Anda di halaman 1dari 13

Sosialisasi dan

Pembentukan
Kepribadian
Nama : T Afif Marzuq N
Kelas : X TKJ
Sekolah : SMKN 1 Tapaktuan
1. PENGERTIAN SOSIALISASI

Secara sederhana sosialisasi adalah sebagai sebuah proses


seumur hidup yang berkenaan dengan cara individu
mempelajari hidup, norma, dan nilai sosial yang terdapat
dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi
yang dapat diterima oleh kelompoknya
SOSIALISASI MENURUT PARA AHLI
Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantuk individu-individu
belajar dan menyesuaikan diri, tentang cara hidup dan berpikir
kelompoknya agar dia dapat berperan dan berfungsi dalam
kelompoknya.
Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar
menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat

Bruce J. Cohen
Sosialisasi adalah proses-proses manusia mempelajari tata cara
kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan
membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai
individu maupun sebagai anggota

Irvin L Child
Irvin L Child memaparkan bahwa sosialisasi adalah segenap proses
yang menuntut individu.Mengembangkan potensi tingkah laku
aktualnya. Dimana yang diyakini kebenarannya dan telah menjadi
kebiasaan serta sesuai dengan standar dari kelompoknya tersebut.
Koentjaraningrat
Koentjaraningrat menyebutkan bahwa sosialisasi adalah
seluruh proses. Dimana seorang individu sejak ia masa kanak
naka hingga dewasa, terus berkembang, berhubungan,
mengenal dan menyesuaikan diri dengan individu lain yang
hidup dalam masyarakat sekitarnya
TUJUAN SOSIALISASI
 Memberi keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melangsungkan kehidupan seseorang kelak ditengah-
tengah masyarakat tempat dia menjadi salah satu
anggotanya.
 Menambah kemampuan berkomunikasi secara efektif dan
efisien serta mengembangkan kemampuannya untuk
membaca, menulis, dan bercerita.
 Membantu pengendalian fungsi organik yang dipelajari
melalui latihan mawas diri yang tepat.
 Membiasakan individu dengan dengan nilai-nilai dan
kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
 Untuk mengetahui lingkungan alam sekitar.
 Untuk mengetahui lingkungan sosial, tempat individu
bertempat tinggal termasul lingkungan sosial yang baru.
 Untuk mengetahui nilai-nilai dan norma-norma dalam
masyarakat.
 Untuk mengetahui lingkungan sosial-budaya suatu
masyarakat.
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Proses Sosialisasi
Faktor intrinsik
merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang. Seringkali disebut dengan pembawaan atau
warisan biologis. Bentuk nyata dari faktor intrinsik ini antara
lain postur tubuh, golongan darah, bakat-bakat seni, olahraga,
ketrampilan-ketrampilan, IQ atau tingkat kecerdasan, dll.

Faktor ekstrinsik,
adalah faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang
individu. Faktor ekstrinsik ini berupa faktor lingkungan
sosial budaya, tempat seorang individu hidup dan
melaksanakan pergaulan dengan warga masyarakat
yang lain. Adapun kondisi faktor ekstrinsik antara lain,
kondisi lingkungan masyarakat setempat, kondisi
lingkungan pergaulan, kondisi lingkungan pendidikan,
kondisi lingkungan pekerjaa, kondisi lingkungan
masyarakat luas, termasuk sebagai sarananya adalah
media massa baik media massa cetak maupun
elektronik.
Media Sosialisasi dalam
Pembentukan Kepribadian

Media sosialisasi keluarga

Dalam keadaan normal, lingkungan pertama yang berhubungan dengan


anak adalah orangtua, saudara-saudara, serta mungkin kerabat dekat yang
tinggal serumah. Melalui lingkungan, anak mengenal dunia sekitarnya, dan
pola pergaulan sehari-hari.
Kebijakan orangtua yang menunjang proses sosialisasi anak-anaknya antara
lain:

 Mengusahakan agar anak-anaknya selalu berdekatan dengan orangtuanya.


 Memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar, sehingga jiwa
anak tidak merasa tertekan.
 Mendorong anak agar dapat membedakan yang benar dan yang salah,
yang baik dan buruk, yang pantas dan tidak pantas.
 Memperlakukan anak dengan baik. Untuk itu, orangtua harus dapat
berperan dengan baik.
 Menasehati anak-anak jika melakukan kesalah atau kekeliruan
Dua macam pola
sosialisasi
SOSIALISASI REPRESIF

Ciri-ciri Sosialisasi Represif


 Menghukum perilaku yang keliru
 Hukuman dan imbalan materil
 Kepatuhan anak kepada orangtua
 Komunikasi sebagai perintah
 Komunikasi non verbal

SOSIALISASI PARTISIFATIF
Ciri-ciri sosialisasi partisipasif antara lain:
 Pemberian imbalan dan sanksi
 Hukuman dan imbalan simbolis
 Otonomi anak
 Komunikasi sebagai interaksi
 Komunikasi verbal
Media sosialisasi teman sepermainan
Peranan positif dari kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian
anak, yaitu:
 Remaja merasa aman dan dianggap penting dalam kelompok
persahabatan.
 Remaja dapat tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan.
 Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut,
khawatir, tertekan, gembira yang mungkin tidak di dapatkan di rumah.
Media sosialisasi sekolah
Fungsi sekolah dalam proses sosialisasi adalah memberikan pengetahuan dan
keterampilan yang di perlukan siswa serta membentuk kepribadian siswa agar
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Media sosialisasi lingkungan kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seseorang. Di lingkungan kerja, seseorang akan berinteraksi dengan teman
sekerja, pimpinan dan relasi bisnis. Dalam proses interaksi akan terjadi proses saling
mempengaruhi. Pengaruh-pengaruh itu akan menjadi bagian dari dirinya
Media massa sebagai media sosialisasi

Media massa merupakan alat sosialisasi yang penting karena dapat


membantu memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang
norma-norma dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat,

Jenis-Jenis Sosialisasi
Media sosialisasi lingkungan kerja
Sosialisasi primer
menurut Peter L Berger dan Luckmann adalah sosialisasi
pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar
menjadi anggota keluarga (masyarakat). Sosialisasi primer
berlangsung saat berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk
ke sekolah.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder adalah proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi
primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu
dalam masyarakat
Sosialisasi Sebagai Pembentuk Kepribadian
Kepribadian seseorang diperoleh karena adanya proses sosialisasi
ketika individu belajar dari lingkungan sosial sedikit demi sedikit.
Faktor pembentuk kepribadian
Perbedaan kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut:
 Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu,
nenek, dan kakek. Pengaruh ini tampak pada intelegensi
dan kematangan fisik.
 Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA
menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap
alam.
 Lingkungan sosial, kelompok tempat bergabung seperti
lingkungan keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas,
juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
 Lingkungan budaya, perbedaan kebudayaan dalam setiap
masyarakat dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Sosialisasi Sebagai Pembentuk Kepribadian
Kepribadian seseorang diperoleh karena adanya proses sosialisasi
ketika individu belajar dari lingkungan sosial sedikit demi sedikit.
Faktor pembentuk kepribadian
Perbedaan kepribadian terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor
sebagai berikut:
 Warisan biologis, biasanya berupa bawaan ayah, ibu, nenek, dan
kakek. Pengaruh ini tampak pada intelegensi dan kematangan fisik.
 Lingkungan alam, perbedaan iklim, topografi, dan SDA
menyebabkan manusia harus menyesuaikan diri terhadap alam.
 Lingkungan sosial, kelompok tempat bergabung seperti lingkungan
keluarga, sekolah, kerja, dan masyarakat luas, juga dapat
mempengaruhi kepribadian seseorang.
 Lingkungan budaya, perbedaan kebudayaan dalam setiap masyarakat
dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.
Sosialisasi nilai dan norma dalam pembentukan kepribadian
Sosialisasi berperan dalam membentuk kepribadian
seseorang. Kepribadian seseorang dipengaruhi oleh nilai
dan norma sosial kebudayaan yang berlaku di
lingkungan sekitar. Nilai dan norma sosial yang berlaku
dalam masyarakat diperkenalkan kepada generasi
selanjutnya melalui proses sosialisasi. Melalui proses
sosialisasi ini, masyarakat dapat mewariskan nilai dan
norma sosial budaya pada generasi selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai