PENDAHULUAN
kaum wanita masih rendah, hal ini berpengaruh pada pengetahuan gizi pada ibu
hamil, sehingga mendorong terjadinya penyakit infeksi dan kurang gizi (Indiarti,
2010).
faktor ikut berperan di dalamnya, salah satu faktor yang penting adalah gizi.
pengetahuan gizi pada ibu hamil. Zat–zat makanan yang di makan oleh wanita
hamil akan tercermin pada bayi yang akan dilahirkan baik dari segi
terhadap pengetahuan gizi ibu hamil dalam usaha mencegah kelainan dan
mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya. Jelas sangat diperlukan agar dapat
yang tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika
1
Menurut United Nations Children’s Fund (UNICEF), lebih dari
sepertiga wanita usia subur di Indonesia memiliki asupan energi dan protein
yang tidak adekuat sehingga memengaruhi status gizinya. Status gizi wanita
usia subur sebelum maupun selama kehamilan berakibat langsung pada berat
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sebesar 15% sampai 20% diseluruh dunia
(WHO,2014).
sangat signifikan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. AKI Indonesia
hidup, kematian bayi pada neonatus 23 kematian per 1000 kelahiran hidup,
dan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia adalah bayi berat lahir
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 5 kali lebih besar dibandingkan
ibu hamil yang tidak KEK, Prevalensi ibu hamil KEK mengalami kenaikan
2
Meski mengalami penurunan yang cukup signifikan dengan adanya
perbaikan ekonomi indonesia pasca krisis, sampai dengan saat ini prevalensi
ibu hamil KEK masih cukup tinggi yaitu 24,2% (Depkes, 2016).
Tingginya angka kurang gizi pada ibu hamil ini mempunyai kontribusi
Lebak tahun 2018 terjadi 47 kasus kematian ibu atau 195/100.000 kelahiran
hidup sedangkan kematian bayi mencapai 450 kasus atau 19.7/1000 kelahiran
aborsi, partus macet dan sepsis. Sedangkan kejadian ibu yang mengalami
KEK sebanyak 14,0% hal tersebut yang dapat mengakibatkan ibu mengalami
angka kejadian KEK pada ibu hamil tahun 2019 sebanyak 13,06 %,
sedangkan pada bulan Januari – April 2020, mencapai 105 orang, terdapat
3
orang, perdarahan sebanyak 18 orang, infeksi berat sebanyak 1 orang, dan 4T
sebanyak 252. Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan banyak ibu
tahun 2020 terdapat 10 desa, desa Ciburuy terdapat 58 orang ibu hamil ada 23
orang yang mengalami KEK, desa curugbitung 60 orang ibu hamil ada 18
orang yang mengalami KEK, desa cidadap 50 orang ibu hamil ada 10 orang
yang mengalami KEK, desa cipining terdapat 52 orang ibu hamil ada 5 orang
yang mengalami KEK, desa cilayang terdapat 62 orang ibu hamil ada 21
Angka kematian ibu dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
yang tertinggi pada hakikatnya juga ditentukan oleh status pengetahuan gizi
Hal ini didukung oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah sehingga
akan melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada resiko kematian yang lebih
besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan oleh ibu dengan berat badan
normal karena itulah dalam dewasa ini perhatian terhadap janin yang
(Ramli, 2008).
4
kemiskinan pengetahuan dan informasi, dan pada kondisi kemiskinan, keluarga
khususnya ibu akan mengalami resiko kekurangan gizi dan menderita anemia.
Meskipun prevalansi anemia gizi besi pada ibu hamil menurun dari 50,9 %
(tahun 1995) menjadi 40,1% (tahun 2001) namun anemia pada ibu hamil
hendaknya diwaspadai pada tahun 2000 sebanyak 382.632 orang ibu hamil
atau nifas yang kekurangan energi kronis (KEK) telah mendapat pemberian
tertentu menyebabkan sang ibu juga akan kehilangan akses terhadap zat gizi
dari makanan, hal ini berpengaruh terhadap pengetahuan, keadaan ini tentu
akan memperlemah kondisi ibu hamil, selain itu juga kekurangan gizi pada ibu
lahir dengan kurang darah (anemia) bayi mudah terkena infeksi dan dapat
mengakibatkan abortus, Karena itulah para calon ibu hamil harus sehat dan
mempunyai gizi cukup sebelum hamil dan setelah hamil, ibu hamil harus
mempunyai kebiasaan makan yang teratur jika ibu tidak mendapat gizi yang
cukup selama hamil maka bayi yang dikandungnya akan menderita kekurangan
gizi juga akan kekurangan ASI bila kelak akan menyusui bayinya
(Boedirochminami, 2007).
Memperhatikan status ekonomi dan pola makan pada ibu hamil serta
dampak yang mungkin terjadi pada ibu maupun pada janin serta pada bayi–
bayi yang dilahirkan upaya penanganan perlu untuk terus ditingkatkan dan
5
diatasi melalui kerjasama oleh berbagai pihak, hal ini yang melatarbelakangi
berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Desa Ciburuy Wilayah
1.1.2.1 Mengetahui angka kejadian ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi
1.1.2.2 Mengetahui angka kejadian ibu hamil dengan KEK (Kekurangan Energi
6
1.1.2.3 Mengetahui Faktor-Faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK di
Sebagai masukan dalam proses belajar mengajar dan dapat dijadikan bahan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan informasi, dan acuan