Skripsi Beno
Skripsi Beno
DISUSUN OLEH:
BENO GUNAWAN
NIM. P0 5130216 015
DISUSUN OLEH:
BENO GUNAWAN
NIM. P05130216015
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Selalu ada harapan bagi orang yang berdo’a dan selalu ada jalan bagi orang
yang berusaha
Ubahlah hidupmu hari ini. Jangan pernah bertaruh pada masa depan, kamu
Tidak masalah kamu berjalan lambat, asalkan kamu tidak pernah berhenti
berusaha (Confucius)
Jangan jadikan sukses sebagai tujuan, lakukan apa yang kamu cintai dan
PERSEMBAHAN
Dengan segala puja dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan atas
dukungan dan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat
dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa
bangga dan bahagia saya khaturkan rasa syukur dan terimakasih saya kepada:
Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karunia-Nyalah maka skripsi ini
dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga
pada Tuhan penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala do’a.
Bapak dan ibu saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi
serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah
lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap
vi
dari orang tua. Ucapan terima kasih saja takkan pernah cukup untuk
Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama ini
harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terima kasih banyak Bapak dan Ibu
semangat, senyum dan do’anya untuk keberhasilan ini, cinta kalian adalah
untuk kalian.
kalian semua takkan mungkin aku sampai disini, terima kasih untuk canda
tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terima kasih
untuk kenangan manis yang telah mengukir selama ini. Dengan perjuangan
Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua, akhir kata saya
persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang saya sayangi.
Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu
vii
Program Studi Sarjana Terapan Gizi Dan Dietetika Poltekkes Kemenkes
Bengkulu
Skripsi, Juli 2020
Beno Gunawan
ABSTRAK
Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar
glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi
oleh resistensi insulin.
Tujuan. untuk mengetahui apakah ada hubungan antara asupan karbohidrat,
magnesium dan indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah pada penderita
diabetes melitus tipe II.
Metode. Studi literatur adalah mencari referensi teori yang relefan dengan kasus
atau permasalahan yang ditemukan, mengenai studi literatur hubungan asupan
karbohidrat, magnesium dan indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah
pada penderita diabetes melitus tipe II.
Hasil. Hasil penelitian menunjukkan dari jurnal yang di review ada hubungan
antara asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes
melitus tipe II, ada hubungan antara asupan magnesium dengan kadar glukosa
darah pada penderita diabetes melitus tipe II dan ada hubungan antara indeks
massa tubuh dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes melitus tipe II.
Kesimpulan. Berdasarkan literatur dan pembahasan jurnal maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan kadar gula
darah pada penderita DM tipe II, ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan
kadar gula darah pada penderita DM tipe II, ada hubungan indeks massa tubuh
dengan kadar gula darah pada penderita DM tipe II.
Saran. Dari hasil penelitian ini dapat menjadi informasi tambahan yang
bermanfaat dalam pengembangan tentang asupan karbohidrat, magnesuim dan
indeks massa tubuh bagi penderita diabetes melitus tipe II
viii
Applied Nutrition and Dietetics Undergraduate Program of Poltekkes
Kemenkes Bengkulu
Thesis, July 2020
Beno Gunawan
ABSTRACT
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan untuk Allah SWT yang maha sempurna, dengan
Tubuh (IMT) Dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki, oleh karena itu saran
Dalam Skripsi ini penyusun telah mendapatkan banyak masukan dan bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
Bengkulu.
Kemenkes Bengkulu.
3. Ibu Miratul Haya, SKM., M. Gizi sebagai Ketua Prodi Sarjana Gizi dan
x
5. Ibu Desri Suryani, SKM., M. Kes sebagai Pembimbing II dalam
Penulis
xi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................. 5
1.5 Keaslian Penelitian.. .......................................................... 6
xii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................. 34
3.2 Kerangka Konsep ............................................................... 34
3.3 Sumber Literatur ............................................................... 35
3.4 Langkah-langkah Studi Literatur ....................................... 35
3.5 Teknik Pengolahan Data ..................................................... 35
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Perkiraan Kebutuhan Zat Gizi Pasien Diabetes Melitus .............. 14
Tabel 2.4 Kadar Glukosa Darah Sewaktu dan Kadar Gula Darah Puasa ..... 19
Tabel 2.9 Kategori Ambang Batas IMT untuk Orang Indonesia .................. 27
Tipe II .......................................................................................... 37
Tipe II ........................................................................................... 39
Tabel 4.3 Gambaran Indeks Massa Tubuh Pada Penderita Diabetes Melitus
Tipe II........................................................................................... 40
Tipe II........................................................................................... 41
xiv
Tabel 4.5 Hubungan Asupan Karbohidrat Dengan Kadar Gula Darah Pada
Tabel 4.6 Hubungan Asupan Magnesium dengan Kadar Gula Darah pada
Tabel 4.7 Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Gula Darah pada
xv
DAFTAR BAGAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
glukosa), atau saat tubuh tidak dapat optimal dalam penggunaan insulin yang
menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang masuk
kedalam target tindak lanjut para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan
peringkat ke-6 yaitu dengan jumlah 6,7% dari jumlah penduduk (IDF,
2017). P ada tahun 2013, angka prevalensi diabetes melitus pada orang
dewasa 6,9% dan pada tahun 2018 angka prevalensi terus meningkat yaitu
berada pada urutan ke-10 penderita diabetes melitus tertinggi dari 10 provinsi
dan asupan makan mereka tidak banyak yang berubah selama didiagnosa
menderita diabetes melitus tipe II. Karbohidrat di dalam tubuh akan diubah
menjadi gula untuk dijadikan energi (tenaga), jika jumlah insulin yang
1
2
dalam tubuh, maka kelebihan gula tersebut akan menyebabkan gula darah
kadar leptin dalam tubuh akan meningkat. Leptin adalah hormon yang
energi, dan rasa kenyang. Kadar leptin dalam plasma meningkat dengan
meningkatnya berat badan. Leptin bekerja pada sistem saraf perifer dan pusat.
mengalami peningkatan dari 6,9% pada tahun 2013 meningkat menjadi 8,5%
pada tahun 2018 dari total keseluruhan jumlah penduduk 268 juta jiwa. Hasil
pada wanita yaitu 12,7% lebih besar dari pada laki-laki yaitu 9,0%. prevalensi
Provinsi Bengkulu berada pada urutan ke-6 dari 10 Provinsi yang ada di
Sumatera.
memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal dan 5 orang yang memiliki
(IMT) dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus
2020.
magnesium dan indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian diabetes mellitus
2. Tujuan Khusus
literatur.
literatur.
studi literatur.
5
2.1.1. Definisi
7
8
2.1.2. Patofisiologi
(Lanywati, 2011).
9
gejala akut yaitu banyak minum, banyak kencing dan mudah lelah
(Lanywati, 2011).
tusuk jarum, rasa tebal pada kulit, kram, kelelahan, mudah mengantuk,
penglihatan buram, gigi mulai goyah, keguguran pada ibu hamil dan
gula darah. Prediabetes yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari
1) Diabetes Tipe I
2) Diabetes Tipe II
hasil dari kelebihan berat badan dan aktivitas fisik. Gejala diabetes
3) Diabetes Gestasional
1) Karbohidrat
2) Lemak
3) Protein
Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa
BB perhari.
4) Natrium
5) Magnesium
6) Serat
2015).
14
5) Pemanis Alternatif
neotame.
1. Penyakit kardiovaskuler
5. Kesehatan mulut
2.2.1.Definisi
pasien sedang dalam kondisi puasa atau bisa juga saat pasien dalam
sewaktu >200 mg/dl, sedangkan untuk hasil kadar glukosa darah saat
tubuh dalam aliran darah, glukosa berperan sebagai bahan bakar utama
pencetus dalam hal ini terjadinya pola makan yang salah, obat, umur
makan ini terbagi menjadi dua antara kebiasaan makan yang benar
utama sehingga disebut sebagai zat tenaga, dalam hal ini tingginya
lemak yang merupakan sumber energi padat, dua kali lipat dari
b. Obat Antidiabetik
(Toharin, 2015).
18
c. Usia
d. Kurangnya Aktivitas
2014).
darah setelah tidak makan atau minum kecuali air putih selama 8
jam, tes ini biasanya dilaksanakan pada pagi hari sebelum sarapan
darah acak atau kausal, tes ini bisa dilakukan kapan saja, karena
diabetes mellitus.
d. Uji HBA1C
bulan terakhir, uji ini lebih sering dipakai untuk mengontrol kadar
2.3. Karbohidrat
2.3.1. Definisi
2.3.3.Sumber Karbohidrat
(Siregar, 2014).
berikut:
1. Laki-laki
2. Perempuan
kecukupan serat diaktegorikan kurang jika <80% AKG, baik jika 80-
110% AKG, dan lebih jika > 110% AKG (WNPG, 2004).
2.4. Magnesium
2.4.1. Definisi
terdapat didalam tulang dan gigi, 26% didalam otot dan selebihnya
merupakan cadangan yang siap dikeluarkan bila bagian lain dari tubuh
dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi pasif. Pada
ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil.
degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini
transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini
2.5.1. Definisi
dengan kuadrat dari tinggi badan (TB) dalam meter (Dhara &
lemak tubuh. Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan
standar yang sama untuk semua umur bagi pria dan wanita secara
bawah ini:
1) Usia
pada kelompok usia 40-49 dan 50- 59 tahun memiliki risiko lebih
2) Jenis kelamin
3) Pola makan
lemak dan gula yang tinggi pada makanan cepat saji.Selain itu
4) Aktifitas fisik
bentuk sederhana glukosa yang diserap usus, glukosa tersebut akan masuk ke
dalam peredaran darah, oleh karena itu asupan karbohidrat yang lebih akan
peranan penting pada homeostasis glukosa dan kerja insulin. Magnesium juga
sangat penting sebagai kofaktor pada semua reaksi transfer ATP. Hal
dapat menyebabkan efek fungsi tirosin kinase pada reseptor insulin dan
pengambilan glukosa pada jaringan yang sensitive insulin. Hal tersebut dapat
glukosa tersebut akan masuk ke dalam peredaran darah, oleh karena itu
darah.
yang dikonsumsi dari makanan akan mempengaruhi kadar glukosa darah dan
31
retensi terhadap insulin yang terjadi pada penderita diabetes melitus tipe II,
glukosa darah.
dan p=0,009 (p<0,05). Dari hasil yang didapatkan terlihat bahwa nilai
asupan magnesium dengan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus
tipe 2.
gula darah dengan aktivasi faktor-faktor yang ikut serta dalam proses
tubuh dapat mengurangi aktivitas tirosin kinase dalam reseptor insulin yang
kerja insulin.
IMT dengan kadar glukosa darah. Dengan p-value 0,000 (p< 0,05) sehingga
terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula
kadar leptin dalam tubuh akan meningkat. Leptin adalah hormon yang
menjadi energi, dan rasa kenyang. Kadar leptin dalam plasma meningkat
dengan meningkatnya berat badan. Leptin bekerja pada sistem saraf perifer
Terapi
Terapi Terapi
NonFarmakologi Farmakologi
Kadar Glukosa
Darah Sewaktu
: Yang diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan,
dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II.
34
35
melalui pencarian pada sumber Google Scholar dan Website Open Knowledge
indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita
peneliti.
sebagai berikut :
1. Studi pustaka
2. Membaca
sebuah tulisan.
3. Mencatat
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Konseptualisasi
Analisa data
massa tubuh dengan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes
tubuh.
37
38
gambaran asupan karbohidrat pada penderita diabetes mellitus tipe II. Kategori
persentase konsumsi karbohidrat yaitu kategori cukup 45-65% dan kategori lebih
≥ 65%. Dari beberapa jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata asupan
gambaran asupan Magnesium pada penderita diabetes mellitus tipe II. Menurut
AKG 2019 konsumsi magnesium yang baik adalah 350 mg. Dibawah dari (<350
mg) Kategori kurang. Dari beberapa jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa rata-
rata asupan magnesium responden termasuk kategori baik yaitu 350 mg.
obesitas tingkat II 1
orang (3,3%)
menunjukkan gambaran indeks massa tubuh pada penderita diabetes mellitus tipe
II. Batas ambang indeks massa tubuh kategori kurus tingkat berat yaitu <17,0
kg/m2 , kurus tingkat ringan yaitu 17,0 – 18,4 kg/m2, normal yaitu 18,5-25.0
gemuk/kelebihan berat badan tingkat berat yaitu >27,0 kg/m 2. Dari beberapa
jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata indeks massa tubuh responden
gambaran kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus tipe II. Kategori
kadar glukosa darah baik yaitu 80-139 mg/dl, kategori kadar glukosa darah sedang
yaitu 140-179 mg/dl, dan kategori kadar glukosa darah buruk yaitu ≥180 mg/dl.
Dari jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah
Universitas
Muhammadi
yah
Semarang
3 Seliana Program Cross Consecutiv Hasil ini dapat dibuktikan
Ingrid Studi Ilmu section sampling oleh uji korelasi pearson
(2015) Gizi al jumlah product moment dengan
Fakultas sampel 55 nilai ρ sebesar 0,075
Ilmu orang. yang nilainya lebih besar
Kesehatan dari 0,05 artinya Ho
Universitas diterima. Hal ini
Muhammadi menunjukkan tidak ada
yah hubungan antara asupan
Surakarta karbohidrat terhadap
kadar glukosa darah pada
pasien diabetes mellitus
Tipe
4 Ucik Program Crosse Purposive Hasil uji statistik dengan
Witasari, Studi Gizi ctional sampling menggunakan uji Rank
Setyaningr Fakultas jumlah Spearman diperoleh nilai
um Ilmu sampel 30 p=0,346 (<0,05) yang
Rahmawat Kesehatan orang. berarti bahwa tidak ada
y, Siti Universitas hubungan asupan
Zulaekah Muhammadi karbohidrat dengan kadar
(2009) yah glukosa darah.
Surakarta
Berdasarkan tabel 4.5 bahwa, penelusuran artikel yang didapatkan dari
hubungan antara asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Melitus Tipe II. 2 artikel menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
asupan karbohidrat dengan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus
Tipe II.
hubungan antara asupan Magnesium dengan kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Melitus Tipe II. 1 artikel menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
asupan Magnesium dengan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus
Tipe II.
45
Tabel 4.7 Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Kadar Gula Darah
Pada Diabetes Melitus Tipe II
No Penulis/ Jurnal Desain Teknik Hasil Penelitian
tahun Pengambila
n Sample
dan Jumlah
sampel
1 Lindayati ADA. Crosse Non Dari hasil uji statistik
(2013) Diagnosis ctional probability rank spearmen diperoleh
and sampling angka signifikan atau
classificatio dengan nilai probabilitas (0,000)
n of diabetes jumlah jauh lebih rendah standar
Melitus sampel 28 signifikan dari 0,05 atau
Diabetes orang. (p < α), maka data H0
Care USA. ditolak dan H1 diterima
yang berarti ada
hubungan indeks massa
tubuh dengan kadar gula
darah pada diabetes
melitus tipe 2.
2 Miftahul Program Cross Purposiv Hasil analisis statistik
Adnan1, Studi Gizi section sampling dengan uji kenormalan
Tatik Fakultas al jumlah data dengan
Mulyati , Ilmu sampel 37 menggunakan uji
Joko Teguh Keperawata orang. Kolmogorov Smirnov
Isworo n dan diperoleh nilai p 0,034 (p
(2013) Kesehatan < 0,05), maka data tidak
Universitas berdistribusi normal,
Muhammadi sehingga analisis bivariat
yah dengan menggunakan uji
Semarang Rank Spearman. Pada uji
tersebut diperoleh hasil
r= 0,201 dengan p-value
0,000 ( p < 0,05)
sehingga terdapat
hubungan antara Indeks
Massa Tubuh (IMT)
dengan kadar gula darah
penderita diabetes
mellitus tipe 2
3 Komariah , Jurnal Cross Purposive hasil uji statistik
Sri Rahayu Kesehatan section sampling menunjukkan nilai p-
(2020) Kusuma al jumlah value 0,502 maka dapat
Husada sampel 134 disimpulkan bahwa tidak
orang. ada hubungan antara
indeks massa tubuh
dengan kadar gula darah
pada pasien diabetes
melitus tipe 2
46
hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah pada penderita
Diabetes Melitus Tipe II. 1 artikel menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
indeks massa tubuh dengan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus
Tipe II.
4.2 Pembahasan
Tipe II
diabetes.
Berdasarkan penelitian Olga Lieke Paruntu1 & Nonce Nova Legi (2019)
mg. Dibawah dari (<350 mg) Kategori kurang. Dari beberapa jurnal
baik yaitu 350 mg. Magnesium memegang peranan penting dalam lebih
dari tiga ratus jenis system enzim di dalam tubuh. Magnesium bertindak
energi, karbohidrat, lipida, protein, dan asam nukleat serta dalam sintesis,
Mellitus Tipe II
kategori normal.
yaitu <17,0 kg/m2 , kurus tingkat ringan yaitu 17,0 – 18,4 kg/m2, normal
kadar glukosa darah sedang yaitu 140-179 mg/dl, dan kategori kadar
glukosa darah buruk yaitu ≥180 mg/dl. Dari jurnal diatas dapat
memiliki rata-rata nilai kadar glukosa darah buruk (>180 mg/dl). Dalam
keadaan normal, nilai kadar gula darah 2 jam setelah makan biasanya
akan lebih tinggi dari pada kadar gula darah puasa. Selama satu sampai
dua jam setelah makan glukosa darah akan mencapai angka paling tinggi,
kadar gula darah ini dapat mempengaruhi nilai rata-rata kadar gula darah
Darah
penelitian dengan teori adalah karena kadar glukosa darah tidak hanya
zat anti penyerapan, pola makan, strees, pengaruh hormon dan lama sakit.
darah.
glukosa dan kerja insulin. Magnesium ini juga merupakan kofaktor untuk
resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah juga dapat
ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar gula darah
ada hubungan antara indeks massa tubuh dengan kadar gula darah pada
pasien diabetes melitus tipe 2. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
rangsangan atau akibat naiknya kadar gula dan kegemukan juga akan
penyakit infeksi.
hanya sedikit.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
ada hubungan antara asupan karbohidrat dengan kadar gula darah pada
6. Diketahui dari beberapa jurnal indeks massa tubuh (IMT) yang telah
direview ada hubungan indeks massa tubuh dengan kadar gula darah
54
55
5.2 Saran
ADA. (2017). Standards of Medical Care in Diabetes. In Diabetes Care (Vol. 40).
https://doi.org/10.2337/dc17-S001.
Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia.
Cendi nurgajayanti. (2017). Hubungan Antara Status Gizi, Asupan Karbohidrat,
Serat Dan Aktifitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien
Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta
Universitas Politeknik Kesehatan Yogyakarta.
Damayanti, S. (2015). Diabetes Melitus dan Penatalaksanaan Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Dorland, WAN, 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta : EGC, 773
Farizi, Z. A., & Nuqul, F. L. (2013). Beda Makanan, Beda Kemampuan Perhatian:
Studi Eksperimen Tentang Pengaruh Glycemic Index Caution Terhadap
Kemampuan Deteksi Sinya.Universitas Islam Negeri, 10(1), 41–52.
56
57