Anda di halaman 1dari 81

SALAM & BAHAGIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Damai


Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
MODUL 2.2
Pembelajaran Sosial dan Emosional

PENGEMBANG MODUL : RUSIATI YO S.Psi., M.Pd. dan JILLY P KAUNANG S. Si-Teol.

S.Si-Teol.
Rusiati Yo
Lahir di Pontianak, tin al di Jakarta
Head o Well-bein Departement, Sinambun
Indonesia

Jilly P Kaunan
Lahir di Manado, tin al di Jakarta
Guru PPKN dan Mind ulness di Global Sevilla
Jakarta Timur
Agenda

1. Kegiatan Pembuka dan Pengantar


Modul 2.2 (15-20 menit)
4. Paparan Konsep Utama dan Simulasi
(45 menit)
5. Tanya Jawab (10 menit)
6. Refleksi Penutup (5 – 10 menit)

1
HADIR SEUTUHNYA
Sadari saat di sini dan sekarang.

Arahkan perhatian Anda dengan

rasa ingin tahu dan welas asih


LATIHAN MINDFULNESS

teknik body
- scanning
Ungkapan TERIMA
KASIH
• Tuliskan kata-kata singkat kepada
salah seorang yang sudah berperan
penting dalam hidup Anda hingga
menjadi pendidik seperti saat ini
• Mungkin juga orang-orang yang
berperan besar dalam menjalani
program PGP ini
• Anda dapat menyampaikan kepada
orang tersebut apa saja yang Anda
rasakan dan hal-hal yang Anda syukuri
Apa yang Anda rasakan
sebelum, selama, dan
setelah latihan?
Rasa syukur memiliki efek fisiologis yang kuat pada
otak dan tubuh. Para peneliti telah menemukan bahwa
ketika kita memikirkan seseorang atau sesuatu yang
benar-benar kita syukuri, tubuh kita menjadi tenang,
memperlambat detak jantung mengalirkan darah dari
otot ke organ, dan pupil mata pun berkontraksi.

Perasaan menghargai juga menghasilkan irama


jantung yang lebih teratur yang dapat mengurangi
Mind-up Curriculum, Brain-focused Strategies for Learning and Living, hal. 129
risiko serangan jantung dan meredakan hipertensi.
2011

1996
2022
KOMPETENSI LULUSAN
Guru Penggerak secara aktif menetapkan tujuan,
membuat rencana, dan menentukan cara untuk
mencapainya dalam meningkatkan kompetensi
dan kematangan dirinya
Guru Penggerak memahami pentingnya
mengetahui kebutuhan belajar dan lingkungan
yang aman dan nyaman agar dapat memfasilitasi
seluruh individu di sekolah agar dapat
meningkatkan kompetensinya

Guru Penggerak memfasilitasi guru lain dalam


merancang alur dan tujuan pembelajaran yang
berorientasi pada masa depan
CAPAIAN UMUM
Guru Penggerak paham dan
Guru Penggerak mampu
mampu menciptakan lingkungan
secara aktif menetapkan
belajar yang aman dan nyaman
tujuan, membuat rencana, dan
sehingga seluruh individudi
menentukan cara untuk
sekolah dapat meningkatkan
mencapainya dalam
kompetensi akademik dan
meningkatkan kompetensi
kesejahteraan psikologis
akademik dan kesejahteraan
(well-being) secara optimal
psikologis (well-being)
1. menjelaskan urgensi 2. menjelaskan konsep Pembelajaran Sosial
Pembelajaran Sosial dan dan Emosional berdasarkan kerangka kerja
Emosional untukmenciptakan CASEL (Collaborative for Academic, Social
lingkungan belajar yang and Emotional Learning) yang bertujuan
aman dan nyaman agar
seluruh individu di sekolah
untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi
Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran
CAPAIAN KHUSUS
dapat meningkatkan diri, manajemen diri, kesadaran sosial,
kompetensi akaemik dan keterampilan berelasi, dan pengambilan
kesejahteraan psikologis keputusan yang bertanggung jawab
(well-being) secara optimal

3. mendemonstrasikan 4. menjelaskan cara implementasi


pemahaman tentang Pembelajaran Sosial Emosional di
kelas dan sekolah, yaitu:
konsep kesadaran pengajaran eksplisit, integrasi
penuh (mindfulness) dalam praktek mengajar guru dan
sebagai dasar kurikulum akademik, penciptaan
pengembangan 5 iklim kelas dan budaya sekolah, dan
penguatan pembelajaran sosial
kompetensi sosial emosional pendidik dan tenaga
emosional (KSE) kependidikan (PTK) di sekolah.
• Forum Diskusi
1.Merefleksikan pengalaman diri • membuat kesimpulan tentang
Menganalisis konsep
dalam menghadapi sebuah krisis perubahan pengetahuan,
• Mendiskusikan dan 5 KSE (kesadaran
pribadi dan pengaruh krisis tersebut • Mendemonstrasikan keterampilan, sikap sebagai
menyusun inisiatif diri, pengelolaan diri,
bagi dirinya sebagai pendidik pemahaman tentang pemimpin pembelajaran yang
program penguatan kesadaran sosial, implementasi berpihak pada murid setelah
kompetensi sosial keterampilan relasi,
2. Merefleksikan pengalaman pembelajaran mempelajari pembelajaran sosial
dan emosional bagi dan pengambilan
seorang murid yang memiliki Kompetensi Sosial dan emosional
murid dan rekan keputusan yang
pemahaman diri, ketangguhan, dan dan Emosional dalam • membuat koneksi materi
sejawat di sekolah. bertanggung jawab)
kemampuan membangun Rencana pembelajaran sosial dan
yang berbasis Pelaksanaan
hubungan yang positif dengan emosional dengan modul- modul
Ruang kolaborasi kesadaran penuh Pembelajaran (RPP). Koneksi
orang lain dan pengaruhnya sebelumnya.
antarmateri
Mulaipembelajarannya.
dari diri dalam 5 contoh
Demonstrasi kontekstual
terhadap
kasus.

Eksplorasi Konsep
Aksi nyata
1. Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman
dan nyaman agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi Elaborasi pemahaman
• Membagikan pemahaman tentang
akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal. implementasi pembelajaran sosial
2. Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL (Collaborative emosional melalui 4 indikator
• Menggali ide-ide untuk
for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 yaitu: pengajaran eksplisit,
mengkonsolidasi dan
(lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, integrasi dalam praktek mengajar
menumbuhkembangkan
kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang guru dan serta kurikulum
pembelajaran 5
bertanggung jawab. akademik, penciptaan iklim kelas
kompetensi sosial dan
3. Konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar penguatan 5 Kompetensi Sosial dan sekolah, dan penguatan
emosional baik di kelas,
dan Emosional (KSE). kompetensi sosial dan emosional
sekolah dan komunitas
4. Implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, rekan sejawat di sekolah kepada
sekitar
yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum rekan sejawat atau komunitas, dan
akademik, penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan kompetensi merefleksikannya.
sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah.
CGP sebagai pemimpin pembelajaran
memodelkan, belajar, dan berkolaborasi untuk
menumbuhkan kesadaran penuh yang dilandasi
perhatian yang berkualitas, rasa ingin tahu,
kepedulian, dan welas asih sebagai dasar dalam

memperoleh dan menerapkan kompetensi sosial


dan emosionalnya (KSE) bagi dirinya dan seluruh
individu di dalam ekosistem sekolah,

untuk terwujudnya lingkungan belajar yang aman,


nyaman, dan dapat mendorong peningkatan
kompetensi akademik dan well-being

KATA KUNCI: Pemimpin Pembelajaran, Memodelkan, Belajar, Berkolaborasi, Kesadaran Penuh, Perhatian Berkualitas,

Rasa ingin tahu, Welas asih, KSE diri dan seluruh individu, Lingkungan Belajar Aman, Nyaman, Bermakna, Kompetensi

Akademik, dan Well-being


Tujuan Elaborasi Pemahaman

menguatkan capaian umum dan khusus modul 2.2

menggali dan mengkonsolidasi pemahaman dan


implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas,
sekolah, dan sekitar
Pertanyaan
CGP di LMS
Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan kodrat MENGAPA pembelajaran
SOSIAL-EMOSIONAL?
yang ada pada anak-anak agar
mereka dapat mencapai

keselamatan dan kebahagiaan


yang setinggi-tingginya baik sebagai

manusia maupun anggota


masyarakat Pen

_______________________
KHD, 1936, Dasar-Dasar Pendidikan, hal.1, paragraf 4
PENDIDIKAN BUDI PEKERTI
• Pembelajaran budi pekerti adalah MENGAPA pembelajaran
pembelajaran jiwa manusia secara holistik. SOSIAL-EMOSIONAL?
• Budi Pekerti/Watak/Karakter: Hasil dari
pembelajaran budi pekerti adalah bersatunya
budi (gerak pikiran-rasa, kemauan) sehingga
menimbulkan pekerti (tenaga-olah
raga-karya).
• Kebersihan budi adalah bersatunya cipta, rasa,
dan karsa yang terwujud dalam tajamnya
pikiran, halusnya rasa, kuatnya kemauan yang
membawa pada kebijaksanaan.
D. 4 Implementasi PSE
A. Pembelajaran
Sosial Emosional -Pengajaran eksplisit

- Integrasi dalam pembelajaran,


-Definisi
praktik mengajar dan kurikulum
-Tujuan akademik
- Penciptaan iklim kelas dan
budaya sekolah
- Penguatan kompetensi sosial
B.5 Kompetensi dan emosional pendidik dan

KONSEP
tendik
Sosial Emosional
-Kesadaran Diri C. Kesadaran Penuh
-Manajemen Diri

-Kesadaran Sosial
MODUL (Mindfulness)
-Perhatian/fokus/ atensi
yang disengaja (purposeful
-Keterampilan Berelasi
-Pengambilan Keputusan
2.2 attention)
-Sekarang (present moment)
-Rasa ingin tahu tanpa prasangka
yang Bertanggung Jawab
dan menghakimi
- Welas asih (compassion)
FOKUS
WELL-BEING KONSENTRASI
KESADARAN
A. APA ITU PEMBELAJARAN
SOSIAL-EMOSIONAL?
Pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif oleh
seluruh komunitas sekolah yang
memungkinkan anak dan orang
dewasa di sekolah memperoleh
dan menerapkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap positif
mengenai aspek sosial dan emosional.
TUJUAN PSE
• Kesadaran diri > Memberikan pemahaman,
penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
• Manajemen diri > Menetapkan dan mencapai
tujuan positif
• Kesadaran sosial > Merasakan dan menunjukkan
empati kepada orang lain
• Keterampilan berelasi > Membangun dan
mempertahankan hubungan yang positif
• Membuat keputusan yang bertanggung
jawab
PENCAPAIAN PEMBELAJARAN
SOSIAL-EMOSIONAL
FAKTA PENTING
PEMBELAJARAN SOSIAL-EMOSIONAL

Murid yang berkembang Mengabaikan pengembangan Pembelajaran sosial dan


secara sosial dan emosional, keterampilan sosial dan emosional harus
pada saat yang sama emosional diimplementasikan secara
mereka pun berkembang akan membawa efek buruk sengaja.
secara akademik. secara akademik.
B. 5 KOMPETENSI SOSIAL-EMOSIONAL
Contoh
•Dapat menggabungkan identitas pribadi
dan identitas sosial
•Mengidentifikasi kekuatan / aset diri dan
budaya
•Mengidentifikasi emosi - emosi dalam diri
Kesadaran Diri Menunjukkan integritas dan kejujuran
•Dapat menghubungkan perasaan, pikiran,
kemampuan untuk memahami dan nilai - nilai
perasaan, emosi, dan nilai - nilai •Menguji dan mempertimbangkan
diri sendiri, dan bagaimana prasangka dan bias
pengaruhnya pada perilaku diri •Memupuk efikasi diri
dalam berbagai situasi dan •Memiliki pola pikir bertumbuh
konteks kehidupan •Mengembangkan minat dan menetapkan
arah tujuan hidup
Manajemen Diri Contoh
• Mengelola emosi diri
• Mengidentifikasi dan menggunakan
strategi strategi pengelolaan stres
• Menunjukkan disiplin dan motivasi
kemampuan untuk mengelola diri
emosi, pikiran, dan perilaku diri • Merancang tujuan pribadi dan
secara efektif dalam berbagai bersama
situasi dan untuk mencapai tujuan • Menggunakan keterampilan
dan aspirasi merancang dan mengorganisir
• Memperlihatkan keberanian untuk
mengambil inisiatif
• Mendemonstrasikan kendali diri dan
dalam kelompok
Kesadaran Contoh
• Mempertimbangkan pandangan /
Sosial pemikiran orang lain
kemampuan untuk • Mengakui kemampuan/kekuatan orang
lain
memahami sudut pandang • Mendemonstrasikan empati dan rasa
dan dapat berempati dengan welas kasih
• Menunjukkan keprihatinan atas
orang lain termasuk mereka perasaan orang lain
yang berasal dari latar • Memahami dan mengekspresikan rasa
belakang, budaya, konteks syukur
• Mengidentifikasi ragam norma sosial,
yang berbeda-beda termasuk dengan norma - norma yang
menunjukkan ketidakadilan
Contoh
Keterampilan • Berkomunikasi dengan efektif
Berelasi • Mengembangkan relasi / hubungan
positif
• Memperlihatkan kompetensi
kemampuan untuk kebudayaan
membangun dan • Mempraktikkan kerjasama tim dan
pemecahan masalah secara kolaboratif
mempertahankan • Dapat melawan tekanan sosial yang
hubungan-hubungan yang • negatif
Menunjukkan sikap kepemimpinan
sehat dan suportif dalam kelompok
• Mencari dan menawarkan bantuan
apabila membutuhkan
• Turut membela hak - hak orang lain
Pengambilan Keputusan yang Contoh
Bertanggung Jawab: • Menunjukkan rasa ingin tahu dan keterbukaan pikiran
kemampuan untuk mengambil • Mengidentifikasi / mengenali solusi dari masalah
pribadi dan sosial
pilihan-pilihan membangun yang • Belajar membuat keputusan beralasan / masuk di akal,
berdasar atas kepedulian, kapasitas setelah menganalisis informasi, data, dan fakta
dalam mempertimbangkan standar • Mengantisipasi dan mengevaluasi konsekuensi
konsekuensi dari tindakannya
standar etis dan rasa aman, dan • Menyadari bahwa keterampilan berpikir kritis sangat
untuk mengevaluasi manfaat dan berguna baik di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah
konsekuensi dari bermacam - • Merefleksikan peran seseorang dalam
macam tindakan dan perilaku untuk memperkenalkan kesejahteraan psikologis (well-being)
kesejahteraan psikologis (well- diri sendiri, keluarga, dan komunitas
• Mengevaluasi dampak/pengaruh dari seseorang,
being) diri sendiri, masyarakat, dan hubungan interpersonal, komunitas, dan kelembagaan
kelompok
Apa HUBUNGAN 5 KSE DENGAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA (PPP)
• Ketika seorang murid berusaha menemukan
alternatif solusi demi memecahkan masalah atau
mencapai tujuan secara mandiri, ia memerlukan
kemampuan bernalar kritis dan kreatif dalam
melihat permasalahan atau tujuan tersebut.
• Murid pun menerapkan kesadaran diri, manajemen
diri, dan pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab.
HUBUNGAN KSE DENGAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
• Selanjutnya, ide yang dihasilkannya pun perlu lebih
dulu mempertimbangkan iman dan akhlak
beragama, akhlak kepada sesama, akhlak kepada
alam, dan akhlak bernegara.

• Dalam situasi tersebut, ia telah menerapkan


kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
HUBUNGAN KSE DENGAN
PROFIL• PELAJAR PANCASILA
Pada saat ia harus mewujudkan idenya itu,
maka ia pun perlu melibatkan orang lain
dengan tetap menghargai keragaman latar
belakang yang dimiliki oleh mereka yang
terlibat (gotong royong dan berkebinekaan
global).
• Pada tahap ini, murid menerapkan KSE:
kesadaran sosial dan keterampilan berelasi.
Pembelajaran

Kesadaran Diri

Diadaptasi dari
Diagram
K. Fort - Catanese
(dalam Hawkins,
2017)
Agar dapat membantu anak untuk
makin baik dalam mengelola
dunia-dalam-diri mereka (inner self)
dan menguatkan pembelajaran,

maka langkah berikutnya yang paling


nyata dalam pembelajaran sosial
emosional adalah melatih
atensi (fokus,
memusatkan perhatian).

Daniel Goleman
https://seelearning.emory.edu/node/5
C. Mindfulness (kesadaran penuh)
MERUPAKAN FONDASI DALAM MENGEMBANGKAN 5 KSE

Kesadaran penuh dapat diartikan sebagai kesadaran yang


muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara
sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin
tahu, dan welas asih (Kabat-Zinn dalam Hawkins, 2017).`

Secara saintifik, latihan berkesadaran penuh yang


konsisten dapat memperkuat hubungan sel-sel saraf
(neuron) otak yang berhubungan dengan fokus,
konsentrasi, dan kesadaran → tetap sehat (Hawn
Foundation, 2011).
Mindfulness (kesadaran penuh)

Dapat dilatih dan


ditumbuhkan
melalui berbagai kegiatan
sehari-hari maupun
pembelajaran yang
dilakukan secara mindful
(ada koneksi antara
tubuh/indera, perasaan,
pikiran dan lingkungan).
Kebahagiaan adalah
pada saat kita dapat
menghargai
apa yang ada di sini
dan sekarang dan dapat
membangun hubungan maupun
kerja sama dengan orang lain
atas dasar hormat dan saling
menghargai

Rusdy Rukmarata
Budayawan
LATIHAN MINDFULNESS

teknik body
- scanning
WELL-BEING
Sebuah kondisi dimana individu
• memiliki sikap yang positif terhadap
diri sendiri dan orang lain,
• dapat membuat keputusan,
• dan mengatur tingkah lakunya
sendiri,
• dapat memenuhi kebutuhan dirinya,
• dengan menciptakan dan mengelola
lingkungan dengan baik,
• memiliki tujuan hidup,
• dan membuat hidup mereka lebih
bermakna,
• serta berusaha mengeksplorasi dan
OXFORD ENGLISH DICTIONARY
mengembangkan dirinya.
Dengan well-being yang optimum
seseorang memiliki kemungkinan
lebih tinggi untuk:
• mencapai prestasi akademik
yang lebih tinggi,
• kesehatan fisik dan mental
yang lebih baik,
• memiliki ketangguhan (daya
lenting/resiliensi) dalam
menghadapi stress,
• terlibat dalam perilaku sosial
yang lebih bertanggung jawab.

NOBLE & MCGRATH, 2011


Mari Latihan
Mendengarkan
dengan Sadar
• Jeda sejenak dari apapun yang dikerjakan (Mindful Listening)
• Duduklah dengan nyaman, tegak, tidak
membungkuk, bahu tetap rileks
• Kedua tangan dapat diletakkan di
pangkuan atau di atas meja
• Pejamkan mata jika merasa nyaman atau
cukup rilekskan kelopak mata
• Dengarkan musik yang mengalun
• Jika pikiran mengembara, perlahan
kembalikan perhatian pada alunan musik
dan perasaan yang muncul saat
mendengarkan musik
D. 4 CARA IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN
SOSIAL DAN EMOSIONAL (5 KSE)
3.Mengintegrasi
kan 5 KSE dalam 4.Menciptakan
1.Menguatkan 2.Mengajarkan praktik mengajar iklim kelas,
5 KSE pendidik 5 KSE secara (interaksi guru budaya dan
dan tendik spesifik dan dan murid) serta kebijakan
eksplisit kurikulum sekolah
akademik
1.MENGUATKAN
5 KSE pendidik dan tendik
1.Menjadi
Teladan
(memodelkan):
mendukung pendidik dan
tenaga kependidikan dalam Contoh:
memodelkan kompetensi dan • Menerapkan kompetensi sosial
pola pikir di seluruh komunitas emosional dalam peran dan
sekolah dengan murid,
keluarga murid, mitra
tugas
komunitas, dan satu sama lain. • Menciptakan budaya
mengapresiasi
• Menunjukkan kepedulian
2. Belajar : pendidik dan
tenaga kependidikan merefleksikan
kompetensi sosial dan emosional
pribadi dan mengembangkan
kapasitas untuk
mengimplementasikan kompetensi
sosial dan emosional.

Contoh:
• Membiasakan merefleksikan kompetensi
sosial dan emosional pribadi
• Berkolaborasi di tempat kerja
• Mempelajari kemungkinan adanya bias
terkait dengan literasi budaya
• Mengembangkan pola pikir bertumbuh
• Memahami tahapan perkembangan
murid
• Meluangkan waktu untuk merawat
kesehatan fisik dan mental
• Mengagendakan sesi berbagi praktik baik
Contoh:
• Membuat kesepakatan
bersama-sama
• Membuat komunitas belajar
3. Berkolaborasi: profesional
menciptakan struktur berbentuk • Membuat sistem mentoring
komunitas pembelajaran rekan sejawat
profesional atau pendampingan • Mengintegrasikan kompetensi
sejawat bagi pendidik dan sosial emosional dalam
tenaga kependidikan untuk pelaksanaan rapat guru
berkolaborasi tentang cara
mengasah strategi untuk
mempromosikan KSE
di seluruh sekolah.
2.MENGAJARKAN 5 KSE SECARA
SPESIFIK DAN EKSPLISIT
CONTOH PENGAJARAN EKSPLISIT 5 KSE
1. KESADARAN DIRI
Mengenali/identifika
• takut (fear) si 6 emosi dasar
• marah (anger)
• muak (disgust)
• takjub (surprised)
• sedih (sad)
• bahagia (happy)
Paul Ekmand
Psikolog
Yuk, kenali 6
emosi dasar APA ARTI “BAHAGIA”
MENURUT ANDA?
(tuliskan di chatbox tanpa
menggunakan kata ‘bahagia’)
Apa yang
biasanya
membuat
Takut Takjub
saya
merasakan
5 emosi ini : Muak

Marah Sedih
Mari berlatih mengidentifikasi
emosi dengan jujur

• Identifikasi setidaknya 4
emosi yang cukup sering
muncul selama dua
minggu belakangan

• cukup ketik nama


emosinya saja
Mengapa penting untuk
mengenali/menyadari
emosi?
2. MANAJEMEN DIRI:
Mengelola emosi dan fokus untuk mencapai tujuan
menggunakan S.T.O.P

Amati pilihan-pilihan
yang dapat ambil
APA YANG TERJADI DI BALIK “STOP”
MENGAMBIL JEDA - MENYADARI NAPAS
Saat jeda, syaraf Napas yang terkontrol >
parasimpatik mengurangi
menenangkan tubuh kecemasan/tingkat
stress dan mendukung
Hal ini dapat
dengan
kekuatan otak bagian dilatih dan
memperlambat
detak jantung,
atas (korteks dikembangkan >
prefrontal) yang
menurunkan berhubungan dengan neuroplasticity.
tekanan darah, fokus, konsentrasi dan
mempertajam fokus. kesadaran.

mind-up curriculum (2011)


Emosi yang tak terkendali
membuat orang pintar
menjadi bodoh.

CEO dipekerjakan di perusahaan


karena intelektualitas dan keahlian
bisnisnya, lalu dipecat karena
kurangnya kecerdasan emosi
3. KESADARAN SOSIAL - BEREMPATI
3 pertanyaan dasar
1. Apa yang dirasakan orang tersebut?
Apa yang membuatnya merasakan
demikian?
2. Apa yang mungkin akan dia
lakukan? Mengapa dia melakukan itu?
3. Apa yang saya rasakan jika
mengalami kejadian yang sama?
Atau saya ada di posisi dia?
Respon keadaan yang Anda hadapi dalam cerita
ini dengan 3 pertanyaan dasar

*) Pada suatu hari, bayangkan Anda sedang dalam perjalanan naik kereta dari
Surabaya ke Jakarta. Anda ingin tidur di perjalanan karena sudah seminggu ini
begadang mengerjakan banyak proyek dengan deadline yang berdekatan.

Saat itu pukul 20.00 baru saja Anda hampir terlelap, tiba-tiba dua anak kecil
berusia sekitar 4 dan 6 tahun berteriak, tertawa dan berlari-lari mondar-mandir.
Anda melihat situasi sekitar dan mendapati ayah dari kedua anak itu persis di
belakang Anda. Orang-orang di sekitar yang sedang bermain game di smartphone,
sedang bercengkrama atau sedang makan terlihat agak terganggu, tetapi
semuanya diam saja.

Anak-anak itu sesekali diam, tapi kemudian tertawa kencang lagi, memperebutkan
mainan, lari ke sana kemari. Anda yang sudah kurang tidur seminggu ini tidak bisa
menahan diri lagi...
Anda segera menegur ayah dari anak-anak tersebut dengan bahasa yang
cukup tajam, “Pak, ini tempat umum, banyak yang terganggu dan tidak
bisa istirahat. Anaknya tolong dikondisikan ya, Pak”.

Sekilas, dari matanya terpancar kelelahan dan kesedihan. Namun, Bapak


itu tersenyum sedikit, menatap mata Anda dan berkata,

“Maaf, ibu dari kedua anak ini baru saja meninggal. Tiga hari ini mereka
tidak bisa tertawa karena mereka menangis terus. Baru sekarang mereka
bisa tertawa, dan kami akan turun di Bandung beberapa saat ini, jadi
semoga mereka tidak mengganggu terlalu lama lagi. Saya coba panggil
mereka ya…”
*) diadaptasi dari: Covey, S. R. (2013). The 7 habits of highly effective people: Powerful lessons in
personal change. Simon and Schuster.
4. KETERAMPILAN BERELASI
Kerjasama - 5K (5 Keterampilan):
1. Keterampilan menyampaikan pesan dengan jelas dan
mendengarkan secara aktif (hadir sepenuhnya)
2. Keterampilan menyatakan sikap setuju maupun tidak
setuju dengan alasan jelas dan sikap saling
menghargai.
3. Keterampilan mengelola tugas dan peran dalam
kelompok.
4. Keterampilan menentukan indikator keberhasilan
pencapaian tujuan bersama yang dipahami semua
orang.
5. Keterampilan mengelola konflik (Contoh: I-message)
3C (CLEAR, CONFIDENT, CALM)
Clear (jelas) Tidak berputar-putar, singkat.

Confident Yakin, mantap, tidak penuh


(percaya diri) keraguan, tidak plin-plan
Lorem ipsum dolor sit amet,
consectetur adipiscing elit, sed do
eiusmod tempor
Menyampaikan dengan
Calm (tenang) tenang, tidak terburu-buru
I–MESSAGE
(Thomas Gordon, 1986, Psikolog)
adalah teknik untuk berbicara dengan seseorang dan menyampaikan maksud Anda

dengan fokus pada perasaan atau pikiran diri Anda mengenai suatu situasi tanpa
terkesan menggurui, menyalahkan, atau menyerang.

Contoh I-message
Pernyataan “Saya” You-message
(dalam kasus Pak
berfokus pada
Pernyataan Eling)
perasaan penyampai “Masukan Ibu sangat
“I-message” dapat pesan daripada mengkhawatirkan.
digunakan dalam “Saya merasa khawatir
pikiran atau Waktu pelaksanaan
resolusi konflik jika harus merevisi
karakteristik lawan acara sudah sangat
proposal ini. Waktu
bicara atau penerima dekat.”
pelaksanaan acara
pesan.
sudah sangat dekat.”
I-message: Nuansa emosi yang lebih positif, tidak terasa memojokkan lawan bicara.
Terbukti dapat membantu penyampai pesan membangun komunikasi lebih lanjut.
Mari praktik I - Message

Ungkapkan 1 hal yang menjadi keresahan atau


konflik dalam diri Anda terhadap
lawan bicara Anda (1 – 3 kalimat)

Bagikan di kolom chat


ACTIVE CONSTRUCTIVE RESPONDING
Adalah cara bereaksi terhadap
peristiwa baik dengan cara
merespon secara aktif dan
membangun. Teknik
komunikasi ini dapat
mendorong terjalinnya relasi
yang sehat dan suportif.
Bu/Pak, aku lolos seleksi lomba nyanyi tingkat
provinsi…
Constructive Destructive
Loh kok ga izin dulu,
Wah keren!
Nanti nilai sekolahnya turun
Active

Kapan? Apa yang harus disiapkan?


kamu tugas sekolah aja keteteran,
Ceritain dong ke Ibu -> rasa ingin tahu
sekarang ikut-ikut lagi yang ga penting.

Oh ya?
Passive

Oh bagus-bagus… Mamah juga dulu pernah ikut sampai


tingkat nasional (fokus ke diri sendiri)
Pak, puji syukur sekolah saya jadi percontohan
sekolah hijau tingkat kota….
Constructive Destructive

Wah selamat!
Nambah-nambah kerjaan aja, Pak!
Udah persiapan apa saja?
Active

Paling nanti juga capek sendiri


bagaimana ceritanya sampai jadi
percontohan? --> bertanya lebih lanjut

Hanya tingkat kota?


Passive

Oh, bagus itu. Sekolah X udah duluan ikut, bagus itu.


saya juga dulu waktu jadi Kepala sekolah
sampai jadi contoh provinsi
5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG BERTANGGUNG JAWAB
P O O Ch
Outcomes
Problem Options Choices
Mempertimbangkan
konsekuensi dari
Mengevaluasi situasi: Menganalisis • Apa yang dipilih?
masing-masing • Mengapa memilih itu?
• Apa harapan alternatif pilihan:
pilihan: Apakah saya • Apakah itu
saya? • Apa saja yang
mengetahui keputusan/pilihan
• Apa yang terjadi? dapat dilakukan?
yang terbaik dari
konsekuensi dari tiap
• Apa akar • Apa saja pilihan berbagai pilihan yang
pilihan bagi diri dan
penyebabnya? yang berbeda? ada?
orang lain? • Apakah siap
menghadapi segala
konsekuensinya?
Problem/Masalah Realita

• Saya kurang bisa membagi waktu


antara tugas mengajar dan
mengerjakan tugas tambahan dari
kepala sekolah
Apakah masalahnya? Harapan
Apakah penyebabnya?
• Saya terampil dalam membagi
waktu antara tugas mengajar dan
mengerjakan tugas tambahan dari
kepala sekolah.
Analisis Penyebab

1. Belum mampu menentukan


prioritas
2. Ingin semua ada dalam
kendali diri
3. Belum memiliki keterampilan
komunikasi untuk meminta
bantuan 4. Belum memiliki
keterampilan komunikasi asertif
untuk menolak tugas yang terus
diberikan
Option/Alternatif • Saya dapat mencari informasi
tentang membuat skala prioritas
(berkonsultasi dengan rekan ,
teman , atasan , belajar dari
internet)
• Belajar percaya dengan
Apa saja yang dapat dilakukan? mendelegasikan tugas kepada
orang lain
• Belajar mengembangkan
kemampuan komunikasi umum
maupun asertif terhadap kepala
sekolah
Pilihan 1
Outcomes/Hasil Negatif:
• menyediakan waktu lebih banyak dan
kemauan untuk belajar dan berkurang waktu
untuk bersosialisasi dengan orang lain (
keluarga , teman )
Apa saja kemungkinan yang dapat Positif
• dapat menentukan dan mengelola prioritas
terjadi? sehingga berguna bagi diri sendiri dan orang
(positif maupun negatif bagi diri lain
sendiri dan orang lain Pilihan 2
Negatif:
• meluangkan waktu untuk mengcoach rekan
lain , orang lain mungkin merasa
mendapatkan tambahan kerja kemungkinan
hasilnya tidak sesuai dengan beban
ekspektasi diri
Positif:
• membangun tim kerja yang leth
solid dan profesional

Pilihan 3
Negatif:
• kemungkinan terjadi
kesalahpahaman atau konflik
dengan rekan atau atasan
Positif:
• mengembangkan kompetensi
diri dan kinerja dapat
meningkat, kontribusi yang lebih
besar untuk sekolah
Choice/Pilihan Keputusan Setelah dipertimbangkan konsekuensi yang
ada , maka saya akan mengambil pilihan
Apa keputusan yang dapat untuk belajar mengembangkan
diambil? keterampilan menentukan prioritas karena
itu akan memberikan dampak pada
kualitas pengajaran dan pengelolaan
tugas tambahan di masa mendatang.

Refleksi
Pilihan yang diambil perlu terus
Bagaimana berjalannya keputusan direfleksikan untuk mengetahui
keberhasilan dalam mencapai tujuan . Jika
yang diambil? dibutuhkan , ulangi proses dari kerangka
POOCH ini
3. MENGINTEGRASIKAN DALAM PRAKTIK
MENGAJAR DAN KURIKULUM AKADEMIK

PEMBUKAAN HANGAT KEGIATAN INTI YANG


Antara lain: PENUTUPAN YANG
MELIBATKAN MURID
Antara lain: Antara lain: OPTIMISTIK
• berikan kesempatan Antara lain:
• diskusi akademik
• apresiasi terhadap suatu
pada murid-murid untuk • setting kelas praktik baik yang
berbicara (suara) pembelajaran kooperatif ditunjukkan, baik individu
• mendengarkan aktif • Pembelajaran berbasis maupun kelompok/kelas
• memungkinkan projek • Mengambil

refleksi diri dan penilaian kesimpulan/insight dalam


interaksi/keterhubungan •
pembelajaran
• menciptakan rasa diri • Tetapkan tujuan yang
memiliki • pemberian suara dan akan dilakukan dalam
• dapat menumbuhkan pilihan pertemuan berikutnya

salah satu KSE


1. Contoh RPP yang mengajarkan 5 KSE secara eksplisit
● Kesadaran diri:
https://drive.google.com/file/d/1PihKYQJajvEbGxIyG1EvHZOBhRe9NHUI/view 
● Manajemen diri:
https://drive.google.com/file/d/1K0dJURylgPJ9oG5_ibEdEEClq8x5WDP_ /view
● Kesadaran Sosial:
https://drive.google.com/file/d/1nLlHCdMrmuyGbY32WlmUppy5wjAp0jM6/view
● Keterampilan Berelasi:
https://drive.google.com/file/d/1yVSe4OpfDPfONX7PtxJLhv_qCeqyw0OF/view
● Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab:
https://drive.google.com/file/d/1J6OVYc8iJvBmkj-ves5QGvGPrwOhzcZu/view

2. Contoh RPP yang mengintegrasikan 5 KSE: TK | SD | SMP


3. Contoh RPP Modifikasi dengan CP dan PPP - SMP
4. Contoh RPP Integrasi KSE (terjemahan)
4. MENCIPTAKAN IKLIM KELAS DAN
BUDAYA SEKOLAH
• Membangun keterhubungan/koneksi yang menciptakan perasaan aman
dan nyaman
• menciptakan lingkungan kelas yang dapat merangkul keberagaman,
melibatkan murid dan menumbuhkan optimisme
• mewujudkan keyakinan kelas dan peraturan sekolah yang mencerminkan
visi-misi sekolah, nilai-nilai kebajikan dan keberpihakan pada murid
REFLEKSI 1.Apa yang berubah setelah
mengikuti sesi hari ini?
Sebelumnya saya berpikir…
Ternyata…..

2.Apa hal yang ingin Anda


coba terapkan setelah sesi hari
ini?Apa alasan Anda?

https://forms.gle/qWS2Tfn1QbGbRwn6A
REFERENSI TAMBAHAN
https://www.youtube.com/watch?v=esW68l3f_20 > Apa itu Mindfulness?
https://www.youtube.com/watch?v=eKF8NE42RZ0 > The science of mindfulness
https://youtube/Y-XNp3h3h4A > 26 tahun CASEL

Anda mungkin juga menyukai