Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Peternakan Vol 9 No 2 September 2012 (75 - 82) ISSN 1829 – 8729

POLA PERTANIAN TERPADU TERNAK DAN TANAMAN


HORTIKULTURA DI KOTA PEKANBARU
L. SISWATI
Fakultas Pertanian
Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
Email : latifasiswati@yahoo.com

ABSTRACT

On integrated faming sistem which includes the provision of necessary technology types/varietas, various. Relatively
favorable economic value commodities such as food crops, horticulture, livestock. Riset objectives are ; to know integrated
farming sistem, to know integrated variation applied by the farmers, to see farm of diversity and farmers income.
Responden is family of farmer owning horticulture, livestock. Research method used is survey. The result integrated
farming sistem; A. horticulture; vegetable and cattle, corn and catlle. B. fruits and cattle;pepaya,melon and catlle, water
melon and cattle. C. horticulture and goat; vegetable and goat. D. fruit and chicken; pepaya and chicken. Pattern of
integrated farming sistem was 21 cattle ,12 goat, 0,42 ha horticulture. Increase income Rp 3.961,425,- per month.

Keywords : horticulture, integrated farming, livestock

PENDAHULUAN 34,55 kg/tahun, tingkat komsumsi


sayuran per kapita 40,35 kg/tahun.
Permintaan daging selalu meningkat
Sementara komsumsi buah dan sayur
maka dengan memelihara ternak dapat
warga Singapura dan Vietnam melebihi
memenuhi kebutuhan daging juga
100 kg/tahun. WHO menganjurkan
menghasilkan pupuk untuk tanaman di
komsumsi buah dan sayur 73 kg/tahun
Kota Pekanbaru. Ternak dipelihara di
(Departemen Pertanian, 2012).
kecamatan yang berada dipingiran kota.
Kebutuhan daging dari hari ke hari selalu Produksi sayuran di Pekanbaru
meningkat untuk memenuhi kebutuhan masih diusahakan dengan pola usahatani
tersebut petani memelihara ternak sapi, kecil dengan memanfaatkan lahan tidur.
kambing, ayam dan itik. Tanaman Sesuai dengan anjuran pemerintah kota
hortikultura merupakan tanaman yang Pekanbaru melalui Badan Ketahanan
sangat dibutuhkan oleh manusia untuk Pangan, dengan memanfaatkan lahan ini
memenuhi kebutuhan vitamin dan untuk usahatani sayur-sayuran
mineral, sayuran hijau bermanfaat masyarakat bisa mandiri untuk
sebagai sumber vitamin dan mineral yang pemenuhan kebutuhan masyarakat
penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. terhadap sayur-sayuran dan juga
Dengan bertambahnya penduduk, merupakan sumber pendapatan bagi
meningkatnya pendapatan dan petani yang mengusahakannya. Lahan
pendidikan akan mempengaruhi tidur yang digunakan untuk usahatani
kesadaran masyarakat terhadap sayur-sayuran di Kota Pekanbaru banyak
pentingnya nilai gizi dan kesehatan. terdapat di Kecamatan Tampan,
Konsumsi sayur sayuran dan buah- Marpoyan Damai dan Rumbai
buahan oleh penduduk di Indonesia hasil
Pertanian terpadu hortikultura dan
kajian litbang Departemen Pertanian 2012
ternak dapat mengurangi biaya produksi
tingkat komsumsi buah per kapita hanya
karena sisa sayuran akan dimanfaatkan

75
SISWATI Jurnal Peternakan

sebagai pakan ternak. Feses (kotoran) pengambilan sampel responden dipilih


ternak dijadikan pupuk bagi tanaman secara purposive sampling dimana petani
hortikultura. yang melakukan pertanian terpadu
tanaman hortikultura dan ternak,
Pertanian terpadu mengurangi resiko
selanjutnya untuk pemilihan kecamatan
kegagalan panen,karena ketergantungan
yang petaninya melakukan pertanian
pada suatu komoditi dapat dihindari dan
terpadu tanaman holtikultura dan ternak,
hemat ongkos produksi. Menurut
yaitu Kecamatan Marpoyan Damai,
Handaka dkk. (2009) sistem pertanian
Kecamatan Bukuit Raya, Kecamatan
terpadu tanaman dan ternak adalah suatu
Tenayan Raya, Kecamatan Rumbai.
sistem pertanian yang dicirikan oleh
Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan.
keterkaitan yang erat antara komponen
tanaman dan ternak dalam suatu kegiatan Tahapan dan Sasaran Penelitian
usahatani atau dalam suatu wilayah.
Penelitian ini untuk menemukan
Keterkaitan merupakan faktor pemicu pola pertanian terpadu ternak dan
dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanaman hortikultura. Unit analisis dalam
wilayah secara berkelanjutan . penelitian ini adalah keluarga petani
Penelitian ini bertujuan untuk peternak yang melakukan usaha tanaman
menemukan pola pertanian terpadu hortikultura. Sampel bersifat disengaja
ternak dan tanaman hortikultura, dari yang dipilih atas dasar pertimbangan
limbah tanaman pangan dijadikan tertentu yaitu: kelurahan yang melakukan
makanan ternak kotoran ternak/feses pertanian terpadu tanaman hortikultura
dijadikan pupuk tanaman. Untuk dan ternak. Kelurahan yang terpilih
meningkatkan pendapatan petani secara diambil sampel keluarga secara purposive
keseluruhan. sampling dengan kriteria keluarga yang
melakukan pertanian terpadu tanaman
Keutamaan pelaksanaan
holtikultura dan ternak, diambil
pemanfaatan lahan dengan pola
responden sebanyak 70 kepala keluarga.
diversifikasi usahatani dan ternak sapi
adalah : Pola usahatani terpadu dapat Data yang dikumpulkan dalam
diterapkan kepada masyarakat yang penelitian ini terdiri dari data primer dan
berada di pinggiran kota Pekanbaru data sekunder. Data primer diperoleh
untuk memanfaatkan lahan tidur. Sisa langsung dari keluarga petani peternak
sayuran dapat dijadikan makanan ternak yang terpilih sebagai sampel dan
dengan cara ini peternak tidak perlu dikumpul melalui wawancara dan
mencari rumput untuk yang pengisian daftar pertanyaan (kuisioner).
menghabiskan waktu di jalan agar waktu Data sekunder diperoleh dari berbagai
yang ada dapat dimanfaatkan untuk instansi terkait. Petani sebagai responden
kegiatan yang lain serta memanfaatkan dalam penelitian ini dengan kriteria
kotoron/feses sebagai pupuk bagi sebagai berikut :
tanaman hortikultura. Petani mempunyai salah satu macam
MATERI DAN METODE pola pertanian terpadu ternak dan
tanaman hortikultura terdiri dari :
Lokasi dan waktu Penelitian
a. tanaman sayuran dan ternak sapi.
Lokasi penelitian di kota Pekanbaru. b. tanaman buah-buahan dan ternak sapi
Penelitian dilakukan secara survey, teknik c. tanaman sayuran dan ternak unggas

76
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN

(ayam, itik). d. tanaman buah-buahan dan baru dan sumberdaya alam yang ada,
ternak unggas (ayam, itik). limbah tanaman hortikultura dapat di
jadikan pakan ternak yang setiap di
Metode pengolahan data
panen sehingga kebutuhan pakan ternak
1. Melakukan tabulasi dan dianalisis. setiap hari dapat tersedia. Petani dapat
2. Analisis usahatani, meliputi analisis memanfaatkan lahan kosong lebih
biaya yang dikeluarkan, penerimaan optimal guna meningkatkan manfaat
dan pendapatan usahatani . ekonomi. Sumberdaya input usaha ternak
3. Analisis data : melimpah seperti hijauan antar tanaman
a. Analisis data untuk optimasi (dari hasil pengamatan yaitu berupa
digunakan metode linear rumput dan legume) dapat langsung
programming. Metode linear dimanfaatkan sebagai pakan ternak tanpa
programming mempunyai tiga mengganggu produktivitas sedangkan
komponen kuantitatif yaitu: potensi limbah tanaman hortikultura
fungsi tujuan, aktivitas/proses dengan teknologi sederhana dapat
mencapai tujuan sumber daya dimanfaatkan sebagai bahan campuran
terbatas. hijauan pakan ternak sapi, seperti
disajikan pada Tabel 1, sedangkan lahan
b. Fungsi tujuan merupakan fungsi pematang tanaman hortikultura kosong
yang menggambarkan tujuan masih bisa dimanfaatkan untuk budidaya
yang berkaitan dengan rumput unggul.
pengaturan secara optimal
sumberdaya untuk memperoleh 1. Limbah tanaman a. sebagai pupuk
keuntungan maksimal atau biaya hortikultura 40% sudah dijadikan
minimal, secara umum fungsi pupuk, b. limbah tanaman tidak
tujuan untuk mencapai dijadikan pupuk 60% petani belum
keuntungan maksimal ditulis melakukannya karena kurang cukup
sebagai berikut: waktu untuk membuat pupuk, sebab
petani pekerjaan usahatani dikerjakan
Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + ….+ C i X i hanya oleh anggota keluarga yang
Keterangan : setiap hari membersihkan, memanen
sayuran.
Z = Jumlah keuntungan maksimal 2. a. Limbah tanaman sebagai pakan
C i = Keuntungan persatuan output ternak sebanyak 67% petani sudah
cabang usaha ke – i menggunakan terutaman limbah
X i =Jumlah output dari cabang jagung untuk ternak sapi dan
usaha ke-i kambing, sisa sayuran di jadikan
i = 1,2,3,….,n pakan ternak kambing. b. limbah
tanaman tidak dijadikan pakan ternak
HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak 33% karena tidak semua
Populasi dan Produksi Ternak dan ternak menyukai limbah sayuran.
Tanaman Hortikultura
3. a. Limbah ternak berupa feses
Pengembangan ternak yang dijadikan pupuk kompos, urin juga
dipelihara dengan tanaman hortikultura ada yang menjadikan pupuk cair yang
tidak membutuhkan sumberdaya lahan di manfaatkan sebagai pupuk tanaman

77
SISWATI Jurnal Peternakan

sebanyak 90% petani telah telah melakukannya karena alat untuk


memanfaatkannya. b. limbah ternak membuat biogas cukup mahal.
untuk bio gas hanya 10% petani yang

Tabel 1. Petani yang Memanfaatkan Limbah Tanaman untuk Pakan dan Limbah ternak
untuk Pupuk
No Uraian Jumlah (%)
1 Limbah tanaman
-Sebagai pupuk 40
-Tidak mengunakan 60
Sebagai Pakan ternak
-Menggunakan 67
-Tidak menggunakan 33
2 Limbah ternak
-Sebagai pupuk 90
-Sebagai biogas 5

Produktivitas Tanaman Hortikultura


atau kompos yang dapat diperoleh
yang Mendukung Pengembangan
dengan cara mudah dan murah dari
Ternak Sapi
kotoran sapi. Hal ini sesuai dengan
Masalah utama dalam pendapat Cooley (2003) yang menyatakan
pengembangan tanaman hortikultura bahwa ternak sapi berperan sebagai
adalah rendahnya produktivitas dan mesin pengolah limbah atau pabrik
mutu hasil sayuran rakyat. Hal tersebut penghasil bahan organik, dimana ternak
disebabkan oleh sistem pengelolaan sapi berpotensi menghasilkan kompos
kebun yang tidak efisien, karena jumlah yang sangat dibutuhkan untuk
tenaga kerja yang digunakan untuk pemeliharaan kesuburan tanah.
menyiangi tanaman gulma terlalu
Ketergantungan usaha tani terhadap
banyak, dan pupuk yang digunakan
pupuk anorganik (komersial) yang
untuk tanaman menggunakan pupuk
semakin mahal dan langka dapat
buatan yang biayanya sangat mahal,
dikurangi karena pupuk organik
namun di kota Pekanbaru sisa tanaman
(kompos) dapat digunakan sebagai
sudah dijadikan pupuk organic ,kotoran
pupuk tambahan dan potensial
sapi dan kambing serta urin telah
meningkatkan efisiensi biaya
dijadikan pupuk tanaman.
pemeliharaan tanaman holtikultura.
Peningkatan produktivitas tanaman Adanya kotoran sapi dapat mengurangi
hortikultura dapat dilakukan dengan biaya pengadaan pupuk yang sekaligus
efisiensi dalam memanfaatkan lahan dapat mengurangi biaya produksi di
maupun tenaga kerja, serta menekan samping menjaga kelestarian bahan
biaya pemupukan. Efisiensi pemupukan organik tanah. Setiap ekor sapi dewasa
dapat dilakukan apabila jumlah atau satu Satuan Ternak (1 ST)
pemberian pupuk kimia dapat dikurangi menghasilkan feses 8 – 10 kg/hari (basah)
namun kesuburan lahan harus tetap yang dapat diolah sebagai pupuk organik
terjaga. Hal ini dapat dilakukan antara sekitar 2 – 3 kg/hari, sehingga dalam satu
lain dengan penyediaan bahan organik tahun diperkirakan mampu

78
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN

menghasilkan hampir 0,5 ton pupuk produksi utama berupa daging, juga akan
organik. Hasil analisis kandungan unsur diperoleh limbah berupa kotoran padat
hara pupuk kompos (N = 0,89%, P = dan cair untuk pupuk organik dan biogas.
0,06% dan K = 0,51%) maka setiap ton Pupuk kandang selanjutnya digunakan
kompos setara dengan 19,2 kg Urea, untuk budidaya pertanian organik dan
10,87 kg TSP dan 92,52 muriate of potash penanaman rumput-rumputan sebagai
(MOP). pakan ternak, sehingga terjadi siklus hara
secara berkelanjutan. Di kota Pekanbaru
Dari hasil pengamatan di lapangan
sudah ada petani yang menjadikan
sebagian besar petani telah menggunakan
kotoran sapi untuk biogas sehingga untuk
kotoran ternak sebagai pupuk sayur yaitu
memasak dan kebutuhan listrik rumah
sebanyak 63 orang responden (90%),
tangga sudah terpanuhi. sehingga dapat
namun sangat sedikit responden yang
mengurangi pengeluaran rumah tangga.
mengolahnya menjadi bio gas yaitu 7
orang responden (10%). Penggunaan Pola pertanian terpadu
kotoran ternak sebagai pupuk telah Pola Pertanian terpadu ternak sapi
disadari oleh petani dapat meningkakan maksimal di pelihara 21 ekor, kambing 12
kesuburan tanah dan meningkatkan ekor dan hortikultura 0,42 ha. Pendapatan
efisiensi pemupukan. maksimal dari pertanian terpadu
Ternak mempunyai posisi yang hortikultura dan ternak Rp 3.96142,5 per
strategis dalam sistem pertanian terpadu bulan, seperti disajikan pada Tabel 2.
,yakni melalui ternak selain diperoleh

Tabel 2. Pola Pertanian Terpadu Tanaman Hortikultura dan Ternak


No Sistem Usahatani Jenis Usaha
1 Tanaman + ternak Sapi - Sayuran + sapi
- Jagung + sapi
2 Buah-buhan + ternak sapi - Pepaya + melon+ sapi
- Semangka + sapi
3 Tanaman + ternak kambing - Sayuran + kambing
4 Buah–buahan + ternak Ayam - Pepaya + ayam

1. Jenis Usaha : a. Sayuran dan ternak


sapi, jenis sayuran yang ditanam sebagai pakan ternak sapi. Limbah
yaitu; bayam, selada, kangkung, sawi. kotoran sapi yang sudah dijadikan
Pola ini dilakukan oleh petani yang kompos dijadikan pupuk untuk
memiliki lahan di sekitar bandara, tanaman jagung. Potensi usaha ini
Kecamatan Marpoyan Damai. Usaha bagus karena permintaan jagung
ini memiliki potensi untuk ekspor ke cukup tinggi untuk kota Pekanbaru
Singapura serta prospek usaha juga pada umumnya petani menanam
baik karena sayuran dan daging sapi jagung manis yang sangat disukai
untuk kota Pekanbaru masih belum masyarakat, ternak sapi yang
terpenuhi. dipelihara bersama jagung sangat
b. Jagung dan ternak sapi, pada jenis mengutungkan petani karena
usaha ini petani hampir semua kebutuhan pakan sapi sudah dapat
memberikan limbah tanaman jagung terpenuhi.

79
SISWATI Jurnal Peternakan

2. a. Pepaya, melon dan ternak sapi, jenis untuk memenuhi permintaan


usaha ini limbah pepaya dan melon supermarket dan pasar swalayan yang
tidak selalu disukai oleh sapi, tetapi banyak di Pekanbaru memiliki
kompos dari kotoran dan urin sapi prospek yang baik untuk
diberikan sebagai pupuk untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan
tanaman pepaya dan melon. Jenis pasar.
usaha ini memiliki potensi yang baik
Tingkat Pendapatan dan Kesejahteraan
untuk dikembangkan karena Petani
permintaan pepaya dan melon untuk
kota Pekanbaru belum terpenuhi, Tingkat pendapatan petani di kota
ternak sapi yang dipelihara cukup Pekanbaru cukup tinggi pendapatan
mengurangi biaya pupuk pepaya dan petani dari hortikultura per periode
melon. tanam Rp 9.731.147,- dari usaha ternak Rp
b. Jenis usaha semangka dan ternak 9.345.328,- per tahun dibandingkan
sapi, limbah semangka hanya sebagian dengan Upah Minimum Regional (UMR)
yang disukai oleh ternak sapi, tetapi daerah Riau, yang hanya sebesar Rp.
kotoran ternak sapi yang sudah 1.250.000,-. Hal ini banyak dipengaruhi
dijadikan kompos diberikan sebagai oleh permintaan hortikultura dan daging
pupuk bagi tanaman semangka. Usaha untuk masyarakat kota Pekanbaru setiap
ini memiliki potensi pengembangan hari bertambah sehingga dengan
yang baik dan prospek yang cukup banyaknya penjualan maka pendapatan
cerah karena untuk memenuhi petani meningkat dan lebih tinggi
permintaan semangka dan daging sapi sayuran yang ditanam di Pekanbaru
yang belum terpenuhi. setelah di panen langsung di ambil oleh
3. Jenis usaha sayuran dan ternak pedagang dan langsung di jual ke pasar
kambing, sayuran yang ditanam; sehingga sayuran dan buah-buahan
selada, kangkung, bayam ,singkong. masih segar sampai di tangan konsumen.
Limbah sayuran hampir semuanya Nizar dan Niken (2011), menyatakan
disukai oleh ternak kambing, bahwa pendapatan petani sayuran di
sedangkan kotoran kambing sudah kelurahan Sidomulyo Rp 5.928.400,- per
dijadikan pupuk untuk sayuran. periode tanam tanaman hortikultura
Sayuran ini berpotensi untuk ekspor harga tidak stabil tergantung musim dan
ke Singapura yang merupakan kebutuhan masyarakat. Sampai saat ini
prospek usaha yang cukup usaha ternak sapi yang dilakukan petani
menjanjikan. responden sebagai usaha sambilan dan
4. Jenis usaha buah-buahan dan ternak belum menjadi usaha pokok, dimana rata-
ayam, buah-buahan yang ditanam; rata kepemilikan ternak sapi masih
pepaya disini bermacam jenis pepaya rendah yaitu 4-5 ekor. Harga jual ternak
yang ditanam diantaranya pepaya akan meningkat jika ada hari besar agama
hawai, madu, lokal. Limbah tanaman seperti hari raya idul fitri dan idul adha,
pepaya tidak disukai ternak ayam, karena permintaan daging meningkat.
tetapi limbah kotoran ayam semua Hutabarat (2002) menyatakan bahwa
diberikan sebagai pupuk untuk adanya kotoran sapi dapat mengurangi
tanaman pepaya. Jenis usaha ini biaya pengadaan pupuk yang sekaligus
berpotensi baik untuk dikembangkan dapat mengurangi biaya produksi di

80
Vol 9 No 2 POLA PERTANIAN

samping menjaga kelestarian bahan a. Tanaman sayuran dan ternak


organik tanah khususnya wilayah sapi, potensi dapat
perkebunan berlereng. Ginting (1991) dikembangkan dan prospek
melaporkan bahwa ternak dapat berperan bagus.
sebagai industri biologis sekaligus
b. Tanaman buah - buahan dan
mampu meningkatkan produksi daging
ternak sapi; potensi baik dan
dan penyedia kompos.
prospek bagus.
Pada dekade tahun 1990–an telah
c. Tanaman sayuran dan ternak
diintensifkan integrasi tanaman padi dan
kambing; potensi baik dan
ternak sapi. Dalam hal ini dioptimalkan
prospek cerah.
pemanfaatan pupuk organik berasal dari
kotoran sapi bisa mencapai 40% dari d. Tanaman buah-buahan dan
pendapatan (Diwyanto dkk., 2001). ternak ayam potensi baik dengan
Bertitik tolak dari hal tersebut sudah prospek baik.
banyak program peningkatan pendapatan
petani peternak mengacu pada program DAFTAR PUSTAKA
integrasi tanaman dan ternak dengan
melibatkan ternak (Kusnadi, 2007; Cooley, R.H.U. 2003. Oil Palam; A Mayor
Hamdani, 2008; Kariyasa, 2005). Tropical Crop.
Dengan adanya sistem pertanian
Departemen Pertanian. 2012. Kebutuhan dan
terpadu petani semakin sejahtera karena Komsumsi Sayur dan Buah-buahan
telah ada peningkatan pendapatan. Jika Masyarakat Indonesia.
harga sayur turun petani masih punya
penghasilan lain yaitu dari ternak sapi, Diwyanto, K. Bambang, R.P. dan Darwinsyah,
kambing,ayam yang setiap tahun dapat L. 2001. Integrasi Tanaman Ternak
menghasilkan anak dan pupuk. Petani dalam Pengembangan Agribisnis yang
yang memiliki sapi menjadikan kotoran Berdaya Saing Berkelanjutan dan
sapi untuk biogas sehingga tidak perlu Berkerakyatan. Disampaikan pada
Seminar Nasional Teknologi
membeli gas untuk memasak.
Peternakan dan Veteriner. Puslitbang,
KESIMPULAN Bogor
1. Pola Pertanian terpadu ternak sapi
Ginting, G.S. 1991. Keterpaduan Ternak
maksimal di pelihara 21 ekor, Ruminansia dengan Perkebunan.
kambing 12 ekor dan hortikultura 0,45 Produksi dan Nilai Nutrisi . Jurnal
ha. Pendapatan maksimal dari Penelitian dan Pengembangan
pertanian terpadu hortikultura dan Pertanian. Badan Penelitian dan
ternak Rp 3.96142,5 per bulan. Pengembangan Pertanian. Departemen
Pertanian.
2. Pertanian terpadu tanaman
hortikultura dan ternak dapat Handaka, A. Hendriadi , dan T. Alamsyah.
mendukung pemenuhan kebutuhan 2009. Perpektif Pengembangan
ternak dan hortikultura serta Mekanisasi Pertanian dalam Sistem
meningkatkan pendapatan. Integrasi Ternak – Tanaman Berbasis
Sawit, Padi dan Kakao. Prosiding
3. Bentuk ushatani terpadu; Workshop Nasional Dinamika dan

81
SISWATI Jurnal Peternakan

Keragaan Sistem Integrasi Ternak- Kusnadi, U. 2007. Inovasi Teknologi


Tanaman. Pusat Penelitian dan Peternakan dalam Sistem Integrasi
Pengembangan Peternakan. Bogor. Tanaman dan Ternak (SITT) Untuk
Hamdani, 2008. Sistem Pertanian Terpadu Menunjang Swasembada Daging tahun
untuk Peningkatan Produktivitas 2010. Orasi pengukuhan Profesor riset
Lahan dan Kesejahteraan Petani. Badan Penelitian dan Pengembangan
Makalah Workshop Teknologi untuk Pertanian.
Masyarakat. Gedung KORPRI. Serang-
Banten. Nizar, R. dan Niken N. 2011. Analisis
Pendapatan dan Optimalisasi Pola
Hutabarat, T.S.P.N. 2002. Pendekatan Tanam Usahatani Sayuran di
Kawasan dalam Pembangunan Kelurahan Sidomulyo Barat Kecamatan
Peternakan. Direktorat Jenderal Bina Tampan kota Pekanbaru.
Produksi Peternakan, Departemen
Pertanian. Jakarta.1-13.

Kariyasa, K. 2005. Sistem Integrasi Tanaman


Ternak dalam Perspektif Reorientasi
Kebijakan Subsidi Pupuk dan
Peningkatan Pendapatan petani.
Analisis Kebijakan Pangan. 3(1): Maret
2005. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Sosial Ekonomi
Pertanian.Badan Litbang Pertanian.
Jakarta.

82

Anda mungkin juga menyukai