Anda di halaman 1dari 9

KARYA TULIS ILMIAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

PELAKSANAAN NILAI PANCASILA PADA ERA


REFORMASI

Oleh :

1. Fauzi R. I. Karo-Karo (13071010)


2. Vicky Zulfikar Adhi Putra (13071019)
3. Nevi Yuliana Inkiriwang (13071046)

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multimedia
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
2014
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, kami
dapat menyelesaikan tugas pembuatan karya tulis ilmiah yang membahas tentang
“Pelaksanaan Pancasila pada era Reformasi” dengan lancar.

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini, kami mendapat bantuan dari
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terkait yang memberi fasilitas dan
turut membantu sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan lancar. Dan
pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan
karya tulis ilmiah ini.

Melalui kata pengantar inilah, kami mohon maaf apabila dalam isi karya
tulis ilmiah ini terdapat kekurangan dan mungkin dapat menyinggung pembaca.
Penulis juga menerima saran dan kritikan yang bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan

Dengan ini kami mempersembahkan karya tulis ilmiah ini dengan penuh
rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi karya tulis ilmiah ini
sehingga dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Sekian terima kasih.

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancasila merupakan dasar dari Negara kita dimana Pancasila juga


digunakan sebagai alat pemersatu bangsa dimana Indonesia memiliki
rakyat yang cukup banyak dengan budaya yang dimiliki masing-masing
dari rakyat tersebut. Sebagaimana pada awalnya nilai-nilai pancasila
dijadikan dasar Negara Indonesia pada era Orde Lama yang kala itu runtuh
dan kembali dimulai lagi oleh Presiden Soeharto pada era Orde Baru yang
juga runtuh pada tahun 1998 yang sering kita kenal sebagai Reformasi.
Setelah runtuhnya Orde Baru kita terus menyikapi atau memahami peran
Pancasila di era Reformasi ini, tetap dalam konteks-nya sebagai dasar
Negara dan ideologi bangsa dimana agar setiap warga Negara Indonesia
dapat memiliki pemahaman atau persepsi dan sikap atas kedudukan,
peranan dan fungsi Pancasila sebagai warga Negara dalam kehidupan
bermasyarakat. Serta bagaimana perkembangan nilai-nilai pancasila yang
diterapkan di era Reformasi saat ini.
Cukup ironis melihat banyak warga Negara Indonesia yang pada
era reformasi ini rasanya semakin lupa terhadap Pancasila bahkan
terkadang merasa asing pada Pancasila itu sendiri. Dan ini menjadi tanda
tanya besar kenapa pada setelah runtuhnya Orde Baru, kita sebagai anak
bangsa seperti tidak peduli dengan Pancasila yang dimana adalah dasar
Negara kita dan ideologi Negara kita.
Dapat kita lihat sekarang, di era Reformasi saat ini sangat tidak
jelas, seperti tidak memiliki arah khususnya dalam penerapan nilai-nilai
pancasila di era Reformasi ini. Dimana Pancasila adalah ideologi Negara
kita yang berasal dari penggabungan nilai-nilai luhur yang berasal dari
akar budaya kehidupan bermasyarakat yang serasa mulai pudar dan
ditinggalkan, maka sebab itu Pancasila masih sangat diperlukan khususnya
dalam hal pembelajaran atau pendidikan sedari kecil maupun tingkat
universitas, agar penerapan nilai-nilai Pancasila tidak akan memudar dan
hilang ditelan waktu karena adanya ketidakpedulian dari petinggi negeri
ini untuk menjaga identitas bangsanya atau ideologinya yaitu Pancasila.

B. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis guna untuk mengetahui sejauh mana nilai-nilai
Pancasila yang telah diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dalam
bidang ekonomi, politik, dan hukum pada era reformasi sekarang ini.

C. Landasan Teori
Sepertinya warga Indonesia perlu bercermin atau belajar dari
bangsa bangsa lain yang taat dan konsisten menjaga ideologi bangsanya.
Bisa kita contohkan bagaimana konsistennya rakyat jepang yang sampai
saat ini menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur mereka yang menjadikan
rakyatnya benar-benar mencintai bangsanya sendiri sehingga mempunyai
rasa tanggung jawab atas bangsa sendiri dan mempunyai satu visi untuk
membangun bangsa agar lebih maju.
BAB II
PEMBAHASAN

Indonesia, suatu Negara yang besar dan memiliki jumlah rakyat


yang cukup banyak, juga budaya yang beragam dari setiap rakyatnya
tersebut. memiliki ideologi atau dasar Negara yang disebut Pancasila yang
disahkan pada 18 Agustus 1945 dan telah banyak mengalami
perkembangan sesuai dengan kebutuhan disetiap eranya.
Berbicara penerapan nilai-nilai Pancasila diera Reformasi seperti
saat ini dapat kita lihat sendiri bagaimana nilai-nilai Pancasila itu sendiri
seakan tidak diterapkan dan tidak memiliki kekuatan untuk dapat
menuntun masyarakatnya sendiri. Cukup disayangkan Pancasila tak
sepopuler dimasa-masa Orde Lama. Bagaimana dapat dilihat kondisi saat
ini diera Reformasi yang katanya lebih demokratis malah justru para elit
politik dan masyarakan serasa tidak peduli dengan Pancasila itu sendiri.
Memang kita akui, pada era Orde Lama dan Orde Baru Pancasila kerap
dijadikan sebagai alat kekuasaan yang otoriter di era tersebut.
Bangkit dari kesalahan dan kelemahan pada masa lalu, bahwa
Pancasila harus tetap menjadi Ideologi Bangsa ini. Karena Pancasila akan
menjadi dasar dari penuntasan persoalan kebangsaan dalam negeri seperti
globalisasi yang terus mendikte negeri ini, belum lagi persoalan krisis
ekonomi yang sampai sekarang belum terlihat penyelesaiannya. Yang
dilihat hanya perseturuan dari pihak-pihak elit politik saja yang terus
mengatakan mereka peduli terhadap bangsa ini tapi nyatanya dapat kita
lihat mereka hanya peduli pada kelompok mereka saja, hal ini dapat dilihat
pada era kepemimpinan Presiden yang sekarang tengah memimpin yang
seakan tidak memperdulikan bahkan tidak menerapkan nilai-nilai
Pancasila pada rakyatnya sehingga rasa cinta pada negeri sendiri perlahan
pudar.
Pada era Reformasi seperti sekarang ini Pancasila terus dikaitkan
sebagai pengalaman pada Orde Baru yang sangat otoriter. Karena
Pancasila pernah dipakai sebagai legitimasi Ideologis pada masa itu,
sampai kala itu muncul suatu kritik yang menganggap bahwa
pemerintahan Orde Baru itu Anti Pancasila.
Oleh sebab itu Pancasila ikut disalahkan sebagai salah satu
penyebab kehancuran Negara ini, bagi salah satu pendapat orang-orang di
era Reformasi saat ini. Dapat dilihat bagaimana orang awam yang tidak
pernah membicarakan Pancasila bahkan mungkin mereka beranggapan
bahawa Pancasila tidak bergitu penting dalam hidup mereka. Padahal
dalam konteksnya sudah jelas Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa dan
juga sebagai kedudukan dalam kehidupan bermasyarakat seperti isi dalam
Pancasila itu sendiri. Bahkan bisa dilihat anak-anak remaja saat ini banyak
yang tidak dapat menghapal isi dari Pancasila itu sendiri. Cukup ironis
melihatnya, mereka para penerus bangsa dan para calon pemimpin bangsa
banyak yang tidak dapat menghapal dasar Negara atau Ideologi Bangsa
mereka sendiri. Ini sangat dapat menyebabkan hilangnya rasa cinta tanah
air dalam diri mereka, karena mereka sendiri tidak tahu dasar Negara
mereka. Apakah masih ada kepedulian para pemimpin diatas sana tentang
ini?
Pada satu sisi era Reformasi saat ini seperti terlihat malu-malu
dalam menampakan dirinya terhadap penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat. Dapat dilihat dari kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan dari petinggi-petinggi negeri ini yang tidak pernah
mengaitkannya dengan Pancasila lagi. Sungguh sangat jauh berbeda pada
era Orde Baru yang sering kali mengkaitkan Pancasila dalam setiap
mengeluarkan kebijakan-kebijakannya. Seperti apa yang kita lihat kondisi
saat ini, apakah petinggi-petinggi diera Reformasi ini konsisten dan
komitmen dalam menerapkan dan melaksanakan nilai-nilai Pancasila?
pendapat kami, mungkin mereka yang sedang duduk enak diatas sana
sama sekali tidak peduli dengan pertanyaan tersebut bisa dikatakan “ogah-
ogahan” mungkin kalian juga akan berpendapat seperti itu.
Apa mungkin para petinggi-petinggi negeri itu memiliki cara
sendiri dalam menerapkan Pancasila? Mungkin saja karena mereka tidak
ingin dianggap sama seperti 2 rezim sebelumnya yang menjadikan
Pancasila sebagai alat kekuasaan. Untuk saat-saat belakangan ini ada
beberapa yang mulai membicarakan Pancasila dan menjadikannya sebagai
wacana publik. Dapat dilihat dari kepesatan perkembangan teknologi yang
begitu mudah membuat wacana publik seperti yang dilakukan beberapa
aktivis yang peduli terhadap Pancasila dan juga beberapa pelaku Media
yang juga memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai alat untuk
memulainya lagi untuk membicarakan Pancasila walaupun itu dari dunia
maya terlebih dahulu, agar masyarakat dapat kembali terbiasa dengan
Pancasila dan menjadikannya sebagai dasar negaranya dan diterapkan
dalam kehidupan bermasyarakat, agar rasa cinta tanah air dapat timbul
kembali dan sama-sama membangun bangsa ini agar lebih maju, sama
seperti yang dilakukan Jepang yang terus konsisten menjaga nilai-nilai dari
leluhur mereka yang terbukti sampai sekarang rakyat Jepang masih terus
sangat mencintai bangsanya sendiri dan dapat mandiri ditanahnya sendiri
tanpa ada bantuan dari bangsa lain dalam era globalisasi seperti sekarang.
Mulailah kembali membahas Pancasila dan mulai
membicarakannya dalam kehidupan bermasyakat, karena dengan seperti
itu Pancasila akan kembali kokoh sebagai alat pemersatu bangsa dan alat
penyelesaian masalah yang sangat kompleks dalam negeri ini. Juga kita
akan tetap menjaga kesetiaan kita terhadap Negara ini, karena kita juga
tidak ingin menyia-nyiakan pengorbanan para pahlawan terdahulu yang
juga telah menciptakan Pancasila.
KESIMPULAN

Dari apa yang dapat kita lihat sekarang ini, pemerintah seakan
tidak peduli dengan Pancasila, bahkan mungkin menyentuhnya saja tidak
pernah. Daripada terus mengharapkan yang tidak pasti dari mereka yang
hanya terus lebih mementingkan kepentingan kelompok mereka dibanding
kepentingan bangsa ini. Mulailah dari kita sendiri untuk mulai menerapkan
nilai-nilai yang ada pada Pancasila dikehidupan bermasyakarat, mencoba
untuk terus mencintai bangsa kita sendiri dan tidak menyia-nyiakan nyawa
mereka para pahlawan kita yang telah memerdekakan kita dan
menghasilkan Pancasila yang menjadi dasar Negara kita.
Mungkin ada benarnya, beberapa orang pada era Reformasi saat ini
seakan “ogah-ogahan” terhadap pancasila itu sendiri karena efek dari
pada 2 rezim sebelumnya yang menjadikan Pancasila sebagai alat
kekuasaan mereka.
Tapi untuk terlepas dari kelemahan dan kesalaham masa lalu mari
kita mulai lagi membahas Pancasila dan mulai menerapkan kembali nilai-
nilai dalam Pancasila itu sendiri dalam kehidupan sosial kita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Kewarganegaraan. 2005. Pancasila sebagai Dasar dan Ideologi


Negara. Jakarta: Penerbit Yudhistira.
2. Suwarno, P. J. 2008. Pancasila budaya bangsa Indonesia. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai