kejadian yang
mungkin terjadi, mengingat dan dari hasil pengumpulan dan penelitian data diperoleh
suatu rumus sebagai berikut. Jika terdapat N peristiwa, dan nA dari N peristiwa tersebut
membentuk kejadian A, maka probabilitas A adalah :
P(A) = nA/N
Dimana : nA= banyaknya kejadian
N= kejadian seluruhnya/peristiwa yang mungkin terjadi Contoh.
Suatu mata uang logam yang masing-masing sisinya berisi gambar dan angka
dilemparkan secara bebas sebanyak 1 kali.
Berapakah probabilitas munculnya gambar atau angka?
Jawab :
n=1, N=2
P (gambar atau angka)=
P (gambar atau angka)=1/2 atau 50%
Dapat disimpulkan peluang munculnya gambar atau angka adalah sama besar.

Contoh 2.
Berapa peluang munculnya dadu mata satu pada satu kali pelemparan?
Jika kita tinjau pada sebuah dadu hanya memiliki 1 buah mata dadu bermata 1,
sedangkan pada dadu terdapat 6 mata yaitu mata 1 sampai mata 6.
Maka
P(A) = nA/N
= 1/6
Berikut merupakan aturan dalam probabilitas
1. Jika n = 0 makka peluang terjadinya suatu kejadian pada keadaan ini adalah
sebesar P(A) = 0 atau tidak mungkin terjadi.
2. Jika n merupakan semua anggota N maka probabilitasnya adalah satu, atau
kejadian tersebut pasti akan terjadi
3. Probabilitas suatu kejadian memiliki rentangan nilai
4. Jika E menyatakan bukan peristiwa E maka berlaku
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Probabilitas ialah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu kejadian
acak, dengan tiga kata kunci Eksperimen, Hasil (outcome), dan Kejadian atau peristiwa (event).
Pendekatan dalam menghitung probabilitas yaitu pendekatan yang bersifat objektif dan subjektif
probabilitas objektif dibagi atas Pendekatan Klasik, dan konsep Frekuensi Relatif. Permutasi
adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa objek ke dalam suatu urutan tertentu,
sedangkan Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa objek tanpa memperhatikan urutan
objek tersebut. Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu kita dalam
mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian yang mungkin terjadi. Jika kita tinjau
pada saat kita melakukan penelitian, probabilitas

memiliki beberapa fungsi seperti membantu peneliti dalam pengambilan keputusan, dapat
menarik kesimpulan secara tepat dari hipotesis, dan sebagai alat ukur derajat ketidakpastian dari
analisis.

B. SARAN

Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari tentang
Statistik Kesehatan. Dan harapan penulis makalah ini tidak hanya berguna bagi penulis tetapi
juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari penulis walaupun makalah ini kurang sempurna
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian hari

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Muhammad. 2012. Dasar-dasar Statistika. Makassar: Andira Pubriser.

Syaifudin, Wawan Hafid., dan Acmad Choiruddin. 2021. Pengantar probabilitas dan statistika.
Bengkulu: Elmarkazi Publisher.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito."

Wheeler, Ruric E.1992. Moderm Mathematics. Bemont, CA : wadsworth

Setiawan, Adi. 2015. Pengantar teori probalitas. Salatiga:Tisara Grafika.

Syaifudin, Wawan Hafid., dan Acmad Choiruddin. 2021. Pengantar probabilitas dan statistika.
Bengkulu: Elmarkazi Publisher.

Anda mungkin juga menyukai