Peran Perawat - Tumbuh Kembang Anak 130221
Peran Perawat - Tumbuh Kembang Anak 130221
Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan pada 1.000 hari pertama kehidupan membuat pemantauan
tumbuh kembang anak sangat penting pada usia ini. 1.000 hari pertama kehidupan dihitung mulai dari saat
pembuahan di dalam rahim ibu sampai anak berusia 2 tahun.
Anak adalah individu yang berusia antara 0-18 tahun, yang berada dalam proses tumbuh kembang,
mempunyai kebutuhan yang spesisfik (fisik, psikologis, social, dan spiritual) yang berbeda dengan orang
dewasa. Anak belum mampu mengatakan yang terjadi pada diri mereka sendiri sehingga memerlukan
perlindungan dari orang tuanya.
Ciri khas anak: selalu tumbuh dan berkembang sejak saat pembuahan sampai berakhirnya masa remaja
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berbeda, namun saling berkaitan satu sama
lain
Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh factor internal dan factor eksternal
Pemantauan tumbuh kembang, adalah suatu kegiatan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan
pertumbuhan (status gizi kurang atau buruk, anak pendek), penyimpangan perkembangan (terlambat
bicara), dan penyimpangan mental emosional anak (gangguan konsentrasi dan hiperaktif). Pemantauan
tumbuh kembang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak serta menemukan
secara dini adanya gangguan tumbuh kembang sehingga dapat ditindaklanjuti segera agar hasilnya lebih baik.
1. Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia antara 0 – 18 tahun yang
sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial
dan spiritual) yang berbeda dengan orang dewasa. Kebutuhan fisik atau biologis anak mencakup
makan, minum, udara, eliminasi, tempat berteduh dan kehangatan. Secara psikologis anak
membutuhkan cinta dan kasih sayang, rasa aman atau bebas dari ancaman. Anak membutuhkan
disiplin dan otoritas untuk menghindari bahaya, mengembangkan kemampuan berpikir dan
bertindak mandiri.
2. Sehat
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat dalam rentang sehat – sakit. Sehat adalah keadaan kesejahteraan
optimal antara fisik, mental dan sosial yang harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangka mencapai
tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan usianya. Dengan demikian apabila anak
sakit, hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikologis, intelektual, sosial dan
spiritual. Sehat – sakit berada dalam suatu rentang mulai dari sehat optimal pada satu kutub sampai meninggal
pada kutub lainnya.
Walley & Wong (2009)
Paradigma Keperawatan Anak
3. Lingkungan
Anak adalah individu yang masih bergantung pada lingkungan yaitu orang dewasa disekitarnya. Lingkungan
terdiri dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal serta dapat memenuhi kesehatan anak. Lingkungan
internal yaitu genetik (keturunan), kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual, emosi dan adanya
predisposisi atau resistensi terhadap penyakit. Lingkungan eksternal yaitu status nutrisi, orang tua, saudara
kandung (sibling), masyarakat atau kelompok sekolah, kelompok atau geng, disiplin yang ditanamkan orang tua,
agama, budaya, status sosial – ekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik atau biologis baik rumah
maupun sanitasi di sekelilingnya. Perkembangan anak sangat dipengaruhi rangsangan terutama dari lingkungan
eksternal yaitu lingkungan yang aman, peduli dan penuh kasih sayang.
Walley & Wong, 2009)
Paradigma Keperawatan Anak
4. Keperawatan
Untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang opimal, perawat dapat membantu anak dan
keluarganya memenuhi kebutuhan yang spesifik dengan cara membina hubungan terapeutik dengan anak atau
keluarga melalui perannya sebagai pembela, pemulih atau pemelihara kesehatan, koordinator, kolaborator,
pembuat keputusan etik dan perencana kesehatan.
Fokus utama dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan adalah peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit dengan falsafah yang utama yaitu asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga dan perawatan
yang terapeutik, hal ini untuk mendukung tumbuh kembang optimal pada anak.
Tenaga kesehatan “perawat” harus mengetahui mengenai prinsip dalam keperawatan anak, yaitu:
• Setiap anak mempunyai karakter atau sifat yang berbeda-beda atau unik.
• Perawat harus mengetahui kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
• Tindakan keperawatan pada anak harus berorientasi pada pencegahan dan peningkatan kesehatan.
• Perawat anak tidak bisa menggantikan peran dokter, sehingga tidak untuk mendiagnosis atau
mengobati anak yang sakit.
Hockenberry & Wilson (2007)
Prinsip Perawatan Anak
• Perawat anak harus mempunyai ilmu pengetahuan yang didapatkan secara formal maupun informal
• Perawat anak harus mempunyai tanggung jawab penuh yang komprehensif selama memberikan
pelayanan keperawatan kepada anak.
• Perawat anak mempunyai kontrak kepada anak dan keluarga dalam meningkatkan kesejahteraan yang
berlandaskan pada proses keperawatan sesuai dengan moral (etik) dan aspek hukum (legal).
• Tujuan keperawatan pada anak untuk meningkatkan maturasi atau kematangan dan berfokus pada
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Advocacy
Pendidik,
Konselor,
Koordinator dan kolaborasi
Pembuat keputusan etik,
Perencana kesehatan
Pembina hubungan terapeutik
Evaluator dan
Peneliti Hockenberry & Wilson (2007)
Pertumbuhan
Perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi sel, jaringan, organ, maupun
individu.
Bersifat kuantitatif, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang (cm, meter),
berat (gram, pound, kg), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (hormon)
Perkembangan
Masa Pranatal
Masa Postnatal
Faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang
neonatusintra natal dan post natal
Resuscitation
Neurodevelopmental care
Nutrition
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak
Bayi akan memilikki kecerdasan yang lebih luas dan lebih tinggi bila dilakukan
stimulasi (karena kerjasama otak kanan dan otak kiri lebih baik).
Bentuk – Bentuk Stimulasi :
1. Sentuhan.
2. Suara/Ucapan.
3. Penglihatan.
4. Pendengaran.
5. Perabaan.
6. Penghidu (penciuman).
8 stimulasi umum yang berguna bagi tumbuh
kembang bayi/anak
1. Limpahkan banyak cinta dan kasih sayang untuk bayi dan anak.
2. Berbicaralah kepada bayi/anak dengan lemah lembut.
3. Berikan respon atau tanggapan atas apa yang dibutuhkan dan diinginkan bayi/anak tanpa keraguan.
4. Berikan sentuhan lembut kepada bayi/anak
5. Dorong bayi/anak untuk meniru
6. Biarkan bayi/anak untuk bereksplorasi (belajar banyak hal dari segala yang dilihatnya dan menemukan hal-hal
baru sendiri).
7. Bacakan sesuatu seperti Al Qur,an atau buku secara rutin (memilih buku cerita yang bergambar menarik dan
banyak warnanya).
8. Memutar musik untuk bayi (mengoptimalkan perkembangan sisi kanan dan sisi kiri otak bayi).
Tahapan tumbuh kembang anak
4. Bahasa
Aspek perkembangan lainnya yang juga diukur dalam DDST adalah perkembangan
bahasa. Sesuai dengan namanya, aspek ini mengukur kemampuan berbahasa dari anak-
anak. Pelafalan kata, kemahiran dalam menyusun kalimat atau frase dan sebagainya.
Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
TES SKRINING PERKEMBANGAN
MENURUT DENVERDDST
Frankenburg, W. K., & Doods, J. (1992). Denver II training Manual. (2nd ed). Denver Developmental Materials
Cara Skrining:
F (Fail/gagal), jika anak tidak mampu melakukan uji coba dengan baik
R (Refusal/menolak), jika anak menolak untuk uji coba
P (Pass/lewat), jika anak dapat melakukan uji coba dengan baik
NO (No Opportunity), jika anak tidak punya kesempatan untuk melakukan uji coba
karena ada hambatan
Interpretasi dari Nilai Denver II:
Advanced: Anak mampu melaksanakan tugas pada hal-hal di sebelah kanan garis umur,
lulus kurang dari 25 persen anak yang lebih tua dari usia tersebut
Normal: Anak gagal/menolak tugas pada hal-hal disebelah kanan garis umur,
lulus/gagal/menolak pada item antara 25-75 persen (warna putih)
Caution: Anak gagal/menolak pada hal-hal antara 75-100 persen (warna hijau)
Delay: Gagal/menolak hal-hal yang ada disebelah kiri dari garis umur.
Family Centered Care Peran Orang tua
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak bisa dicegah dengan adanya peran orang tua, meliputi
asuh, asih, asah:
1.Asuh: kebutuhan fisik-biomedis meliputi pemberian ASI, gizi yang sesuai, kelengkapan imunisasi, pengobatan
bila anak sakit, pemukiman yang layak, kebersihan individu dan lingkungan, rekreasi dan bermain.
2.Asih: kebutuhan emosi dan kasih sayang.
3.Asah: kebutuhan akan stimulasi mental yang merupakan cikal bakal untuk proses belajar anak.
Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
Peran keluarga/orang tua dalam mendukung
tumbuh kembang anak
Permenkes RI No.66 tahun 2014 tentang Pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan gangguan tumbuh kembang anak.
Terima Kasih