Anda di halaman 1dari 3

Nama : Karin Saragi

NIM : E10022083
Kelas : Peternakan C

Menjaga dan Melestarikan Bahasa Ibu dari Kepunahan

Bahasa ibu (mother tongue) adalah bahasa pertama yang diperoleh dan dikuasai
seseorang. Bahasa ibu merupakan dasar cara berpikir seseorang, maka dari itu peran bahasa
ibu pada tahap perkembangan diri seseorang sangatlah penting. Merawat dan melestarikan
bahasa ibu bukanlah hal yang mudah. Hilangnya bahasa di suatu daerah disebabkan oleh banyak
hal, diantaranya terjadi karena faktor – faktor berikut ini:
1. Migrasi penduduk keluar dari daerah asalnya baik karena pekerjaan, pendidikan,
keluarga, maupun karena beberapa faktor lainnya turut pula menentukan
keberlangsungan hidup suatu bahasa yang digunakan nya.
2. Perkawinan antaretnik atau perkawinan yang terjadi antara pasangan yang berasal dari
latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda. Interaksi sosial antaretnik yang ada di
Indonesia khususnya perkawinan antaretnik yang terjadi turut pula mendorong proses
kepunahan bahasa daerah.
3. Bencana alam dan musibah, juga dapat turut menjadi penyebab kepunahan sebuah
bahasa. Karena, bencana alam dapat membunuh ratusan ribu bahkan jutaan orang dalam
sekejap mata. Akibat kematian ratusan ribu orang tersebut maka banyak pula bahasa
daerah di tempat tersebut menjadi musnah.
4. Kurangnya intensitas komunikasi berbahasa daerah dalam berbagai ranah khususnya
dalam ranah atau lingkungan keluarga bahkan bertetangga. Hal ini dapat memperlihatkan
adanya jarak antara generasi tua dengan generasi muda di mana transfer kebahasaan
lintas generasi mengalami kesulitan.
5. Pengaruh bahasa mayoritas di mana bahasa daerah tersebut digunakan.
6. Globalisasi, pada era globalisasi sekarang ini yang terjadi dalam berbagai dimensi
kehidupan manusia seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya telah mendorong penutur
sebuah bahasa untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan penutur bahasa lain
yang berasal dari negara lain terutama negara yang berbahasa Inggris.

Bahasa daerah adalah bahasa ibu yang menjadi budaya nusantara. Di Indonesia sendiri
meskipun masih banyak memiliki bahasa-bahasa daerah. Namun, sangat memungkinkan seluruh
bahasa daerah yang ada ini akan punah dan hanya menjadi cerita untuk generasi mendatang. Hal
ini tidak mungkin dibiarkan begitu saja, bahasa ibu sebagai budaya yang mempengaruhi
peradaban nusantara haruslah dijaga dan dilestarikan. Upaya – upaya juga harus tetap dilakukan
untuk melestarikan dan meliterasikan bahasa daerah karena hilangnya sebuah bahasa merupakan
akhir dari pemakaian bahasa tersebut karena ketiadaan lagi penuturnya.

Keluarga lah yang menjadi tempat efektif untuk berinteraksi antara orang tua dan anak.
Selain itu, orang tua memiliki kemampuan dan tanggung jawab sosial untuk memberikan
pengajaran dan pengalaman berharga kepada anak. Bahasa ibu itu perlu dipelihara karena dalam
bahasa ibu ada kearifan lokal yang terintegrasi dalam nilai budaya. Kalau suatu bahasa punah,
maka kearifan lokal yang terkandung dalam bahasa itu pun juga akan ikut punah.
Ditempat - tempat umum saat ini, masyarakat banyak yang membiasakan diri
berkomunikasi menggunakan bahasa nasional dan bahasa asing. Bahkan saat ini banyak ditemui
beberapa keluarga yang membiasakan percakapan sehari - hari tidak lagi menggunakan bahasa
ibu. Akibatnya, banyak para generasi muda yang tidak mengetahui dan yang tidak mampu
melafalkan bahasa daerah tempat mereka berasal karena salah satunya kurang mengetahui dan
mendengar penggunaan bahasa daerah di sekitarnya.

Penyebab lain generasi muda saat ini tidak mengenal bahasa ibu dikarenakan gengsi atau
malu, terlebih mereka berada di daerah perantauan. Banyak anak muda yang menganggap bahwa
bahasa ibu terlalu jadul dan mereka pun menganggap bahwa jika menggunakan bahasa ibu si
pengguna menjadi medok. Maka saat ini para generasi muda saat bergaul sehari – hari banyak
yang lebih menggunakan bahasa gaul dibandingkan dengan memakai bahasa ibu karena menurut
para generasi muda dengan menggunakan bahasa gaul maka mereka terlihat lebih keren.

Masyarakat cenderung banyak menggunakan bahasa Indonesia atau mengajarkan bahasa


asing ketimbang mengajarkan bahasa ibu. Memang pada dasarnya menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar itu sangatlah diperlukan dan mempelajari bahasa asing itu juga
baik untuk kita agar dapat berkomunikasi dengan orang asing. Namun, hal tersebut juga harus
diselingi dengan mempelajari bahasa ibu atau yang disebut dengan bahasa daerah agar para
generasi muda tahu dan paham mengenai bahasa daerah setempat.

Cara melestarikan dan juga mengembangkan bahasa daerah agar tetap lestari dan eksis
yaitu di uraikan sebagai berikut:

1. Membentuk komunitas belajar bahasa daerah bersama – sama agar saling memberitahu
dan melengkapi satu sama lain
2. Membiasakan diri untuk menggunakan bahasa daerah dalam kegiatan sehari – hari,
misalnya saat sedang berkumpul atau bermain dengan teman – teman kita sebaiknya
gunakan bahasa daerah. Walaupun bahasa daerah yang satu dengan yang lainnya
berbeda, di situlah uniknya bahasa daerah, maka kita juga dapat mempelajari bahasa
daerah teman kita juga yang berbeda daerah dengan kita.
3. Bahasa daerah baiknya dimasukkan dalam kurikulum sekolah
4. Semangat dalam belajar bahasa daerah agar generasi muda mengetahui dan dapat
berbahasa daerah dengan baik dan benar.
5. Menerbitkan bacaan atau majalah dengan menggunakan bahasa daerah setempat
6. Menyelenggarakan acara yang dapat melestarikan bahasa daerah

Salah satu penyebab bahasa ibu dapat hilang adalah karena orang tua tidak mengenalkan
bahasa ibunya. Di Jambi misalnya, banyak orang tua yang lebih memilih mengenalkan bahasa
Inggris ketimbang bahasa Jambi pada anaknya. Karena tidak dikenalkan sedini mungkin, anak
pun menjadi tidak bangga dengan bahasa daerahnya.
Tidak ada larangan bagi kita untuk belajar bahasa asing apa saja asalkan bahasa kita
sendiri tidak terlupakan. Sebagai orang – orang yang mencintai budaya kita sendiri tentunya kita
wajib melestarikannya kapanpun dan bagaimanapun. Harapannya yaitu agar tidak ada lagi
bahasa daerah yang mati atau pun punah. Kita harus pelihara apa yang sudah ada dan jangan
sesekali pun untuk meninggalkannya. Oleh karena itu, untuk mengatasi kepunahan suatu bahasa
daerah maka diperlukan berbagai upaya yang cerdas. Maka dari itu jadilah masyarakat yang
multilingual, yang artinya bahwa kita dapat menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan, bahasa Inggris sebagai bahasa pergaulan internasional nya, dan bahasa etniknya
sendiri dalam rangka melestarikan serta mengembangkan bahasa dan budaya daerahnya.

Budaya dan nilai – nilai yang berlaku di anak muda sekarang ini telah mengeyampingkan
bahasa daerah. Tidak ada lagi kesadaran bahwa bahasa daerah merupakan warisan budaya luhur
yang harus dilestarikan. Menggunakan bahasa Indonesia dan menguasai bahasa asing memang
tidak ada salahnya karena tuntutan dunia kerja yang semakin berdaya saing global dan
mengharuskan menguasai bahasa asing. Namun, bukan berarti kita melupakan bahasa daerah
yang notabennya merupakan bahasa sendiri. Sudah sepatutnya kita sebagai generasi penerus
bangsa mencintai dan bangga menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari
disamping bahasa nasional dan bahasa asing.

Berdasarkan uraian di atas, kiranya sudah selayaknya dipertimbangkan untuk


direkomendasikan hal-hal berikut ini:

1. Menjadikan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai bahasa pengantar dalam proses
pembelajaran pada tingkat pendidikan dasar dan
2. Menjadikan bahasa ibu (bahasa daerah) sebagai salah satu materi pengajaran muatan
lokal pada semua jenjang pendidikan formal sampai perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai