ID Pola Pertanian Terpadu Ternak Dan Tanama
ID Pola Pertanian Terpadu Ternak Dan Tanama
ABSTRACT
On integrated faming sistem which includes the provision of necessary technology types/varietas, various. Relatively
favorable economic value commodities such as food crops, horticulture, livestock. Riset objectives are ; to know integrated
farming sistem, to know integrated variation applied by the farmers, to see farm of diversity and farmers income.
Responden is family of farmer owning horticulture, livestock. Research method used is survey. The result integrated
farming sistem; A. horticulture; vegetable and cattle, corn and catlle. B. fruits and cattle;pepaya,melon and catlle, water
melon and cattle. C. horticulture and goat; vegetable and goat. D. fruit and chicken; pepaya and chicken. Pattern of
integrated farming sistem was 21 cattle ,12 goat, 0,42 ha horticulture. Increase income Rp 3.961,425,- per month.
75
SISWATI Jurnal Peternakan
76
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN
(ayam, itik). d. tanaman buah-buahan dan baru dan sumberdaya alam yang ada,
ternak unggas (ayam, itik). limbah tanaman hortikultura dapat di
jadikan pakan ternak yang setiap di
Metode pengolahan data
panen sehingga kebutuhan pakan ternak
1. Melakukan tabulasi dan dianalisis. setiap hari dapat tersedia. Petani dapat
2. Analisis usahatani, meliputi analisis memanfaatkan lahan kosong lebih
biaya yang dikeluarkan, penerimaan optimal guna meningkatkan manfaat
dan pendapatan usahatani . ekonomi. Sumberdaya input usaha ternak
3. Analisis data : melimpah seperti hijauan antar tanaman
a. Analisis data untuk optimasi (dari hasil pengamatan yaitu berupa
digunakan metode linear rumput dan legume) dapat langsung
programming. Metode linear dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa
programming mempunyai tiga mengganggu produktivitas sedangkan
komponen kuantitatif yaitu: potensi limbah tanaman hortikultura
fungsi tujuan, aktivitas/proses dengan teknologi sederhana dapat
mencapai tujuan sumber daya dimanfaatkan sebagai bahan campuran
terbatas. hijauan pakan ternak sapi, seperti
disajikan pada Tabel 1, sedangkan lahan
b. Fungsi tujuan merupakan fungsi pematang tanaman hortikultura kosong
yang menggambarkan tujuan masih bisa dimanfaatkan untuk budidaya
yang berkaitan dengan rumput unggul.
pengaturan secara optimal
sumberdaya untuk memperoleh 1. Limbah tanaman a. sebagai pupuk
keuntungan maksimal atau biaya hortikultura 40% sudah dijadikan
minimal, secara umum fungsi pupuk, b. limbah tanaman tidak
tujuan untuk mencapai dijadikan pupuk 60% petani belum
keuntungan maksimal ditulis melakukannya karena kurang cukup
sebagai berikut: waktu untuk membuat pupuk, sebab
petani pekerjaan usahatani dikerjakan
Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + ….+ C i X i hanya oleh anggota keluarga yang
Keterangan : setiap hari membersihkan, memanen
sayuran.
Z = Jumlah keuntungan maksimal 2. a. Limbah tanaman sebagai pakan
C i = Keuntungan persatuan output ternak sebanyak 67% petani sudah
cabang usaha ke – i menggunakan terutaman limbah
X i =Jumlah output dari cabang jagung untuk ternak sapi dan
usaha ke-i kambing, sisa sayuran di jadikan
i = 1,2,3,….,n pakan ternak kambing. b. limbah
tanaman tidak dijadikan pakan ternak
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 33% karena tidak semua
Populasi dan Produksi Ternak dan ternak menyukai limbah sayuran.
Tanaman Hortikultura
3. a. Limbah ternak berupa feses
Pengembangan ternak yang dijadikan pupuk kompos, urin juga
dipelihara dengan tanaman hortikultura ada yang menjadikan pupuk cair yang
tidak membutuhkan sumberdaya lahan di manfaatkan sebagai pupuk tanaman
77
SISWATI Jurnal Peternakan
Tabel 1. Petani yang Memanfaatkan Limbah Tanaman untuk Pakan dan Limbah ternak
untuk Pupuk
No Uraian Jumlah (%)
1 Limbah tanaman
-Sebagai pupuk 40
-Tidak mengunakan 60
Sebagai Pakan ternak
-Menggunakan 67
-Tidak menggunakan 33
2 Limbah ternak
-Sebagai pupuk 90
-Sebagai biogas 5
78
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN
menghasilkan hampir 0,5 ton pupuk produksi utama berupa daging, juga akan
organik. Hasil analisis kandungan unsur diperoleh limbah berupa kotoran padat
hara pupuk kompos (N = 0,89%, P = dan cair untuk pupuk organik dan biogas.
0,06% dan K = 0,51%) maka setiap ton Pupuk kandang selanjutnya digunakan
kompos setara dengan 19,2 kg Urea, untuk budidaya pertanian organik dan
10,87 kg TSP dan 92,52 muriate of potash penanaman rumput-rumputan sebagai
(MOP). pakan ternak, sehingga terjadi siklus hara
secara berkelanjutan. Di kota Pekanbaru
Dari hasil pengamatan di lapangan
sudah ada petani yang menjadikan
sebagian besar petani telah menggunakan
kotoran sapi untuk biogas sehingga untuk
kotoran ternak sebagai pupuk sayur yaitu
memasak dan kebutuhan listrik rumah
sebanyak 63 orang responden (90%),
tangga sudah terpanuhi. sehingga dapat
namun sangat sedikit responden yang
mengurangi pengeluaran rumah tangga.
mengolahnya menjadi bio gas yaitu 7
orang responden (10%). Penggunaan Pola pertanian terpadu
kotoran ternak sebagai pupuk telah Pola Pertanian terpadu ternak sapi
disadari oleh petani dapat meningkakan maksimal di pelihara 21 ekor, kambing 12
kesuburan tanah dan meningkatkan ekor dan hortikultura 0,42 ha. Pendapatan
efisiensi pemupukan. maksimal dari pertanian terpadu
Ternak mempunyai posisi yang hortikultura dan ternak Rp 3.96142,5 per
strategis dalam sistem pertanian terpadu bulan, seperti disajikan pada Tabel 2.
,yakni melalui ternak selain diperoleh
79
SISWATI Jurnal Peternakan
80
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN
81
SISWATI Jurnal Peternakan
82