Anda di halaman 1dari 39

Peran Perawat dalam Mendukung

Tumbuh Kembang Anak

Ns.Nining Caswini, M.Kep., Sp.Kep.An


IPT KIA RSCM KIARA
Pendahuluan

 Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada 1.000 hari pertama kehidupan membuat pemantauan
tumbuh kembang anak sangat penting pada usia ini. 1.000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari saat
pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun.

 Anak adalah individu yang berusia antara 0-18 tahun, yang berada dalam proses tumbuh kembang,
mempunyai kebutuhan yang spesisfik (fisik, psikologis, social, dan spiritual) yang berbeda dengan orang
dewasa. Anak belum mampu mengatakan yang terjadi pada diri mereka sendiri sehingga memerlukan
perlindungan dari orang tuanya.

Hockenberry dan Wilson, (2007)


…pendahuluan

 Ciri khas anak: selalu tumbuh dan berkembang sejak saat pembuahan sampai berakhirnya masa remaja
 Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berbeda, namun saling berkaitan satu sama
lain
 Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh factor internal dan factor eksternal
 Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan
pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk, anak pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat
bicara), dan penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif). Pemantauan
tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukan
secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.

Hockenberry dan Wilson, (2007)


Paradigma Keperawatan Anak

1. Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia antara 0 – 18 tahun yang
sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial
dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik atau biologis anak mencakup
makan, minum, udara, eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak
membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak membutuhkan
disiplin dan otoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan kemampuan berpikir dan
bertindak mandiri.

Walley & Wong (2009)


Paradigma Keperawatan Anak

2. Sehat

Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat – sakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan
optimal antara fisik, mental dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian apabila anak
sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial dan
spiritual. Sehat – sakit berada dalam suatu rentang mulai dari sehat optimal pada satu kutub sampai meninggal
pada kutub lainnya.
Walley & Wong (2009)
Paradigma Keperawatan Anak

3. Lingkungan

Anak adalah individu yang masih bergantung pada lingkungan yaitu orang dewasa disekitarnya. Lingkungan
terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal serta dapat memenuhi kesehatan anak. Lingkungan
internal yaitu genetik (keturunan), kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi dan adanya
predisposisi atau resistensi terhadap penyakit. Lingkungan eksternal yaitu status nutrisi, orang tua, saudara
kandung (sibling), masyarakat atau kelompok sekolah, kelompok atau geng, disiplin yang ditanamkan orang tua,
agama, budaya, status sosial – ekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik atau biologis baik rumah
maupun sanitasi di sekelilingnya. Perkembangan anak sangat dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan
eksternal yaitu lingkungan yang aman, peduli dan penuh kasih sayang.
Walley & Wong, 2009)
Paradigma Keperawatan Anak

4. Keperawatan

Untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang opimal, perawat dapat membantu anak dan
keluarganya memenuhi kebutuhan yang spesifik dengan cara membina hubungan terapeutik dengan anak atau
keluarga melalui perannya sebagai pembela, pemulih atau pemelihara kesehatan, koordinator, kolaborator,
pembuat keputusan etik dan perencana kesehatan.

Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit dengan falsafah yang utama yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan
yang terapeutik, hal ini untuk mendukung tumbuh kembang optimal pada anak.

Walley & Wong, 2009)


Dampak dari Hospitalisasi pada Anak

Perpisahan dengan keluarga, teman STRESSOR


Takut karena sesuatu yang tidak
diketahui
Kehilangan kontrol & otonomi Berdampak
Injuri pada tubuh  tidak nyaman, terhadap
nyeri & mutilasi tumbuh
Takut akan kematian kembangnya
Prinsip Perawatan Anak

 Tenaga kesehatan “perawat” harus mengetahui mengenai prinsip dalam keperawatan anak, yaitu:
• Setiap anak mempunyai karakter atau sifat yang berbeda-beda atau unik.
• Perawat harus mengetahui kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
• Tindakan keperawatan pada anak harus berorientasi pada pencegahan dan peningkatan kesehatan.
• Perawat anak tidak bisa menggantikan peran dokter, sehingga tidak untuk mendiagnosis atau
mengobati anak yang sakit.
Hockenberry & Wilson (2007)
Prinsip Perawatan Anak

• Perawat anak harus mempunyai ilmu pengetahuan yang didapatkan secara formal maupun informal
• Perawat anak harus mempunyai tanggung jawab penuh yang komprehensif selama memberikan
pelayanan keperawatan kepada anak.
• Perawat anak mempunyai kontrak kepada anak dan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan yang
berlandaskan pada proses keperawatan sesuai dengan moral (etik) dan aspek hukum (legal).
• Tujuan keperawatan pada anak untuk meningkatkan maturasi atau kematangan dan berfokus pada
pertumbuhan dan perkembangan anak.

Hockenberry & Wilson (2007)


Peran Perawat Anak

 Advocacy
 Pendidik,
 Konselor,
 Koordinator dan kolaborasi
 Pembuat keputusan etik,
 Perencana kesehatan
 Pembina hubungan terapeutik
 Evaluator dan
 Peneliti Hockenberry & Wilson (2007)
Pertumbuhan

 Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi sel, jaringan, organ, maupun
individu.
 Bersifat kuantitatif, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang (cm, meter),
berat (gram, pound, kg), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (hormon)
Perkembangan

 Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih


kompleks
 Mempunyai pola yang teratur
 Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
 Bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada pertumbuhan
Tahap Tumbuh Kembang

 Berlangsung teratur, saling berkaitan, dan berkesinambungan

Masa Pranatal

Masa Postnatal
Faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang
neonatusintra natal dan post natal

Resuscitation

Neurodevelopmental care

Nutrition
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

Proses kontinyu yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan

Pola perkembangan sama, kecepatan berbeda

Perkembangan terkait dengan pematangan saraf

Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas

Arah perkembangan anak :sefalokaudal dan proksimodistal


Stimulasi dini, berguna untuk merangsang

 Otak kiri, otak kanan dan kecerdasan

 Stimulasi rangsangan perlu dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan


perkembangan bayi ke tahap yang lebih optimal.

 Bayi akan memilikki kecerdasan yang lebih luas dan lebih tinggi bila dilakukan
stimulasi (karena kerjasama otak kanan dan otak kiri lebih baik).
Bentuk – Bentuk Stimulasi :

1. Sentuhan.
2. Suara/Ucapan.
3. Penglihatan.
4. Pendengaran.
5. Perabaan.
6. Penghidu (penciuman).
8 stimulasi umum yang berguna bagi tumbuh
kembang bayi/anak

1. Limpahkan banyak cinta dan kasih sayang untuk bayi dan anak.
2. Berbicaralah kepada bayi/anak dengan lemah lembut.
3. Berikan respon atau tanggapan atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan bayi/anak tanpa keraguan.
4. Berikan sentuhan lembut kepada bayi/anak
5. Dorong bayi/anak untuk meniru
6. Biarkan bayi/anak untuk bereksplorasi (belajar banyak hal dari segala yang dilihatnya dan menemukan hal-hal
baru sendiri).
7. Bacakan sesuatu seperti Al Qur,an atau buku secara rutin (memilih buku cerita yang bergambar menarik dan
banyak warnanya).
8. Memutar musik untuk bayi (mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi).
Tahapan tumbuh kembang anak

 Tahap Perkembangan Bayi Baru Lahir (Newborn)


 Tahap Perkembangan Bayi
 Tahap Perkembangan Balita
 Tahap Perkembangan Pra-Sekolah
 Tahap Perkembangan Usia Sekolah
 Tahap Perkembangan Remaja
Aspek Perkembangan yang dinilai dari DDST
(Denver Development Screening Test)
1. Aspek Perilaku Sosial
 Aspek pertama yang dinilai dari DDST adalah aspek perilaku sosial. Dalam hal ini, perkembangan anak
dalam dunia sosial diukur dan dilihat, apakah perkembangan sosial si anak sudah sesuai dengan usia
perkembangannya. Aspek perilaku sosial ini dilihat berdasarkan observasi terhadap kemampuan sosial anak,
atau pemberian tugas sosial kepada anak-anak. Beberapa contoh dari aspek perilaku sosial yang diukur
melalui DDST adalah:
• Tersenyum secara spontan
• Memakai baju
• Tersenyum dengan lawan main
• Menggunakan bau
• Mengambil makanan
• Gosok gigi tanpa bantuan
Aspek Perkembangan yang dinilai dari DDST
(Denver Development Screening Test)

2. Gerakan Motorik Halus


 Aspek berikutnya yang diukur dalam DDST adalah gerakan motorik halus. Gerakan motorik halus
berhubungan dengan kemampuan dalam menggerakkan bagian tubuh tertentu. Misalnya pergelangan
tangan, jari, dan sebagainya. Gerakan ini biasanya muncul pada kebiasaan seperti menulis, menggambar, dan
sebagainya. Tugas-tugas dari DDST dalam aspek gerakan motorik halus ini mencakup:
• Menarik garis di atas kertas
• Menggambar mengikuti garis tengah
• Meraih
• Mencari benang
• Mencoret-coret
• Menyusun menara balok
Aspek Perkembangan yang dinilai dari DDST
(Denver Development Screening Test)

3. Gerakan Motorik Kasar


 Ada gerakan motorik halus, ada juga gerakan motorik kasar. Gerakan motorik kasar merupakan gerakan
motorik yang berhubungan dengan pergerakan tubuh secara umum. Misalnya saja berjalan, berlari, loncat,
dan sebagainya. Berikut ini adalah beberapa tugas yang ada di dalam DDST mengenai gerakan motorik
kasar:
• Berdiri tanpa pegangan
• Berdiri sendiri
• Membungkuk
• Berjalan mundur
• Berlari
• Menendang bola ke depan
Aspek Perkembangan yang dinilai dari DDST
(Denver Development Screening Test)

4. Bahasa
 Aspek perkembangan lainnya yang juga diukur dalam DDST adalah perkembangan
bahasa. Sesuai dengan namanya, aspek ini mengukur kemampuan berbahasa dari anak-
anak. Pelafalan kata, kemahiran dalam menyusun kalimat atau frase dan sebagainya.

Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
TES SKRINING PERKEMBANGAN
MENURUT DENVERDDST

 Merupakan alat untuk menemukan secara dini masalah penyimpangan perkembangan


anak umur 0 s/d < 6 tahun
 Merupakan revisi dari DDST yang pertama kali dipublikasikan tahun 1967 untuk
tujuan yang sama
 Bukan tes IQ dan bukan peramal kemampuan adaptif atau intelektual anak di masa
mendatang
 Bukan alat diagnostik ketidakmampuan dan kesukaran belajar, gangguan bahasa, atau
gangguan perkembangan
 Bukan pengganti evaluasi diagnostik atau pemeriksaan fisik, namun lebih ke arah
membandingkan kemampuan perkembangan seorang anak dengan anak lain yang
seumur.
DDST II dapat digunakan untuk menilai:

 Tingkat perkembangan anak sesuai umur- umurnya


 Anak-anak yang tampak sehat berumur antara baru lahir – 6 tahun
 Anak-anak tanpa gejala kemungkinan adanya kelainan perkembangan
 Memastikan ada tidaknya kelainan pada anak dengan persangkaan
 Melakukan monitor anak-anak dalam resiko terhadap perkembangannya

Frankenburg, W. K., & Doods, J. (1992). Denver II training Manual. (2nd ed). Denver Developmental Materials
Cara Skrining:

 Ada satu tabel dan satu petunjuk yang harus disiapkan.


 Tetapkan usia kronologis anak jika anak prematur.
 Buat garis lurus (vertikal) dari atas sampai bawah sesuai dengan usia anak.
 Uji semua item dengan cara:
 Pertama pada tiap sektor, uji 3 hal yang berada di sebelah kiri garis umur tanpa menyentuh batas usia
 Kedua uji hal yang berpotongan pada garis usia
 Ketiga hal sebelah kanan tanpa menyentuh garis usia sampai anak gagal
 Hitung berapa banyak yang Fail dan Pass.
Penilaian:

 F (Fail/gagal), jika anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik
 R (Refusal/menolak), jika anak menolak untuk uji coba
 P (Pass/lewat), jika anak dapat melakukan uji coba dengan baik
 NO (No Opportunity), jika anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba
karena ada hambatan
Interpretasi dari Nilai Denver II:

 Advanced: Anak mampu melaksanakan tugas pada hal-hal di sebelah kanan garis umur,
lulus kurang dari 25 persen anak yang lebih tua dari usia tersebut
 Normal: Anak gagal/menolak tugas pada hal-hal disebelah kanan garis umur,
lulus/gagal/menolak pada item antara 25-75 persen (warna putih)
 Caution: Anak gagal/menolak pada hal-hal antara 75-100 persen (warna hijau)
 Delay: Gagal/menolak hal-hal yang ada disebelah kiri dari garis umur.
Family Centered Care Peran Orang tua

 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak bisa dicegah dengan adanya peran orang tua, meliputi
asuh, asih, asah:
1.Asuh: kebutuhan fisik-biomedis meliputi pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan
bila anak sakit, pemukiman yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi dan bermain.
2.Asih: kebutuhan emosi dan kasih sayang.
3.Asah: kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar anak.

Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
Peran keluarga/orang tua dalam mendukung
tumbuh kembang anak

 Memberikan kasih sayang dan perasaan aman.


 Menjamin keadaan fisik mental dan sosial yang sehat.
 Memfasilitasi anak ke pelayanan kesehatan jika membutuhkan.
 Memberikan makanan yang cukup dan bergizi seimbang.
 Memberikan anak kesempatan untuk memperoleh stimulasi tumbuh kembang dan pendidikan dini di
keluarga dan masyarakat, serta melakukan kegiatan yang sesuai dan menarik minat anak.
 Memberi kesempatan anak bermain permainan yang merangsang perkembangan anak.

Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
Terima Kasih

“Kami ingin hidup


dengan tumbuh
kembang optimal
dan kualitas hidup
baik tanpa
komplikasi”

Anda mungkin juga menyukai