Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1 PEBI 4426

BIOTEKNOLOGI

Nama : Nurul Imania


NIM : 041330058

PERTANYAAN
1. Terdapat 3 fungsi utama DNA pada suatu organisme. Jelaskan 3 fungsi tersebut!
2. Kultur sel merupakan upaya menumbuhkan sel hewan. Jelaskan tujuan kloning sel hewan
dalam rangka pengobatan penyakit tertentu.
3. Ekspresi gen merupakan aliran informasi genetik yang turut menentukan aktivitas enzym.
Kemukakan monomer yang terlibat dalam proses transkripsi RNA dan translasi mRNA!
4. Protoplast dapat berfusi secara spontan. Jelaskan mekanisme fusi membran sel dari
protoplast!
5. Penggunaan mikroba sebagai produk akhir adalah untuk pembuatan pupuk hayati.
Jelaskan proses pembuatan pupuk hayati dengan memanfaatkan jasa mikroba!
JAWABAN
1. Fungsi dan potensi DNA rekombinan sangatlah besar bagi kehidupan . Ada tiga fungsi
utama dari rekayasa genetika suatu organisme. Fungsi pertama adalah untuk
memproduksi protein tertentu. Misalnya, memproduksi hormone pertumbuhan pada
manusia yang berguna untuk mrnambah tinggi badan atau activator jaringanplasminogen
yang membantu melarutkan gumpalan darah beku pada penderita serangan jantung.
Fungsi kedua adalah untuk meningkatkan kemampuan atau kapasitas metabolism dari
organisme tertentu, secara alami tidak dimiliki sebelumnya . Misalnya, kita menyisipkan
gen pada tanamanuntuk ketahanan terhadap serangan hama penyakit, atau pada bakteri
untuk meningkatkan kemapuan mengurai cemaran minyak. Fungsi ketiga adalah untuk
memperbanyak jumlah sekuen DNA atau gen tertentu sehingga bias dipelajari lebih
lanjut. Sebagai besar gen memiliki sekuen spesifik, artinya hanya ada satu per genom
atau sebanding dengan satu dalam sejuta DNA. Kemampuan untuk mengisolasi sekuen
DNA yang jarang tersebut menjadi demikian berharga dalam riset biotrknologi.
2. Hasil cloning sel hewan atau manusia sangat mahal, maka hasil klonin sel hewan atau
manusia umumnya dimanfaatkan untuik memproduksi bahan tarapeutik yang mahal yang
tidak dapat diproduksi dengan cara lain yang lebih murah.Sel bakteri tidak mampu
melakukan glikolisasi, sedangkan sel ragi dapat melakukan glikolisasi tetapi komposisi
gugus karbohidrat yang ditambahkan yang berbeda dari gugus karbohidrat pada protein
aslinya. Gugus karbohidrat memiliki peranan dalam aktivitas suatu protein. Apabila
protein tidak mengalami penambahan gugus karbohidrat yang betul, aktivitas protei tidak
mengalami penambahan guggus karbohisrat yang betul,aktivitas protein tersebut dapat
terpengaruh sehingga tidak efektif lagi untuk digunakan sebagai bahan terapeutik. Ini
terjadi pada factor IX yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit darah yang
disebut Chistmas disease. Entropoitien merupakan obat yang digunaka untuk mengobati
penyakit anemia. Protein ini akan cepat hilang dari plasma darah bila tidak mengalami
glikosilasi. Kloning sel hewan juga digunakan untuk memproduksi bahan yang
sebelumnya diisolasi dari darah donor. Dengan adanya epidemic penyakit AIDS,
keamanan bahan bahan yang diisolasi dari arah jadi meragukan sehingga lebih aman
untuk menggunakan produk dari hasil cloning sel.
3. Urutan molekul RNA yang dihasilkan sesuai dengan urutan template DNA , yang
merupakan transkip perintah dan arahan pembuatan protein. Produk molekul RNA ini
dikenal dengan mRNA, yang berfungsi sebagai duta genetika dari DNA didalam mesin
sel pembuat protein. RNA polimirase membuka pilinan untai ganda DNA hingga terpisah
dan merangkaikan nukleotida RNA sesuai pasangan basanya sepanjang templet DNA
Seperti hal nya DNA polimirase yang berfungsi dalam proses replikasi DNA, RRNA
polimirase hanya dapat menambahkan nukleotida saat terjadi perpanjangan basa pada
ujung 3’ sehingga molekul RNA memanjang dari arah 5’6 saat terjadi penambahan basa.
Rentang DNA yang ditranskripsi menjadi molekul RNA, termasuk lokasi start dan
berhenti, dinamakan unit transkipsi.Proses transkripsi dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
inisiasi (permulaan), pemanjngan dan terminasi (penghentian) rantai m RNA.
Translasi adalah proses sintesis polipeptida dengan panduan m RNA. Pada tahap ini
bahasa yang digunakan selama transkripsi berubah menjadi bahasa translasi. Sel
menerjemahkan pesan genetika berupa sekuen basa dari molekul RNA untuk membangun
polipeptidayang sesuai dengan urutan sekuen asam amino. Penerjemah yang berperan
disini adalah jenis RNA yang lain, yaitu t RNA(RNA transfer)
4. Fusi protoplasma adalah salah satu teknik dimana dua sel disatukan dalam medan listrik,
sel tersebut dapat berasal dari jaringan dan individu yang sama, dan dapat pula berasal
dari jenis makhluk hidup yang berbeda. Fusi protoplasma dikenal juga dengan sebutan
teknologi hibridoma, produk dari fusi ini adalah sel sel hibrida yang memiliki sifat
beragam, salah satu tujuan dari dilakukannya fusi ini adalah untuk mendapatkan sifat
tertentu yang berasal dari organisme lainnya, sifat ini dapat berupa ketahanan pada hama,
penyakit, atau cekaman lainnya. Keberhasilan dari fusi protoplasma bergantung dari
genotipe masing masing sel. Fusi protoplasma pada tumbuhan dimulai dengan melakukan
penyiapan sel yang akan digunakan, sel yang dipilih adalah sel sel muda tumbuhan,
karena dinding sel yang masih sangat tipis, dan protoplasma yang cenderung lebih
lengkap dan utuh sehingga dapat memudahkan langkah langkah yang dilakukan
selanjutnya. Langkah yang perlu dilakukan selanjutnya adalah melepaskan dinding sel
dari protoplasma dan mengisolasi protoplasma, hal ini dilakukan dengan menggunakan
enzim, penyaringan dan sentrifugasi berkali kali. Protoplasma yang telah diluruhkan
dindingnya kemudian diuji viabilitasnya dengan menguji aktivitas organel yang mungkin
teramati, seperti fotosintesis atau proses lainnya. Protoplasma yang dibutuhkan tersebut
lalu di fusi pada medan listrik, kemudian, seleksi perlu dilakukan pada hasil fusi
protoplasma untuk menemukan sel hibrida dengan kualitas terbaik. Langkah terakhir
yang perlu dilakukan adalah mereproduksi sel hibrida yang didapatkan agar dapat
digunakan lebih lanjut.
5. Terdapat dua tahap dalam pembuatan pupuk hayati yang berperan untuk meningkatkan nitrogen
tanah yaitu tahap pembuatan starter mikroba dan tahap pembuatan pupuk hayati cair. Starter
mikroba berfungsi untuk membuat kumpulan mikroba bermanfaat yang bisa berperan untuk
meningkatkan nitrogen tanah.
Peralatan yang diperlukan untuk pembuatan starter mikroba dan pupuk hayati yaitu:
(1) blender (juicer),
(2) timbangan kue,
(3) botol air mineral 1,5 L untuk bioreaktor starter mikroba,
(4) botol air mineral 330 ml untuk sistem saringan starter mikroba,
(5) sedotan/stick balon,
(6) selang aerator,
(7) pompa aerator,
(8) pompa sirkulasi,
(9) kain saringan santan,
(10) labu ukur 1 L dan 100 mL,
(11) sumber listrik,
(12) ember bertutup untuk bioreaktor pupuk hayati cair,
(13) pengaduk kayu atau bambu,
(14) kapuk/dakron,
(15) vaselin, dan
(16) alkohol 70%.
bahan yang diperlukan yaitu,
(1) limbah dapur,
(2) molase atau gula merah,
(3) kecambah kacang hijau,
(4) sumber mikrobpenambat nitrogen yaitu bintil akar dari jenis tanaman penghasil bintil seperti
tanaman legume atau bunga telang.
Cara membuat starter mikroba yaitu,

1. membuat ekstrak kecambah kacang hijau (tauge) dengan masukkan 100 gram kecambah
ke dalam 1 Liter air lalu dihaluskan dengan blender dan disaring,
2. membuat ekstrak bintil akar tanaman sebagai sumber mikroba dengan cara memasukkan
100 gram potongan bintil akar yang tidak perlu dicuci dicampur dengan 1 Liter air lalu
dihancurkan dengan blender dan disaring,
3. membuat jus limbah dapur dengan cara memasukkan limbah dapur, yaitu hanya bahan
sisa tanaman termasuk sisa nasi, mi dan roti, sebanyak 250 gram ke dalam 1 Liter air lalu
dihaluskan dengan blender sampai halus,
4. masukan 100 mL ekstrak bintil akar, 25 mL ekstrak kecambah, 200 mL jus limbah dapur,
serta 100 gram gula merah ke dalam botol air mineral 1,5 L,
5. campuran tersebut ditepatkan volumenya hingga 1 Liter dengan menambahkan air
mineral sebanyak 575 ml,
6. botol air mineral 1,5 L dirangkai dengan botol saringan udara dan pompa aerator seperti
pada gambar 1,
7. pompa aerator dihubungkan dengan listrik lalu dinyalakan untuk memberikan oksigen ke
dalam bioreactor, (8) campuran disimpan atau diinkubasi selama 2 hari dengan keadaan
pompa aerator selalu menyala.

Dan cara pembuatan pupuk hayati cairnya yaitu,

1. siapkan 5 Liter jus limbah dapur yang dibuat seperti dalam metode pembuatan starter
mikroba,
2. pasangkan pompa sirkulasi di dasar ember dengan posisi outlet mengarah ke atas,
3. buat molase sebanyak 0,5 L dengan menggunakan gula merah dihancurkan terlebih
dahulu untuk mempermudah kelarutan,
4. masukan jus limbah dapur dan molase ke dalam bioreaktor ember,
5. dilakukan pengadukan secukupnya hingga molase larut,
6. masukan 1 Liter starter mikroba ke dalam bioreaktor ember,
7. tambahkan 3,5 Liter air sehingga campuran menjadi pas sebanyak 10 Liter,
8. bioreaktor ember ditutup untuk menghindari kotoran dan serangga masuk,
9. pompa sirkulasi dihubungkan dengan sumber arus listrik lalu dinyalakan,
10. dibiarkan atau diinkubasi selama 3-5 hari dengan pompa sirkulasi yang selalu menyala
selama masa inkubasi dan masa inkubasi bergantung pada besarnya volume pupuk,
semakin besar perbandingan volume pupuk semakin lama inkubasinya,
11. pupuk yang sudah jadi dapat disimpan dalam botol tertutup dengan tidak menutup kedap
selama proses fermentasi masih berjalan aktif untuk menghindari pembentukan gas yang
dapat menyebabkan wadah menggembung.

Pupuk hayati yang sudah siap digunakan dapat diaplikasikan dengan diencerkan air
(tanpa klorin) dengan tingkat pengenceran 10-50 kali. Untuk aplikasi awal, tingkat
pengenceran dilakukan maksimal 10 kali dengan menggunakan 1 L pupuk hayati lalu
menambahkan air sebanyak 9 L. Untuk pemakaian pada pemupukan ke 2 dapat dilakukan
dengan pengenceran 25 kali sedangkan untuk aplikasi ke 3 dst dapat dilakukan dengan
tingkat pengenceran 50-100 kali. Pupuk hayati yang telah diencerkan tinggal disiramkan
(disemprotkan) ke bagian pangkal tanaman.

Anda mungkin juga menyukai