Anda di halaman 1dari 2

Catatan Pertemuan Dengan Perwakilan Pemerintah Daerah Kab Tingkat II Muna

Hari/Tanggal : Jumat/21 Oktober 2016.

Tempat : Jakarta.

Perihal : Solusi untuk mengatasi kebutuhan listrik di kabupaten Muna.

Peserta :

No Name
1. Anas Nikoyan Pemda Muna
2. Kubais Pemda Muna
3. Yogi Prayogi Investor
4. Basuki Juwono Investor
5. Darmansyah Tanamas Investor.

Hal hal penting dari pertemuan ini adalah :

No Uraian Dilakukan oleh Tanggal


1. Perwakilan Pemda Tk II Muna menjelaskan Info
kebutuhan listrik di Kabupaten Muna dan
kemungkinan untuk koneksi jaringan listrik dengan
kabupaten lain yang ada di Propinsi Sulawasi
Tenggara seperti Kabupaten Muna Barat, Buton
Selatan, Buton Utara. Kebutuhan akan listrik
merupakan hal yang sangat mendasar karena
kondisi supply listrik saat ini sangat kurang.
2. Informasi dari koran koran nasional di Jakarta bahwa Info
PLN telah membatalkan 13 proyek pembangkit
tenaga listrik salah satu diantaranya adalah di Muna.
Pemda TK II Muna mencari potensial investor untuk
penyediaan tenaga listrik ini.
3. Ada 3 hal yang harus diselesaikan sampai dengan Info
beroperasinya pembangkit tenaga listrik ini yaitu :
 Legalitas.
 Teknis.
 Bisnis
4. Untuk masalah legalitas, Pemda Muna akan Pemda Muna
melakukan pembicaraan internal untuk
mengidentifikasi, menyelaraskan, dan memberikan
jalan keluar baik dari segi peraturan daerah atau pun
regulasi yang di atasnya.
5. Seperti dalam catatan rapat sebelumnya, Pemda Pemda Muna
Muna diminta untuk memberikan data – data :
 Kapasitas tenaga listrik yang terpasang saat ini.
 Jumlah pelanggan yang ada saat ini.
 Jumlah daftar tunggu (waiting list).
 Perkiraan kebutuhan kedepan baik untuk rumah
tangga, perkantoran, bisnis, investor dan yang
lainnya.
6. Dengan penjelasan dari pihak investor, masalah Info
teknis dapat diatasi dan sudah ada pengalaman
untuk masalah seperti di Kabupaten Muna. Solusi
teknis yang diusulkan oleh investor adalah :
 Barge Mounted Power Plant yaitu meletakkan
pembangkit di atas tongkang.
 Atau Module Power Plant yaitu membangun
pembangkit tenaga listrik di darat dengan sistim
modul.
7. Dari segi bisnis, diusulkan agar kontraknya dalam Info
bentuk IPP (Independent Power Provider) kepada
PLN Ranting Raha. Badan hukum yang akan
berkontrak dengan PLN Ranting Raha adalah badan
hukum dalam bentuk Perseroan Terbatas (PT) yang
sahamnya dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD) Pemda Muna dengan investor. Pembagian
lingkup antara BUMD dan Investor adalah BUMD
bertanggung jawab terhadap ijin-ijin yang diperlukan
dan penyediaan tanah (jika diperlukan) sedangkan
investor bertanggungjawab terhadap pendanaan
proyek dan eksekusi proyek sampai dengan
beroperasinya pembangkit tenaga listrik.
Selanjutnya pembangkit tenaga listrik ini akan
dioperasikan dan pemeliharaan oleh PT yang
dibentuk oleh BUMD dan Investor. Detail lingkup
BUMD dan Investor akan dibicarakan selanjutnya.
8. Investor menginformasikan bahwa pembangkit Info
tenaga listrik dibawah 10 MW menjadi urusan
wilayah (menurut perwakilan Pemda, dalam hal ini
untuk Muna berada di bawah wilayah Kendari).
Sehingga sebagai koreksi dari catatan pertemuan
sebelumnya mengenai surat Bupati ke Gubernur dan
Gubernur ke Dirut PLN menjadi tidak relevan lagi.
9. Untuk memulai proses, Pemda Muna akan menulis Pemda Muna
surat kepada PLN Muna mengenai kekurangan listrik
dan memberikan usulan solusi kepada PLN Muna
10. Investor akan memberikan surat minat kepada Investor
Pemda Muna.
11. Investor menjelaskan bahwa proses sejak awal Info
sampai dengan beroperasinya pembangkit tenaga
listrik ini membutuhkan waktu yang panjang (sekitar
9 bulan atau lebih).

Anda mungkin juga menyukai