Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
ACARA II
PEMBUATAN LARUTAN

DISUSUN OLEH

NAMA : Rini Putri

Nuriyah NIM : G1A021069

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2021
ACARA II
PEMBUATAN LARUTAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui perbedaan asam dan basa berdasarkan pH larutan.
b. Menentukan konsentrasi larutan menggunakan metode titrasi.
2. Waktu Praktikum
Jumat, 24 September 2021.
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.

B. LANDASAN TEORI
Larutan merupakan campuran homogen yang terdiri atas dua
atau lebih zat yang berlainan. Larutan dapat dikatakan homogen karena
tidak terdapat bidang batas antar komponen di dalamnya. Hal tersebut
membuat komponen-komponen tercampur sempurna dan tidak dapat
dibedakan meskipun menggunakan mikroskop ultra. Komponen larutan
terdiri atas zat pelarut dan zat terlarut. Sebagai contoh pada larutan gula
dalam air, air sebagai zat pelarut sedangkan gula sebagai zat terlarut.
Proses pemanasan atau pengadukan akan mempercepat proses pelarutan
suatu zat. Selain itu, semakin halus zat terlarut maka akan semakin cepat
pula proses pelarutan (Budiarto dan Adiwarna, 2013).

Dalam suatu larutan, molekul-molekul suatu zat yang dapat


menghantarkan arus listrik disebut elektrolit. Molekul yang terdapat pada
larutan elektrolit akan terurai menjadi ion-ion. Salah satu contoh elektrolit
lemah yaitu air murni. Sebagian molekul yang terdapat pada air murni
akan terurai menjadi ion H yang digambarkan pada persamaan berikut:

H2O  H+ + OH-
Dari persamaan tersebut, ion H+ dan ion OH- didapat dari
penguraian molekul H2O. Maka, pada persamaan tersebut ion H+ sama
dengan ion OH-. Larutan dengan jumlah ion H+ dan ion OH- seimbang
disebut dengan larutan netral. Larutan yang memiliki konsentrasi ion H+
lebih tinggi dibandingkan konsentrasi ion OH- disebut larutan asam.
Sebaliknya, apabila dalam suatu larutan terdapat konsentrasi ion H + yang
lebih rendah dibandingkan konsentrasi ion OH- maka disebut larutan basa
(Yuliza dan Susanto, 2015).

Besar konsentrasi ion H+ dan OH- pada suatu larutan sangat


kecil sehingga konsentrasi ion hidrogen (H+) dapat dinyatakan dalam pH,
yang merupakan logaritma negatif dari konsentrasi ion H+.

pH = −log [H+] = [𝐻1+]

Suatu larutan dikatakan netral apabila konsentrasi ion hidrogen


sama dengan konsentrasi ion hidroksida ([H+] = [OH−]). Pada 25∘C,
kedua konsentrasi sama dengan 10−7 M atau memiliki pH 7. Apabila ion
hidrogen lebih tinggi dari ion hidroksida ([H+] > 10 -7) atau pH < 7 maka
larutan tersebut tergolong larutan asam. Sedangkan apabila ion hidroksida
lebih tinggi dibandingkan ion hidrogen ([OH−] > 10-7) atau pH > 7 maka
larutan tersebut tergolong larutan basa (Adeva-Andany, dkk., 2014).

pOH = -log [OH-]

𝐾𝑤 = [H+] [OH−]
pKw = pH + pOH
pKw = - log Kw

Dari persamaan di atas memungkinkan hasil skala nilai pH di


bawah 0 atau di atas 14 karena adanya asam kuat dan basa kuat. Pada basa
kuat yang memiliki pH 14, konsentrasi ion hidroksida adalah satu molar.
Apabila konsentrasi ion hidroksida melebihi satu molar maka nilai pH di
atas 14. Salah satu contoh basa kuat adalah NaOH jenuh yang memiliki
pH 15,0 (Firman, dkk., 2021).
Metode titrasi asam-basa dapat dilakukan untuk mengetahui
kadar atau konsentrasi suatu larutan asam atau basa. Titrasi asam-basa
dilakukan dengan menggunakan larutan standar yang sebelumnya sudah
diketahui konsentrasinya kemudian ditambahkan secara bertahap ke
larutan lain yang konsentrasinya tidak diketahui hingga reaksi kimia antara
kedua larutan tersebut berlangsung sempurna. Indikator yang digunakan
dalam titrasi penetralan dinamakan indikator asam basa. Terdapat tiga
jenis titrasi asam-basa yaitu titrasi asam kuat dengan basa kuat (contoh:
HCl dengan NaOH), asam kuat dengan basa lemah (contoh: HCl dengan
NH4OH), dan asam lemah dengan basa kuat (contoh: CH 3COOH dengan
NaOH) (Kapilraj,dkk., 2019).

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat praktikum
a. Batang Pengaduk
b. Buret 25 mL
c. Buret 50 mL
d. Erlenmeyer 100 mL
e. Gelas arloji
f. Gelas kimia 100 mL
g. Gelas kimia 50 mL
h. Labu ukur 25 mL
i. Mortar dan alu
j. Pipet tetes
k. Pipet ukur 10 mL
l. Pipet ukur 5 mL
m. Pipet ukur 1 mL
n. Rubber bulb
o. Timbangan analitik
2. Bahan-bahan praktikum
a. Asam klorida (HCl(aq)) 1 M
b. Aquades (H2O(l))
c. Kalium hidroksida (KOH(s))
d. Kalium hidroksida (KOH(aq)) 1 M
e. Indikator phenolftalain (C20H12O4(aq))

D. PROSEDUR PERCOBAAN
 Pembuatan Larutan dari Padatan
a) Ditimbang padatan KOH menggunakan timbangan analitik
sebanyak 1,4 gram; 0,7 gram; dan 0,35 gram.
b) Dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL.
c) Dilarutkan dengan aquades secukupnya.
d) Dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL.
e) Ditambahkan aquades sampai tanda batas labu ukur.
f) Dikocok atau dihomogenkan.
 Pengenceran Larutan
a) Diambil larutan HCl sebesar 12,5 mL; 2,5 mL dan 1,25 mL.
b) Dimasukkan kedalam labu ukur 25 mL.
c) Ditambahkan aquades sampai tanda batas labu ukur.
d) Dikocok atau dihomogenkan.
 Titrasi
a) Larutan basa
 Standarisasi buret dengan HCl 1 M.
 Pindahkan masing-masing larutan yang telah dibuat sebanyak 15
mL ke dalam Erlenmeyer 100 mL.
 Dimasukkan 2 tetes indikator Phenolftalein (PP).
 Masing-masing larutan kemudian dititrasi.
 Dicatat volume titrasi yang digunakan
b) Larutan asam
 Standarisasi buret dengan KOH 1 M.
 Pindahkan masing-masing larutan yang telah dibuat sebanyak 15
mL ke dalam Erlenmeyer 100 mL.
 Dimasukkan 2 tetes indikator Phenolftalein (PP).
 Masing-masing larutan kemudian dititrasi.
 Dicatat volume titrasi yang digunakan

E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir).

F. ANALISIS DATA

1. Persamaan Reaksi :

KOH(s) K+(s) + -OH(aq)

HCl(aq) H+(aq) + Cl- (aq)

KOH(aq) + HCl(aq) KCl(aq) + H2O(aq)


2. Perhitungan
a. Penentuan konsentrasi larutan KOH
 Diketahui : M HCl =1M
V. larutan = 15mL
V. titrasi = 12,9mL
Ditanyakan: M larutan KOH…….?
Penyelesaian :
N1 . V1 = N2 . V2
(valensi . M) . V1 = (valensi . M) . V2

M1 . V1 = M2 . V2

1 M . 12,9mL = M2 .15mL

12,9mL
M2 = 15mL

M2 = 0,86 M

 Diketahui : M HCl =1M


V. larutan = 15mL
V. titrasi = 5,8mL
Ditanyakan: M larutan KOH…….?
Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2
1 M . 5,8mL = M2 .15mL

5,8mLM
M2 = 15mL

M2 = 0,38 M

• Diketahui : M HCl =1M


V. larutan = 15 mL
V. titrasi = 3,9 mL
Ditanyakan: M larutan KOH…….?
Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2
1 M . 3,9mL = M2 .15mL

3,9mLM
M2 = 15mL

M2 = 0,26 M

b. Penentuan konsentrasi larutan HCl


• Diketahui : M KOH =1M
V. larutan =15mL
V. titrasi = 0,8mL
Ditanyakan: M larutan HCl…….?
Penyelesaian :
N1 . V1 = N2 . V2
(valensi . M) . V1 = (valensi . M) . V2
1 M . 0,8mL = M2. 15mL

0,8 mLM
M2= M2 = 15mL

M2 = 0,05 M
 Diketahui : M KOH =1M
V. larutan = 15mL
V. titrasi = 1,8mL
Ditanyakan : M larutan HCl…….?
Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2
1 M . 1,8mL = M2 . 15mL

1,8 mLM
M2 = 15mL
M2 = 0,12 M

 Diketahui : M KOH =1M


V. larutan = 15mL
V. titrasi = 8,2mL
Ditanyakan: M larutan HCl…….?
Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2 1 M .
8,2mL = M2 . 15mL
8,2 mLM
M2 = 15mL
M2 = 0,54 M
c. Tabel
perbandingan
Konsentrasi
No. Larutan yang diuji
Teoritis Percobaan
1. Larutan KOH 1,4 g 1M 0,86 M
2. Larutan KOH 0,7 g 0,48 M 0,38 M
3. Larutan KOH 0,35 g 0,24 M 0,26 M
4. Larutan HCl 12,5mL 0,5 M 0,05 M
5. Larutan HCl 2,5mL 0,1 M 0,12 M
6. Larutan HCl 1,25mL 0,05 M 0,54 M

3. Penentuan pH Larutan
a. Untuk larutan KOH 0,86 M
POH = -log [OH-]
= -log 86.10-2

= 2-log 86
= 2-1,93
= 0,07 pH
pKw – pOH
= 14 – 0,07
= 13,93
b. Untuk larutan KOH 0,38 M
-
POH = -log [OH ]
= -log 38 . 10-2

=2- log 38
=2-1,57
=0,43

Ph= pKw – pOH

= 14 -0,43

= 13,57

c. Untuk larutan KOH 0,26 M


-
POH = -log [OH ]
= -log 26 . 10-2
= 2- log 26
= 2-1,41
= 0,59

pH = pKw – pOH

= 14-0,59

= 13,41

d. Untuk larutan HCl 0,05 M

+
pH = - log [H ]

= -log 5. 10-2
= 2-log 5

= 2-0,69
= 1,31
e. Untuk larutan HCl 0,12 M
+
pH = - log [H ]
= -log 12 . 10-2

= 2-log 12

= 2-1,07

= 0,93

f. Untuk larutan HCl 0,54 M


+
pH= - log [H ]
= -log 54 . 10-2

= 2-log 54

= 2-1,73

= 0,27

g. Tabel perbandingan
pH
No. Larutan yang diuji
Teoritis Percobaan

1. Larutan KOH 1,4 g 14 13,93

2. Larutan KOH 0,7 g 13,68 13,57

3. Larutan KOH 0,35 g 13,38 13,41

4. Larutan HCl 12,5 mL 0,31 0,27

5. Larutan HCl 2,5 mL 1 0,93

6. Larutan HCl 1,25 mL 1,31 1,31

G. PEMBAHASAN
Pada praktikum acara 2 yaitu pembuatan larutan Pembuatan
larutan dari padatan dan pengenceran larutan yang setelahnya kedua
larutan di titrasi. Untuk percobaan pembuatan larutan dari padatan
dimasukkan padatan KOH kedalam lanu ukur 100 mL setelah ditimbang
sebanyak 0,35 gram, 0,7 gram dan 1,4 gram menggunakan timbangan
analitik dan dilarutkan dengan aquades secukupnya kemudian dimasukkan
ke dalam labu ukur 25 mL sampai tanda batas ukur setelah itu di kocok
atau dihomogenkan dengan cara memegang bagian atas labu ukur/bagian
diatas tanda batas labu ukur. Setelah dilarutkan dengan aquades dan
dihomogenkan larutan diamati tidak mengalami perubahan warna. Namun,
saat larutan yang telah dibuat dipindahkan ke dalam erlemeyer 100 mL
sebanyak 15 mL kemudian ditetesi indikator Phenol Phatalein (PP)
sebanyak 2 tetes larutan Nampak mengalami perubahan warna menjadi
warna merah muda pada masing-masing tabung Erlenmeyer. Kemudian
pada saat KOH padatan dititrasi menggunakan indikator PP larutan
nampak mengalami perubahan warna yang tadinya berwarna merah muda
menjadi bening. Hal ini Nampak sama disetiap jumlah larutan lainnya.
Dari percobaan diatas untuk KOH 0,35 gram, volume titrasi yang
digunakan sebanyak 3,9 mL , lalu untuk KOH 0,7 gram, volume titrasi
yang digunakan sebanyak 5,8mL. terakhir untuk KOH 1,4 gram, volume
titrasi yang digunakan sebanyak 12,9 mL.
Selanjutnya untuk percobaan pengenceran larutan dimasukkan
larutan HCL kedalam labu ukur 25 mL sebanyak 1,25 mL, 2,5 mL dan
12,5 mL kemudian ditambahkan aquades sampai baas labu ukur dan
setelahnya dikocok atau dihomogenkan. Sampai pada langkah ini larutan
diamati tetap berwarna bening atau bisa dikatakan tidak mengalami
perubahan warana. Kemudian sebelum dititrasi larutan ditetesi indikator
PP sebanyak 2 tetes, dan diamati larutan masih tetap berwarna bening.
Namun pada saat masing-masing larutan yang jumlahnya 1,25 mL, 2,5 mL
dan 12,5 mL dititrasi larutan nampak mengalami perubahan warna
menjadi merah muda. Untuk percobaan pengenceran larutan volume
setelah dititrasi diperoleh untuk larutan HCL 1,25mL volume titrasinya
adalah 0,8 mL, lalu larutan HCL 2,5 mL volume titrasinya adalah 1,8mL,
terakhir untuk larutan HCL 12,5 mL volume titrasinya adalah 8,2 mL.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, dapat disimpulkan bahwa:
a. Penentuan perbedaan asam basa larutan KOH dan HCL dapat
dilakukan dengan mengukur pH kedua larutan tersebut menggunakan
pH stick. Selain itu, dapat ditentukan dengan cara menghitung pH
kedua larutan tersebut secara teori. Pada dasarnya hasil yang
didapatkan dari kedua acara tersebut telah menunjukan bahwa KOH
bersifat basa karena basa memiliki nilai pH lebih dari dari 7 dan HCL
bersifat asam karena memiliki pH kurang dari 7.
b. Penentuan konsentrasi larutan dapat menggunakan metode titrasi yaitu
dengan mereaksikan sejumlah volume dengan lainnya yang sudah
diketahui konsentrasinya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto, H., Adiwarna. (2013) Pengaruh Konsentrasi Gliserin terhadap Viskositas


dari Pembuatan Pasta Gigi Cangkang Kerang Darah. Jurnal Konversi. 2 (2):
13-22.

Yuliza, Susanto, G. (2015) Perancangan pH Meter Pada Boiler HRSG Berbasis


Arduino. Sinergi. 19 (1): 37-44.

Adeva-Andany, M.M., Carneiro-Freire, N., Donapetry-Garcia, C., Ranal-Muino, E.,


Lopez-Pereiro, Y. (2014) The Importance of the Ionic Product for Water to
Understand the Physiology of the Acid-Base Balance in Humans. Biomed
Research International. 1 (1): 1-16.

Firman, N.F.A., Noor, A., Zakir, M., Maming, Fathurrahman, A.F. (2021) Absorption
of Carbon Dioxide into Potassium Hydroxide: Preliminary Study for its
Application into Liquid Scintillation Counting Procedure. Egyptian Journal of
Chemistry. 64 (9): 4907-4912.

Kalpiraj, N., Keerthanan, S., Sithambaresan, M. (2019) Natural Plant Extracts as


Acid-Base Indicator and Determination of Their pKa Value. Journal of
Chemistry. 1 (1): 1-6.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai