Anda di halaman 1dari 2

NAMA: CITRA ADITYANINGRUM

NPM: 201910415264

KELAS: 4A5

PERUBAHAN KEBIASAAN MASYARAKAT DITENGAH PANDEMI COVID-19

D itengah pandemi covid-19 yang masih menjadi permasalahan serius hampir diseluruh negara
sehingga membuat beberapa tatanan kehidupan di masyarakat mengalami beberapa
perubahan. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang dikenal dengan banyaknya keanekaragaman
budaya yang melimpah dari sabang sampai Merauke. Masyarakat yang terdiri dari berbagai daerah itu
menciptakan adat dan tradisi yang unik dan khas pada setiap daerahnya. Tak hanya itu, kebiasaan
masyarakat di berbagai daerah pun berbeda-beda. Hal-hal tersebut yang menjadikan Indonesia kaya
akan keberagaman suku dan kebudayaan. Setelah masuknya virus Corona ke Indonesia sungguh
membuat masyarakat merasa takut dan terancam. Terguncangnya berbagai sektor karena pandemic
covid-19 ini yaitu, sektor Pendidikan, ekonomi, sampai ke sosial budaya yang mengakibatkan sektor
tersebut mengalami kelumpuhan.

Adaptasi kehidupan baru yang wajib dilakukan masyarakat ditengah covid-19 menimbulkan
adanya perubahan kondisi di Indonesia. Kebijakan pemerintah yang cepat dan tanggap dalam merespon
keadaan saat ini wajib diapresiasi. Seperti larangan resepsi pernikahan yang sepertinya sudah menjadi
agenda wajib pasangan Ketika melangsungkan pernikahan. Walaupun saat ini sudah diperbolehkan
Kembali menggelarkan resepsi pernikahan sesuai adat masing-masing daerah tetapi masih ada yang
harus diperhatikan, seperti tidak boleh menggelar resepsi jika termasuk di ”Zona Hitam”. Tentu saja hal
ini menjadi perubahan kebiasaan baru masyarakat yang mana harus menaati protokol Kesehatan Ketika
sedang menghadiri resepsi pernikahan orang lain. Dengan hal ini banyak pasangan yang akhirnya
menikah hanya sebatas di KUA saja dan dihadiri oleh sedikit sanak saudara. Hal ini bisa mewujudkan
“Menikah tidak harus mahal dan mewah.”

Mudik juga merupakan salah satu kebiasaan masyarakat muslim di Indonesia dalam merayakan
hari raya idul fitri. Namun ditengah pandemi covid-19 ini pemerintah melarang masyarakat untuk pulang
ke kampung halaman. Ketentuan peniadaan mudik dan pengetatan perjalanan tertuang dalam Surat
Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021. Dalam SE tersebut, dijelaskan bahwa setiap
anggota masyarakat dilarang melakukan perjalanan antarkota/kabupaten/provinsi/negara untuk tujuan
mudik. Mudik yang merupakan agenda wajib tahunan ini jadi harus tertunda bahkan di larang demi
kebaikan banyak orang. Walaupun tidak bisa pulang ke kampung halaman kita masih bisa terkoneksi
dengan kakek dan nenek melalui fitur-fitur pada smartphone yang menawarkan komunikasi tatap muka
dengan orang jauh tanpa Batasan ruang dan waktu.

Dua hal diatas merupakan contoh kecil dari beberapa perubahan kebiasaan masyarakat
ditengah pandemi ini. Meskipun hanya bersifat sementara perubahan-perubahan kebiasaan masyarakat
ini bisa membuat adanya perubahan budaya. Tidak menutup kemungkinan, alternatif-alternatif yang
dilakukan oleh masyarakat di bidang pendidikan, agama, budaya, dan ekonomi pada masa pandemik ini
menjadi gambaran bahwa dunia sudah menuntut untuk melakukan perubahan.

Dengan itu, diharapkan kepada para masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran dan aturan
pemerintah agar pandemi covid-19 ini cepat berakhir dan kita Kembali beraktifitas dengan normal tanpa
harus takut dan waspada setiap harinya.

Anda mungkin juga menyukai