Anda di halaman 1dari 22

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id SALI NAN
hk

a
R

si
PUTUSAN
Nomor 045/Pdt.G/2017/PA.Tgt

ne
ng
‫بسم الله الرحمن الرحيم‬
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

do
gu Pengadilan Agama Tanah Grogot yang memeriksa dan mengadili

In
perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama, dalam persidangan
A
Majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara Kumulasi Isbat Nikah
dan Cerai Talak antara :
ah

lik
Pemohon, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan
Karyawan PT. xxx, tempat tinggal di Kabupaten Paser,
am

ub
selanjutnya disebut sebagai Pemohon;
melawan
ep
Termohon, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan Ibu
k

Rumah Tangga, tempat tinggal di Kabupaten Paser,


ah

selanjutnya disebut sebagai Termohon;


R

si
Pengadilan Agama tersebut;
Telah membaca dan mempelajari berkas perkaranya ;

ne
ng

Telah mendengar keterangan Pemohon, dan saksi-saksi Pemohon di


persidangan;

do
gu

DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya
In
A

tertanggal 6 Januari 2017 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan


Agama Tanah Grogot dalam register perkara Nomor
ah

lik

045/Pdt.G/2017/PA.Tgt., mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah menikah di Desa Songka


m

ub

Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser pada tahun 2006 di


hadapan Penghulu bernama Bas, dengan wali nikah yaitu ayah
ka

kandung Termohon yang bernama Wali Nikah, dengan mahar berupa


ep

uang sebesar Rp. 100.000,- ( seratus ribu rupiah) dan disaksikan oleh
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 2
hk

a
R

si
dua orang saksi bernama Saksi Nikah I dan Saksi Nikah II serta
banyak orang lain yang hadir;

ne
ng
2. Bahwa, setelah melangsungkan pernikahan tersebut Pemohon dan
Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri,

do
gu bertempat tinggal di rumah Termohon di Desa Songka Kecamatan
Batu Sopang Kabupaten Paser 11 tahun;

In
A
3. Bahwa selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon sudah
dikaruniai 1 ( satu ) orang anak bernama Anak Pemohon dan
ah

lik
Termohon, umur 10 tahun;

4. Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan


am

ub
rukun dan harmonis, akan tetapi pada tanggal 28 Agustus 2016
Termohon pergi dari rumah tanpa pamit kepada Pemohon;

5. Bahwa sejak tanggal 28 Agustus 2016 tersebut antara Pemohon dan


ep
k

Termohon telah berpisah tempat tinggal, Termohon pergi


ah

meninggalkan tempat tinggal bersama dan memilih tinggal di rumah


R

si
orangtua Termohon, selama pisah tersebut sudah tidak ada lagi
hubungan baik lahir maupun batin;

ne
ng

6. Bahwa pihak keluarga Pemohon dan Termohon sudah berusaha


mendamaikan Pemohon dan Termohon, namun tidak berhasil;

do
gu

7. Bahwa kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak


lagi mencerminkan rumah tangga seutuhnya, yaitu rumah tangga yang
In
A

sakinah, mawaddah dan rahmah, sehingga jalan terbaik menurut


Pemohon adalah perceraian;
ah

lik

8. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat


perkara ini;
m

ub

Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Pemohon mohon agar Ketua


Pengadilan Agama Tanah Grogot Cq. Majelis Hakim yang memeriksa dan
ka

mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya:


ep

1. Mengabulkan permohonan Pemohon;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 3
hk

a
R

si
2. Menyatakah sah pernikahan Pemohon (Pemohon) dengan
Termohon (Termohon) yang dilaksanakan pada tahun 2006 di Desa

ne
ng
Songka, Kecamatan Batu Sopang Kabupaten Paser;

3. Memberikan izin kepada Pemohon (Pemohon) untuk menjatuhkan

do
gu talak satu raj’i terhadap Termohon (Termohon) di depan sidang
Pengadilan Agama Tanah Grogot;

In
A
4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
ah

lik
Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan lain yang seadil-
adilnya;
am

ub
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan,
Pemohon telah hadir di persidangan, sedangkan Termohon tidak hadir dan
ep
tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai wakil atau kuasanya
k

yang sah, meskipun Pengadilan Agama Tanah Grogot telah memanggil


ah

secara resmi dan patut sebanyak dua kali pemanggilan dan tidak ternyata
R

si
bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh suatu halangan yang sah;
Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha menasihati Pemohon

ne
ng

agar mengurungkan maksudnya untuk bercerai, akan tetapi usaha


tersebut tidak berhasil;

do
gu

Menimbang, bahwa perkara ini tidak dapat dimediasi karena


Termohon tidak pernah datang menghadap meskipun telah dipanggil
In
A

secara resmi dan patut, selanjutnya dimulai pemeriksaan dengan


membacakan surat permohonan Pemohon yang maksud dan isinya tetap
ah

dipertahankan oleh Pemohon;


lik

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan


Pemohon, Pemohon telah mengajukan bukti berupa :
m

ub

Saksi
1. Saksi I Pemohon, umur 57 tahun, agama Islam, pekerjaan
ka

ep

Wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Paser, di bawah


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 4
hk

a
R

si
sumpah telah memberikan kesaksian yang pada pokoknya sebagai
berikut:

ne
ng
- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena
saksi berteman dengan Pemohon sejak tahun 1989;

do
gu - Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon adalah suami
isteri;

In
- Bahwa saksi tidak tahu kapan Pemohon dan Termohon
A
menikah karena saksi tidak hadir;
- Bahwa setahu saksi, Pemohon tidak mempunyai isteri lain
ah

lik
selain Termohon;
- Bahwa setahu saksi Termohon pernah mempunyai suami,
am

ub
namun suami Termohon meninggal dunia tahun 2005 sebelum
Pemohon menikahi Termohon;
ep
- Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon tinggal di
k

rumah Termohon di Desa Songka Kecamatan Batu Sopang;


ah

- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang


R

si
anak;
- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak

ne
ng

Agustus 2016 tidak harmonis lagi, sudah pisah tempat tinggal;


- Bahwa Termohon pergi meninggalkan tempat kediaman

do
gu

bersama dan lebih memilih tinggal di rumah kakaknya di


Songka;
In
- Bahwa saksi sudah menasihati Pemohon supaya rukun lagi,
A

namun tidak berhasil;


2. Saksi II Pemohon, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan
ah

lik

Swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Paser, di bawah sumpah


telah memberikan kesaksian yang pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena


bertetangga dan berteman dengan Pemohon sejak lama;
ka

ep

- Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon adalah suami


isteri yang menikah di Songka;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 5
hk

a
R

si
- Bahwa saksi hadir saat Pemohon dan Termohon menikah,
namun saksi lupa tahunnya;

ne
ng
- Bahwa yang menikahkan Pemohon dan Termohon adalah
penghulu yang bernama Bas dengan wali nikah ayah

do
gu Termohon;
- Bahwa yang menjadi saksi pernikahan Pemohon dan

In
Termohon adalah 2 orang laki-laki yang bernama Ijam dan
A
Saksi Nikah I;
- Bahwa setahu saksi antara Pemohon dan Termohon tidak
ah

lik
ada hubungan keluarga, semenda, maupun sesusuan;
- Bahwa status Pemohon saat menikah adalah jejaka,
am

ub
sedangkan Termohon janda mati;
- Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon tinggal di
ep
rumah Termohon di Desa Songka Kecamatan Batu Sopang;
k

- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang


ah

anak;
R

si
- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak
Agustus 2016 tidak harmonis lagi, sudah pisah tempat tinggal;

ne
ng

- Bahwa Termohon pergi meninggalkan tempat kediaman


bersama dan lebih memilih tinggal di rumah kakaknya di

do
gu

Songka;
- Bahwa saksi sudah menasihati Pemohon supaya rukun lagi,
In
namun tidak berhasil;
A

3. Sahrul bin Kadim, umur 62 tahun, agama Islam, pekerjaan


Petani, bertempat tinggal di RT.02, Desa Songka, Kecamatan Batu
ah

lik

Sopang, Kabupaten Paser, di bawah sumpah telah memberikan


kesaksian yang pada pokoknya sebagai berikut:
m

ub

- Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena


saksi adalah kakak kandung Pemohon;
ka

ep

- Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang


menikah 10 tahun lalu di Desa Songka;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 6
hk

a
R

si
- Bahwa yang menikahkan Pemohon dan Termohon adalah
penghulu yang bernama Bas dengan wali nikah ayah

ne
ng
Termohon;
- Bahwa yang menjadi saksi pernikahan Pemohon dan

do
gu Termohon adalah 2 orang laki-laki yang bernama Ijam dan
saksi sendiri;

In
- Bahwa setahu saksi antara Pemohon dan Termohon tidak
A
ada hubungan keluarga, semenda, maupun sesusuan;
- Bahwa status Pemohon saat menikah adalah jejaka,
ah

lik
sedangkan Termohon janda mati;
- Bahwa setahu saksi, Pemohon dan Termohon tinggal di
am

ub
rumah Termohon di Desa Songka Kecamatan Batu Sopang;
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah dikaruniai 1 orang
ep
anak;
k

- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sejak


ah

Agustus 2016 tidak harmonis lagi, sudah pisah tempat tinggal;


R

si
- Bahwa Termohon pergi meninggalkan tempat kediaman
bersama dan lebih memilih tinggal di rumah kakaknya di

ne
ng

Songka;
- Bahwa saksi sudah menasihati Pemohon supaya rukun lagi,

do
gu

namun tidak berhasil, Pemohon dan Termohon sama-sama


ingin bercerai;
In
A

Menimbang, bahwa Pemohon telah menyampaikan kesimpulan lisan


ah

lik

yang pada pokoknya tetap pada permohonannya ingin disahkan


pernikahannya dengan Termohon, kemudian minta dicerai dari Termohon,
m

ub

tidak mengajukan apa-apa lagi hanya mohon putusan;


Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka
ka

ep

kelengkapannya menunjuk segala hal yang termuat dalam berita acara


persidangan perkara ini, sebagai bagian yang tak terpisahkan;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 7
hk

a
R

si
PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon

ne
ng
adalah seperti tersebut di atas;
Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam lingkup perkawinan

do
gu di antara orang-orang beragama Islam, maka berdasarkan pasal 49 ayat
(1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan

In
Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006,
A
serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009,
perkara ini termasuk kewenangan absolut Pengadilan Agama;
ah

lik
Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan,
Pemohon hadir sendiri di persidangan dan telah menyampaikan
am

ub
keterangan-keterangan secukupnya serta telah menguatkan dalil-dalil
gugatannya dengan bukti-bukti sebagaimana terurai di atas;
ep
Menimbang, bahwa Termohon tidak datang menghadap di
k

persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain menghadap sebagai


ah

wakilnya, meskipun pengadilan telah memanggilnya secara resmi dan


R

si
patut serta tidak terbukti bahwa ketidakhadirannya itu disebabkan oleh
suatu halangan yang sah, maka berdasarkan pasal 149 ayat (1) R.Bg.

ne
ng

pemeriksaan dilakukan tanpa hadirnya Termohon;


Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat perkara ini tidak

do
gu

perlu menempuh proses mediasi, karena hanya salah satu pihak, yaitu
hanya Pemohon yang hadir, sedangkan Termohon tidak pernah hadir
In
meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, hal ini sesuai dengan
A

maksud pasal 6 ayat (1) Perma Nomor 1 Tahun 2016;


Menimbang bahwa upaya perdamaian dilakukan dengan jalan
ah

lik

menasehati Pemohon tidak berhasil, maka sesuai dengan ketentuan


Pasal 68 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan
m

ub

Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang nomor 3 tahun 2006


dan perubahan kedua dengan Undang-Undang nomor 50 tahun 2009 jo.
ka

ep

Pasal 33 Peraturan pemerintah nomor 9 tahun 1975, pemeriksaan perkara


dilakukan dalam sidang tertutup untuk umum;
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 8
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat permohonannya
mengajukan gugatan komulasi ( Objektieve Comulatie ) yaitu Permohonan

ne
ng
pengesahan Nikah dan Cerai Talak;
Menimbang, bahwa pokok gugatan Pemohon adalah :

do
gu 1. Bahwa Pemohon dan Termohon telah menikah pada tahun 2006
yang dinikahkan oleh penghulu yang bernama Bas dengan wali orang

In
tua Termohon yang bernama Bandarysah, dengan mahar berupa
A
uang Rp.100.000 ( seratus ribu rupiah ) yang disaksikan oleh dua
orang saksi yaitu Saksi Nikah I dengan Saksi Nikah II dan banyak lagi
ah

lik
serta banyak orang lain yang hadir, namun pernikahan tersebut tidak
tercatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama
am

ub
setempat;
2. Bahwa sejak bulan Agustus tahun 2016 rumah tangga Pemohon
ep
dan Termohon sudah tidak harmonis, disebabkan Termohon pergi dari
k

rumah tanpa pamit kepada Pemohon, dan sejak saat itu Pemohon
ah

dan Termohon telah berpisah tempat tinggal dan selama berpisah


R

si
sudah tidak ada hubungan lagi, baik lahir maupun batin;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 ayat (3) huruf

ne
ng

(a) Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan bahwa isbat (pengesahan)


nikah dapat diajukan ke Pengadilan Agama berkenaan dengan adanya

do
gu

pernikahan dalam rangka penyelesaian perceraian, maka kumulasi


gugatan Pemohon untuk itsbat nikah dan gugatan cerai dapat dibenarkan
In
menurut hukum;
A

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini merupakan perkara


kumulasi itsbat nikah dan cerai talak, maka majelis hakim terlebih dahulu
ah

lik

mempertimbangkan bukti tentang keabsahan pernikahan yang menjadi


dasar bagi perceraian antara Pemohon dengan Termohon;
m

ub

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonan


itsbat nikah, Pemohon telah menghadirkan 3 (tiga) orang saksi masing-
ka

ep

masing bernama Saksi I Pemohon, Saksi II Pemohon dan Sahrul bin


Kadim, yang telah memberikan keterangan di bawah sumpahnya di
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 9
hk

a
R

si
persidangan, keterangan mana secara materiil saling bersesuaian antara
satu dengan yang lain, serta berhubungan dan mendukung dalil

ne
ng
Permohonan Pemohon, sehingga telah memenuhi syarat formil dan
materiil sebagai saksi, oleh karena itu Majelis Hakim menilai kesaksian

do
gu tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan sebagai alat bukti yang sah
serta menguatkan dalil Permohonan Pemohon;

In
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi terbukti
A
bahwa Pemohon menikah dengan Termohon pada tanggal tahun 2006 di
Desa Songka, Kecamatan Batu Sopang dengan wali nikah ayah kandung
ah

lik
Termohon yang bernama Wali Nikah, ketika menikah Pemohon berstatus
jejaka dan Termohon berstatus janda mati yang sudah selesai masa
am

ub
iddahnya;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi telah
ep
terbukti antara Pemohon dengan Termohon tidak ada hubungan nasab
k

atau hubungan semenda atau hubungan sesusuan atau hal lain yang
ah

dapat menghalangi perkawinan Pemohon dengan Termohon, Pemohon


R

si
dan Termohon telah hidup rukun sebagai suami isteri tinggal di Desa
Songka, Batu Sopang;

ne
ng

Menimbang, bahwa dari fakta-fakta hukum sebagaimana tersebut


di atas, ternyata telah terbukti Pemohon dengan Termohon telah menikah

do
gu

sesuai ketentuan Hukum Islam dan tidak ada halangan untuk menikah
menurut hukum Islam serta permohonan isbat nikah tersebut digunakan
In
untuk perceraian, maka majelis berpendapat bahwa permohonan
A

Pemohon telah memenuhi ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-undang


Nomor 1 tahun 1974 jo. Pasal 10 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9
ah

lik

tahun 1975 jo. Pasal 14 dan 7 ayat (3) huruf (a) Kompilasi Hukum Islam,
maka oleh karenanya permohonan itsbat nikah Pemohon tersebut patut
m

ub

untuk dikabulkan;
ka

Menimbang, bahwa namun demikian Anggota Majelis II yang


ep

bernama Gunawan, S.H.I. berbeda pendapat dengan pertimbangan


tersebut, yang pendapatnya sebagai berikut:
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 10
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan dan keterangan
Penggugat terungkaplah fakta di persidangan yaitu:

ne
ng
1. Bahwa pernikahan Penggugat dan Tergugat dilaksanakan di Desa
Songka, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser.

do
gu 2. Bahwa Jarak antara tempat tinggal Penggugat dan Tergugat serta
ke Kantor Urusan Agama Kecamatan Batu Songka relatif dekat.

In
A
3. Bahwa Penggugat mengetahui kewajiban pencatatan nikah.

4. Bahwa Penggugat tidak memiliki alasan atau faktor darurat untuk


ah

lik
melaksanakan pernikahan tidak tercatat.

5. Bahwa Penggugat dan Tergugat secara sadar tidak mencatatkan


am

ub
pernikahannya, tidak ada paksaan ataupun penipuan dari pihak lain.

Menimbang, bahwa terhadap fakta tersebut, Anggota Majelis II


ep
k

memberi pertimbangan sebagai berikut:


ah

Menimbang, bahwa maqasidhus syari’ah dari perkawinan adalah


R

si
agar manusia dapat hidup damai penuh dengan kasih sayang satu
dengan yang lainnya, karena unsur dari kejadian manusia adanya

ne
ng

pemenuhan kebutuhan biologis untuk melanjutkan keturunan, sehingga


dengan perkawinan itu manusia akan terhindar dari perbuatan yang keji

do
gu

dan kotor yang bisa menimbulkan kejahatan dan kerusakan. Keturunan


yang diharapkan oleh syari’ah adalah keturunan yang dapat menjalankan
aturan-arturan Allah yang berupa perintah dan larangan. Sebab
In
A

terlaksananya perintah-perintah Allah akan terciptanya kemaslahatan dan


kedamaian dalam dunia ini, sedangkan dengan tidak terlaksananya
ah

lik

perintah-perintah Allah akan terciptanya kerusakan dan kemadlaratan


dalam dunia ini. Seorang pria mempunyai naluri seks yang lebih
m

ub

dibandingkan dengan wanita, oleh karena itu Allah membolehkan seorang


pria untuk beristri lebih dari satu orang istri sebagaimana disebutkan oleh
ka

Allah dalam surat An-Nisa ayat 3. Dengan naluri biologis seorang pria
ep

boleh menikahi wanita kapan saja ia mau dan dimana saja ia kehendaki,
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 11
hk

a
R

si
selama istri itu tidak melebihi empat orang, dengan naluri biologisnya pula
seorang pria akan berbohong bahwa ia belum beristri, atau sudah beristri

ne
ng
tetapi belum melebihi dari empat istri. Oleh karena itu tujuan syari’ah tidak
akan tercapai jika tidak ada keterlibatan pihak lain yang berupa lembaga

do
gu yang telah diberi wewenang oleh pemerintah untuk menanganinya.
Dengan lembaga tersebut perkawinan seorang pria dengan seorang

In
wanita akan tercatat rapi, sehingga tidak ada lagi penipuan dan
A
kebohongan dalam perkawinan, yang kesemuanya itu akan merugikan
pihak wanita.
ah

lik
Menimbang, bahwa pencatatan perkawinan adalah sebuah
keharusan, keharusan mencatatkan perkawinan dan pembuatan akta
am

ub
perkawinan, dalam hukum Islam, diqiyaskan kepada pencatatan dalam
persoalan transaksi yang dalam situasi tertentu diperintahkan untuk
ep
mencatatnya, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah surat al-
k

Baqarah ayat 282:


ah

َ َ
ُ ‫مى فَاكْتُبُوه‬
ّ ‫س‬
َ ‫م‬
ّ ‫ل‬ َ ‫ن إإلَى أ‬
ٍ ‫ج‬ ْ َ ‫ين آ‬
ٍ ْ ‫منُوا إإذ َا تَدَايَنتُم بإدَي‬ َ ‫يَا أيّهَا الّذ إ‬
R

si
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak

ne
ng

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu


menuliskannya … .

do
Menimbang, bahwa berbeda dengan akad jual-beli, akad nikah
gu

bukanlah muamalah biasa akan tetapi perjanjian yang sangat kuat,


sehingga akad jual-beli saja yang tidak sekuat akad perkawinan, al Quran
In
A

memerintahkan untuk mencatatnya, mestinya akad nikah yang begitu


luhur, agung, dan sakral lebih utama lagi untuk dicatatkan, hal ini
ah

lik

sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an surat an-Nisa’ ayat 21:


ْ
‫منكُم‬ َ َ ‫ض وَأ‬
َ ْ ‫خَ ذ‬
‫ن إ‬ َ ْ ُ ‫ض َك‬
ٍ ْ‫م إإلى بَع‬ ُ ْ‫ض َى بَع‬
َ
َ ْ‫ه وَقَ َد ْ أف‬
ُ َ َ ‫خذ ُون‬ َ َ ْ ‫وَكَي‬
ُ ‫ف تَأ‬
m

ub

ً ‫ميثَاقا ً غَلإيظا‬
ّ
ka

Artinya: Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian


ep

kamu Telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 12
hk

a
R

si
suami-isteri. dan mereka (isteri-isterimu) Telah mengambil dari
kamu perjanjian yang kuat.

ne
ng
Menimbang, bahwa perkawinan merupakan sebuah kontrak atau
janji yang kuat atau dalam bahasa agama dikenal dengan ‫ميثقا غليظا‬, hal

do
gu ini bukan sekedar pengertian hubungan dan bersatu padu seperti
hubungan persahabatan biasa, ikatan perkawinan adalah hubungan

In
A
diantara suami-istri, ibu-anak dan bapak-anak, yang bertujuan untuk
mengambil manfaat, memiliki dan mengeksploitasi. Oleh karena itu, untuk
ah

menjaga kesakralan nilai tersebut, pernikahan haruslah dicatatkan dalam

lik
akta resmi. Al-Quran memandang perkawinan itu dalam kedudukan yang
tinggi baik dalam kehidupan pribadi, kekeluargaan, maupun kehidupan
am

ub
berbangsa. Penghargaan dan pengangkatan derajat perkawinan
merupakan semacam persetujuan yang mesti disempurnakan segala
ep
tugas kewajibannya dengan ijab dan qabul, dan kesaksian beberapa
k

orang saksi. Disamping itu, al-Quran pun menganggap perkawinan itu


ah

sebagai suatu kontrak yang memikulkan kepada hati yang mengerti


R

si
makna perkontrakan itu, akan tanggung jawab dari perkawinan tersebut.

ne
ng

Sedangkan hati orang yang demikian itu senantiasa berjuang sekuat


tenaganya untuk memelihara kontrak itu dan selalu setia kepanya
meskipun terjadi hal-hal yang mengganggunya, yang berupa kesukaran-

do
gu

kesukaran serta berbagai ragam kesulitan.

Menimbang, bahwa salah satu asas hukum itu adalah kepastian


In
A

hukum (Het Rechtszekerheidsbeginsel). Hukum tanpa nilai kepastian


akan kehilangan jati diri serta maknanya, karena tidak lagi dapat
ah

lik

digunakan sebagai pedoman perilaku setiap orang. Kepastian itu sendiri


hakikatnya merupakan tujuan utama dari hukum dan tujuan hukum itu
m

ub

adalah menciptakan keteraturan. Keteraturan masyarakat berkaitan erat


dengan kepastian dalam hukum, karena keteraturan merupakan inti dari
ka

kepastian itu sendiri, kepastian hukum menghendaki adanya upaya


ep

pengaturan hukum dalam perundang-undangan yang dibuat oleh pihak


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 13
hk

a
R

si
yang berwenang dan berwibawa, sehingga aturan-aturan itu memiliki
aspek yuridis yang dapat menjamin adanya kepastian bahwa hukum

ne
ng
berfungsi sebagai suatu peraturan yang harus ditaati.

Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Nomor 1

do
gu tahun 1974 menyebutkan bahwa “ Tiap perkawinan dicatat menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku”, atau sesuai dengan Pasal

In
A
5 ayat (1) dan ayat (2) Kompilasi Hukum Islam/Inpres RI. Nomor 1 tahun
1991, ayat (1) dengan lebih tegas lagi menyatakan bahwa “Agar terjamin
ah

ketertiban perkawinan bagi masyarakat Islam harus dicatat, sedangkan

lik
ayat (2) berbunyi “Pencatatan perkawinan tersebut pada ayat (1)
dilakukan oleh Pegawai Pencatat Nikah”. Pada ayat (1) Pasal 5 KHI
am

ub
disebutkan ada kata harus dicatat, kata harus disini menurut Anggota
Majelis II berarti wajib atau syarat, karena dengan pencatatan itu akan
ep
mendatangkan kemaslahatan, sedangkan kalau tidak dicatatkan akan
k

mendatangkan kekacauan dan kemadlaratan, mendirikan kemaslahatan


ah

dan menolak kemadlaratah hukumnya wajib.


R

si
Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (2) Undang-undang Republik

ne
ng

Indonesia

Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyatakan bahwa “tiap-tiap

do
gu

perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang


berlaku”. Ketentuan ini erat sekali kaitannya dengan kepastian, yaitu
kepastian bagi warga negara untuk menjalani hubungan perkawinan.
In
A

Kepastian hukum dalam perkawinan merupakan jaminan bagi keluarga


terhadap akibat dari adanya hubungan perkawinan tersebut. Dengan
ah

lik

adanya jaminan, sengketa yang bisa saja muncul dalam sebuah keluarga
sedapat mungkin dapat terhindari, sedemikian besarnya manfaat
m

ub

kepastian hukum melalui pencatat perkawinan sehingga negara


memberlakukan ketentuan pencatatan perkawinan sebagai sebuah
ka

keharusan.
ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 14
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa Pasal 2 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan tidak boleh

ne
ng
dipahami secara terpisah karena ayat (1) dan ayat (2) itu secara
sistematis merupakan satu kesatuan yang saling memiliki keterkaitan.

do
gu Artinya, suatu ikatan perkawinan itu baru bisa dikatakan sah apabila telah
dilakukan sesuai dengan ketentuan yang termaktub pada ayat (1) dan

In
ayat (2). Oleh karenanya, jika sebuah perkawinan dilangsungkan dengan
A
hanya memenuhi ketentuan ayat (1) saja, maka perkawinan tersebut
belum bisa dikatakan sah. Kedua ayat ini harus dipahami secara
ah

lik
kumulatif. Sehingga, jika pemahaman seperti ini yang dipergunakan, maka
pencatatan perkawinan itu bukan hanya sebagai syarat administratif saja,
am

ub
akan tetapi jauh lebih penting dari pada itu yakni turut serta dalam
menentukan sahnya sebuah perkawinan.
ep
Menimbang, bahwa menurut Prof. Dr. H. Muchsin, S.H, dalam
k

tulisan beliau berjudul “Problematika Perkawinan tidak tercatat dalam


ah

pandangan Hukum Islam dan Hukum Positif yang disampaikan dalam


R

si
Rakernas Perdata Agama menyatakan bahwa apabila perkawinan
dibawah tangan sudah menjadi tradisi dalam arti dipatuhi oleh

ne
ng

masyarakat, mengikat (pasti akan disahkan atau di itsbatkan juga oleh


pengadilan Agama), dan dipertahankan secara terus menerus, maka akan

do
gu

terjadi keadaan sebagai berikut:


- Makna historis Undang-Undang Perkawinan akan tidak
In
efektif, sehingga tujuan lahirnya Undang-undang tersebut tidak
A

tercapai, dengan demikian pengorbanan bangsa (umat Islam) untuk


lahirnya Undang-Undang ini menjadi terabaikan.
ah

lik

- Tujuan Normatif dari pencatatan perkawinan tidak terpenuhi


seperti yang dikehendaki Pasal 2 Undang-undang Perkawinan,
m

ub

maka akan menciptakan suatu kondisi ketidak teraturan dalam


pencatatan kependudukan.
ka

ep

- Masyarakat muslim di pandang tidak lagi memperdulikan


kehidupan bangsa dan kenegaraan dalam bidang hukum, yang
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 15
hk

a
R

si
pada akhirnya sampai pada anggapan bahwa pelaksanaan ajaran
Islam tidak membutuhkan keterlibatan Negara, yang pada akhirnya

ne
ng
mengusung pandangan bahwa agama harus dipisahkan dari
kehidupan kenegaraan.

do
gu - Akan mudah dijumpai perkawinan dibawah tangan, yang
hanya peduli pada unsur agama saja dibanding unsur tatacara

In
pencatatan Perkawinan, yang mungkin akan dikemas dengan
A
perbagai perjanjian perkawinan, antara lain bahwa unsur
pencatatan resmi ke Kantor Urusan Agama akan dipenuhi pada
ah

lik
waktu yang akan datang dengan tanpa adanya suatu kepastian,
yang mengundang ketidakpastian nasib wanita (isteri) yang
am

ub
menurut amanat Undang-undang Perkawinan semestinya
diprioritaskan untuk dilindungi.
ep
- Apabila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian perkawinan
k

seperti tersebut, maka peluang untuk putusnya perkawinan akan


ah

terbuka secara bebas tanpa terlibat prosedur hukum sebagai akibat


R

si
langsung dari diabaikannya pencatatan oleh Negara, sehingga
perkawinan dibawah tangan ini hanya diikuti dengan perceraian di

ne
ng

bawah tangan, maka untuk suasana seperti ini adalah sama seperti
masa Tahkim dan Muhakkam dalam sejarah masyarakat Islam

do
gu

Indonesia pada masa yang lalu lewat Pengadilan Agama, dengan


demikian akan memutus konsistensi dan konsekwensi logis
In
formalisasi hukum Islam dalam kehidupan kenegaraan.
A

- Akan membentuk preseden buruk sehingga orang akan


cenderung menjadi bersikap enteng untuk mengabaikan
ah

lik

pencatatan nikahnya secara langsung pada saat sebelum


perkawinan.
m

ub

Menimbang, bahwa dampak sebuah putusan atau penetapan


pengadilan tidaklah hanya berdampak kepada para pihak berperkara,
ka

ep

putusan harus memberikan dampak positif bagi masyarakat secara


universal. Tradisi pernikahan tidak tercatat tanpa adanya alasan yang
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 16
hk

a
R

si
darurat akan mengakibatkan makna historis dan tujuan normatif Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan akan terabaikan. selain

ne
ng
itu, tradisi tersebut juga akan mengikis paradigma masyarakat terhapat
pandangan keterlibatan negara dalam mengawal ajaran agama Islam

do
gu serta dampak buruk lainnya.
Menimbang, bahwa meskipun demikian, terhadap perkawinan yang

In
tidak tercatat, Kompilasi Hukum Islam dalam Pasal 7 ayat 2 masih
A
membuka peluang dapat dicatatkan melalui prosedur pengesahan nikah,
hanya saja pada ayat 3 Pasal 7 Kompilasi Hukum Islam tersebut
ah

lik
membatasi diperbolehkannya pengesahan nikah berkenaan dengan hal-
hal : (a) Adanya perkawinan dalam rangka penyelesaian perceraian; (b)
am

ub
Hilangnya Akta Nikah; (c) Adanya keraguan tentang sah atau tidaknya
salah satu syarat perkawian; (d) Adanya perkawinan yang terjadi sebelum
ep
berlakunya Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 dan; (e) Perkawinan
k

yang dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai halangan


ah

perkawinan menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974. Terhadap


R

si
ketentuan tersebut, secara sistematis Hkim Anggota II menafsirkan bahwa
butir (a) sampai dengan (d) merupakan alasan dari pengajuan gugatan

ne
ng

pengesahan nikah, sementara butir (e) merupakan syarat mutlak untuk


dikabulnya gugatan pengesahan nikah.

do
gu

Menimbang, bahwa permohonan Pengesahan Nikah terhadap


pernikahan yang dilaksanakan setelah tahun 1974 dapat saja dibenarkan,
In
namun selain harus terpenuhinya syarat dan rukun pernikahan, alasan
A

yang tepat dan mencapai tingkat darurat tentunya juga harus dimiliki
sebagai penyebab tidak tercatatnya pernikahan Penggugat, sebab jika
ah

lik

tidak dengan alasan yang tepat dan darurat, masyarakat akan


menganggap enteng dan memudah-mudahkan atas kewajiban pencatatan
m

ub

nikah, hal tersebut di atas senada dengan pernyataan mantan Ketua


Mahkamah Agung Dr. H. Harifin A. Tumpa, S.H., M.H. Yang berpandangan
ka

ep

bahwa “kalau perkawinan yang tidak dicatatkan merupakan gejala umum


dan didasarkan atas itikat baik atau ada faktor darurat, maka hakim harus
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 17
hk

a
R

si
mempertimbangkan”. (H. Andi Syamsu Alam (Tuada Uldilag), Beberapa
permasalahan Hukum di Lingkungan Uldilag. Hasil Rapat Kerja Nasional

ne
ng
Mahkamah Agung RI, tahun 2009, hlm. 6-7). Dari pernyataan tersebut
secara a contarrio dapat dipahami bahwa jika suatu perkawinan yang

do
gu tidak tercatat tidak didasari atas i’tikad baik dan faktor darurat maka hakim
tidak harus mempertimbangkannya.

In
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan dan dikaitkan
A
dengan fakta sebagaimana telah terungkap di persidangan bahwa
pernikahan Penggugat dan Tergugat dilaksanakan dimasa untuk
ah

lik
mengakses informasi berkaitan dengan keharusan pencatatan nikah di
Kantor Urusan Agama sangat mudah untuk dilakukan yakni dilaksanakan
am

ub
pada tahun 2006, dan juga tempat tinggal Penggugat dan Tergugat relatif
dekat dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan Batu Sopang, Penggugat
ep
dan Tergugat juga melangsungkan pernikahan tersebut secara sadar dan
k

tanpa adanya unsur paksaan atau penipuan dari pihak lain, serta
ah

mengetahui bahwa perbuatannya tersebut merupakan sebuah


R

si
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan, namun Penggugat
dan Tergugat tetap melangsungkan pernikahannya tersebut dengan tidak

ne
ng

tercatat tanpa adanya alasan berdasar hukum ataupun faktor darurat


lainnya.

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas Hakim


Anggota II menilai bahwa tidak tercatatnya pernikahan Penggugat dan
In
Tergugat bukanlah atas dasar I’tikad baik apalagi atas faktor darurat,
A

melainkan hanya sikap yang menganggap enteng atau memudah-


mudahkan kewajiban pencatatan nikah, oleh karena itu, menurut Anggota
ah

lik

Majelis II, permohonan Penggugat untuk mengesahkan pernikahannya


dengan Tergugat tidak beralasan hukum, sehingga sudah sepatutnya
m

ub

harus ditolak.
Menimbang, bahwa meskipun ada pendapat yang berbeda
ka

ep

(dissenting opinion), namun sesuai tata cara persidangan, maka pendapat


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 18
hk

a
R

si
Hakim terbanyaklah yang diambil sebagai putusan yang bunyinya seperti
tertuang dalam amar putusan ini;

ne
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim mempertimbangkan
tentang permohonan cerai Pemohon sebagai berikut:

do
gu Menimbang, bahwa meskipun Termohon tidak pernah hadir di
persidangan dan tidak mengajukan bantahan terhadap Permohonan

In
Pemohon, namun oleh karena perkara ini merupakan perkara perceraian
A
dan untuk menghindari terjadinya kebohongan, maka Pemohon tetap
dibebankan untuk membuktikan alasan perceraiannya;
ah

lik
Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Pemohon di
persidangan menerangkan rumah tangga Pemohon Termohon tidak
am

ub
harmonis karena sejak Agustus 2016, Termohon pergi meninggalkan
Pemohon dan tidak kembali lagi hingga sekarang;
ep
Menimbang, bahwa saksi-saksi tersebut telah memberikan
k

keterangan didepan sidang dibawah sumpahnya, tidak dari orang yang


ah

terhalang untuk menjadi saksi dan menerangkan seorang demi seorang,


R

si
dan keterangannya didasarkan kepada penglihatan dan pengetahuannya
sendiri dan isi keterangannya saling bersesuaian serta ada relevansinya

ne
ng

dengan pokok perkaranya yang pada pokoknya adalah sebagaimana


terurai diatas, oleh karena itu telah memenuhi syarat formil dan materiil

do
gu

sebagai saksi, maka saksi-saksi dan keterangannya tersebut dapat


diterima sebagai alat bukti sebagaimana ketentuan Pasal 172, 307, 308,
In
309 RBg.
A

Menimbang, bahwa kesaksian 3 saksi Pemohon yang mengetahui


Pemohon dan Termohon berpisah dan tidak pernah kumpul lagi sejak
ah

lik

Agustus 2016 yang lalu sudah merupakan indikasi terjadinya perselisihan


sebagaimana kaidah hukum yang terdapat di dalam Yurisprudensi MARI
m

ub

nomor : 243/K/AG/1996, tanggal 08 Januari 1998, bahwa indikasi rumah


tangga yang pecah tidak selalu didasari atas fakta-fakta yang mengarah
ka

ep

pada perselisihan dan pertengkaran yang mengarah kepada perbuatan


adu otot atau perilaku aneh dalam keluarga, adanya suatu ”perbedaan
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 19
hk

a
R

si
pendapat”, “ketidaksesuaian”, ”hampanya arti sebuah perkawinan” sudah
merupakan perselisihan, dan Yurisprudensi MARI nomor :

ne
ng
1354/K/Pdt/2000, tanggal 08 September 2003 yang menyatakan bahwa
suami isteri yang telah pisah rumah dan tidak saling memperdulikan

do
gu sudah merupakan fakta adanya perselisihan dan pertengkaran sehingga
tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga dapat

In
dijadikan alasan untuk mengabulkan gugatan perceraian;
A
Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Pemohon dan
keterangan saksi-saksi di persidangan, majelis telah menemukan fakta
ah

lik
hukum sebagai berikut:
- Bahwa sejak bulan Agustus 2016 rumah tangga Pemohon dan
am

ub
Termohon sudah tidak harmonis, Termohon pergi meninggalkan
Pemohon dan tidak kembali lagi hingga sekarang;
ep
- Bahwa Pemohon dan Termohon sudah diupayakan untuk rukun
k

namun tidak berhasil;


ah

Menimbang, bahwa fakta hukum tersebut telah memenuhi norma


R

si
hukum Islam yang terkandung dalam :
1. Alqur’an surat Al Baqarah ayat 227 yang berbunyi :

ne
ng

‫و إن عزمو الطلقا فإن الله سميع عليم‬

do
Artinya : “Dan jika mereka bertetap hati untuk bercerai maka
gu

sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”


2. Al Hadits yang berbunyi :
In
A

‫ل ضرر و ل ضر ا ر‬
Artinya : “Tidak boleh menimbulkan penderitaan bagi diri sendiri dan tidak
ah

lik

boleh pula menimbulkan penderitaan bagi orang lain” .


3. Kaidah fiqh yang berbunyi:
m

ub

‫درء المفاسد مقدم على جلب المصالح‬


ka

ep

Artinya “Menolak kemudharatan lebih diutamakan daripada mengambil


kemashlahatan.”
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 20
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas
maka Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan-alasan perceraian yang

ne
ng
diajukan oleh Pemohon telah terbukti dan telah sesuai dengan maksud
Pasal 39 ayat ( 2 ) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Jo. Pasal 19

do
gu huruf (b) dan (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, Jo. Pasal
116 huruf (b) dan (f) Kompilasi Hukum Islam;

In
Menimbang, bahwa berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
A
tersebut di atas dan Pemohon belum pernah menjatuhkan talak satu raj’i,
maka petitum Pemohon mengenai izin talak raj’i tersebut telah memenuhi
ah

lik
Pasal 118 Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu permohonan Pemohon
dapat dikabulkan;
am

ub
Menimbang, bahwa oleh karena Hakim Anggota II berpendapat
bahwa isbat nikah Pemohon harus ditolak, maka permohonan cerainya
ep
harus dinyatakan tidak dapat diterima karena Pemohon tidak mempunyai
k

legal standing untuk melakukan perceraian;


ah

Menimbang, bahwa meskipun ada pendapat yang berbeda


R

si
(dissenting opinion), namun sesuai tata cara persidangan, maka pendapat
Hakim terbanyaklah yang diambil sebagai putusan yang bunyinya seperti

ne
ng

tertuang dalam amar putusan ini;


Menimbang, bahwa untuk tertibnya administrasi perkawinan dan

do
gu

perceraian, sesuai dengan pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989


tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-
In
Undang Nomor 3 Tahun 2006 serta perubahan kedua dengan Undang-
A

Undang Nomor 50 Tahun 2009 maka Majelis Hakim Pengadilan Agama


Tanah Grogot perlu memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama
ah

lik

Tanah Grogot atau pejabat yang ditunjuk olehnya untuk mengirim salinan
penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi
m

ub

tempat tinggal Pemohon dan Termohon dan kepada Pegawai Pencatat


Nikah di tempat pernikahan dilangsungkan guna untuk dicatat dan didaftar
ka

ep

dalam register yang disediakan untuk itu;


ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 21
hk

a
R

si
Menimbang, bahwa gugatan perceraian termasuk perkara dalam
bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1)

ne
ng
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2006, serta perubahan kedua dengan Undang-

do
gu Undang Nomor 50 tahun 2009, biaya perkara sepenuhnya dibebankan
kepada Pemohon;

In
Mengingat, segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang
A
berlaku dan dalil syar'i yang berkaitan dengan perkara ini;
ah

lik
MENGADILI
1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut
am

ub
untuk menghadap di persidangan, tidak hadir;
2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;
3. Menyatakan sah perkawinan Pemohon (Pemohon) dengan
ep
k

Termohon (Termohon) yang dilaksanakan pada tahun 2006 di Desa


ah

Songka, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser;


R

si
4. Memberi izin kepada Pemohon Pemohon untuk menjatuhkan talak
satu raj’i terhadap Termohon Termohon di depan sidang Pengadilan

ne
ng

Agama Tanah Grogot;


5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tanah Grogot untuk

do
mengirimkan salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat
gu

Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten


Paser untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
In
A

6. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara


sejumlah Rp 991.000,- (Sembilan ratus sembilan puluh satu ribu
ah

lik

rupiah);
Demikian putusan ini dijatuhkan dalam permusyawaratan Majelis
m

ub

Hakim pada hari Rabu tanggal 22 Februari 2017 Masehi bertepatan


dengan tanggal 25 Jumadil Awal 1438 Hijriyah, oleh kami Abdul Hamid,
ka

S.H.I, selaku Ketua Majelis, Luqman Hariyadi, S.H. dan Gunawan S.H.I.,
ep

masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan yang pada hari itu juga
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id 22
hk

a
R

si
diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum,
dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dengan dibantu Drs.

ne
ng
Karani Kutni sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon
tanpa hadirnya Termohon;

do
gu Ketua Majelis

Hakim- Hakim Anggota Ttd.

In
A
Ttd. Abdul Hamid, S.H.I,
ah

lik
Luqman Hariyadi, S.H.
am

ub
Ttd.

Gunawan S.H.I.
Panitera Pengganti
ep
k
ah

Ttd.
R

si
Drs. Karani Kutni
Perincian Biaya Perkara :

ne
ng

1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,-


2. Biaya Proses : Rp. 50.000,-
3. Biaya Panggilan : Rp. 900.000,-

do
4. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,-
gu

5. Biaya Meterai : Rp. 6.000,-


Jumlah Rp. 991.000,-
(Sembilan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Anda mungkin juga menyukai